NovelToon NovelToon

HIGH SCHOOL SON OF A CEO

BAB 1 SMA NEGERI 5 BATAM

kota Batam adalah kota yang cukup besar dan di sebut sebagai kota industri.

karena dengan adanya negara tetangga, yaitu Singapura. hal ini sangat bagus untuk menjalin kerjasama antar negara.

siang itu saat matahari sedang terik-teriknya.

sebuah mobil berhenti di rumah lantai 2 yang cukup besar dengan halaman yang cukup luas dan ada kolam kecil di sudut kanan halaman, dan di kiri di isi bagasi mobil.

pintu mobil terbuka, keluar seorang anak muda berumur 16 tahun tinggi 170 cm dan badan cukup kekar/berotot keluar dari dalam mobil. kacamata di lepasnya ia melihat rumah yang ada di hadapan nya.

"rumah ini cukup bagus. untuk di tempati.

ibu memang terbaik dalam memilih rumah yang aku sukai."anak itu masih memandang rumah dengan seksama."

"Tuan muda, cuaca di sini cukup terik mari kita masuk kedalam rumah untuk melihat isi nya"anak itu menganggukan kepala dan berjalan masuk kedalam rumah, sambil mengikuti lelaki tua yang sedang membukakan pintu gerbang rumah tersebut.

anak itu bernama Rehan tianra Fauzan.

anak ketiga atau anak paling bungsu dari tuan Raharjo dan nyonya Risa Alexander. ayah nya adalah pemilik perusahaan multinasional dan sekaligus pejabat tinggi di ibu kota Jakarta.

sedangkan ibunya adalah pebisnis yang cukup terkenal. bayak perusahaan yang berada di bawah naungan nya. Rehan Tianra baru saja tiba di kota Batam. dia pindah dari kota Jakarta. alasan kepindahan nya adalah karena pertengkaran dengan sang ayah yang tak kunjung membaik, dan memutuskan untuk tinggal sendirian dan hidup mandiri di kota Batam. ibu nya yang sangat menyayangi semua anak nya tidak akan membiarkan begitu saja anak nya tinggal sendiri, dan mengutus orang yang bernama paman bara.

di dalam rumah Rehan Tianra sedang berkeliling melihat rumah secara keseluruhan.

"ia bergumam, ibu sangat pandai dalam memilih rumah yang aku inginkan."

"begitulah nyonya Risa Alexander yang menyiapkan rumah untuk anak nya.

walaupun dia sibuk, dia tidak akan pernah melupakan anaknya. dan ia selalu ingin mematuhi keinginan anak anak nya " balas lelaki tua paman bara yang tadi membukakan pintu gerbang di depan rumah. paman bara adalah asisten nyonya Alexander, sekaligus kepercayaan nya ibu Rehan. untuk membimbing Rehan selama tinggal di kota Batam.

"begitu yah, baiklah kalo begitu"

apakah paman bara akan tinggal bersama ku.?

"hmmm... tidak tuan muda, saya mempunyai tempat tinggal sendiri bersama keluarga tidak jauh dari dekat sini. jadi di rumah ini akan di tinggali tuan muda sendiri saja, jawab paman bara Pramana." baiklah paman, jadi bagaimana agenda hari ini.?

hari ini tidak ada agenda apapun,

tuan muda bisa beristirahat dengan tenang.

saya akan memindahkan barang barang tuan muda sekarang juga.

"baiklah paman, mohon maaf merepotkan mu.

"sudah menjadi tugasku untuk melayani tuan muda."

Rehan akhirnya pergi ke lantai dua untuk menuju kamarnya. ia duduk di lantai balkon di kamarnya, dan melihat daerah sekitar kamarnya. sementara itu paman bara, memindahkan barang barang milik Rehan kedalam rumah. sore hari nya saat matahari mulai terbenam. paman bara telah selesai memindahkan semua barang milik rehan ke dalam rumah. ia pun telah merapikannya sehingga Rehan tidak perlu bersusah payah untuk merapikannya lagi dan siap di gunakan kapan pun.

"tuan muda semua barang sudah selesai saya pindahkan dan sudah saya rapikan.

aku mohon undur diri dulu untuk beristirahat."

teriak paman bara dari lantai satu." baik lah terimakasih bayak paman, teriak Rehan dari lantai dua. paman Bayu meninggalkan rumah itu lalu mengendari mobil dan pergi. Rehan turun dari lantai satu untuk mengunci pintu dan pergi ke dapur untuk memasak karena sudah terasa lapar.

"Rehan bergumam , aku lupa beli bahan makanan meski dapur sudah siap jika tidak ada bahan sama saja tidak akan bisa memasak." yasudah aku akan beli di sekitar daerah sini saja."

Rehan pergi keluar menggunakan motor milik nya untuk membeli makanan. setelah ia pulang dan makan malam, hari itu selesai begitu saja. keesokan pagi nya, sebelum matahari terbit Rehan sudah bangun dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, setelah itu ia lari pagi di depan rumah.

" selamat pagi, sapa seorang perempuan di depan di balik pagar rumah." Rehan menoleh kearah Suara yang memanggil nya. dia melihat seorang perempuan sekitar 22 tahun dengan rambut panjang yang terurai dan tertiup angin menambah kesan kecantikan.

"selamat pagi juga, balas Rehan terseyum.

"apa kamu orang baru.?

Rehan bejalan mendekati gerbang pagar tempat wanita tersebut, lalu membukanya.

"ia saya baru pindah kemarin siang.

"oh, begitu perkenalkan nama aku rara.

aku tinggal di sebelah rumah mu, ujar perempuan muda itu menunjukkan rumah nya, Rehan melihat rumah yang di tunjukkan tersebut dan menggunakan kepalanya. "oh iya perkenalkan nama saya Rehan Tianra Fauzan , panggil saja saya Rehan. sembari mengulurkan tangan nya untuk bersalaman.

tanda perkenalan.

"nama yang sangat bagus. sambil berjabat tangan dengan Rehan. kedua nya kemudian berbicara sebentar. dan masuk kedalam rumah masing masing.

"Ting."

bunyi notifikasi dari hp nya, dan segera Rehan mengambil hp nya tersebut.

"SMA NEGERI 5 BATAM." yang terletak di dekat Batam city, lumayan dekat juga dari sini.

Rehan meletakkan hp dan bergegas bersiap siap untuk berangkat ke sekolah baru nya.

jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

Rehan sudah siap dan siap berangkat.

ia kemudian keluar rumah dan mendorong motor. tak lama kemudian datang mobil mewah, yang tak lain adalah mobil paman bara.

"selamat pagi tuan muda, hari ini agenda masuk ke sekolah baru. ujar bara sambil membukakan pintu gerbang."

"siang juga paman. tolong uruskan mobilku

agar bisa di bawa kesini agar aku bisa menggunakan nya."

" baik tuan muda akan segera saya uruskan, ujar paman bara."

"ok baik lah paman saya akan menunggunya".

oh iya tuan muda. lusa nyonya akan ke kota ini untuk melihat kondisi tua muda. dan akan ada agenda besar pada hari tersebut. tentu saja agenda pada hari itu tidak akan mengganggu jadwal sekolah tuan muda.

"IBU. agenda besar.? baiklah, aku ikut aturan mu saja."

"baik tuan muda. saya akan antar kan anda kesekolah baru Anda.

"aku sudah besar paman, jadi paman tidak perlu mengantarkan aku. lagi pula aku sudah tau lokasi sekolah baru. dan tidak jauh dari daerah ini, jadi paman tenang saja." bara pun menghela napas.ia tahu Rehan memang sudah besar, dan bukanlah anak anak lagi jadi dia tidak perlu lagi mengantarkan nya. namun tugasnya mengawasi harus tetap di lakukan.

"baiklah jika begitu mohon tuan muda berhati hati."

Rehan menganggukan kepala segera ia memakai helm dan menghidupkan motor nya dan berangkat kesekolah. setelah 15 menit di jalan ia akhirnya Samapi kesekolah, di depan gerbang satpam yang melihat menyuruh Rehan memarkirkan motor nya di pojok sebelah kiri. setelah memarkirkan motor Rehan, setalah itu ia berjalan di koridor sekolah menyusuri setiap ruangan yang ada di sana. keadaan sekolah pada saat itu cukup sepi, karena jadwal masuk nya adalah jam 7.15 bisa di bilang di sedikit terlambat. ia trus berjalan di koridor sekolah dan mecari kelasnya.

di sebuah koridor kelas yang lurus dia ber pas-pasan dengan seorang wanita yang membawa cukup bayak buku. sebuah buku di tumpukan paling atas terjatuh ke lantai tempat saat Rehan berada di samping wanita tersebut.

"duh bukunya jatuh lagi."

ia berjongkok untuk mengambil buku nya rok nya yang pendek dan ketat susah buat mengambil buku tersebut. namun sebuah tangan yang cepat mengambil buku yang terjatuh tersebut. siswi itu melihat orang yang mengambil buku tersebut.

nampak seorang siswa dengan wajah yang tampan kulit putih bersih, dengan rambut yang panjang bewarna hitam dan ada gradasi biru nya sedikit di bagian poni menambah kesan yang menarik.

wajah siswa itu yang tidak lain adalah rehan.

dan membuat siswi yang melihat wajah Rehan menjadi terpana dan hati nya berdegup kencang dan melihat seolah olah Rehan adalah sebuah tokoh fiksi dalam film Korea.

"ini bukumu.ujar Rehan sembari memberikan buku tersebut kepada siswi itu."

"ah iya.balas siswi itu sambil tergagap menjawab, dan dia bangkit berdiri.

"oh perkenalkan nama ku Rehan Tianra Fauzan, dan bisa di panggil Rehan."

"ngomong ngomong nama mu siapa."

nama ku Lisa adriyani, kamu bisa panggil aku dengan sebutan Lisa.

"ok baik Lisa. boleh kah aku bertanya.?

di mana kelas 11 B, tanya Rehan .

"oh, kelas 11 B ada di lantai dua Deket lapangan basket. jika dari sini maka harus kearah belakangmu, begitu Samapi di persimpangan belok kanan, trus lurus Samapi di ujung koridor, kemudian naik tangga yang ada di sana.

pada deretan itu kelas 11 B ada di bagian ke 2

jelas Lisa.

ah baik lah makasih sudah memberi tahu.

Rehan berjalan dan menelusuri koridor sekolah berdasarkan arahan yang Lisa beritahukan tadi.

dan sesampai nya di depan kelas di mengetuk pintu untuk meminta izin masuk.

di dalam kelas para siswa telah mempersiapkan diri untuk belajar.

di dalam kelas seorang guru tengah menulis di papan tulis.

guru wanita itu sedang melihat siswa laki laki itu , iya baru pertama kali melihat siswa itu masuk kelas 11 B ini .

"oh. iya Bu perkenalkan saya murid baru di sini

pindahan dari jakarta."

guru dan siswa yang mendengarkan suara Rehan terkejut. baru kali ini mereka mendengarkan suara yang sopan dan merdu dan terlihat berwibawa.

Rehan memberikan sebuah kertas ke guru tersebut dengan gustur tubuh yang tegap, guru tersebut menerima nya deng agak menunduk.

seolah iya sedang di perlakukan orang yang sangat penting.

bagi Rehan itu adalah hak yang biasa ia lakukan.

guru kelas itu membaca dan terseyum lebar kearah Rehan.

dan memperkenalkan Rehan kepada seluruh siswa yang ada di ruangan tersebut.

"baiklah anak anak sekalian, ibu lupa memperkenalkan murid baru hari ini.

"silakan nak perkenalkan diri mu kepada para siswa. Rehan terseyum kepada para siswa.

hallo semuanya, selamat pagi, perkenalkan nama ku Rehan Tianra Fauzan kalian biasa memanggilku dengan sebutan Rehan.

aku pindahan dari jakarta, dan aku harap bisa berteman baik dengan kalian semua.

"ujar rehan."

"suara memperkenalkan diri Rehan membuat ruangan itu menjadi sunyi seolah terhipnotis dengan suara rehan. Untung guru wanita itu cepat tersadar dari lamunannya.

tepuk tangan untuk menyambut teman baru kita ini. "sontak saja para siswa memberikan tepuk tangan yang meriah kepada Rehan.

dan di kelas itu menjadi riuh seolah sedang nonton sebuah konser."

"baiklah nak Rehan, silahkan duduk di kursi di pojok kiri yang kosong itu."

"baiklah Bu Anna, wanita tersebut terkejut mendengar Rehan menyebutkan nama nya

padahal ia belum memperkenalkan dirinya.

padahal Rehan kenal nama guru tersebut dari nam tag yang tertempel di baju guru wanita tersebut. pelajaran pun di mulai. meskipun pelajaran di sekolah ini tertinggal jauh dengan pelajaran yang ada di sekolah lama nya di Jakarta.

perbedaan kurikulum di wilayah ibukota dan pinggiran juga mengalami perbedaan.

bagi siswa pindahan dari ibukota bahkan sangat mudah beradaptasi. namun bagi siswa pinggiran pindah ke ibukota sangat susah beradaptasi karena perbedaan kurikulum. tak jarang siswa tersebut bayak yang menyerah dan kembali kesekolah asalnya. karena tak sanggup mengikuti pembelajaran yang ada di ibukota.

BAB 2 ATURAN YANG SALAH

kini dua jam telah berlalu, Bell istirahat pun berbunyi. Rehan duduk sambil memandangi lapangan basket yang ada di depan kelas nya.

nampak ada beberapa anak yang bermain basket.

"hey brother apa yang sedang kamu lihat."

seorang siswa tiba tiba duduk di samping Rehan, ia melihat kearah Rehan dengan senyuman. hanya melihat permainan basket yang di lakukan oleh beberapa siswa.

"oh ok, kenalin aku rey" ujar siswa itu sambil mengulurkan tangannya.

Rehan yang melihat itu, dia juga menyodorkan tangan nya.

"aku Rehan."

"oh salam kenal yah."

apa kamu tertarik dengan permainan basket.?

"tidak juga,"

Rey yang melihat Rehan agak begitu cuek pada nya. namun begitu lah sifat anak baru yang belum bisa beradaptasi dengan lingkungan baru nya. jika sudah beberapa waktu akan berbaur dan menyatu dengan sendiri nya, Rey juga berniat berteman dengan Rehan.

jam istirahat masih cukup lama, ayok ikut aku ke kantin sekolah ini agar aku bisa memperkenalkan bagian bagian di sekolah ini . ajak Rey

"boleh juga."

Rehan beranjak dari bangkunya dan berjalan mengikuti Rey dari belakang.

"kantin berada di lantai 1 tak jauh dari parkiran sekolah, sedangkan WC sekolah ada di ujung koridor ini," uajar Rey menerangkan.

"oh begitu ya."

keduanya turun kelantai 1 berjalan menyusuri koridor yang ada. di perjalanan,

Rey menjelaskan seperti, ruang guru, perpustakaan, ruang olahraga, ruang ganti baju dll.

langkah kedua nya berhenti di sebuah tempat yang cukup ramai oleh para siswa dan juga siswi.

"dan ini adalah kantin cukup dekat dengan parkiran," ujar Rey sambil menunjukkan sebuah tempat yaitu parkiran sekolah.

"apa saja yang di jual di kantin ini.?"

pertanyaan yang bagus, kantin ini menjual bayak makanan ringan seperti kerupuk dan makanan berat nasi dan lauk pauk.

Rey berjalan dan membelah para murid yang sedang antri membeli makanan.

Rehan mengikuti Rey dari belakang. bude saya mau pesen nasi kuning dan telur dadar yah jangan lupa cabe nya di banyakin.

seorang wanita paruh baya yang sedang sibuk membungkus nasi pesanan para siswa.

dan melihat kearah suara tersebut.

sebentar ya Rey tak bungkus sin punya orang terlebih dahulu Rey menganggukan kepalanya dia menoleh kearah Rehan.

" Han apa kamu tidak mau pesen makanan buat di bawa di kelas, apa mau makan di sini saja.? tapi aku yakin tempat duduk di sini sudah pada penuh di isi oleh para siswa."

"nanti saja."tawar rehan

beberapa saat kemudian terdengar suara.

"Rey apa yang kamu pesen tadi.

"oh nasi kuning dengan telur dadar di banyakin sambal nya yah bude."

bude langsung mengambilkan makanan pesanan Rey dan membungkus kan nya.

"ini" ujar bude sambil memberikan pesanan Rey.

kamu yang di belakang mau pesen apa.? tanya bude melihat Rehan yang ada di belakang si Rey. Rehan melihat lauk yang ada di depan nya. saya mau pesen nasi kuning sama ikan.

"ok" tunggu bude buatkan terlebih dahulu.

bude pun mengambil pesanan rehan dan membungkusnya. kamu anak baru yah di sini soal nya baru pertamakali saya lihat kamu.

 Rehan menyodorkan uang 100 ribu, sekalian hitungan punya dia Rehan menunjuk kearah Rey.

"Han tak perlu membayarriku, aku bisa bayar sediri. udah jangan berisik diam aja di situ, uajar Rehan." bude melihat kedua anak tersebut pun terseyum. jadi total semuanya 15 ribu yah. Rehan yang mendengarkan hal itu pun sontak terkejut, dan berkata apa tidak salah menghitungnya.

kenapa sangat murah sekali.?

tentu saja tidak nasi kuning sama telor dadar 6 ribu, nasi kuning sama ikan 7 ribu dan gorengan 2 ribu. bude memberikan uang kembalian kepada Rehan.

Rehan masih diam berdiri di tempat. Rey yang melihat hal itu langsung menepuk bahu rehan. " jangan terkejut begitu, Harga makanan di sini memang harganya segitu.wajar jika terasa murah, di Jakarta pasti mahal bukan."

"Rehan melihat kearah Rey. oh pindahan dari jakarta toh, wajar kamu terkejut. ujar bude.

yaudah ayok kita kekelas. setelah berpamitan sama bude. mereka lanjut berjalan menuju ke dalam kelas dan makan bersama.

"bagaimana rasanya cocok tanya Rey.

"cukup baik."

"ini adalah makanan favorit ku di sekolah ini.yam-yam enak setelah istirahat bell pun berbunyi, jam pelajaran kedua dan ketiga pun di mulai.

"dua jam kemudian"

ting....Ting

bell berbunyi

Rehan mengambil buku dan mengemasi barang barang nya.

Rehan mau kemana kamu.?

tanya seorang siswi yang duduk di sebelahnya. Rehan menoleh kearah siswi tersebut dia bernama lani ketua kelas 11 B

bukan nya sudah selesai jam pelajaran dan waktunya untuk pulang.? jawab Rehan

"hah. itu bukan bel pulang itu bell jam istirahat kedua. sehabis jam istirahat masih ada 1 mata pelajaran lagi. sahut lani."

"benarkah.? jadi jam berapakah bell pulang akan berbunyi."

biasanya bell pulang akan berbunyi pada jam 2 siang namun jika escool bisa sampai jam setengah 5 sore. siang sekali jam pulang nya. apa masih bisa berkonsentrasi dalam melakukan pembelajaran. memang nya di sekolah lama mu pulang jam berapa. sahut lani Rehan menaruh lagi buku yang sudah ia masukan kedalam tas di atas meja.

ia melihat keluar yang sedang panas se terik- teriknya.

"di sekolah lama ku, jam pulang nya jam 12 siang. biasanya escool jam 1 sampai jam 3 sore, itupun seminggu satu kali dan jadwalnya pada hari Senin." jelas Rehan.

astaga enak sekali yah di sekolah lama mu bearti. sebenarnya aku juga kepikiran begitu di atas jam 12 memang tidak efektif untuk belajar apalagi pada saat mengantuk. namun mau bagai mana lagi jadwalnya sudah dari dulu seperti itu dan sudah turun temurun.

Rehan ingin melepas lelah badannya. dan melonggarkan dasi yang iya pakai, 2 kancing baju di lepaskan nya dan dia mengikat rambutnya dengan karet seperti luncur rambut. kini Rehan terlihat seperti murid berandalan.

lani terpesona melihat Rehan yang seperti itu. ia terlihat begitu keren seperti badboy yang ada di tv dan di konser dan sosial media. ia juga baru sadar bahwa rambut Rehan di bagian bawahnya ada gradasi birunya.

"apa kalian tidak pernah melakukan sesuatu pada jadwal itu.?

"hei apa kamu mendengar kan ku.? Rehan melihat lani dari dekat. sontak saja lani yang melihat hal itu jadi tergagap saat menyadari nya.

"oh, maaf apa yang kamu katakan tadi.? sahut lani."

" apa yang kamu pikirkan Samapi mengabaikan perkataan ku barusan."

ah tidak ada apa apa.

jadi apa yang ingin kamu tanyakan.?

"Rehan menghela napas panjang."dia pun berkata, apa kalian tidak pernah melakukan sesuatu pada jadwal tersebut.

kurasa kami belum pernah melakukanya meskipun ada yang kepikiran sama sepertiku.

Ya mau bagaimana lagi, jadwal itu sudah ada sejak dulu kan tiba tiba aneh jika berubah.

" itu alasan yang tidak masuk akal. kalian yang menerima dampak dari jadwal belajar

tersebut bukan. Jadi kalian harus melakukan sesuatu agar dapat merubahnya. toh jika dapat belajar dengan tenang dan nyaman juga bisa meningkatkan prestasi dan siswa jadi gembira.

"lani terdiam sejenak ia berpikir, kenapa dari dulu tidak pernah kepikiran hal seperti itu.

selama ini ia hanya mengikuti jadwal yang sudah ada sejak lama bahkan turun temurun.

ia juga setuju dengan pendapat Rehan bahkan ia juga tidak tau harus bagaimana.

mungkin aku harus sedikit merombak aturan sekolah ini. gumam Rehan saat melihat keluar. angin sepoi-sepoi masuk lewat jendela samping kiri rehan. dia meletakkan tangan nya kebelakang kepala dan mulai memejamkan matanya.

tak lama bell pun berbunyi, jam terakhir pun di mulai. Rehan yang tak terbiasa dengan Susana kelas tersebut pun memilih untuk tidur saat jam pelajaran berlangsung dan meletakkan buku di atas mukanya. lani melihat hall tersebut pun ingin membangun Kanya namun dia tak berani.

"Ting.....Ting."

bell pulang pun berbunyi para siswa sibuk berkemas kemas untuk pulang. lani yang melihat Rehan masih tertidur berusaha membangunkan nya.

srttttttttttt......... Rehan bangun bangun sudah pulang. ujar lani sambil menggoyang kan badan Rehan.

Rehan melihat lani yang tengah menggerakkan tubuh nya. dengan segera ia bangun.

    silahkan semua nya berdoa masing masing menurut kepercayaan nya. ujar guru di depan kls.

    semua murid menundukkan kepala nya dan berdoa. tak terkecuali Rehan yang mengemasi bukunya.

lani berdiri dan memberi salam, semua murid berkata serempak terimakasih ibu guru.

    guru di dalam kelas menganggukan kepala nya dan keluar kelas. tak lama setelah itu para siswa pun membubarkan diri untuk pulang.

   ayo pulang Rehan, ujar lani sambil berdiri dan menoleh kearah Rehan.

duluan saja nanti aku menyusul balas Rehan.

"baiklah." ujar lani.

lani pun berjalan keluar kelas dan meninggalkan Rehan di ruang kelas.

Rehan bangkit dan berjalan ke pintu kelas di sana Rey sudah menunggunya.

kami tidur Han selama jam pelajaran terakhir.

Rehan menganggukan kepalanya

Untung saja guru tadi tidak mengetahuinya kalo tidak kamu sudah di hukum olehnya.

Rehan tidak menjawab ia keluar ruangan dan berjalan menuju parkiran dan Rey mengikuti di sebelahnya.

hai Rey, teriak seorang murid yang tengah mengambil motor.

baiklah aku pulang dulu bro Samapi jumpa keesokan harinya sambil memukul bahu rehan.

Rehan melihat Rey yang sudah menjauh darinya dan meninggalkan tempat parkiran.

Rehan berjalan menuju motornya.

Brum....Brum....brummm

suara motor menggelegar. siswa Yang ada diparkiran melihat kearah suara motor tersebut. mereka melihat seorang siswa tengah menaiki motor sport bewarna merah menyala.

Rehan menaiki motornya dan meninggalkan tempat parkir.

para siswa yang melihat Rehan lewat di depan mereka bayak yang kagum melihat motor Rehan tersebut. beberapa siswa bertanya tanya siapa yang mengendarai motor tersebut.

BAB 3 ALEXANDER GROUP

keesokan harinya Rehan berangkat sekolah seperti biasa, namun pada jam 10 pagi. sebuah mobil Alphard masuk ke halaman sekolah. dan turunlah seorang pria paruh baya. dia menghampiri pos satpam yang ada di Deket depan pintu gerbang.

"hallo selamat pagi." saya mau bertanya di mana ruangan kelas 11 B. kata pria paruh baya tersebut.

"selamat pagi, ruang itu ada di lantai 2 dekat lapangan basket, ujar satpam tersebut."

kalo boleh saya tau, ada keperluan apa.? tanya satpam kepada pria paruh baya itu.....

"oh." perkenalkan aku bara, kedatangan ku kesini untuk menjemput tuan muda Rehan Tianra Fauzan murid di kelas 11 B yang baru pindah semalam.

"Rehan kelas 11 B yah," baiklah mari silahkan saya antar kan anda ke kelasnya. satpam meninggalkan tempatnya dan menuju kekelas 11 B dan di ikuti oleh bara atau di sebut paman bara.

keduanya berjalan menyusuri koridor sekolah tak lama mereka Samapi kekelas yang di tuju yaitu 11 B, di dalam kelas ibu malah tengah mengajar.

"tok....tok...tok...."

suara pintu di ketok, lalu seorang satpam masuk dan berbincang dengan ibu mayla. tak lama satpam pun berjalan keluar kelas tersebut.

yang bernama Rehan tianra Fauzan silahkan temui tamu yang ada di luar ruangan . Rehan yang ada di pojok belakang bagian kiri segera bangkit, ia berjalan menuju pintu kelas. di luar kelas ia bertemu dengan paman bara.

"selamat pagi tuan muda maaf mengganggu kegiatan belajar anda."

"tidak apa apa. jadi kedatangan paman kesini ada apa."

"saya kesini di suruh nyonya Risa Alexander untuk menjemput anda tuan muda."

"menjemputku.bukankah ibu akan datang besok.? kenapa jadi mendadak seperti ini.?

maafkan saya tuan muda. saya juga kurang tahu nyonya hanya menyuruh saya menjemput anda. dan tiba tiba merubah jadwalnya buat datang ke kota ini.

Rehan mengerutkan keningnya. dia sedikit terkejut ibu sudah berada di kota ini, padahal ibu semalam mengirim pesan bahwa ibu masih berada di Jakarta. dan masih belum bisa menjenguk nya saat pertama kali dia pindah. selain itu mengapa dia tiba tiba memanggilku.? beberapa pertanyaan muncul di benak Rehan. namun dia menyimpan semua pertanyaan itu lagian sebentar lagi dia ketemu dengan ibunya. dan pasti akan tau jawabannya, baiklah aku akan mengambil tas dan meminta izin terlebih dahulu.

"paman tunggu sebentar di sini yah. sahut rehan."

"baik tuan muda."

Rehan masuk kembali kedalam kelas, dan berbincang dengan ibu mayla sebentar dan lanjut mengemasi barang barangnya kemudian dia keluar kelas.

"ayo kita pergi."

Rehan dan paman bara berjalan bersamaan dan pergi meninggalkan sekolah.

"di perjalanan, paman kemana kita akan pergi.? tanya Rehan penasaran."

"tuan muda nanti juga anda akan tahu sendiri, sahut paman bara." mendengar jawaban itu Rehan bergumam, bahwa kedatangan ibu nya kali ini bukanlah lah yang sepele. tak berapa lama keduanya tiba di sebuah gedung tinggi. di atas gedung terdapat tulisan Alexander group. Rehan yang melihat gedung itu dari dalam mobil. dan tak lama mobil itu berbelok dan berhenti tepat di depan pintu lobi masuk gedung.

tuan muda kita sudah Sampai, silahkan masuk nyonya telah menunggu anda di lantai 12. aku akan memarkirkan mobil terlebih dahulu lalu menyusul anda.

"baiklah."

Rehan turun dari mobil, setelah itu mobil pergi mencari tempat parkir. Rehan melihat pintu lobi yang cukup besar, dia kemudian berjalan masuk. seorang satpam yang melihat anak sma turun dari mobil dan berjalan masuk. hal ini sedikit mengherankan karena dia tidak pernah melihat anak sma yang pernah datang ke Alexander group. dia pun berjalan menghampiri anak sma tersebut yang tak lain ada lah Rehan.

"maaf dek ada keperluan apa kesini."

"saya mau menemui pemilik perusahaan yang bernama Alexander, jawab Rehan," dia berada di lantai 12. satpam yang mendengarkan itu pun bergumam. ada keperluan apa seorang anak sma itu bertemu pemilik dari perusahaan ini. dan selain itu pemilik perusahaan ini baru saja tiba. bagai mana anak sma ini bisa tau kedatangan pemilik perusahaan yang jarang berada di tempat itu.

"maaf sebelumnya ada keperluan apa anda ingin menemui nyonya Alexander."

"dia menyuruhku datang menemui nya."

menemuinya apa anda bercanda. saat ini nyonya sedang rapat. dan tidak dapat di ganggu. silahkan tunggu di tempat tamu atau titipkan pesan kepada resepsionis sana, jawab satpam tersebut.

"aku bukan tamunya dan aku tidak memiliki pesan apapun untuknya. aku hanya datang ingin menemui nya ujar rehan dengan tegas."

Rehan berjalan melewati satpam itu menuju lift.tiba tiba langkah nya di hadang satpam itu lagi. maaf nak saya tidak mengizinkan anda masuk. karena nyonya sedang tidak bisa di ganggu. uajar satpam dengan nada tinggi.

suara itu mengundang perhatian yang ada di dalam Deket lobby gedung tersebut. dan beberapa staf melihat kearah suara. dan bergumam." apa yang terjadi.? dan siapa anak sma itu.? sangat jarang anak sekolah datang kesini, ada keperluan apa dia kesini.?

orang orang yang berada di sana sedang berdiskusi. tiba tiba sebuah suara terdengar dari lobby masuk. biarkan tuan muda masuk jangan menghalanginya. satpam yang mendengar suara tersebut menoleh ke arah lobby tempat suara berasal. dan seorang pria paruh baya itu berjalan menuju satpam dan anak sma itu.

"ah." tuan bara selamat datang, ujar satpam tersebut."

pria paruh baya itu adalah bara asisten Rehan yang baru saja kembali dari memarkirkan mobilnya. ia tidak membalas perkataan satpam tersebut, melainkan langsung membungkukkan badannya kepada anak sma tersebut.

"maaf tuan muda atas macet nya jalan anda.

Rehan menganggukan kepalanya."

"satpam terkejut melihat hal itu."

bara segera menu lift dan menekan tombol, pintu pun terbuka, silahkan masuk tuan muda.

Rehan masuk kedalam lift, lalu bara menekan tombol lagi dan pintu pun tertutup. satpam yang ada di depan lift hanya melongo melihat nya. dia sedang mencerna kata kata dari tuan bara tersebut, seorang satpam lain menghampiri nya.

"siapa anak sma itu.? mengapa tuan bara sampai membukukan badan nya seperti itu.

tanya satpam tersebut kepada satpam satunya. tadi ku dengan tuan bara meyebut anak sma itu tuan muda.

"tuan muda."

tiba tiba pintu lift sebelah kanan terbuka keluar wanita paruh baya berumur 34 tahun.

"satpam apa kalian melihat anak sma yang datang kemari.? tanya wanita tersebut." satpam itu saling memandang 1 sama lain.

"ah, tadi Memang ada anak sma di sini tapi dia sudah menuju lift bersama tuan bara."

"iya ibu Hanna. baiklah balas wanita itu yang bernama ibu Hanna CEO dari Alexander group."

wanita itu pergi menuju lift dan menekan tombol. "maaf ibu Hanna kalo boleh tahu siapa anak sma itu.?

mengapa tuan bara sangat hormat kepadanya sampai membungkukkan badannya kepada anak sma tersebut.

"oh kalian pasti belum tau hal ini. dia adalah anak bungsu nyonya Risa Alexander. hari ini dia datang untuk mengikuti rapat jelas Hanna."

"anak nyonya Risa Alexander pekik salah satu satpam dan menghentikan langkah nya."

"ia memang nya kenapa.? kalian memperlakukannya dengan baik bukan.?"

balas Hanna melihat satpam itu dengan tajam."

"anu Bu."

"anu apa." kata kan saja.

satpam itu pun menceritakan apa yang terjadi kepada Hanna. mendengar cerita satpam ia pun sedikit terkejut dan kembali tenang.

" begitu hu cerita nya."

"oh begitu."

ibu hanna biasalah anda membatu meminta maaf kepada tuan muda anak nyonya Risa Alexander.

saya tidak mau di pecat.

baiklah nanti aku akan mencoba menjelaskan kepada tuan muda anak nyonya Risa Alexander. aku juga belum pernah bertemu dengan nya.

jadi aku tidak tahu bagaimana sifatnya.

semoga saja hall ini tidak sampai di anggap serius olehnya.

"terimakasih ibu Hanna, tapi saya mohon jangan pecat saya.

kamu tenang saja dan kembalilah berkerja saya akan mengurus hal ini. sembari berjalan masuk kedalam lift.

terimakasih ibu Hanna.

lift itu pun tertutup kedua satpam tersebut kembali ketempat masing masing dengan penuh khawatiran.

sementara di lantai 12, Rehan dan bara keluar dari lift dengan segera mereka menuju keruang di sebelah kanan dan masuk kedalamnya.

tuan muda silahkan tunggu di sini sebentar saya akan melaporkan kepada nyonya sebentar.

"baiklah," sahut rehan.

Rehan menaruh tasnya di ruangan itu, dan duduk di atas sofa.

mata nya melihat seluruh isi ruangan tersebut.

sementara paman bara sedang melaporkan nya kepada nyonya Risa Alexander. di sebuah ruangan rapat.

di dalam ruangan bayak orang tengah duduk melingkari sebuah meja. di ujung meja ada sebuah layar lebar. di sebelah lain nya seorang wanita cantik dengan pakain mewah dan rambut di sanggul tengah duduk menghadap layar dengan serius.

jadi bagai mana hasil penjualan produk dua semester tahun ini.? ujar wanita itu yang tak lain adalah nyonya risa Alexander.

penjualan produk pada 2 semester tahun ini mengalami sedikit penurunan. di bandingkan pada penjualan semester sebelumnya.

hal ini di karenakan beberapa produk seperti barang barang elektronik mengalami keterlambatan karena kurang nya sumberdaya. akibatnya konsumen yang menunggu pindah ke produk lain.

jelas seorang anggota rapat.

"mengapa hal ini bisa terjadi.?

bahan baku yang kita miliki tidak mencukupi

karena yang seharusnya PT Epson group yang menyediakan bahan tersebut. namun mereka mengalami kelangkaan bahan bahan itu.

alhasil kami hanya bisa menggunakan bahan bahan yang tersisa di gudang.

tiba tiba seorang pria paruh baya masuk kedalam ruangan dan berbisik kepada nyonya Risa Alexander.

"dia sudah di sini.? bagus lah kalo begitu.panggil dia kesini."

pria itu menganggukan kepalnya lalu berjalan keluar ruangan.

baiklah masalah ini kita tunda sebentar, aku punya berita besar untuk kalian.

"seisi ruangan terlihat kebingungan.

berita apa itu nyonya Risa.? kata anggota rapat serentak.

"nyonya Risa hanya tersenyum lebar."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!