After Broke Up
Bulan tidak pernah cinta Matahari
Hari sudah mulai malam, namun Melta masih belum membalas pesan Rey. Hal itu membuat Rey khawatir.
Rey
Aku minta maaf kalau aku salah.
Rey
aku gak bakal gangguin kamu lagi deh.
Melta
BULLSHIT !! Kemaren juga bilangnya gitu, tapi mana? Aku tetep di chat.
AKU MAU PUTUS TITIK !
Rey
Kemarin aku banyak pikiran, jadi aku kebawa suasana, jangan gitu dong....
Melta
AKU MAU PUTUS TITIK.
Rey
Yaudah... Kalau itu mau kamu, aku minta maaf buat apa yang udah kulakuin selama ini.
Rey dan Melta sudah berpacaran semenjak masih di SMP, mereka bisa dibilang pasangan yang mengerti satu sama lain.
Namun entah mengapa, Melta belakangan ini selalu sibuk dan tidak menjawab pesan-pesan Rey.
Saat berpapasan pun, mereka tidak menyapa satu sama lain, hingga berakhir menjadi seperti ini.
"Mungkin hanya kecapean..."
"Nanti juga balik kok..."
4 Hari berlalu sejak kejadian ini , Namun Rey masih tidak bisa tenang. Rey masih berfikir bahwa pacarnya hanya sedang banyak pikiran.
Rey memberanikan diri untuk mengirimkan pesan kepadanya.
Rey
Maaf.. aku gak pernah memahami kamu, bisa gak kita mulai dari awal?
Melta
Aku maafin ... Tapi maaf aku gak mau kayak dulu lagi.
Melta
Aku lebih suka kayak gini.
Rey
Kita... Gak bisa kayak dulu lagi?
"Atau... Dia gak bakal balik, dia gak akan balik ke sisiku lagi.."
"Aku dibuang, aku dibuang oleh seseorang yang sudah kuberikan segalanya."
"Rey, ini adalah salahmu..."
Dimalam yang sunyi itu, Rey menangis. Sudah berapa bulan Rey tidak menangis seperti ini, hati Rey hancur, semua kepingan, semua kesabaran yang dia tunjukan untuk cinta pertamanya hancur berkeping keping.
Malam itu Rey memutuskan untuk melihat, reel di Instagram untuk mengisi kesepian di lubang yang ditinggalkan oleh cinta pertamanya.
Rey
"Bulan mencintai matahari, namun mereka tidak akan bersama"
sungguh, sebuah kata kata yang sangat bermakna ...
Jam sudah menunjukan pukul 03.00 WIB, Rey mematikan handphone nya dan bergegas tidur. Karena besok sekolah sudah dimulai, Rey menyalakan Alarmnya.
Rey sudah tertidur selama 3 jam, alarm yang dia buat berbunyi sangat keras, di jam 06.00 WIB.
Rey
Ah, Berhenti berhenti....
Rey mematikan Alarm tersebut dan beranjak untuk bersiap ke sekolah secepat mungkin, namun sebelum beranjak dari kasur ada sebuah pesan masuk ke handphone Rey.
Alex
Rey~ Kamu dimanaa? Aku lupa membawa pulpen, TOLONG BAWA PULPEN UNTUKU AKU TUNGGU DI SEKOLAH (っ˘̩╭╮˘̩)っ
Alex dia adalah sahabat Rey.
Hubungan mereka seperti saudara, saat satu orang dalam kesulitan, salah satu dari mereka akan datang membantu.
Mereka sudah bersama semenjak di SMP, dan tentu saja Alex juga mengetahui Rey berpacaran dengan Melta.
Rey
Alex,Sebaiknya kamu juga tidak melupakan tasmu.
Alex
Apa? Tas? Aku tidak pernah membawanya¯\_ʘ‿ʘ_/¯
Rey segera berangkat ke sekolah, tidak lupa membawakan pulpen cadangan untuk Alex.
Rey sudah sampai di kelasnya.
Rey melihat Alex yang sedang mengobrol dengan teman kelas.
Rey lebih memilih untuk beranjak ke kursinya.
Alex yang melihat Rey beranjak ke tempat duduknya segera berlari menghampiri Rey.
Alex
Rey~ dimana pulpenku? Pulpen.. Pulpen...
Rey membuka tasnya dan memberikan pulpen cadangan miliknya kepada Alex.
Rey duduk di bangkunya, dan memperhatikan kelas dengan tatapan kosong.
Alex menyadari hal tersebut, sontak dia bertanya pada Rey apa yang terjadi dengannya.
Alex
Rey, ada masalah apa?
Alex
Kamu berusaha membodohi ku ya...
Rey
Serius gak ada, percaya deh.
Alex
OKE, KATAKAN SELAMAT TINGGAL PADA PULPEN CADANGAN MU.
Rey
Hei, jangan pulpenku....
Alex berusaha membuang pulpen Rey ke luar jendela.
Alex
Hahaha , bercanda. Jadi ada apa? Apa yang terjadi padamu?
"Dasar Alex... Kamu masih sama seperti di SMP."
"Kamu terlalu peduli padaku Alex."
Rey
Huft... Sepertinya aku tidak bisa menyembunyikan nya dari sahabat ku.
Rey
Melta dan aku sudah putus.Mungkin dia lelah denganku... Aku sepertinya mencintai secara berlebihan, hingga dia risih.
Alex
Rey, sudah kubilang wanita itu hanya mempedulikan dirinya. Lihat, kamu sekarang dibuang olehnya.
Rey
Itu, bukan salahnya. Aku yang melakukan semua ini, aku pantas mendapatkan ini semua.
Alex menampar Rey dengan sangat keras. Seisi kelas terkejut dengan apa yang dilakukan Alex.
Alex
Aku menepati janjiku, "Jika aku sudah tidak bisa diingatkan, tampar saja aku dengan tenaga penuh."
Begitu katamu kan.
Alex
Ingat ini kawan, diawal memang menyakitkan, tapi saat kamu melepaskannya semuanya akan menjadi mudah.
Bel pelajaran pertama telah berbunyi , sesi kelas duduk di bangkunya masing masing.
Rey melihat kedepan dan masih memikirkan perkataan sahabatnya.
Rey
Diawal memang menyakitkan namun saat kamu melepaskannya semuanya jadi mudah..
Coba segampang itu.
(bergumam)
Bel pulang sekolah telah berbunyi, Rey berpapasan dengan Melta yang sedang berjalan dengan temannya.
Rey, menundukkan pandangannya dan berjalan lebih cepat.
Teman Melta
Loh kamu gak nyapa Rey? Kan dia pacarmu loh...
Mereka berjalan kearah yang berbeda, Rey masih mengingat kenangan manis yang dilalui bersama Melta. Sedangkan Melta sudah tidak peduli dengan itu semua.
Ketika sampai di kamarnya, Rey langsung berbaring di kasur yang selalu menemani setiap tawa dan sedih Rey.
Rey
Aku seharusnya memberanikan diri untuk bertanya alasan yang sebenarnya...
Rey tinggal berdua di rumah ini,
ayahnya sudah tidak ada sedangkan
ibunya pergi ke luar kota untuk membiayai Rey, dan adik perempuannya saat ini sedang menginap di rumah temannya hingga lusa.
Sebuah pesan masuk dari handphone Rey.
Alex
Hey Rey, pulpen mu hilang....(●__●)
Rey
Alex aku tau kamu tidak akan menghilangkan pulpenku.
Alex
Rey, aku punya kenalan perempuan. Siapa tau kalian cocok...
Rey
Ah, kamu menghawatirkan aku ya.
Tapi kayaknya engga dulu....
Aku masih menunggunya kembali.
Alex
Rey, dia gak akan kembali....
Malam itu, Rey membaca setiap kenangan dari pesan-pesan saat bersama Melta,
kenangan yang membawa Rey dimasa-masa indah.
Rey menangis, semua kenangan itu sekarang tidak akan bisa diulang. Semuanya telah dihancurkan. Rey memutuskan untuk tidur saja dimalam itu.
Rey melihat jam di handphone nya, sudah jam 7.
Rey telat untuk berangkat sekolah.
Rey
SEBENTAR ! AKU HARUS BERSIAP, ADUH, ALARMKU MATI.
Rey bergegas untuk berangkat sekolah, dia berlari agar tidak telat. 10 menit lagi gerbang akan ditutup, jika dia sampai terkunci diluar, mau tidak mau Rey harus bolos.
Rey melihat ada seorang wanita yang juga berlari agar tidak telat masuk kedalam sekolah. Sayangnya, gerbang sekolah sudah ditutup.
Hikarin
Pak? Ayo dong buka gerbangnya. Cuma beda beberapa detik loh...
Penjaga gerbang
Gak mau, siapa suruh telat.
Rey
Ayo dong pak... Kasihan kami
Penjaga gerbang
Kenapa harus kasihan? Salah sendiri kalian telat.
Penjaga gerbang itu pergi masuk kedalam sekolah, meninggalkan mereka diluar gerbang.
Rey
Yah, mau bagaimana lagi ..
Rey melihat kearah siswi itu.
Rey
OY?! KAMU MAU NGAPAIN?!
Hikarin
Eh? Manjat gerbang? Emang apa lagi?
Siswi tersebut melepaskan sepatunya dan hendak memanjat gerbang sekolah yang tinggi.
Rey
Berhenti, Kamu sudah gila ya.
Hikarin
Tenang saja, aku sudah terbiasa,
Hanya saja persentase keberhasilannya kecil, hahaha.
Penjaga gerbang sekolah melihat siswi tersebut hendak memanjat gerbang sekolah, dia berlari mengusir mereka dari sana.
Penjaga gerbang
Hentikan itu !! Mau ngapain kalian !!
Hikarin
Lari ~ Kita gagal....
Rey
Kita?! Sejak kapan aku ikutan !!!
Rey dan siswi itu berlari menjauhi area sekolah, setelah kelelahan berlari mereka duduk dibawah pohon rimbun.
Hikarin
Wah gila banget , kita hampir ketangkap...
Rey
Sudah kubilang , sejak kapan aku ikutan rencanamu.
Hikarin
Yah~ jangan sinis begitu dong, aku haus kamu mau minum? Aku traktir.
Rey
Gak usah, aku bisa beli sendiri.
Hikarin
Begitu ya? Yaudah aku beli jajan aja, tunggu disini.
Wanita itu berlari kesebuah warung untuk berbelanja dan saat kembali dia membawa kantong plastik yang sangat besar.
Hikarin
Yup... Kita makan disini sebelum pulang.
Rey tidak mengerti dengan wanita didepannya, menurut Rey dia sangat aneh. Tiba-tiba ingin manjat gerbang, dan sekarang menyuruh Rey untuk ikut makan jajanan yang dia beli.
Hikarin
Hm, kenapa malu-malu? Makan aja.
Wanita tersebut membuka sebuah jajanan coklat yang dia beli dan memakannya.
Hikarin
Tentu ! Ambilah sebanyak yang kamu mau, tapi yang coklat itu punyaku..
Rey melihat kedalam kantong plastik tersebut, Isinya coklat semua...
Hikarin
Aku?Aku Hikarin...
Rey
Rin, di dalam plastik ini coklat semua loh.
Hikarin melihat kantong plastik tersebut dan tertawa terbahak-bahak.
Hikarin
OH IYA~ HAHAHAHAH!!! AKU KHILAF.
Hikarin
Baiklah begini saja...
Hikarin membagi rata cemilan yang ada di kantong plastik tersebut. Rey melihat itu merasa tidak enak.
Rey
Dibilang gak mau sih, ya mau... Cuma tetap aja kebanyakan.
Hikarin
Kamu banyak maunya ya....
Hikarin memberikan 3 cemilan coklat miliknya kepada Rey. Rey akhirnya menerima cemilan tersebut dengan tangan terbuka.
Hikarin
Sama sama, Anu....
Hikarin
Namanya simpel banget kayak orangnya, sekali lagi aku Hikarin kelas 1-4.
Hikarin
HAHA, Kamu lucu juga...
Rey membuka cemilan yang diberikan oleh Hikarin, mereka memutuskan untuk menghabiskan cemilan yang dibeli oleh Hikarin terlebih dahulu sebelum mereka pulang kerumah masing-masing.
Bintang yang bersinar
Setelah kejadian yang mencoreng nama baik sebelumnya , Rey tidak lupa untuk menyalakan alarm di handphone miliknya.
Sebuah pesan masuk ke handphone Rey.
Alex
Rey, kamu menikmati waktu bolos mu?( ╹▽╹ )
Rey
Oh ya, tadi ada perempuan aneh..
Alex
Dia bolos juga? Apa yang dia lakukan?( ╹▽╹ )
Rey
Iya dia bolos, aneh banget tiba-tiba ngajak aku buat manjat pager, terus tiba-tiba ngasih aku jajanan.
orang aneh...
Alex
Ehem ehem ,benih benih cinta(ㆁωㆁ)
Rey
Sekali lagi kamu ngomong begitu, gak akan aku kasih contekan di ujian berikutnya.
Alex
MAAFKAN AKU BAGINDA RAJA(´⊙ω⊙`)!
Alex
Kebiasaan langsung pergi begitu saja~
aku kesepian gak ada teman ngobrol. Hiks..hiks...ಥ‿ಥ
Rey menaruh handphone, dan bergegas tidur,
supaya besok dia tidak telat lagi.
Ting..Tung...
Suara bel pintu berbunyi.
Siapa malam malam begini berkunjung kerumah orang.
TING..TUNG...
TING...TUNG...
Rey
Sebentar aku kesana...
Rey membuka pintu, dibalik pintu tersebut ada seorang wanita kecil menunggu Rey membuka pintu, dia yang tidak lain adalah adik Rey, Belfast.
Dia baru pulang dari kegiatan menginapnya.
Belfast
Kakak?
kenapa kakak lama sekali datangnya?
Kakak lagi chatan sama Melta ya?
Ya?
Kakak Melta sehat?
Rey
B-Bel... Aku kan perlu bangun dari kasur dan berjalan kepintu.
Belfast
Ah, Begitu ya~
Kukira kakak sedang apa.
kakak sudah makan?
Rey
Aku sudah makan tadi...
Belfast melihat ke tempat sampah didapur, dia melihat bekas bungkus mie yang Rey makan.
Belfast
Kakak, kamu makan mie lagi ya?!
Rey
E-eh, iya tentu saja.
Aku kan gak bisa masak yang lain.
Belfast langsung mengambil telur dan memasaknya di penggorengan.
Rey menjadi bingung kenapa adiknya masak.
Belfast belum makan? Apa dia lapar? Seharusnya dia sudah makan di rumah temannya.
Rey
Temanmu jahat kah Bel?
Belfast
Apa maksudnya itu?aku gak mengerti maksud kakak.
Rey
Eh? Kamu gak dikasih makan dirumah temen kamu kan?
Belfast
Aku dikasih makan kok...
Belfast yang bingung dengan pertanyaan Rey, dia memilih untuk melanjutkan masaknya.
Sedangkan Rey masih bingung kenapa adiknya itu masak telur lagi ?
Rey berfikir adiknya sedang masa pertumbuhan jadi dia memaklumi itu.
Tidak lama kemudian Belfast membawakan sepiring nasi dengan lauk telur goreng dan secangkir teh ke kamar Rey.
Rey
Bel, kamu mau makan disini?
Belfast
seriusan kakak dari tadi ngomong apa? Aku gak paham sama sekali.
Belfast memberikan piring dan cangkir itu kepada Rey.
Rey semakin bingung dengan kemauan adiknya.
Belfast
Ohhh, aku mengerti sekarang....
Kakak itu buat kamu, makan yang sehat itu penting.
Rey
Tapi aku sudah makan mie tadi sore.
Belfast
Mie itu bukan makanan pokok....
Dan mie itu gak sehat !!
Rey
E-eh... Tapi aku kenyang loh.
Belfast
Kakak gak mau makan masakan yang sudah aku buat susah-susah?
Rey
Aku makan ! Aku akan makan ! Mau berapa kali juga akan ku makan.
Rey menghabiskan makanan yang diberikan oleh adiknya.
Belfast tersenyum melihat itu.
Saat Rey selesai makan ,
dia mengecek handphone nya kembali.
Dia ingin melihat apa Melta mengirim pesan padanya.
Namun tidak ada pesan masuk darinya.
Rey tersadar Melta bukan lagi miliknya.
Rey
Ah... Aku lupa dia gak bersamaku lagi.
Rey
UWA ! Bel, kamu masih disini.
Belfast
Siapa yang gak bersama kakak?!
Kakak sedang bertengkar dengan kak Alex?
Rey
Ah engga engga, gak ada...
Rey menatap kosong kearah handphone nya.
Belfast yang melihat itu dia tersadar akan sesuatu.
Belfast
Jadi begitu...
Gapapa kakak, dia memang gak baik untukmu.
BAIKLAH BESOK AKU AKAN MEMBUAT BEKAL SUPER UNTUKMU !!
Belfast berlari ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya.
Rey melihat itu menjadi sangat bingung dengan sifat adiknya sendiri.
Rey melihat ada sebuah pesan masuk, itu dari Alex.
Alex
Halo, Rey masih bangun(´ . .̫ . `)?
Alex
Jangan galak-galak , aku takut( ╹▽╹ )
Rey
Alex... Aku mau tidur, kalau gak ada yang penting aku mau tidur.
Alex
Ada kok, aku lupa ada tugas dari guru matematika kita.( ꈍᴗꈍ)
Rey
KENAPA GAK DARI TADI !!! KIRIMKAN CEPAT...
Alex mengirimkan pekerjaan rumah yang harus dikumpulkan besok, Rey yang melihat itu segera mengerjakannya secepat mungkin
Alex
Kamu harus berhati hati Rey ~
Nanti gak ngerjain tugas, kamu dihukum(◕દ◕)
Rey fokus mengerjakan pekerjaan rumah matematika yang harus dikumpulkan besok, siapa sangka itu sangat banyak, butuh 3 jam untuk Rey menyelesaikan nya.
Sudah jam 3 pagi, tugas Rey sudah selesai dia langsung beranjak ke kasur dan memejamkan matanya.
Belfast
Kak?Bangun kak, sudah jam setengah 7.
Rey langsung mandi, dan bergegas untuk berangkat sekolah.
Saat Rey memakai sepatu, adiknya memberikan sebuah kotak bekal yang cukup besar.
Belfast
Nah.. kak bawa ini ya.
Makan sampai habis.
Itu terlalu banyak untuk Rey, akan tetapi dia tidak bisa menolak apa yang diberikan oleh adiknya.
Rey berlari ke sekolah,dia bertemu Hikarin yang sedang berlari juga, Hikarin melihat Rey dan menyapanya.
Hikarin
Rey, gak boleh telat terus loh...
Beruntung bagi mereka , pintu gerbang masih terbuka lebar.
Mereka selamat hari ini.
Hikarin
Uwa, melelahkannya...
Rey
Ha..Ha...Ha.. Iya nih.
Karena tidak biasa berlari Rey menjadi terengah-engah ,
Hikarin yang melihat itu segera mengeluarkan sebuah minuman jeruk dari tasnya untuk diberikan kepada Rey.
Hikarin
Ambil ini Rey, kamu kecapean tuh.
Rey
Eh? Gak, gak,gak... itu punyamu nanti kamu minum apa kalau aku ambil.
Hikarin mengeluarkan botol lainnya, dan menunjukannya pada Rey.
Hikarin
Ambil aja, aku ada dua...hehe.
Rey
Kamu memang Ratunya makanan...
terimakasih ya.
Rey menerima tawaran Hikarin, Hikarin tersenyum,
Rey melihat senyuman Hikarin membawanya nostalgia dengan senyuman yang ditunjukan oleh Melta kepadanya saat mereka masih berpacaran.
Hikarin
Rey, kamu gak masuk kelas telat loh.
Rey berpisah dengan Hikarin karena kelas mereka berada di ruangan yang berbeda.
Rey berpisah dengan Hikarin di lorong lantai kelas satu.
Sesampainya didalam kelas , dia disambut oleh Alex.
Alex
Uwa... Kamu hampir telat lagi Rey, kamu mau jadi anak nakal ya?
Rey
Alex, aku mengerjakan tugas itu semalaman, dan sekarang aku ngantuk.
Alex melihat botol minuman yang diberi Hikarin,dia merasa heran Rey biasanya tidak pernah menyukai minuman berasa.
Alex
Tumben beli minuman jeruk, biasanya beli air putih.
Rey
Ah ini? Ini dari seseorang.
Rey
Eh? Iya, memangnya ada apa?
Alex
Apakah dia orang yang kamu bilang ? Orang aneh yang berusaha manjat gerbang sekolah.
Rey
Iya benar? Memang kenapa?
Alex
Rey... Kamu berani juga ya.
Bel pelajaran pertama telah berbunyi, Rey menatap kosong ke depan kelas, dia masih memikirkan.
"apakah Melta akan balik padanya?"
"apakah dia hanya mau sendiri?"
"apakah dia akan mencari yang lain?"
Empat jam berlalu, Bel istirahat berbunyi. Alex mengajak Rey untuk makan di kantin, namun Rey menolaknya karena telah membawa bekal yang dibuat oleh Belfast.
Alex
Rey kita ke kantin yuk ~
Rey
Engga dulu, adikku membuatkan ku bekal hari ini.
Alex
adik yang perhatian...
baiklah aku akan pergi ke kantin untuk bertarung demi sebuah kebab mini.
Alex berlari ke kantin dia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mendapatkan kebab mini yang sangat laris di kantin sekolah,
sedangkan Rey pergi ke sebuah gudang yang sepi untuk makan bekalnya.
Rey membuka pintu dan tidak menyangka ada seseorang disana, Itu Hikarin, apa yang dilakukan disana.
Rey
Rin? lagi apa kamu disini?
Hikarin
Eh, Rey kenapa kamu disini?
Rey
Aku? Aku kalau makan selalu disini.
Kamu ngapain disini?
Hikarin
Aku sedang merenung,
Rey
Apa yang kamu renungkan?
Hikarin
Begini Rey...
Pacarku memutuskan ku,
Katanya aku terlalu bersemangat.
Padahal aku menyembuhkan luka masalalunya tapi sekarang aku yang terluka dibuatnya.
Rey melihat Hikarin yang bersedih, dan mulai mengeluarkan air mata,
hal itu membuat Rey tidak punya pilihan selain menghiburnya.
Rey duduk didepan Hikarin sembari membuka bekalnya.
Rey
Yah... Mau gimana lagi, aku juga mengalaminya jadi aku rasa kita sama, yang terpenting kamu tidak melakukan hal buruk padanya, bersemangat bukan hal buruk justru itu sebuah daya tarik, aku menyukainya.
Rey ingin sekali mengejeknya setelah mendengar perkataan Hikarin, namun dia juga bisa membaca situasi. Dia tidak melakukan hal itu,
disisi lain Rey menawarkan bekalnya pada Hikarin.
Rey
Nah, ambil apa yang kamu mau dari bekalku. Anggap saja balasan atas jajanan yang kamu berikat waktu itu.
Hikarin
Rey, kamu jago masak ?
Hikarin mengambil sepotong bola daging, dia terkejut bekal yang dibuat Rey sangat enak.
Hikarin
APA INI ENAK BANGET....
Hikarin mengambil 3 bola daging lagi dan memakannya dengan lahap.
Hikarin mengambil bola daging terakhir yang ada dibekal Rey.
Rey
R-rin? Aku belum makan...
Hikarin tersenyum dia menjulurkan bola daging itu kepada Rey.
Rey terkejut,
"Eh, Aku mau disuapin?!"
"Yang bener aku disuapin?"
"Mimpi apa aku semalam?!"
"engga, engga kalau begini aku harus cool."
Rey
Aku bisa makan sendiri, Rin.
Hikarin terus menjulurkan bola daging itu dari tangannya.
Hati Rey berdegup kencang, dia memaksa Rey untuk menerima suapan tersebut. Rey tidak punya pilihan lain.
"Selamat tinggal masa sedihku."
itulah yang dikatakan Rey dalam hatinya.
Rey menutup matanya dan membuka mulutnya.
Aneh, tidak ada bola daging yang masuk ke mulutnya.
Rey membuka matanya dan melihat Hikarin telah memakan bola daging terakhir.
Hikarin
Hehe~ kamu dibohongin..
Terimakasih ya Rey...
Hikarin pergi dari gudang.
Rey malu setengah mati !
Dia pikir dia akan disuapin oleh Hikarin.
"HAPUS INGATAN AKU !!"
Begitulah isi pikiran Rey saat ini.
Disisi lain, Hikarin yang berjalan di lorong, raut wajahnya sekarang merah merona dia merasa malu dengan sikapnya tadi.
Hikarin memang berniat menyuapi Rey, namun Hikarin sudah malu duluan.
Hikarin
WAHHHHH...
A-aku malu banget...
Pas dia bilang dia menyukai orang bersemangat, aku malah lepas kendali,
mau bagaimana lagi....
Dia orang pertama yang tidak mempermasalahkan itu.
Rey kembali kedalam kelas dengan Raut wajah yang merah, Alex bertanya padanya.
Bel pelajaran dimulai, Rey masih tidak bisa lupa apa yang terjadi di gudang. Rey merasa menyesal telah melakukan hal memalukan itu.
Malam paling gelap menghasilkan bintang paling terang.
Rey sedang mengerjakan tugas sekolah di kamarnya, sebelum sebuah pesan dari Alex masuk ke handphone nya.
Alex
Rey, apakah kamu sudah mengerjakan tugas hari ini?(●__●)
Rey
Ini lagi ku kerjakan sih, ada apa memangnya?
Alex
Aku gak ngerti sama sekali tugas kali ini, lagi pula buat apa belajar sejarah kan itu hanya masa lalu ◖⚆ᴥ⚆◗
Rey
Yah, kadang ada seseorang yang selalu ingin untuk mengingat masa lalu itu....
Rey
Ngomong-ngomong, bagian mana yang tidak kamu pahami?
Alex
Ah gak jadi aku udah ngerti sekarang ! ᕙ( • ‿ • )ᕗ
Rey
Gimana caranya coba, haha....
Rey melanjutkan tugasnya secepat mungkin karena sudah mulai larut, Belfast melihat kakaknya sedang berusaha keras datang membawakannya sebuah cemilan.
Belfast
Kakak, semangat ya~
Aku bawakan sedikit kue yang ku beli di toko sebelah.
Belfast
Kakak... Kakak masih sedih udah diputusin kak Mellta?
Rey terdiam dengan pertanyaan Belfast.
"Sedih ya... Yah sedih sih pasti sedih, tapi aku gak bisa bilang begitu didepan adikku, aku harus bersikap biasa saja."
Rey
Engga dong , cuma segitu doang mah kecil....
Belfast
Hehe, begitulah kakak ku.
Oh ya besok aku bawakan bekal bola daging lagi ya~
Kayaknya kakak suka dengan bola daging yang kubuat.
Belfast berlari dan masuk ke kamarnya, dia menutup pintu kamarnya dengan sangat cepat.
"Adikku, sangat peduli denganku. Itu bukan hal buruk sih, cuma aku gak enak dia selalu terlibat dalam masalahku... Baiklah besok mari belikan Bel cemilan untuk rasa terimakasih."
Rey membuka bungkus cemilan yang diberikan Belfast, dia melahap cemilan tersebut.
Tugas Rey juga sudah selesai,
setelah menghabiskan cemilan yang diberikan adiknya itu, dia akan langsung tidur, Rey membuang bungkus cemilan tersebut dan bergegas ke kasur.
Rey memejamkan matanya dan langsung tertidur pulas.
Rey terbangun karena alarmnya sudah berbunyi, dia langsung bergegas untuk bersiap-siap berangkat sekolah.
Belfast
Pagi, kak...
Sarapannya dan bekalnya sudah aku taruh di meja ya kak...
Aku harus pergi duluan, ada kegiatan klub dan kemungkinan aku akan telat pulang.
Rey
Terimakasih Bel...
Kamu sangat membantuku.
Belfast memakai sepatunya dan berpamitan dengan kakaknya.
Belfast
Aku berangkat dulu ya kak...
Tentang kak Melta jangan terlalu dipikirin ya..
Rey
Ah.. Iya, hati hati ...
"Adikku memang perhatian, tapi apa aku terlalu menyedihkan ya dimata adikku, sampai adikku khawatir tentang urusan percintaan ku."
Rey memakan sarapan yang dibuat oleh Belfast, dan membawa bekalnya untuk disekolah.
Rey mengunci pintu rumahnya dan berjalan menuju sekolahnya, hari ini dia tidak melihat Hikarin disepanjang jalan.
Rey
Yah, diakan datangnya selalu mepet jam masuk.
Rey berjalan ke kelasnya, dia belum melihat Alex disana,
Rey berjalan ketempat duduknya.
Sebuah pesan masuk dari handphone Rey.
Rey
Alex ada apa?
Kamu dimana?
Alex
Aku dirumah...
Sepertinya aku terkena demam..(TT)
Tolong beritahukan ke ketua kelas, bahwa Alex yang populer lagi sakit...
Rey
Baiklah...
Akan ku beritahukan dengan sangat jelas..
Alex
Terimakasih sahabatku (θ‿θ)
Rey melihat ketua kelas baru saja datang dan duduk di bangkunya, Rey segera memberitahukan bahwa Alex sedang sakit jadi dia tidak bisa datang.
Rey
Ketua, Alex sepertinya izin tidak bisa masuk.
Dia sedang sakit.
Amelia
Ah, begitu ya...
baiklah dimengerti Rey, terimakasih informasinya.
Amelia
Oh ya Rey, setiap siswa diwajibkan untuk ikut satu kegiatan ekskul.
Jadi jangan lupa untuk ikut berpartisipasi dalam salah satu eskul atau nilaimu akan dipotong.
Rey
Oh begitu...
Terimakasih Ketua.
Amelia
Berhentilah memanggilku ketua, panggil saja Amelia.
Aku gak terlalu suka dipanggil ketua.
Amelia
Yup, itu lebih baik.
Bel pelajaran pertama berbunyi, Rey kembali ke kursinya dan bersiap untuk belajar.
4 jam berlalu , Bel istirahat berbunyi. Rey segera bergegas ke gudang kosong untuk makan bekal yang dibuat adiknya.
Namun ditengah perjalanan dia melihat Hikarin yang ketakutan karena seorang siswa berusaha menggangu Hikarin.
"Aku harus bantuin?"
"Eh gak mau, ribet banget ."
"harusnya kalau gini bukan waktu seorang pemeran figuran beraksi."
"ah.. mau gimana lagi, aku akan menjadi pemeran figuran yang berlagak seperti Mc !"
Rey tetap berjalan mendekati Hikarin yang kesulitan, Rey menatap wajah Hikarin.
Hikarin sangat ketakutan.
Rey
Anu, bisa tolong hentikan itu ?
Hikarin tampak kesulitan.
Hikarin menatap kearah Rey.
"Eh? Jangan nangis di depanku, aku gak mau terlibat lebih jauh dari ini, tolong jangan menatapku seperti itu...."
Rey
A-aku? Aku teman Hikarin ,dia sepertinya dicari oleh seorang guru di lantai atas.
Rey menarik tangan Hikarin, dan pergi dari siswa tersebut.
"Uwah... ngeri banget, untung aja gak terjadi apa apa, kalau sampai aku dipukul tadi, habis aku."
Hikarin menundukkan pandangannya, Rey tersenyum kepada Hikarin.
Mereka berhenti di tangga ke atap sekolah, Rey memberikan Hikarin air minum agar Hikarin lebih tenang, kemudian Rey duduk disebelah Hikarin sembari membuka bekalnya.
Hikarin
Terimakasih...
Dan maaf aku merepotkan mu.
Hikarin
Siswa tadi adalah Henry.
Dia mantanku..
kemarin kami baru putus,
dan sekarang dia datang ke aku untuk memintaku kembali, saat aku bilang aku tidak mau dia berusaha untuk melakukan kekerasan, aku sangat ketakutan.
"Eh? Aku terlibat kedalam masalah percintaan orang lain?"
"Kayaknya... Aku bakal dapet masalah besar setelah ini semua."
"Aku gak mau !!!"
"Tapi...."
Rey melihat Hikarin yang gemetar ketakutan, menyadari hal tersebut Rey membuka bekalnya dan mempersilahkan Hikarin untuk makan apapun yang dia mau.
Rey
Y-yah, untuk sekarang makan dulu aja apapun yang kamu kamu, aku udah kenyang.
Kalau mau habis kan, silakan saja.
Rey menganggukkan kepalanya, Hikarin tanpa ragu memakan bekal yang dibawa oleh Rey, sembari mengusap air matanya Hikarin menikmati hidangan itu dengan sepenuh hati.
"Aku... Gak makan lagi,
yah tapi aku gak menyesal...
aku juga mengerti rasanya saat seseorang membuang ku."
Hikarin
R-rey? Kamu pernah di putusin?
Rey
Ya, aku pernah dan baru saja terjadi.
Rey menatap ke depan, Rey teringat dengan kenangan yang dia ukir bersama Mellta.
"sekarang, dia sama siapa."
Begitulah pikiran Rey saat ini.
Namun ditengah kegalauan mereka berdua, Hikarin sekali lagi menawarkan bola daging kepada Rey, dia menjulurkan bola daging itu ke mulut Rey.
Rey tidak akan tertipu untuk kedua kalinya, Rey membuka mulutnya lebar lebar.
"Ah, Ini kejadian kemarin.
Baiklah akan ku ladenin, lagi pula kamu engga akan memberikanku bola daging itu.
Nanti aku tinggal bilang "Oh siapa yang berharap?, aku cuma lagi narik nafas."
Hikarin ternyata benar benar menyuapi Rey, dengan bola daging yang dibuat oleh adiknya.
"EH?! APAAN INI, ROMANCE ANAK SMA? EH? AKU KIRA DIA BAKAL KAYAK KEMARIN?! EH?!!!!"
Rey terkejut bukan main.
Hikarin menutup matanya dengan poni yang dia miliki.
"RIN? KALAU KAMU MALU KENAPA KAMU MELAKUKAN INI."
Hikarin menjulurkan bola daging lainnya pada Rey.
"ENGGA ENGGA ! Kalau ada yang liat nanti reputasi mu hancur loh ?! Aku cuma seorang NPC yang tidak berhak dapat ini."
Rey
R-rin... Kamu gak perlu melakukan ini.
"SIALAN DIA IMUT SEKALI ! Maafkan aku diriku yang dulu, aku akan masuk kedalam sebuah cerita romace comedy."
Hikarin dan Rey menghabiskan bekal makan siang yang dibuat oleh Belfast.
Hikarin menjadi sedikit tenang, dia kemudian berdiri dan berbicara pada Rey.
Hikarin
Rey, Aku ini ya...
Suka banget sama Henry,
Hanya saja, dia tidak menyukai sifat ku yang terlalu bersemangat.
Aku rasa itulah alasan dia meninggalkan ku.
Aku kemarin berusaha untuk merenungkannya.
Tapi, kenapa dia sekarang minta maaf? Kenapa dia sekarang ingin aku kembali padanya? Kenapa dia berusaha kasar padaku? apakah aku yang dibuang ini perlu di perlakukan seperti itu?
Hikarin menatap kosong ke luar jendela, Rey merasa dia harus mengatakan sesuatu agar suasananya tidak canggung.
"Kayaknya disini aku harus bilang, "Oh begitu? Sepertinya dia telah menyia-nyiakan sebuah bintang yang indah."
TENTU TIDAK!!! AKU GAK MUNGKIN NGOMONG GITU.
Tenanglah Rey, Atur nafasmu.
Baiklah katakan padanya kalau semua ini hanya ujian.
Rey
Rin, ini hanya sebuah cobaan.
Dan yah, aku merasa dia hanya menyukai beberapa sifatmu.
Yang terpenting, kamu sudah melakukan yang terbaik.
Rey membereskan tempat bekal yang dimakan oleh mereka berdua.
Hikarin menatap kearah Rey.
"Eh apa?! Kenapa dia menatapku? Apa aku mengatakan sesuatu yang buruk?!"
Hikarin
Haha, Rey kamu sok keren...
"AH ! AKU MAU TENDANG ORANG INI."
Hikarin
Terimakasih Rey, telah menyelamatkan ku dan terimakasih untuk makanannya itu sangat enak.
Hikarin mengeluarkan handphone nya, dan menyuruh Rey mengeluarkan handphone miliknya.
Hikarin
Mari bertukar nomor telepon.
"DATANG !!! FASE POPULER SETELAH DIPUTUSIN, DATANG !!!
Tenang Rey, kamu harus Cool.
Mereka bertukar nomor telpon, Rey tidak menyangka ini terjadi begitu cepat.
Mereka kembali ke kelas masing-masing sebelum Bel istirahat selesai.
Hikarin
Terimakasih ya Rey~
Aku mau balik ke kelas ku dulu...
"Aku, dapat nomor siswi cantik, setelah diputusin...
Ini bukan mimpi kan? Kan?"
Rey berjalan ke kelasnya dan duduk di bangkunya untuk menunggu jam pelajaran selanjutnya.
Rey mengingat saat dia disuapin oleh Hikarin.
"JANGAN AKU PIKIRKAN, REY.. JANGAN PIKIRKAN ITU , DIA CUMA SEDANG PATAH HATI !
GAK ADA APA APA, KITA BUKAN APA APA. TENANGLAH HATIKU !!!"
Hikarin
Terimakasih atas semua yang kamu lakukan hari ini, itu sangat membantuku...(ㆁωㆁ)
"Selamat tinggal masa sedihku.... Aku sepertinya akan melangkah maju kedepan."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!