Ronan Vs Orion.

Aku masih terus melangkah, melewati pepohonan besar yang menjulang tinggi dan akar-akar yang menjalar di tanah hutan Night Forest. Meskipun tujuanku belum jelas, satu hal yang pasti: monster-monster di hutan ini akan terus menjadi rintangan. Dan kini, di depanku, seekor beruang hitam besar berdiri dengan gagah, tubuhnya penuh luka bekas pertempuran, sorot matanya mencerminkan kebencian, seolah menganggapku sebagai mangsanya berikutnya.

Aku tersenyum tipis, sambil menyeka sedikit debu dari lengan bajuku. "Makhluk tanpa akal," gumamku. "Jika ini tiga hari yang lalu, mungkin kau bisa membunuhku dengan mudah. Tapi sekarang, aku sudah berbeda. Jauh lebih kuat."

Beruang itu tidak peduli dengan ucapanku. Dengan raungan keras yang mengguncang tanah di bawah kakiku, ia melompat ke arahku, cakarnya yang besar menghantam dengan kekuatan brutal. Bagi kebanyakan orang, gerakannya akan tampak cepat, mematikan. Tapi bagiku, semua itu bergerak lambat, seolah waktu memberiku ruang untuk merespons.

Aku menggeser tubuhku ke samping dengan langkah ringan, dan dengan satu gerakan anggun, aku sudah meluncur di sepanjang lengannya. Dalam hitungan detik, aku berada di atas kepalanya. Tanpa berpikir panjang, aku memutar lehernya dengan kekuatan yang cukup untuk mendengar suara patah yang memuaskan. Tubuh raksasa itu roboh ke tanah, mati dalam diam.

Aku berdiri di sampingnya, merapikan sedikit rambut yang jatuh ke wajahku. "Itulah kenapa aku menyebutmu makhluk tanpa akal," ucapku, sebelum mulai menguliti kulit tebal beruang itu dengan pisau yang kubawa.

Dengan sihir api kecil, aku membuat api unggun darurat dan mulai memanggang dagingnya. Bau asap memenuhi udara, menyatu dengan aroma kayu yang terbakar. "Mungkin daging monster ini tidak enak," keluhku setelah menggigit sepotong daging yang keras dan hambar. "Tapi aku harus tetap memakannya. Tidak ada pilihan lain."

Aku mengunyah dengan tenang, hingga tiba-tiba, aku merasakan tatapan. Sesuatu, atau seseorang, sedang memperhatikanku dari kejauhan. Bukan makhluk liar.

"Apakah kau juga mau?" tanyaku dengan suara tenang, meskipun aku tidak menoleh. Aku tahu seseorang sedang bersembunyi di balik pepohonan, mengintai setiap gerakanku.

Sosok itu keluar dari persembunyiannya, seorang pemuda dengan senyum lebar di wajahnya. "Sejak kapan kau menyadarinya?" tanyanya, seolah merasa bangga bisa menguntitku tanpa diketahui.

"Sejak awal," jawabku tanpa ekspresi. "Kamu terlalu ceroboh. Bahkan anak kecil pun bisa tahu kau ada di sini."

Dia tertawa, keras, penuh kepercayaan diri. "Hahaha... kau pintar bicara, ya? Baiklah, mari kita lihat apakah skill-mu juga sebaik omonganmu." Dengan satu gerakan cepat, dia melompat ke arahku, menyerang tanpa peringatan.

Namun, serangannya terlalu mudah untuk dihindari. Aku melangkah mundur dengan ringan, "Terburu-buru untuk mati, ya? Setidaknya sebutkan namamu dulu sebelum mencoba bunuh diri," kataku sambil menyeringai, menatapnya dengan rasa bosan.

"Orion Grave Nightshade," jawabnya sambil tersenyum lebar, matanya memancarkan kegembiraan untuk bertarung. "Aku lebih suka bertarung dengan tangan kosong. Kuharap kau cukup kuat untuk melawanku."

Orion memiliki tubuh kekar, otot-otot besarnya terlihat mencolok bahkan di bawah cahaya bulan yang redup. Rambut hitamnya acak-acakan, dengan mata abu-abu yang tajam dan penuh hasrat bertarung.

"Aku Ronan Darius Nightshade," jawabku datar. "Tapi kau pasti sudah tahu itu."

"Tentu saja. Sebagai anak langsung dari Tuan Besar Damian, namamu sangat terkenal. Namun, dari apa yang kulihat, kau sepertinya sedikit berbeda dari rumor yang kudengar," ejeknya, sambil mengencangkan kepalan tinjunya.

"Aku tidak sepenuhnya berbeda," balasku sambil menatapnya tajam. "Aku hanya sedikit berkembang."

"Tentu, kita lihat saja," kata Orion sambil melesat maju, tinjunya mengarah tepat ke wajahku dengan kecepatan luar biasa.

Tapi aku sudah siap. Sebelum tinjunya mencapai target, aku sudah lebih dulu menghantam wajahnya dengan tinjuku sendiri. Darah segar langsung mengucur dari hidungnya, tapi itu tidak menghentikannya. Dengan senyuman lebar, dia meninju balik, tinju kerasnya menghantam wajahku dengan suara keras, membuat kepalaku sedikit bergetar.

"Itu menarik," kataku dengan senyum yang menyeringai, darah menetes dari bibirku. "Kau benar-benar hanya tahu cara menyerang tanpa berpikir, ya?"

Orion mengusap darah di hidungnya dan balas tersenyum. "Entahlah. Tapi kadang menyerang duluan adalah keputusan yang tepat, bukan?"

Episodes
1 Symphony of Shadows.
2 Transmigrasi Ronan.
3 Tuan Besar Nightshade.
4 Ayah Ronan.
5 Seleksi Nightshade.
6 Petinggi Nightshade.
7 Ronan Vs Orion.
8 Hasil Pertarungan Dengan Orion.
9 Lirae Vespera Nightshade.
10 Darian Voss Nightshade.
11 Raja Sejati.
12 Akhir Seleksi.
13 Mahkota Ungu.
14 Kembali.
15 Ronan Yang Dihajar.
16 Pembicaraan Tentang Seleksi.
17 Sejarah Cinta Ayah Dan Ibu.
18 Perasaan Yang Mendalam.
19 Surat Ibu.
20 Menuju Kekaisaran.
21 Rencana Sebelum Bertemu.
22 Sedikit Hambatan.
23 Rencana Selanjutnya.
24 Gerbang Kekaisaran.
25 Lysander Darius Deluna.
26 Asrama Pelayan.
27 Nyonya Kedua.
28 Hari Pelantikan.
29 Mengambil Keputusan.
30 Aksi Ronan.
31 Ronan Darius Nightshade.
32 Keluarga Darius.
33 Ibu Dan Anak.
34 Tentang Lirae.
35 Valeria Darius Deluna.
36 Perasaan.
37 Pertemuan.
38 Pilihan.
39 Kekhawatiran Seorang Ibu.
40 Ronan Dan Lysander.
41 Kaisar Yang Lemah.
42 Warisan Kaisar.
43 Ronan Dan Valeria.
44 Berangkat.
45 Kebahagiaan Kecil Valeria.
46 Kediaman Nightshade.
47 Penyergapan Diruang Tamu.
48 Mengalahkan Musuh.
49 Pertemuan.
50 Identitas Penyerang.
51 Saint.
52 Saint Jeanne.
53 Mata Keadilan.
54 Akhir Pertemuan.
55 Sedikit Persiapan.
56 Siap Berangkat.
57 Laila Noin Nightshade.
58 Kota Kaja.
59 Gangguan Geng.
60 Menuju Markas.
61 Menerobos Markas.
62 Samurai.
63 Budak.
64 Rencana Darian.
65 Darian Dan Count.
66 Gang Kumuh.
67 Kebebasan.
68 Ronan Dan Fares.
69 Negoisasi Ancaman.
70 Janji.
71 Pertemuan Menegangkan.
72 Ketegangan.
73 Duel.
74 Fakta Mata Dewa.
75 Mahkota Dan Naga.
76 Damian Dan Jeanne.
77 Winter Vintergard.
78 Memusnahkan Malaikat.
79 Cain Dan Rainer.
80 Dewa Naga.
81 Titipan.
82 Diskusi Misterius.
83 Seven Crown Bertindak.
84 Momen Hangat.
85 Tulus.
86 Frosinone Gugur.
87 Desiree.
88 Ronan Vs Rayne.
89 Dante Armaga.
90 Keputusan.
91 Fakta Anggota Seven Crown.
92 Bram Tertangkap.
93 Kedatangan Rainer Dan Noelle.
94 Kematian Damian.
95 18 Tahun Yang Lalu.
96 Kedatangan Amon.
97 Mako Diculik.
98 Informasi.
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Symphony of Shadows.
2
Transmigrasi Ronan.
3
Tuan Besar Nightshade.
4
Ayah Ronan.
5
Seleksi Nightshade.
6
Petinggi Nightshade.
7
Ronan Vs Orion.
8
Hasil Pertarungan Dengan Orion.
9
Lirae Vespera Nightshade.
10
Darian Voss Nightshade.
11
Raja Sejati.
12
Akhir Seleksi.
13
Mahkota Ungu.
14
Kembali.
15
Ronan Yang Dihajar.
16
Pembicaraan Tentang Seleksi.
17
Sejarah Cinta Ayah Dan Ibu.
18
Perasaan Yang Mendalam.
19
Surat Ibu.
20
Menuju Kekaisaran.
21
Rencana Sebelum Bertemu.
22
Sedikit Hambatan.
23
Rencana Selanjutnya.
24
Gerbang Kekaisaran.
25
Lysander Darius Deluna.
26
Asrama Pelayan.
27
Nyonya Kedua.
28
Hari Pelantikan.
29
Mengambil Keputusan.
30
Aksi Ronan.
31
Ronan Darius Nightshade.
32
Keluarga Darius.
33
Ibu Dan Anak.
34
Tentang Lirae.
35
Valeria Darius Deluna.
36
Perasaan.
37
Pertemuan.
38
Pilihan.
39
Kekhawatiran Seorang Ibu.
40
Ronan Dan Lysander.
41
Kaisar Yang Lemah.
42
Warisan Kaisar.
43
Ronan Dan Valeria.
44
Berangkat.
45
Kebahagiaan Kecil Valeria.
46
Kediaman Nightshade.
47
Penyergapan Diruang Tamu.
48
Mengalahkan Musuh.
49
Pertemuan.
50
Identitas Penyerang.
51
Saint.
52
Saint Jeanne.
53
Mata Keadilan.
54
Akhir Pertemuan.
55
Sedikit Persiapan.
56
Siap Berangkat.
57
Laila Noin Nightshade.
58
Kota Kaja.
59
Gangguan Geng.
60
Menuju Markas.
61
Menerobos Markas.
62
Samurai.
63
Budak.
64
Rencana Darian.
65
Darian Dan Count.
66
Gang Kumuh.
67
Kebebasan.
68
Ronan Dan Fares.
69
Negoisasi Ancaman.
70
Janji.
71
Pertemuan Menegangkan.
72
Ketegangan.
73
Duel.
74
Fakta Mata Dewa.
75
Mahkota Dan Naga.
76
Damian Dan Jeanne.
77
Winter Vintergard.
78
Memusnahkan Malaikat.
79
Cain Dan Rainer.
80
Dewa Naga.
81
Titipan.
82
Diskusi Misterius.
83
Seven Crown Bertindak.
84
Momen Hangat.
85
Tulus.
86
Frosinone Gugur.
87
Desiree.
88
Ronan Vs Rayne.
89
Dante Armaga.
90
Keputusan.
91
Fakta Anggota Seven Crown.
92
Bram Tertangkap.
93
Kedatangan Rainer Dan Noelle.
94
Kematian Damian.
95
18 Tahun Yang Lalu.
96
Kedatangan Amon.
97
Mako Diculik.
98
Informasi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!