Surat Ibu.

Aku mengambil surat itu dan membacanya perlahan, membiarkan setiap kata menyusup ke dalam hatiku.

...----------------...

Damian, entah sudah berapa kali aku menulis surat ini, dan aku selalu tahu bahwa kau, seorang pria sekuat dirimu, tidak butuh rasa khawatir dari wanita lemah sepertiku. Jadi, aku akan melewatkan bagian tentang dirimu.

Bagaimana kabar Ronan? Apakah dia tumbuh dengan sehat? Apakah dia makan dengan teratur? Apakah dia tidur nyenyak setiap malam? Jika dia menginginkan sesuatu dan kau bisa memberikannya, jangan ragu, berikanlah. Jangan bersikap terlalu keras padanya, ingatlah bahwa dia adalah pangeran kecilku.

Setiap hari, aku penasaran tentang bagaimana pangeranku tumbuh. Aku selalu ingin tahu apa yang dia sukai, makanan seperti apa yang dia makan dengan lahap. Aku bahkan belajar memasak dengan giat, berharap suatu hari bisa memberikan masakan terbaikku untuknya.

Kumohon, jaga Ronan dengan baik. Jika suatu hari aku menemukan luka di tubuhnya, jangan heran kalau aku akan menghukummu dengan keras, Damian. Jangan pernah biarkan pangeran kecilku menangis. Aku tahu, aku mungkin sudah menulis terlalu banyak, maafkan aku... Setiap kali aku menulis surat, aku merasa seolah sedang bersama kalian.

Lucian, dengan setia, bolak-balik dari Kekaisaran ke wilayah Nightshade. Dialah harapanku untuk bisa tetap terhubung dengan kalian. Aku merindukanmu, Damian... Aku selalu berharap bahwa suatu hari nanti, aku, kau, dan Ronan akan hidup bersama, sebagai keluarga yang utuh.

Awasi Ronan baik-baik, jangan sampai dia tumbuh menjadi pemberontak, hihihi... Aku berharap kita bisa bertemu secepatnya.

Dengan cinta,

Aurelia Darius Deluna

...----------------...

Aku terdiam sejenak, membiarkan air mata jatuh begitu saja tanpa bisa kutahan. Membaca setiap baris surat ini membuat hatiku terasa hangat sekaligus berat. Namanya, Aurelia Darius Deluna, tertulis di ujung surat dengan penuh kasih. Aku menyebutkan namanya pelan, seperti mantra yang membawa kehangatan seorang ibu.

Air mata masih mengalir di pipiku, tapi aku tak tergesa untuk menghapusnya. Pandanganku beralih ke surat-surat lain yang tersusun rapi. Aku membuka beberapa di antaranya dan menemukan isi yang hampir sama: kekhawatiran seorang ibu, rasa rindu yang tertahan, dan keinginan untuk bisa melihat anaknya tumbuh. Ada senyum kecil yang terlukis di wajahku tanpa sadar. Perasaan hangat itu masih terus meresap ke dalam hatiku.

Sebelum masuk ke dalam tubuh Ronan, aku adalah seseorang tanpa asal-usul yang jelas, seorang yang bahkan tak pernah tahu siapa orang tuanya. Sekarang, melalui surat ini, aku bisa merasakan untuk pertama kalinya apa yang disebut dengan kasih sayang seorang ibu, meski itu hanya melalui tinta di atas kertas. Kehangatan ini adalah sesuatu yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

Mungkin, jika aku tidak mengambil alih tubuh Ronan, aku tidak akan pernah menyadari kasih sayang sebesar ini. Mungkin inilah alasan Ronan yang asli tumbuh menjadi sosok keras kepala dan penuh amarah, karena kurangnya kasih sayang yang nyata dalam hidupnya. Kini, aku merasa bersyukur bisa merasakan momen ini.

Dengan hati-hati, aku menutup surat-surat itu dan meletakkannya kembali ke tempat semula, seolah mereka adalah harta yang paling berharga. Aku menghapus air mata yang masih tersisa di pipiku dan menatap ayahku, yang kini juga terlihat sedang tenggelam dalam pikirannya.

"Ayah, apakah Kekaisaran mendiskriminasi ibu?" tanyaku, suaraku menggetarkan udara di antara kami.

Ayah menatapku lama, lalu akhirnya menghela napas dalam-dalam. "Ibumu tidak didiskriminasi secara langsung oleh Kekaisaran, tapi keluarganya sendiri—keluarga Kekaisaran—memperlakukan dia dengan dingin. Sebagai putri tanpa status penting, dia dipinggirkan oleh keluarganya."

Aku menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan detak jantungku yang semakin kencang. Jawaban itu membawaku pada kelegaan yang aneh. "Itu jawaban yang bagus. Mungkin, suatu hari nanti, semuanya akan berubah," kataku dengan senyum tipis. Dalam benakku, aku sudah merancang jalan menuju masa depan yang berbeda, masa depan di mana sejarah tidak akan mengikuti jalurnya seperti dalam novel.

Aku menatap ayahku sekali lagi, dengan tekad yang baru. "Ayah, dalam seminggu ini, tolong latih aku lagi. Aku ingin menjadi lebih kuat." Nada bicaraku tegas, namun penuh penghormatan.

Ayah menatapku sejenak, lalu tersenyum hangat, sesuatu yang jarang sekali kulihat darinya. "Baiklah, Ronan. Sesuai permintaanmu, kali ini aku akan mengajarkanmu sihir yang sesungguhnya."

Terpopuler

Comments

[ O 5 - 8 ] Mr. Rax

[ O 5 - 8 ] Mr. Rax

nicee, menyentuh banget. harusnya di tambah dengan "dalam hati ronan (aku akan menghancurkan kekaisaran karena memperlakukan ibu ku dengan buruk)"😆

2024-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 Symphony of Shadows.
2 Transmigrasi Ronan.
3 Tuan Besar Nightshade.
4 Ayah Ronan.
5 Seleksi Nightshade.
6 Petinggi Nightshade.
7 Ronan Vs Orion.
8 Hasil Pertarungan Dengan Orion.
9 Lirae Vespera Nightshade.
10 Darian Voss Nightshade.
11 Raja Sejati.
12 Akhir Seleksi.
13 Mahkota Ungu.
14 Kembali.
15 Ronan Yang Dihajar.
16 Pembicaraan Tentang Seleksi.
17 Sejarah Cinta Ayah Dan Ibu.
18 Perasaan Yang Mendalam.
19 Surat Ibu.
20 Menuju Kekaisaran.
21 Rencana Sebelum Bertemu.
22 Sedikit Hambatan.
23 Rencana Selanjutnya.
24 Gerbang Kekaisaran.
25 Lysander Darius Deluna.
26 Asrama Pelayan.
27 Nyonya Kedua.
28 Hari Pelantikan.
29 Mengambil Keputusan.
30 Aksi Ronan.
31 Ronan Darius Nightshade.
32 Keluarga Darius.
33 Ibu Dan Anak.
34 Tentang Lirae.
35 Valeria Darius Deluna.
36 Perasaan.
37 Pertemuan.
38 Pilihan.
39 Kekhawatiran Seorang Ibu.
40 Ronan Dan Lysander.
41 Kaisar Yang Lemah.
42 Warisan Kaisar.
43 Ronan Dan Valeria.
44 Berangkat.
45 Kebahagiaan Kecil Valeria.
46 Kediaman Nightshade.
47 Penyergapan Diruang Tamu.
48 Mengalahkan Musuh.
49 Pertemuan.
50 Identitas Penyerang.
51 Saint.
52 Saint Jeanne.
53 Mata Keadilan.
54 Akhir Pertemuan.
55 Sedikit Persiapan.
56 Siap Berangkat.
57 Laila Noin Nightshade.
58 Kota Kaja.
59 Gangguan Geng.
60 Menuju Markas.
61 Menerobos Markas.
62 Samurai.
63 Budak.
64 Rencana Darian.
65 Darian Dan Count.
66 Gang Kumuh.
67 Kebebasan.
68 Ronan Dan Fares.
69 Negoisasi Ancaman.
70 Janji.
71 Pertemuan Menegangkan.
72 Ketegangan.
73 Duel.
74 Fakta Mata Dewa.
75 Mahkota Dan Naga.
76 Damian Dan Jeanne.
77 Winter Vintergard.
78 Memusnahkan Malaikat.
79 Cain Dan Rainer.
80 Dewa Naga.
81 Titipan.
82 Diskusi Misterius.
83 Seven Crown Bertindak.
84 Momen Hangat.
85 Tulus.
86 Frosinone Gugur.
87 Desiree.
88 Ronan Vs Rayne.
89 Dante Armaga.
90 Keputusan.
91 Fakta Anggota Seven Crown.
92 Bram Tertangkap.
93 Kedatangan Rainer Dan Noelle.
94 Kematian Damian.
95 18 Tahun Yang Lalu.
96 Kedatangan Amon.
97 Mako Diculik.
98 Informasi.
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Symphony of Shadows.
2
Transmigrasi Ronan.
3
Tuan Besar Nightshade.
4
Ayah Ronan.
5
Seleksi Nightshade.
6
Petinggi Nightshade.
7
Ronan Vs Orion.
8
Hasil Pertarungan Dengan Orion.
9
Lirae Vespera Nightshade.
10
Darian Voss Nightshade.
11
Raja Sejati.
12
Akhir Seleksi.
13
Mahkota Ungu.
14
Kembali.
15
Ronan Yang Dihajar.
16
Pembicaraan Tentang Seleksi.
17
Sejarah Cinta Ayah Dan Ibu.
18
Perasaan Yang Mendalam.
19
Surat Ibu.
20
Menuju Kekaisaran.
21
Rencana Sebelum Bertemu.
22
Sedikit Hambatan.
23
Rencana Selanjutnya.
24
Gerbang Kekaisaran.
25
Lysander Darius Deluna.
26
Asrama Pelayan.
27
Nyonya Kedua.
28
Hari Pelantikan.
29
Mengambil Keputusan.
30
Aksi Ronan.
31
Ronan Darius Nightshade.
32
Keluarga Darius.
33
Ibu Dan Anak.
34
Tentang Lirae.
35
Valeria Darius Deluna.
36
Perasaan.
37
Pertemuan.
38
Pilihan.
39
Kekhawatiran Seorang Ibu.
40
Ronan Dan Lysander.
41
Kaisar Yang Lemah.
42
Warisan Kaisar.
43
Ronan Dan Valeria.
44
Berangkat.
45
Kebahagiaan Kecil Valeria.
46
Kediaman Nightshade.
47
Penyergapan Diruang Tamu.
48
Mengalahkan Musuh.
49
Pertemuan.
50
Identitas Penyerang.
51
Saint.
52
Saint Jeanne.
53
Mata Keadilan.
54
Akhir Pertemuan.
55
Sedikit Persiapan.
56
Siap Berangkat.
57
Laila Noin Nightshade.
58
Kota Kaja.
59
Gangguan Geng.
60
Menuju Markas.
61
Menerobos Markas.
62
Samurai.
63
Budak.
64
Rencana Darian.
65
Darian Dan Count.
66
Gang Kumuh.
67
Kebebasan.
68
Ronan Dan Fares.
69
Negoisasi Ancaman.
70
Janji.
71
Pertemuan Menegangkan.
72
Ketegangan.
73
Duel.
74
Fakta Mata Dewa.
75
Mahkota Dan Naga.
76
Damian Dan Jeanne.
77
Winter Vintergard.
78
Memusnahkan Malaikat.
79
Cain Dan Rainer.
80
Dewa Naga.
81
Titipan.
82
Diskusi Misterius.
83
Seven Crown Bertindak.
84
Momen Hangat.
85
Tulus.
86
Frosinone Gugur.
87
Desiree.
88
Ronan Vs Rayne.
89
Dante Armaga.
90
Keputusan.
91
Fakta Anggota Seven Crown.
92
Bram Tertangkap.
93
Kedatangan Rainer Dan Noelle.
94
Kematian Damian.
95
18 Tahun Yang Lalu.
96
Kedatangan Amon.
97
Mako Diculik.
98
Informasi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!