Still Alive
Dia Siapa?
Vella Melinda
*jalan melewati gudang*
Vella Melinda
*lihat sekitar*
Vella Melinda
[..Kenapa aku harus lewat sini sih?..]
Vella Melinda
[..Semoga gak ada yang aneh-aneh..]
Vella Melinda
*mempercepat jalan*
Vella pun mendengar suara keras seperti ada yang jatuh.
Vella Melinda
[..Suara apa itu?..]
Vella Melinda
[..Sepertinya dari arah gudang..]
Vella Melinda
[..Sebaiknya aku cari tau..]
Vella yang terlanjur penasaran pun berjalan ke arah asal suara dan menuju depan gudang.
Vella pun melihat ada seseorang yang tergeletak di depan gudang dan segera menghampirinya.
Vella Melinda
*lihat yang tergeletak*
Rony Effendi
*mendengar suara samar*
Rony Effendi
[..Suara siapa itu?..]
Rony Effendi
[..Aku tidak pernah mendengar suara itu..]
Rony Effendi
*menutup mata*
Vella Melinda
[..Dia batuk darah?..]
Vella Melinda
*tidak sengaja lihat ke arah perut*
Vella Melinda
*membulatkan mata*
Vella Melinda
[..Dia berdarah!..]
Vella Melinda
[..Sepertinya habis di tusuk..]
Vella Melinda
[..Aku harus cepat membawanya ke rumah sakit..]
Vella pun mengeluarkan hpnya dan memanggil ambulan.
Rony pun berada di IGD dan sudah di tangani oleh dokter.
Vella Melinda
*berdiri di samping Rony*
Vella Melinda
*lihat sekitar*
Vella Melinda
*lihat Rony*
Vella Melinda
[..Semoga lukanya dia tidak parah..]
Vella Melinda
[..Dan dia segera siuman..]
Perawat
Apakah anda keluarganya pasien?
Vella Melinda
Saya cuma orang asing yang menemukannya tergeletak di depan gudang.
Perawat
Pasien memang sudah di tangani oleh dokter, tapi pasien harus segera di operasi.
Perawat
Karena luka tusuknya terlalu dalam.
Vella Melinda
[..Lukanya dalam?..]
Vella Melinda
Kalau begitu operasi saja.
Perawat
Kami tidak bisa melakukan operasi kalau tidak ada tanda tangan dan persetujuan dari pihak keluarga pasien.
Vella Melinda
Hmm, baiklah.
Vella Melinda
Saya akan mencoba menghubungi keluarganya.
Vella Melinda
*lirik Rony sekilas*
Perawat
Kalau begitu, saya permisi.
Vella pun mengambil jaket Rony lalu mencari dompet dan hp Rony.
Vella Melinda
[..Semoga aja aku mendapatkan nomor hp keluarganya..]
Vella Melinda
Yang benar saja!?
Vella Melinda
[..Kenapa dia tidak memiliki apapun di kantong jaketnya?..]
Vella Melinda
*lihat celana Rony*
Vella Melinda
[..Bahkan celananya tidak memiliki kantong..]
Vella Melinda
*menghela napas*
Vella Melinda
[..Bagaimana cara aku menghubungi keluarganya?..]
Tidak lama setelah Vella mencari dompet dan hp Rony, Rony pun kejang-kejang dan alat pendeteksi detak jantungnya Rony pun berbunyi.
Vella Melinda
*lihat Rony kejang-kejang*
Vella Melinda
[..Dia kenapa? Dan kenapa alat pendeteksi jantungnya berbunyi?..]
Vella pun dengan cepat memanggil dokter, tetapi sebelum dokter datang, Vella pun melihat garis yang ada di alat pendeteksi detak jantung berubah menjadi garis yang datar.
Suara alat pendeteksi detak jantung pun berbunyi panjang.
Perawat yang mendengar suara alat pendeteksi detak jantung pun langsung menghampiri Rony.
Vella Melinda
*lihat Rony yang berhenti kejang-kejang*
Vella Melinda
[..Dia tidak meninggal kan?..]
Perawat
*periksa nadi yang ada di tangan Rony*
Perawat
Pasien baru saja menghembuskan napas terakhirnya.
Perawat pun mengambil kain putih dan segera menutupi tubuh Rony dengan kain tersebut, lalu pergi meninggalkan Vella.
Vella Melinda
[..Dia meninggal?..]
Vella Melinda
[..Aku harus bagaimana?..]
Vella Melinda
[..Aku tidak tau dia siapa dan siapa keluarganya..]
Vella Melinda
[..Aku tidak akan di curigai dan berurusan dengan polisi kan?..]
Vella Melinda
[..Apa sebaiknya aku pergi saja?..]
Author
Biar author tambah semangat buat update :)
Author
Makasih sudah baca cerita "Still Alive".
Author
Tunggu bab selanjutnya yaa...
Tidak Masuk Akal
BAB 2 : "Tidak Masuk Akal"
Vella Melinda
*lirik Rony sekilas*
Vella Melinda
[..Ah, bodo amat..]
Vella Melinda
[..Mending aku keluar aja..]
Vella Melinda
[..Lagian aku gak kenal sama dia dan ini bukan urusanku..]
Vella Melinda
*jalan pergi*
Vella Melinda
*keluar dari IGD*
Tidak lama setelah Vella keluar dari IGD, Rony pun membuka matanya.
Rony Effendi
*membuka mata*
Rony Effendi
[..Di mana ini?..]
Rony Effendi
*lihat sekitar*
Rony Effendi
[..Rumah sakit?..]
Rony Effendi
[..Kenapa aku bisa ada di sini?..]
Rony Effendi
*jalan pergi*
Saat Rony ingin pergi dari ruangan IGD, perawat yang berbicara dengan Vella pun melihat Rony dengan ekspresi kaget.
Perawat
*membulatkan mata*
Rony Effendi
*merasa di liatin*
Rony Effendi
*menoleh ke arah perawat*
Perawat
Bukannya anda sudah meninggal?
Rony Effendi
*wajah bingung*
Rony Effendi
*angkat satu alis*
Rony Effendi
Siapa yang meninggal?
Perawat
Anda kan pasien yang baru saja meninggal beberapa menit yang lalu?
Perawat
*lihat Rony dari atas sampai bawah*
Rony Effendi
Anda bercanda?
Rony Effendi
*jalan pergi*
Rony Effendi
*keluar dari IGD*
Rony Effendi
[..Apa-apaan perawat itu?..]
Rony Effendi
[..Dia berhalusinasi?..]
Rony Effendi
[..Sepertinya dia kurang tidur..]
Perawat pun hanya terdiam membisu dengan wajah kebingungan saat melihat Rony pergi meninggalkan ruangan IGD.
Rony pun meninggalkan IGD dan berdiri di depan rumah sakit yang kebetulan di sana ada Vella yang berdiri sambil menatap layar hpnya.
Rony Effendi
*lihat Vella*
Rony Effendi
*hampiri Vella*
Vella Melinda
*menoleh ke arah suara*
Rony Effendi
*lihat hp Vella*
Rony Effendi
Sekarang jam berapa, ya?
Vella Melinda
*lihat Rony*
Vella Melinda
*membulatkan mata*
Rony Effendi
Apa yang kamu lakukan?!
Rony Effendi
*lihat Vella*
Rony Effendi
Kenapa kamu malah teriak?
Vella Melinda
*mundur perlahan*
Rony Effendi
*lihat Vella yang berjalan mundur*
Rony Effendi
*dekati Vella*
Vella Melinda
K-kamu hantu?!
Rony Effendi
Apa maksudmu?
Rony Effendi
*angkat satu alis*
Vella Melinda
[..Dia kan orang yang aku tolong dan meninggal beberapa menit yang lalu?..]
Vella Melinda
[..Apa aku berhalusinasi karena merasa bersalah sudah meninggalkan jasadnya di IGD tadi?..]
Vella Melinda
*cubit pipi sendiri*
Vella Melinda
[..Ternyata aku masih dalam keadaan sadar..]
Rony Effendi
*lihat Vella*
Rony Effendi
Apa yang kamu lakukan?
Vella Melinda
*lirik Rony sekilas*
Vella Melinda
[..Apakah dia beneran hantu?..]
Vella Melinda
*balik badan*
Vella Melinda
[..Aku harus cepat pulang..]
Rony Effendi
[..Dia kenapa sih?..]
Rony Effendi
[..Sikapnya aneh..]
Vella Melinda
*jalan pergi*
Rony Effendi
*lihat Vella yang pergi*
Rony Effendi
*ikuti Vella*
Rony Effendi
*tahan tangannya*
Vella Melinda
*tangan di tahan*
Vella Melinda
*balik badan*
Vella Melinda
*lihat tangan*
Vella Melinda
[..Dia memegang tanganku?..]
Vella Melinda
[..Bukannya hantu tidak bisa memegang manusia?..]
Rony Effendi
*lihat apa yang di lihat Vella*
Rony Effendi
*lepas tangan Vella*
Rony Effendi
Aku tidak bermaksud memegang tanganmu.
Rony Effendi
Aku hanya ingin tau sekarang jam berapa.
Vella Melinda
Itu tidak penting.
Vella Melinda
Yang penting sekarang adalah keadaan sekarang.
Rony Effendi
Keadaan sekarang?
Rony Effendi
Apa maksudnya?
Vella Melinda
Sebenarnya kamu ini apa?
Rony Effendi
*mengerutkan kening*
Rony Effendi
Aku tidak paham.
Vella Melinda
*lihat perut Rony*
Rony Effendi
Apa yang kamu lihat?
Rony Effendi
*menutupi perut*
Rony Effendi
Apa kamu orang mesum?
Vella Melinda
Aku cuma mau memastikan luka yang ada di perutmu!
Vella Melinda
Luka tusuk yang menyebabkan kamu meninggal.
Rony Effendi
Kenapa kamu jadi ikutan aneh seperti perawat yang aku temui di dalam rumah sakit tadi?
Vella Melinda
[..Perawat?..]
Vella Melinda
[..Berarti bukan cuma aku aja yang bisa melihat dia?..]
Rony Effendi
Kenapa kalian sama-sama mengatakan kalau aku ini sudah meninggal?
Vella Melinda
Karena aku menyaksikannya sendiri.
Rony Effendi
Aku tidak tau apa yang kamu bicarakan.
Rony Effendi
Aku mau membuktikan kalau aku ini hidup.
Rony Effendi
*tarik tangan Vella*
Rony Effendi
*letakkan tangan Vella di dada kiri*
Rony Effendi
Kamu merasakan detak jantungku?
Rony Effendi
*lihat Vella*
Vella Melinda
*tangan di dada kiri Rony*
Vella Melinda
*lihat Rony sekilas*
Vella Melinda
[..Apa ini?..]
Vella Melinda
[..Sebenarnya situasi macam apa ini?..]
Vella Melinda
[..Ini sama sekali tidak masuk akal..]
Author
Biar author tambah semangat buat update :)
Author
Makasih sudah baca cerita "Still Alive".
Author
Tunggu bab selanjutnya yaa...
Memastikan
Rony Effendi
*lihat Vella*
Rony Effendi
Aku hidup kan?
Vella Melinda
*tarik tangan dari dada kiri Rony*
Vella Melinda
[..Bagaimana ini bisa terjadi?..]
Vella Melinda
[..Aku benar-benar merasakan detak jantungnya..]
Vella Melinda
[..Ini sangat tidak masuk akal..]
Vella Melinda
[..Padahal aku melihat sendiri dengan mataku, saat dia berhenti bernapas dan di nyatakan meninggal..]
Rony Effendi
Kamu melamun?
Vella Melinda
Aku merasakan detak jantungmu.
Rony Effendi
*angkat satu alis*
Vella Melinda
Ini aneh dan tidak masuk akal.
Vella Melinda
Sepertinya kamu perlu di periksa lagi.
Rony Effendi
Di rumah sakit?
Vella Melinda
Kalau perlu di periksa secara keseluruhan.
Vella Melinda
Dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Rony Effendi
Itu memerlukan biaya.
Rony Effendi
Dan aku tidak punya uang.
Vella Melinda
[..Benar juga..]
Vella Melinda
[..Untuk apa aku menyarankan seperti itu kepada orang asing?..]
Vella Melinda
[..Apa karena aku khawatir dengan kondisinya?..]
Vella Melinda
[..Ah, aku tidak peduli..]
Vella Melinda
[..Sebaiknya aku pulang saja..]
Vella Melinda
Hmm, kamu tadi tanya sekarang jam berapa, kan?
Vella Melinda
*lihat jam tangan*
Vella Melinda
Sekarang jam 9 malam.
Rony Effendi
Makasih sudah memberitahu.
Vella Melinda
Iya, sama-sama.
Vella Melinda
Kalau begitu, aku pamit.
Vella Melinda
*balik badan*
Rony Effendi
*lihat Vella*
Vella Melinda
*menoleh ke arah Rony*
Rony Effendi
Hmm, apa kamu mengenalku?
Vella Melinda
*menggeleng*
Vella Melinda
Aku tidak kenal kamu.
Rony Effendi
Aku pikir kamu itu kenalanku.
Vella Melinda
*mengerutkan dahi*
Vella Melinda
[..Apa maksudnya dengan kalimat "aku pikir"?..]
Vella Melinda
Hmm, siapa namamu?
Rony Effendi
*mengerutkan dahi*
Rony Effendi
[..Namaku siapa?..]
Rony Effendi
[..Kenapa aku tidak ingat?..]
Rony Effendi
*wajah bingung*
Vella Melinda
*lihat ekspresi Rony*
Vella Melinda
[..Kenapa ekspresinya begitu?..]
Rony Effendi
Aku tidak tau.
Rony Effendi
*tatap Vella*
Vella Melinda
Apa maksudmu?
Rony Effendi
Hmm, lebih tepatnya aku tidak ingat.
Vella Melinda
Kamu serius?!
Rony Effendi
Hmm, apa kamu tau namaku?
Vella Melinda
Kalau aku tau namamu, untuk apa aku tanya?
Rony Effendi
Oh iya, benar juga.
Vella Melinda
*menghela napas*
Vella Melinda
[..Apa-apaan ini?..]
Vella Melinda
[..Ini aku yang sakit, apa dia yang sakit?..]
Vella Melinda
[..Kenapa jantungnya berdetak lagi dan kenapa dia tidak ingat dengan namanya sendiri?..]
Vella Melinda
Hmm, kamu tidak bercanda kan?
Rony Effendi
Lagipula, untuk apa aku bercanda?
Vella Melinda
*tatap Rony*
Vella Melinda
[..Ternyata dia tidak bercanda..]
Vella Melinda
[..Situasi ini membuatku pusing saja..]
Rony Effendi
*tatap Vella*
Rony Effendi
Hmm, boleh aku tau namamu?
Rony Effendi
Hmm, kalau begitu...
Rony Effendi
Apa boleh aku ikut ke rumahmu?
Vella Melinda
[..Sepertinya aku menolong orang yang aneh dan tidak waras..]
Author
Biar author tambah semangat buat update :)
Author
Makasih sudah baca cerita "Still Alive".
Author
Tunggu bab selanjutnya yaa...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!