Bulan tidak pernah cinta Matahari
Hari sudah mulai malam, namun Melta masih belum membalas pesan Rey. Hal itu membuat Rey khawatir.
Rey
Aku minta maaf kalau aku salah.
Rey
aku gak bakal gangguin kamu lagi deh.
Melta
BULLSHIT !! Kemaren juga bilangnya gitu, tapi mana? Aku tetep di chat.
AKU MAU PUTUS TITIK !
Rey
Kemarin aku banyak pikiran, jadi aku kebawa suasana, jangan gitu dong....
Melta
AKU MAU PUTUS TITIK.
Rey
Yaudah... Kalau itu mau kamu, aku minta maaf buat apa yang udah kulakuin selama ini.
Rey dan Melta sudah berpacaran semenjak masih di SMP, mereka bisa dibilang pasangan yang mengerti satu sama lain.
Namun entah mengapa, Melta belakangan ini selalu sibuk dan tidak menjawab pesan-pesan Rey.
Saat berpapasan pun, mereka tidak menyapa satu sama lain, hingga berakhir menjadi seperti ini.
"Mungkin hanya kecapean..."
"Nanti juga balik kok..."
4 Hari berlalu sejak kejadian ini , Namun Rey masih tidak bisa tenang. Rey masih berfikir bahwa pacarnya hanya sedang banyak pikiran.
Rey memberanikan diri untuk mengirimkan pesan kepadanya.
Rey
Maaf.. aku gak pernah memahami kamu, bisa gak kita mulai dari awal?
Melta
Aku maafin ... Tapi maaf aku gak mau kayak dulu lagi.
Melta
Aku lebih suka kayak gini.
Rey
Kita... Gak bisa kayak dulu lagi?
"Atau... Dia gak bakal balik, dia gak akan balik ke sisiku lagi.."
"Aku dibuang, aku dibuang oleh seseorang yang sudah kuberikan segalanya."
"Rey, ini adalah salahmu..."
Dimalam yang sunyi itu, Rey menangis. Sudah berapa bulan Rey tidak menangis seperti ini, hati Rey hancur, semua kepingan, semua kesabaran yang dia tunjukan untuk cinta pertamanya hancur berkeping keping.
Malam itu Rey memutuskan untuk melihat, reel di Instagram untuk mengisi kesepian di lubang yang ditinggalkan oleh cinta pertamanya.
Rey
"Bulan mencintai matahari, namun mereka tidak akan bersama"
sungguh, sebuah kata kata yang sangat bermakna ...
Jam sudah menunjukan pukul 03.00 WIB, Rey mematikan handphone nya dan bergegas tidur. Karena besok sekolah sudah dimulai, Rey menyalakan Alarmnya.
Rey sudah tertidur selama 3 jam, alarm yang dia buat berbunyi sangat keras, di jam 06.00 WIB.
Rey
Ah, Berhenti berhenti....
Rey mematikan Alarm tersebut dan beranjak untuk bersiap ke sekolah secepat mungkin, namun sebelum beranjak dari kasur ada sebuah pesan masuk ke handphone Rey.
Alex
Rey~ Kamu dimanaa? Aku lupa membawa pulpen, TOLONG BAWA PULPEN UNTUKU AKU TUNGGU DI SEKOLAH (っ˘̩╭╮˘̩)っ
Alex dia adalah sahabat Rey.
Hubungan mereka seperti saudara, saat satu orang dalam kesulitan, salah satu dari mereka akan datang membantu.
Mereka sudah bersama semenjak di SMP, dan tentu saja Alex juga mengetahui Rey berpacaran dengan Melta.
Rey
Alex,Sebaiknya kamu juga tidak melupakan tasmu.
Alex
Apa? Tas? Aku tidak pernah membawanya¯\_ʘ‿ʘ_/¯
Rey segera berangkat ke sekolah, tidak lupa membawakan pulpen cadangan untuk Alex.
Rey sudah sampai di kelasnya.
Rey melihat Alex yang sedang mengobrol dengan teman kelas.
Rey lebih memilih untuk beranjak ke kursinya.
Alex yang melihat Rey beranjak ke tempat duduknya segera berlari menghampiri Rey.
Alex
Rey~ dimana pulpenku? Pulpen.. Pulpen...
Rey membuka tasnya dan memberikan pulpen cadangan miliknya kepada Alex.
Rey duduk di bangkunya, dan memperhatikan kelas dengan tatapan kosong.
Alex menyadari hal tersebut, sontak dia bertanya pada Rey apa yang terjadi dengannya.
Alex
Rey, ada masalah apa?
Alex
Kamu berusaha membodohi ku ya...
Rey
Serius gak ada, percaya deh.
Alex
OKE, KATAKAN SELAMAT TINGGAL PADA PULPEN CADANGAN MU.
Rey
Hei, jangan pulpenku....
Alex berusaha membuang pulpen Rey ke luar jendela.
Alex
Hahaha , bercanda. Jadi ada apa? Apa yang terjadi padamu?
"Dasar Alex... Kamu masih sama seperti di SMP."
"Kamu terlalu peduli padaku Alex."
Rey
Huft... Sepertinya aku tidak bisa menyembunyikan nya dari sahabat ku.
Rey
Melta dan aku sudah putus.Mungkin dia lelah denganku... Aku sepertinya mencintai secara berlebihan, hingga dia risih.
Alex
Rey, sudah kubilang wanita itu hanya mempedulikan dirinya. Lihat, kamu sekarang dibuang olehnya.
Rey
Itu, bukan salahnya. Aku yang melakukan semua ini, aku pantas mendapatkan ini semua.
Alex menampar Rey dengan sangat keras. Seisi kelas terkejut dengan apa yang dilakukan Alex.
Alex
Aku menepati janjiku, "Jika aku sudah tidak bisa diingatkan, tampar saja aku dengan tenaga penuh."
Begitu katamu kan.
Alex
Ingat ini kawan, diawal memang menyakitkan, tapi saat kamu melepaskannya semuanya akan menjadi mudah.
Bel pelajaran pertama telah berbunyi , sesi kelas duduk di bangkunya masing masing.
Rey melihat kedepan dan masih memikirkan perkataan sahabatnya.
Rey
Diawal memang menyakitkan namun saat kamu melepaskannya semuanya jadi mudah..
Coba segampang itu.
(bergumam)
Bel pulang sekolah telah berbunyi, Rey berpapasan dengan Melta yang sedang berjalan dengan temannya.
Rey, menundukkan pandangannya dan berjalan lebih cepat.
Teman Melta
Loh kamu gak nyapa Rey? Kan dia pacarmu loh...
Mereka berjalan kearah yang berbeda, Rey masih mengingat kenangan manis yang dilalui bersama Melta. Sedangkan Melta sudah tidak peduli dengan itu semua.
Ketika sampai di kamarnya, Rey langsung berbaring di kasur yang selalu menemani setiap tawa dan sedih Rey.
Rey
Aku seharusnya memberanikan diri untuk bertanya alasan yang sebenarnya...
Rey tinggal berdua di rumah ini,
ayahnya sudah tidak ada sedangkan
ibunya pergi ke luar kota untuk membiayai Rey, dan adik perempuannya saat ini sedang menginap di rumah temannya hingga lusa.
Sebuah pesan masuk dari handphone Rey.
Alex
Hey Rey, pulpen mu hilang....(●__●)
Rey
Alex aku tau kamu tidak akan menghilangkan pulpenku.
Alex
Rey, aku punya kenalan perempuan. Siapa tau kalian cocok...
Rey
Ah, kamu menghawatirkan aku ya.
Tapi kayaknya engga dulu....
Aku masih menunggunya kembali.
Alex
Rey, dia gak akan kembali....
Malam itu, Rey membaca setiap kenangan dari pesan-pesan saat bersama Melta,
kenangan yang membawa Rey dimasa-masa indah.
Rey menangis, semua kenangan itu sekarang tidak akan bisa diulang. Semuanya telah dihancurkan. Rey memutuskan untuk tidur saja dimalam itu.
Rey melihat jam di handphone nya, sudah jam 7.
Rey telat untuk berangkat sekolah.
Rey
SEBENTAR ! AKU HARUS BERSIAP, ADUH, ALARMKU MATI.
Rey bergegas untuk berangkat sekolah, dia berlari agar tidak telat. 10 menit lagi gerbang akan ditutup, jika dia sampai terkunci diluar, mau tidak mau Rey harus bolos.
Rey melihat ada seorang wanita yang juga berlari agar tidak telat masuk kedalam sekolah. Sayangnya, gerbang sekolah sudah ditutup.
Hikarin
Pak? Ayo dong buka gerbangnya. Cuma beda beberapa detik loh...
Penjaga gerbang
Gak mau, siapa suruh telat.
Rey
Ayo dong pak... Kasihan kami
Penjaga gerbang
Kenapa harus kasihan? Salah sendiri kalian telat.
Penjaga gerbang itu pergi masuk kedalam sekolah, meninggalkan mereka diluar gerbang.
Rey
Yah, mau bagaimana lagi ..
Rey melihat kearah siswi itu.
Rey
OY?! KAMU MAU NGAPAIN?!
Hikarin
Eh? Manjat gerbang? Emang apa lagi?
Siswi tersebut melepaskan sepatunya dan hendak memanjat gerbang sekolah yang tinggi.
Rey
Berhenti, Kamu sudah gila ya.
Hikarin
Tenang saja, aku sudah terbiasa,
Hanya saja persentase keberhasilannya kecil, hahaha.
Penjaga gerbang sekolah melihat siswi tersebut hendak memanjat gerbang sekolah, dia berlari mengusir mereka dari sana.
Penjaga gerbang
Hentikan itu !! Mau ngapain kalian !!
Hikarin
Lari ~ Kita gagal....
Rey
Kita?! Sejak kapan aku ikutan !!!
Rey dan siswi itu berlari menjauhi area sekolah, setelah kelelahan berlari mereka duduk dibawah pohon rimbun.
Hikarin
Wah gila banget , kita hampir ketangkap...
Rey
Sudah kubilang , sejak kapan aku ikutan rencanamu.
Hikarin
Yah~ jangan sinis begitu dong, aku haus kamu mau minum? Aku traktir.
Rey
Gak usah, aku bisa beli sendiri.
Hikarin
Begitu ya? Yaudah aku beli jajan aja, tunggu disini.
Wanita itu berlari kesebuah warung untuk berbelanja dan saat kembali dia membawa kantong plastik yang sangat besar.
Hikarin
Yup... Kita makan disini sebelum pulang.
Rey tidak mengerti dengan wanita didepannya, menurut Rey dia sangat aneh. Tiba-tiba ingin manjat gerbang, dan sekarang menyuruh Rey untuk ikut makan jajanan yang dia beli.
Hikarin
Hm, kenapa malu-malu? Makan aja.
Wanita tersebut membuka sebuah jajanan coklat yang dia beli dan memakannya.
Hikarin
Tentu ! Ambilah sebanyak yang kamu mau, tapi yang coklat itu punyaku..
Rey melihat kedalam kantong plastik tersebut, Isinya coklat semua...
Hikarin
Aku?Aku Hikarin...
Rey
Rin, di dalam plastik ini coklat semua loh.
Hikarin melihat kantong plastik tersebut dan tertawa terbahak-bahak.
Hikarin
OH IYA~ HAHAHAHAH!!! AKU KHILAF.
Hikarin
Baiklah begini saja...
Hikarin membagi rata cemilan yang ada di kantong plastik tersebut. Rey melihat itu merasa tidak enak.
Rey
Dibilang gak mau sih, ya mau... Cuma tetap aja kebanyakan.
Hikarin
Kamu banyak maunya ya....
Hikarin memberikan 3 cemilan coklat miliknya kepada Rey. Rey akhirnya menerima cemilan tersebut dengan tangan terbuka.
Hikarin
Sama sama, Anu....
Hikarin
Namanya simpel banget kayak orangnya, sekali lagi aku Hikarin kelas 1-4.
Hikarin
HAHA, Kamu lucu juga...
Rey membuka cemilan yang diberikan oleh Hikarin, mereka memutuskan untuk menghabiskan cemilan yang dibeli oleh Hikarin terlebih dahulu sebelum mereka pulang kerumah masing-masing.
Comments
Adit Sumbawa
ndk
2024-09-13
0