" Kamu sudah pulang honey,apa harimu menyenangkan?" Tanya Clara begitu ia membuka pintu dan melihat wajah Akbar yang terlihat dingin.
Sreeeet
Bruuuk
" Awwhhhh!"
Clara mengaduh saat Akbar mendorongnya hingga ia terlepanting kelantai.
Sementara Akbar sama sekali tak ada niat menolong ataupun menjawab pertanyaan Clara.
Akbar pergi begitu saja melewati Clara yang tengah berharap Akbar meminta maaf atas sikapnya.
" Brengsek! Laki-laki gila,entah apa yang membuat Calista begitu betah hidup bersama monster sepertinya.Awas kamu Akbar,aku akan membuat kamu bertekuk lutut dikakiku." Ucap Clara dengan seringai diwajahnya.
Clara bangun dengan tertatih karena pinggangnya yang sakit akibat terbentur lantai.
" Sial,encok encok pinggangku." Clara bergumam sembari memijat pinggangnya yang sakit.
Sementara Akbar langsung menuju kekamarnya.Sesampainya dikamar Akbar mendapati Calista yang terbaring diatas ranjang dengan tubuh meringkuk.
" Dia benar-benar sakit rupanya!" Batin Akbar.
Melihat Calista yang terlelap Akbar merasa tak tega untuk membangunkannya.Akbar memutuskan untuk membersikan dirinya kekamar mandi.Setelah 15 menit berada didalam kamar mandi Akbar keluar dengan badan yang sudah segar dan harum.
" Astaga dia tidur atau pingsan!" Cicit Akbar kala mendapati Calista masih dalam posisi yang sama.
Akbar lantas naik keatas ranjang dan menatap sejenak wajah sang istri yang tidur dengan damai.
" Cantik sekali istriku." Pujinya tanpa sadar.
Greeep
Tangannya melingkar diperut sang istri membuat Calista terkejut karena tiba-tiba ada yang memelukny dari belakang.
Plaap
Calista membuka matanya dengan jantung yang berdetak dengan kencang.
Tubuhnya mendadak panas dingin saat disentuh oleh suaminya.
Calista dan Akbar memang sudah menikah cukup lama,namun Akbar sangat jarang menyentuh Calista dan meminta haknya sebagai seorang suami.
" Mas!" Lirih Calista.
" Tetaplah seprti ini." bisik akbr ditelinga Calista membuat Calista merinding dan berdebar tak karuan.
" A-aku.."
Sreeet hap
Dengan sekali tarikan Akbar berhasil membuat badan Calista berbalik dan kini mereka saling berhadapan bahkan tanpa aba-aba Akbar sudah menyambar bibir sang istri dan melumatnya dengan sangat lembut.
Perlahan Calista mulai membalas ciuman sang suami dan keduanya berpagut sedikit lebih lama hingga akhirnya terlepas karena mereka kehabisan oksigen.
Hah hah haaah
" Masih saja kamu kaku!" Cibir Akbar membuat Calista memerah wajahnya.
" Tuhan,kenapa mendadak mas Akbar jadi manis begini.Apa dia sedang menginginkanku,apa aku bisa melayaninya setelah apa yang dia lakukan akhir-akhir ini.Apa masih ada rasa cinta yang tersisa diantara kita mas? Kamu sudah membiarkan wanita lain masuk dalam rumah tangga kita." Gumam Calista yang hanya bisa ia ucapkan dalam hati.
Greeep
Lagi-lagi Akbar memeluk Clista dengan erat,perlahan tangannya bergerak mengikuti kemana hatinya menuntun.Menjelajah setiap lekuk tubuh sang istri hingga membuat desahan lolos dari mulut istrinya tanpa sadar.
Emmptthh
" Kamu menikmatinya?" Tanya Akbar disela-sela aktivitasnya.
Calista hanya diam dan menunduk begitu dalam saat mendapat pertanyaan dari suaminya.
Hatinya sedikit kecewa atas apa yang suaminya tanyakan.
"Apa hanya aku yang menikmati,apa dia tidak menikmatinya,lalu mengapa miliknya begitu keras dibawah sana." Batin Calista kala merasakan sesuatu yang mengganjal dibawah sana.
Perlahan Akbar melepas semua pakaian Calista dan membuatnya polos tanpa sehelai benangpun.
Akbar menatap tubuh polos istrinya dengan sangat intens hingga membuat yang empunya merasa malu.
Tangan Akbar terulur untuk mengangkat dagu sang istri dan kembali melumatnya dengan sangat lembut.
Lambat Laun ciuman itu semakin menuntun dan menuntut.Keduanya begitu larut dalam gairah kenikmatan dan merasa saling membutuhkan dan ingin menuntaskan hasrat masing-masing.
Perlahan mereka mulai melakukan penyatuan,didalam kamar itu hanya terdengar suara lengguhan dan desahan Calista saja.Setelah berhasil membuat Calista mendapatkan pelepasan hingga ketiga kalinya Akbar menggerang dan menghentakkan miliknya sampai kebatas paling dalam milik Calista dan tak selang beberapa lama milik Akbar mengeluarkan cairan hangat dirahim Calista.
Tubuhnya ambruk disamping tubuh sang istri.
" Kenapa sangat beda saat aku melakukannya dengan Clara.Dengan dia aku tidak bisa mengendalikan diriku,bahkan aku sampai menyakitinya tanpa sadar.Tapi dengan Calista kenapa aku bisa bersikap lembut dan begitu menikmati permainannya.Aneh,padahal aku sama sekali tak mencintai Calista juga Clara." Batin Akbar saat melihat wajah Calista.
Entah seberapa lama keduanya saling menatap hingga akhirnya mereka sama-sama terlelap.
Mereka bangun dan langsung membersihkan dirinya setelah merasa segar Akbar segera turun menemui Clara.
Akbar mencari Clara kekamarnya namun tak ia temukan keberadaannya,saat Akbar menuju dapur rupanya Clara sedang menyiapkan makan malam untuk mereka.
" Hon,kamu sedang apa?" Sapa Akbar begitu lembut membuat Clara menatap tak percaya.
" Mustahil,dia sudah lembut lagi kepadaku.Clara rupanya kamu harus sabar menghadapi laki-laki seperti ini." batin Clara.
" Nyiapin makan malam hon." Jawab clara singkat.
Greeep
Akbar memeluk Clara dari belakang,tangannya melingkar diperut Clara.
" Jangan marah honey maaf jika sudah kasar terhadapmu.Sungguh aku sangat menyesal telah melakukan itu." Ucap Akbar.
" iya honey,tidak mengapa aku sudah memaafkanmu."
Cup cup cup
Clara menghujami Akbar dengan ciuman dan berakhir dengan ciuman panas dimeja makan.
Tanpa mereka sadari sepasang mata dan telinga menyaksikan kemesraan mereka dari balik dinding pembatas.
" astaga tadi siang dia begitu manis denganku dan sekarang dia melakukan itu dengan Clara tepat didepan mataku.Sakit sekali Tuhan." Calista terpaksa bersembunyi menunggu adegan panas didepannya selesai.
Haah haah haaah
Nafas keduanya terengah setelah mereka melepas ciuman panas diemaja makan.
" Tempo hari aku melihat kamu membeli sesuatu dari aplikasi pesan antar dan aku melihat kamu menerima sebuah barang dari kurir lantas kamu memasukan itu kedalam makanan dan minuman Calista,kalau boleh tau itu apa?"
Deg deg deg
Clara bergetar tangannya saat mendapat pertanyaan tersebut dari akbar.
" Da-dari mana kamu tau hon? Kamu memasang kamera pengawas disetiap sudut rumahmu?" Tanya Clara.
Calista hendak keluar dari persembunyiannya urung saat mendengar pertanyaan yang Akbar ajukan pada Clara.
" Menurutmu?" Akbar justru balik bertanya pada Clara.
" Jawab jujur atau aku akan..."
" Racun!" Ucap Clara sepontan karna Akbar mengangkat tangannya bersikap menampar Clara.
" Apa! Racun? Kamu mau membunuh Calista? Oh haii Clara kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan?" Tanya Akbar.
Sementara Calista membekap mulutnya tak percaya saat mendengar kenyataan bahwa Clara sudah meracuninya.
" Astaga,Setega itu kamu sama aku Clara?" Lirih Calista dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya.
Clara menceritakan semua rencananya kepada Akbar dibawah ancaman Akbar.Calista tetap diam ditempat karena ingin tau bagaimana reaksi Akbar saat mendapati Clara berbuat demikian terhadap Calista.
" Hahahahaha,kamu memang wanitaku honey! Eemmmuuuaaaacccch!"
Reaksi Akbar justru diluar dugaan Clara dan Calista.
Tes tes tes
" kamu justru memujinya mas?" Lirih Clara.
" Hon,apa itu artinya kamu setuju dengan rencanaku?" Tanya Clara dengan menatap mata Akbar dan mencari kebenaran dalam tatapan matanya.
" Iya,aku juga ingin melihatnya menderita.Lanjutkan rencanamu itu,dalam kelumpuhan dia tidak akan bisa lepas dariku,dia akan tetap terkurung dalam sangkar emasku.Dia akan selamanya bersamaku.Hahahahaahah." Tawa Akbar menggelegar membuat Clara tersenyum bangga sekaligus merasa takut karena yang bersamanya dan yang ia perjuangkan adalah monster yang berwujud pria tampan.
Bruk
Tubuh Calista ambruk bersandar dinding.Air matanya jatuh semakin deras.Perlahan ia naik keatas kamarnya dengan tertatih.
Bersambung dulu gaiiis......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Gemini
dasar gak punya hati ,maunya apa si akbar
2024-09-20
1
Gemini
ini lagi eling atau gimana
2024-09-20
1
Gemini
lanjutkan akbar
2024-09-20
1