BAB 1 part 2 ANAK YANG ANEH
Keesokan harinya, selepas pulang sekolah. Seperti biasa, anak-anak selalu bermain di taman bermain itu. Termasuk Gara.
Saat baru sampai di taman bermain..., betapa terkejutnya Gara, karena Sasha ada di taman itu untuk menunggunya.
Sagara kecil
Hah!😲 kamu lagi!
*melihat Sasha yang sudah ada di taman duluan*
Sasha kecil
Hehehe😁
*tersenyum lebar*
Karena menurutnya Sasha menghalangi jalannya, Gara menyuruh Sasha untuk minggir dari hadapannya.
Sagara kecil
Awas! Minggir! Kamu menghalangi jalanku saja😤.
*menyuruh Sasha untuk minggir dengan nada suara ketus*
Sasha kecil
Baik😔
*Sasha hanya menurutinya saja*
Saat ini, dalam hati Gara berkecamuk antara kesal dan kasihan terhadap Sasha.
Sagara kecil
(Anak itu! Ngapain coba, nungguin aku.
Terus pake kemarin acara dia bilang suka aku, aku kan jadi risih)
*batin Gara*
Bagaimana tidak, di lihatnya saja Sasha sudah mengganggu dirinya. dan di lihat dari kondisinya, Sasha mungkin tidak mempunyai teman.
Sagara kecil
(Kalau di lihat-lihat kasihan juga, kayaknya dia enggak punya teman.)
*melihat sepintas, Sasha sedang berjongkok di pinggir taman sambil tersenyum melihatnya*
Seketika Gara melihat Sasha tersenyum padanya pun reflek dia merasa seram sendiri.
Sagara kecil
Ihhhh~~~~😬
*berbalik dan segera menghampiri Miko yang saat itu sedang bermain perosotan*
Miko yang dari tadi melihat perlakuan Gara terhadap Sasha pun bertanya padanya. Mengapa Gara memperlakukan Sasha seperti itu?
Miko teman Sagara
Hey!
*menepuk pundak Gara*
Miko teman Sagara
Ngapain sih! Kamu kok judes banget sama Sasha?
*mulai bertanya*
Sagara kecil
Aku tuh! Risih tau di ikuti anak kayak dia itu!
*balasannya*
Miko teman Sagara
Kalau di lihat-lihat, Sasha sekarang sudah enggak kayak kemarin bikin jijik.
Dia sekarang berpakaian bagus, apalagi rambutnya di ikat.
Terlihat cantik😁
*melihat Sasha dari kejauhan dan memujinya*
Sagara kecil
Kalau keliatan cantik, pacaran gih! Sama dia😤
*balasannya dengan kesal*
Sagara kecil
Biar dia enggak ganggu aku terus 😤.
Miko teman Sagara
Jangan marah dong😁 canda doang!
Miko teman Sagara
ojok! pacaran!
( jangan pacaran)
*menggunakan basa Jawa*
Miko teman Sagara
opo! Maneh awak Dewe isek cilik😁
( apa lagi kita masih kecil😁 )
*memakai basa Jawa Timur*
Miko teman Sagara
mboten pareng! niku😁
( tidak boleh! itu😁 )
Sagara kecil
Ojok! Nggawe boso jowo, aku sek durung isok😤
( jangan! Pake basa Jawa, aku masih belum bisa😤)
*balas Gara menggunakan basa Jawa*
Miko teman Sagara
Lah! Iku! Opo!
( lah! Itu! Apa! )
Sagara kecil
Mboh!😤
( enggak tau )
Setelah itu, Miko memanggil Sasha untuk menghampirinya. Dengan cepat Sasha mau dan segera menuruti Miko karena di samping Miko ada Gara yang di sukainya.
Miko teman Sagara
hey 👋🏻 Sasha! Kemari!
*memberi isyarat agar Sasha menghampirinya*
Sagara kecil
Kenapa! Di panggil!😤 sih!
*balasnya sambil memukul pelan Miko*
Sasha kecil
Iya!😊😊😊
*menghampiri Miko dengan senang*
Lalu, Miko bertanya perihal tentang Sasha. Agar Sasha bisa berbaur dengan teman-temannya.
Miko teman Sagara
Sasha anak baru lingkungan sini?
Sasha kecil
*Sasha hanya menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya*
Miko teman Sagara
kamu enggak pernah keluar rumah ya?
*tebaknya*
Sasha kecil
*menganggukkan kepalanya*
Miko teman Sagara
Kamu, sekolah kan?
*bertanya kembali*
Sagara kecil
Kenapa bertanya seperti itu 😤
*balasnya sambil memukul pelan kepala temannya itu*
Miko teman Sagara
sek! Ta!
( sebentar)
*memakai basa Jawa*
Miko teman Sagara
Bagaimana Sasha! Ayo jawab!
Sasha kecil
*menganggukkan kepalanya*
Miko teman Sagara
Kamu mau main ke taman ini karena apa?
*bertanya lagi*
Dan kali ini, Sasha menjawabnya dengan suaranya.
Sasha kecil
Aku, datang ke taman ini untuk melihat Gara!😊
* menjawab sambil tersenyum*
Gara mendengar itu pun reflek kaget di buatnya.
Sagara kecil
Apa!...aku!
*menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi kaget*
Miko pun melihat postur tubuh Sasha yang kecil. Dan kini dia bertanya usia Sasha.
Miko teman Sagara
berapa umur mu?
*bertanya kembali*
Miko kaget dan kini melihat Gara dan memberi taunya soal umur Sasha.
Miko teman Sagara
Gara! Dia masih bocil!
*dengan mengeluarkan suara bisik-bisik*
Sagara kecil
Lah! Kita kan emang, masih bocil!
Gimana sih!
*balasnya*
Miko teman Sagara
Bener juga!🤔
Setelah itu, Miko langsung memberikan nasehat pada Sasha seperti orang bijak. Tentang cara memanggil orang yang lebih tua.
Miko teman Sagara
Sasha, kamu kan berumur 8 tahun sedangkan Gara berumur 10 tahun, jadi harus panggil apa.....
Miko teman Sagara
Terus panggil aku kak Miko, karena namaku Miko...hehehe
*memegang tengkuk lehernya dengan satu tangan*
Sasha kecil
Baik😁
*menuruti kata Miko*
Selanjutnya, hari demi hari. Sasha pergi ke taman bermain untuk menemui Gara.
Namun, Gara masih tetap cuek pada Sasha.
Tapi setelah itu, Gara lama-lama bisa menerima keberadaannya. Kini Gara dan Sasha bisa bermain dan tertawa bersama-sama.
Miko yang melihat mereka pun jadi terharu di buatnya.
Namun, suatu hari. Saat libur hari Minggu, mereka sedang asik bermain di taman bermain.
Tiba-tiba, Gara jatuh dari ayunan dan kini kakinya berdarah.
Ketika itu Miko tidak ikut karena harus ikut orangtuanya pergi ke desanya.
Semua anak saat itu tidak ada yang mau menolongnya karena mereka sedang sibuk bermain sendiri.
Namun, seketika ada tangan gadis kecil yang menjulur untuk menolong Gara.
Saat di lihatnya ternyata itu adalah Sasha, yang kini sedang tersenyum padanya.
Gara saat itu menerima pertolongan Sasha, dengan menggenggam erat tangan gadis kecil untuk berdiri.
waktu itu Gara tidak langsung melepas genggaman tangan Sasha, anak laki-laki itu malah terhanyut menatap gadis kecil itu.
Entah apa yang di pikirnya.
Namun, tiba-tiba ada suara sorakan ramai yang datang dari berbagai arah.
Saat itu, lamunan Gara seketika pecah. Dan kini dia menyadari bahwa anak-anak sedang mengelilinginya sambil bersorak ramai.
sekelompok anak bermain
Cie! Gara!
sekelompok anak bermain
Pacaran nih!
sekelompok anak bermain
Jare enggak seneng! Kok Podo cekelan tangan!
( katanya enggak senang! Tapi pada pengangan tangan)
* kata salah satu anak memakai basa Jawa*
sekelompok anak bermain
Cie, Sasha, Gara!
Tidak kuat di Katai, Gara tiba-tiba melepas genggamannya lalu seketika mendorong Sasha hingga jatuh.
Dan seketika mengolok-olok Sasha dan menyuruh anak-anak di sana untuk pulang dan meninggalkan Sasha seorang diri.
Sagara kecil
Dasar jelek, benalu, aku enggak bakalan suka sama kamu.
Sasha kecil
Tapi....
*Sasha kini mulai menitikkan air mata*
Sagara kecil
Hey! Teman-teman. Aku Sagara Jendral Arganta enggak mungkin suka sama anak kucel kayak dia apalagi pacaran, ihhh ogah!
Sagara kecil
Dasar anak aneh!😤
*menunjuk-nunjuk Sasha*
Sagara kecil
Yuk! Pulang, kita tinggalin dia sendirian.
Seketika gerombolan anak itu semua pulang ke rumah mereka, begitu pula Gara yang habis menghinanya di depan teman-temannya.
Entah apa yang ada di pikiran Gara sekarang, tadi dia terlihat senang bersama Sasha sekarang membenci Sasha.
Apa karena dia malu?
Saat itu, Sasha hanya bisa duduk di taman sambil menangis dan dia tidak merasa bahwa kini jam menunjukkan hampir 5 sore.
Namun, seketika dia mendengar suara yang memangil-manggilnya.
ternyata dia Vion kakak laki-laki Sasha yang kini berusia 13 tahun sedang mencari adiknya.
Vion kecil kakak Sasha
Sasha,.... Sasha.
*teriaknya memangil-manggilnya nama adiknya*
Dia mencari dari segala penjuru komplek perumahan mereka. Namun, belum ketemu.
Akhirnya Vion menghampiri taman bermain, mungkin dia bisa menemukan adiknya.
Setelah sampai, dia melihat adiknya sedang duduk sambil menangis. Seketika Vion berlari menghampiri adiknya dan segera menenangkan nya.
Vion kecil kakak Sasha
Dek! Kenapa! Kok nangis?
*memegang muka kecil adiknya*
Vion kecil kakak Sasha
Tadi! Adek kan izin keluar mau main, kok sekarang nangis.
Apalagi ini udah sore.
*vion kini sangat mengkhawatirkan adeknya itu*
Dengan cepat Sasha menjawab kakaknya.....
Sasha kecil
Kakak! Adek enggak mau main lagi!
Vion bingung dengan jawaban adeknya, dan kini dia bertanya kembali.
Vion kecil kakak Sasha
Loh! Kenapa? kamu kan yang mau main sama mereka?
*tanya Vion kembali*
Sasha kecil
Mereka semua jahat kak! terutama kak Gara!
Vion yang pikirannya sudah dewasa padahal dirinya masih kecil pun memberi nasehat pada adeknya....
Vion kecil kakak Sasha
Sasha adek kakak! Dengerin! Jika mereka enggak mau main sama Sasha jangan di paksain, itu tidak baik.
*Memberi penjelasan pada adeknya*
Sasha kecil
Tapi, adek mau punya teman dan adek suka sama kak Gara!
*memaksa*
Vion kecil kakak Sasha
Dek, tidak baik memaksakan kehendak sendiri.
Jika mereka tidak mau ya sudah! Enggak papa!
Vion kecil kakak Sasha
Ok☺️
*mengusap kepala Sasha dengan lembut*
Kini Sasha mengerti dan kini dia menuruti kata kakaknya.
Vion kecil kakak Sasha
Ayo! Kita pulang keburu papa pulang.
*vion menggendong Sasha di punggungnya*
Vion kecil kakak Sasha
Jika! Adek ingin main kan masih ada kakak!😙😁
Kini dua adik kakak itu, pulang menyusuri jalanan komplek dengan bernyanyi riang.
Gara dan Miko mendatangi rumah Sasha untuk meminta maaf atas kesalahannya terhadap Sasha. Namun, rumah itu sudah kosong. Sasha dan keluarganya sudah pindah ke Jakarta karena pekerjaan sang ayah.
Miko teman Sagara
Gara! Gimana nih! Mereka sudah pindah!
*berdiri di depan gerbang rumah Sasha yang kosong bersama Gara*
Namun, tidak ada respon. Miko melihat Gara yang sedang membisu dan seketika Gara menitikkan air mata penyesalan.
Comments