Hotel mewah.

Apey melangkah menuju pedagang sisi jalan hendak ikut istirahat, sekaligus hendak mengisi perutnya agar tidak merasa lapar, setah masuk ke lapak pedagang nasi goreng, Apey langsung memesan dan meletakan tas di sampingnya.

"Nasi goreng satu ya Pak makan di sini," pinta Apey.

"Baik Bang tunggu sebentar," sahut pedagang yang sedang membuatkan pesanan pelanggan yang sudah memesan.

Apey sambil menunggu pesanan nasi goreng di buatkan, merogok ponsel di saku celananya, melihat layar ponsel tidak ada pesan masuk apapun, membuat Apey menghela nafasnya menebak kalau kedua orang tuanya tidak mempunyai pulsa untuk menanyakan kabarnya.

"Kasihan Ibu sama Bapak, jangankan buat beli handphone, buat beli pulsa saja pasti harus cari uangnya dulu!" gumam Apey memasukan kembali ponselnya ke saku celana.

Apey melihat sekitaran yang begitu ramai, orang orang yang nongkrong depan tokonya, yang bersantai sambil ngopi yang bercanda tawa dengan temannya, dan kesibukan orang yang berjalan lalu lalang di trotoar.

"Ternyata memang sangat ramai kalau di kota, tapi saya harus buru buru dapat kerja nih, biar bekal gak keburu habis!" gumam Apey penuh dengan semangatnya.

"Ini Bang pesanannya," pedagang meletakan nasi goreng di atas meja.

"Siap Pak terima kasih," Apey ngangguk langsung menyantap nasih goreng pesanannya.

Pedagang menoleh ke tas gendong Apey yang di letakan di sisinya.

"Baru datang ke kota?" tanya pedagang.

"Iya Pak, ramai sekali ya di kota Pak," jawab Apey senyum kecil.

"Iya memang ramai, tapi sangat sulit mencari pekerjaan, Abang mau kerja dimana?" tanya kembali pedagang.

"Tidak tahu Pak mau kerja dimana, saya modal nekat saja ingin cari kerjaan di kota," jawab Apey.

"Coba saja melamar ke hotel ini, jadi tukang bersih bersih tukang taman, pokoknya apa ke yang penting dapat pekerjaan dulu," usul pedagang.

Apey menghentikan makannya lalu menatap pedagang.

"Kira kira melamarnya lewat mana ya Pak?" tanya Apey penuh semangat.

"Nih, yang kerja di hotel ini, kalau ganti shift sebagian suka ada yang makan di sini, ngopi dan juga nongkrong, Abang tanya tanya saja jangan malu sama pekerja hotelnya," usul kembali pedagang.

"Wah siap Pak, saya tidak akan malu Pak demi mendapat informasi lowongan kerja hehe hehe," balas Apey tawa kecil kembali menyantap nasi gorengnya.

"Ya sudah habiskan dulu makannya, sebentar lagi juga para pekerja akan gantian shift," terang pedagang.

"Siap Pak," Apey mengangguk jadi semakin semangat makan nasi gorengnya.

Setelah selesai makan nasi goreng dan membayar, Apey tidak langsung pergi kembali duduk menunggu rolling shift para pekerja hotel, tidak lama empat orang datang memesan nasi goreng dan langsung duduk, Apey langsung berdiri melangkah mendekati pedagang.

"Pak boleh saya bantu?" tanya Apey.

"Aduh tidak usah, kamu kan sudah beli di sini, sudah tidak usah duduk saja," titah pedagang.

"Tidak apa apa Pak, saya bantu apa saja," desak Apey.

"Serius mau bantu saya?" tanya pedagang.

"Iya Pak dua rius," jawab Apey mengangguk.

"Baiklah kalau kamu maksa, mau cuci piring?" tanya pedagang.

"Siap Pak pokoknya apa saja," Apey langsung menuju tempat cuci piring di sebelah.

Pedagang langsung senyum kecil melihat Apey benar benar mau membantunya.

"Udah ganteng baik juga tu anak!" gumam hati pedagang langsung membuat nasi goreng yang di pesan empat orang yang sudah duduk.

Setelah mencuci piring Apey langsung mengeringkannya pakai lap bersih yang di sodorkan pedagang.

"Kita belum kenalan, nama saya Rohman," ujar pedagang yang bernama Pak Rohman menyodorkan tangannya.

"Nama saya Apey Pak," sahut Apey sambil menerima jabar tangan.

"Apey apa kepanjangannya?" tanya Pak Rohman.

"Apey doang Pak irit hehe hehe," jawab Apey tawa kecil.

Para pekerja hotel rolling shift sudah mulai berdatangan, ada yang membawa mobil dan sebagian motor, mata Apey sibuk melihat para pekerja yang berdatangan memasuki hotel.

"Wah, banyak juga ya Pak pekerjanya," ujar Apey sibuk melihat.

"Hotelnya juga mewah tinggi begitu, pasti bayak pekerjanya, kamu sudah menikah belum?" tanya Pak Rohman.

"Waduh, pacar saja saya tidak punya Pak," jawab Apey jadi senyum lebar.

"Masa wajah kamu ganteng begitu jomblo?" tanya kembali Pak Rohman heran.

"Yah Pak, pacaran kan harus pakai modal, sedangkan saya kerja di kampung paling dapat lima puluh ribu, itu juga kalau lagi ada kerjaan," jawab Apey apa adanya.

Saat Pak Rohman dan Apey ngobrol perkenalan, mobil mewah lewat melintas di depan tempat jualan Pak Rohman menuju hotel, Pak Rohman langsung menoleh ke Apey.

"Pey, barusan lihat tidak mobil mewah lewat menuju hotel?" tanya Pak Rohman.

"Iya Pak lihat, memangnya kenapa Pak?" tanya Apey.

"Di dalam mobil mewah yang lewat tadi itu, anak pemilik hotel itu, namanya Azalea Margarita, artis papan atas cantik sekali, tapi sayang katanya suka mabuk mabukan," jawab Pak Rohman.

"Waduh, Pak Rohman suka ngegosip?" tanya kembali Apey jadi senyum mendengarnya.

"Yeh, saya bukan ngegosip, tapi katanya benar, hampir tiap malam suka mabuk mabukan di hotelnya itu, saya juga dengar dari para pekerja hotel," jawab Pak Rohman melebar.

Apey terdiam enggan menanggapi apa yang Pak Rohman katakan, di depan hotel mobil mewah itu berhenti, Ririn yang mengemudi sahabat Azalea margarita sekaligus sebagai asistennya, langsung keluar dari mobil staf hotel yang menyambut tamu langsung mendekat, membukakan pintu mobil menunduk hormat, Azalea margarita langsung keluar dari mobil melangkah masuk ke dalam hotel di ikuti Ririn dari belakang.

Para pekerja staf lobby tamu hotel melihat ke datangan Azalea Margarita, semuanya serempak berdiri menunduk memberikan hormat, Azalea selain terlahir dari keluarga kaya raya pebisnis hotel mewah, juga seorang artis terkenal papan atas dengan kecantikan dan keahlian di dunia actingnya, sehingga setiap film yang di bintanginya akan selalu di tunggu dan di minati oleh para penggemarnya.

Hidup Azalea tidak ada ke kurangan sedikitpun, uang fasilitas kemewahan barang barang mewah sudah Azalea miliki semuanya, namun di balik semua itu dengan sikap dan wataknya yang keras, Azalea begitu sulit menemukan laki-laki yang di inginkan sesuai dengan ke inginan hatinya, sudah puluhan anak pengusaha konglomerat yang menginginkan dekat dengan Azalea, semua itu tidak bisa membuat Azalea bisa jatuh hati.

Tekanan kedua orang tua Azalea yang meminta Azalea segera mempunyai kekasih, membuat Azalea begitu tertekan hingga jarang pulang kerumah, memilih untuk lebih banyak tidur di hotel milik Ayah nya itu, hanya dengan minum alkohol setiap pulang syuting yang bisa membuat Azalea terasa tenang, bisa tidur dengan pulas hingga Ririn datang membangunkannya untuk jadwal syutingnya yang sangat padat.

Terpopuler

Comments

Heri Wibowo

Heri Wibowo

lanjut Thor

2024-09-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!