NovelToon NovelToon

Antagonis Love

01.

Elsa adalah orang yang pemarah dia selalu mudah tersinggung, tapi dia orang yang baik hati. Umurnya mau 17 Tahun. Dia hobi berbelanja, dan menyukai hal-hal imut.

Tubuhnya yang mungil dengan tindikan anting dua di masing-masing telinganya membuat semua orang terpana padanya! Dan orangnya kini masih tertidur

Tiba-tiba ada suara ketukan pintu dan teriakan dari luar kamarnya Elsa "Elsa sudah jam berapa bangun!" Pekik Ibu Ela dari balik kamar yang sedang dikunci Elsa dari dalam.

Perlahan mata Elsa bangun dan melihat pandangan matanya mengarah pada jam dinding "Jam setengah 7 mah" Elsa bergumam pelan dengan desisnya

Pikiran elsa macet mendadak dan tiba-tiba dia melotot tajam dengan mata membulat besar.

"ARGH!! IBU HARUSNYA BANGUNIN ELSA LEBIH AWAL!!" Pekik Elsa berlari menuju kamar mandi dengan gaduh.

Ibunya turun tangga sambil menggelengkan kepala "Punya anak gadis kaya kebo" Ucap nya tajam bersuara keras.

"Elsa bukan kebo ibu!!" Teriak Elsa yang mendengar perkataan ibunya dari dalam kamar mandi.

"Tolong sarapan Elsa di taruh di kotak makan saja, Elsa mau makan di mobil nanti, sekalian sama minumnya ya, tolong mah!" Lanjutnya berteriak.

Pak Erik yang mendengar kegaduhan anaknya hanya menggelengkan kepala yang di ikuti Bu Ela.

Sambil menyiapkan bekal nya Bu Ela terus meneriakkan Elsa untuk mempercepat mandinya

"CEPAT ELSA SUDAH SIANG!!"

"SABAR LAGI GANTI BAJU MAH!!"

Elsa langsung mengganti pakaian seragamnya dengan terburu-buru dan setelah semua terkendali Elsa membuka pintu kamar dan berlari terburu-buru menuju ibunya.

"Selamat pagi mah, pah" Sabut Elsa sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

"Kurang lama mandinya" Omel Bu Ela

"Ih apa sih mah" Protes Elsa ga terima

"Bekal sudah mamah masukin ke tas mu"

"Elsa, papah tunggu diluar ya" Sahut pak Erik

Elsa yang mulutnya sedang mengerucut menekan ikat rambut di bibir yang penuh lip cream hanya memberi respon dengan mengangguk kepala.

Elsa berpamitan ke ibunya sambil mengikat rambutnya dengan tergesa-gesa "Elsa berangkat dulu" Ucapnya sambil mencium pergelangan tangan ibunya.

Di dalam mobilnya pa Erik melihat Elsa yang sedang makan bekal yang dia bawa dengan terburu-buru. "Jangan buru-buru Elsa santai saja" Sahutnya tajam

"Iya maaf pah, soalnya dikejar waktu mana Elsa kesiangan bangunnya" Elsa Mengelak

"Makannya tidur jangan malam-malam" Omel pak Erik.

Elsa tanpa menjawab dia hanya fokus mengunyah makanan apa yang ada di mulutnya. sampai membawanya di sebuah gerbang sekolahan.

Saat sudah turun dari mobil Elsa gugupnya setengah mati dengan keringat dinginnya. Dia melihat sekolah SMA YADIKA Yang begitu besar.

"Anjir ini sekolah apa apartemen?" Ucapnya dalam hati.

Jam pertamanya dimulai dengan upacara penerimaan murid baru di aula sekolah, saat satu jam lebih acara itu selesai.

Elsa jalan perlahan menuju papan pengumuman untuk mencari informasi kelasnya.

Saat berada disana. Elsa melihat kertas berisikan informasi kelasnya pada Mading yang di tengah-tengah nya banyak murid yang sedang kepo.

Elsa mendapatkan kelas X-B IPA. Dan saat ingin berbalik badan, Elsa tidak sengaja di senggol oleh seorang pria yang bernama miller

"Elu kalau jalan pakai mata dong!!" Ketus Elsa sebal

Bukannya takut cowok itu malah menghentak omongan nya Elsa "Maaf, gue kalau jalan pakai kali" Sambil membuat gestur dorongan tangan mengarah pada Elsa sehingga membuatnya terjatuh.

"Woy santai dong! Lu bisa lembut sedikit ga sama cewek!!" Elsa sewot langsung pergi menghilangkan jejak dari wajah tengil nya

Sambil mencari kelas nya. Elsa di dalam perjalanannya terus mengerutkan keningnya. "Baru juga hari pertama sudah ada orang nyebelin!!" Omelnya

Tulisan X-B IPA Telah ditemukan Elsa yang ada di atas pintu kelasnya, dia masuk sambil melihat teman-teman barunya yang berada di kelas, namun tiba-tiba cowok yang sudah buat Elsa geram dia masuk ke dalam kelasnya.

Elsa tidak bisa mengalihkan pandangannya mengarah pada murid itu yang berjalan dengan santainya.

Dengan wajah datar tak berdosa Miller duduk disamping Elsa "Lah — Elu kenapa di sebelah gue duduk nya, minggir sama woy cari tempat duduk lain" Sewot Elsa rewel.

Cowok itu merespon dengan menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya tanpa sepatah kata

"KAMPRET LU MALAH NUTUP TELINGA!!" Bentak Elsa meronta-ronta

Elsa memukul meja dengan keras yang membuat murid di dalam nya ciut dan takut "Kalau lu ga pergi, biar gue pindah cari kursi lain" Kata nya

Tiba-tiba guru yang mau mengajar datang dan menyuruh siswa yang sedang berisik untuk diam.

"Ck, Napa guru sekolah disini rajin banget datangnya" Elsa berdecak sebal sambil membuka isi tas untuk mengambil buku tulis

Ibu guru beri tugas ke Murid-murid untuk menyalin tulisan yang ada di papan tulis sambil absen kehadiran pertama nya

"Loh kok" Tiba-tiba Elsa panik saat lihat isi tasnya tidak ada bolpoin

Tiba-tiba Miller melihat kegaduhan Elsa yang sibuk dengan urusan isi tasnya "Kenapa lu" Tanya nya tajam

"Gue kayanya ga bawa bolpoin deh" Gumam Elsa panik

Miller kasih bolpoin cadangan ke Elsa dengan wajah datarnya "Pakai dulu ini gue bawa banyak bolpoin"

Elsa menoleh ke arah Miller "Oh thanks ya, oh ya siapa namamu?" Tanya Elsa sopan

"Miller" Jawab cowok itu singkat

"Oke nama gue Elsa, thanks sekali lagi bolpoin nya" Kata Elsa sambil senyum.

Elsa lalu menulis apa yang guru tulis di papan tulis dengan hikmat dan penuh kefokusan.

Saat jam pelajar selesai Elsa kasih bolpoin milik Miller dan dia ingin membeli pulpen di dalam koperasi sekolah

Namun Miller mencegahnya. untuk terus memakainya sampai jam istirahat. Elsa menoleh sinis mengarah kepadanya.

Saat jam istirahat Elsa kasih pulpen nya ke Miller dan lagi-lagi mengucapkan terima kasih. Miller hanya merespon mengangguk kepala singkat.

Mereka berdua terus melanjutkan pelajaran sekolah nya sampai mereka pulang sekolah

Dan saat di jam pulang sekolah lebih tepat nya di game center Elsa dan miller tidak sengaja bertemu karena mereka memiliki satu hobi yang sama,

"LAH LU KENAPA ADA DISINI!!" Pekik Elsa cempreng

"Bisa ga sih dikit-dikit ga teriak woy!!" Geram Miller sambil menutup telinga

"Gue mau main Dingdong" Lanjut Miller berbicara.

"Oh itu game kesenangan gue disini, mau main bareng?" Kata Elsa

Miller dengan senang hati menerima ajakan itu. Saat game sudah berakhir tak disangka raut wajah Miller berubah total

Dia yang kalah telak dari Elsa mengungkapkan rasa kagumnya ke Elsa.

Miller juga menceritakan selama di SMP dia tidak ada mengalahkan nya saat bermain game ini.

Melihat wajah Elsa yang sudah mulai jenuh. Miller membonceng Elsa untuk pulang dengan berboncengan motor.

Saat setengah perjalanan. motor nya tiba-tiba mogok dan Elsa menelpon ayahnya dengan dingin

02.

Saat pulang sekolah Meli yang berada di dalam mobil hitam bersama ibunya. Meli melihat Elsa sedang cemberut sepanjang perjalanan pulang.

"Mah tunggu, stop dulu" Meli terhentak saat melihat Miller dan Elsa yang lagi kesusahan.

Ibunya memberhentikan mobil nya di pinggir jalan yang berada dekat dimana Miller mendorong motor.

Elsa berlari menghampiri Miller "Lu kenapa dorong motor mil?" Kata Meli

"Mogok tiba-tiba njir" Jawab Miller kesal

"Kehabisan bensin lu?" Hentak Elsa yang tertawa sedang disamping nya

Miller menoleh ke arah Elsa "Lu senang kan kalau gue menderita?"

"Makanya punya motor tuh tiap bulan di ganti olinya, kan mogok tuh, mana masih bagus, lelang aja motor lu" Ejek Elsa senang

"Ck, lu disini kalau cuma buat ngeledek gue mending lu pergi" Jawab Miller dingin

"Lah kan elu yang ngajak gue kampret, kenapa tiba-tiba sewot!" Kata Elsa yang mulai geram

"Sabar mil sabar" Meli bergumam pelan

"Elsa juga sudah diam jangan ribut"

Tiba-tiba Elsa ngasih uang buat biaya motor nya yang ada masalah "Nih pakai aja gue lagi buru-buru mau pulang, bengkel motor di sebrang lu tinggal kesana beresin motor lu, ini cukup kok buat lu hutang ke gue" Katanya tajam

"Lah gue kira lu mau ngasih uangnya secara gratis, ogah gue gamau ngutang sama pedagang mie ayam" sengak Miller.

Elsa yang sudah geram mau mencekik leher nya Miller. Namun Miller disini masih mempunyai kesabaran tanpa merespon lebih.

Tiba-tiba meli juga geram sama omongan mereka "Sudah cukup kalian Astaghfirullah" Bentak meli yang membuat mereka berdua diam.

Elsa menghela nafas "Pacar lu Sudah datang, kalau gitu gue balik ke mobil dulu mau pulang" Kata Elsa berpamitan namun di cegah oleh Meli.

"Tunggu Elsa"

Meli mengunjungi ayahnya Elsa yang sudah datang untuknya pulang. kemudian dilanjutkan oleh orang tuanya meli.

"Elsa nanti biar pulang denganku ya um, saya meli teman sekelas Elsa" Kata Meli ke pak Erik.

Elsa yang berada di dekat meli mendongak bingung tentang nya. tiba-tiba menghampiri ayahnya

"Elsa papah pulang dulu ya, jaga dirimu baik-baik sama temanmu" Pekik nya datar

"Loh ayah tunggu, lah kok —" Elsa berlari dengan bingung. Dan Meli menghampiri

"Gue sudah izin mau ngajak lu makan sore bareng kita sa" Klarifikasi Meli.

"Kita?"

Meli mengangguk singkat dengan senyum "Iya gue sama Miller mau ke restoran cepat saji saat pulang sekolah, kelihatan ada lu gue ajak sekalian" Kata nya.

"Meli!!" Protes Miller ga terima "Maksut kamu apaan kencan kita bawa orang jual mie ayam lesu kaya gini?"

"Lah gue juga mana Sudi dekat lu Miller dari di dalam sekolah buat rese mulu!" Sentak tajam Elsa.

Meli menghela nafas dan membawa mereka ke bengkel untuk keperluan motornya Miller.

"Miller lu ada uang buat bengkel nya?" Tanya Meli datar.

Miller menggelengkan kepala "Enggak aku ga bawa sayang"

"Lah sayang kamu ini gimana sih, aku juga ga bawa uang, terus masuk bengkel orangnya juga sudah nulis harga. mana ratusan ribu lebih biayanya" Jawab meli kesal

Elsa hanya menutupi kedua telinga mendengar pasangan bucin yang lagi berdebat "Cukup" Elsa tiba-tiba ngasih uang lebih untuk keperluan motor nya Miller.

"Pakai dulu punya gue, inget! Lu utang ke gue!!" Ketus Elsa tajam.

"TUH CEPAT AMBIL DULU UANG ELSA DARI PADA MOTOR LU KETAHAN!!" Marah Meli

"Duh bawel lu sayang" Miller Balik marah-marah

Elsa menghela nafas karena sudah geram dengan perdebatan mereka. "Ck, bisa kan kalian engga bucin depan gue" Omelnya cempreng.

Mereka pun terdiam dan menunggu santai melihat motornya Miller yang sedang di perbaiki.

Elsa yang mulai jenuh dia pergi untuk membeli minuman dengan mie ayam di kantin bengkel.

Miller dan Meli yang sedang bercumbu mesra melihat keberadaan tempat duduk Elsa yang kosong "Loh kemana tu anak" Tanya Meli bingung

Miller menyuruh meli tunggu di tempat duduk untuk melihat motornya. Sedangkan Miller pergi untuk mencari keberadaan Elsa.

Saat sudah diluar. Miller melihat Elsa yang lagi makan dengan wajah imut dia sedikit excited

Dia langsung menghampiri Elsa disana "Sa lu Napa ga bilang-bilang kalau mau makan?" Sahut Miller tiba-tiba

Elsa tersedak makanan karena pedas akibat Miller yang terlalu banyak bicara "Lu kalau kesini bilang assalamualaikum dulu kek apa gitu tiba-tiba nyerocos ga jelas" Omel nya ga terima.

"Ck, omong-omong makasih ya pinjaman uangnya kebantu banget, dari pada bolak-balik atau nyuruh orang rumah" Kata Miller mulai jinak

Elsa terhentak dengan perkataan Miller saat dia ingin memasukan sumpit yang sudah tergulung mie ke dalam mulutnya. "Tumben bilang makasih, biasanya lu cuek sok, dingin" Ucapnya sambil melanjutkan makannya.

"Lu mau minum apa biar gue pesenin" Jawabnya sambil berjalan ke arah pedagang.

"GOOD DAY ES TAPI PANAS" Celoteh Elsa.

Saat Miller ingin mengulangi perkataan Elsa ke pedagang. Tiba-tiba otaknya sedikit macet dengan kata es tapi panas.

Miller menoleh ke Elsa "Lu yang bener yang mana es atau panas!" Ketus Miller.

"Es teh anget ya Bu" Pekik Elsa ke pedagang itu.

Miller ternyata dikerjai oleh Elsa karena terlalu banyak bicara. Hal itu membuat Miller kembali ke tempat meli berada

"Inget ya utang lu bayar, kalau ga mampu bayar bisa nyicil traktir gue di kantin atau bawa bekal makanan apapun" Pekik Elsa cempreng sambil menghabiskan makanan nya.

Elsa memilih untuk duduk di area kantin bengkel. Dia melindungi kesucian telinga nya dari kata-kata lebay pasangan bucin itu.

Sambil menunduk melihat ke arah hp nya. Tampaknya dia sedang tersenyum senyum sendiri melihat pacarnya yang statusnya LDR Balas pesan nya.

Pacar Elsa adalah buruh pabrik yang berada di kota Bekasi. Mereka pacaran umurnya terpaut 5 tahun, pacar Elsa lebih tua dari Elsa

Karena umur hanyalah sebatas angka. itulah prinsip kehidupan Elsa sehingga membuat Elsa menerima jadi pacarnya.

Tak lama meli muncul karena perutnya sudah di demo minta di isi. "Loh Elsa kenapa kamu ga balik" Ucap nya santai

"Lagi nyari angin sore aja Mel, lagi pula ini sudah mau sore juga, Kenapa ga balik dulu sih ganti baju main" Protes Elsa tiba-tiba.

"Soalnya gue mau nyobain permainan pump it up, kalau sudah dirumah gue males keluar lagi nya" Meli mengelak.

Meli memesan makanan dan dia menyuruh Elsa untuk temani kekasih nya di dalam.

"Bentar Mel, gue sama Miller habis dari sana dan gue ngerasa kalau badan gue capek mau pulang" Kata Elsa.

03.

Terdapat seorang gadis yang tengah berjalan melewati koridor layaknya seperti anak orang kaya. Pandangannya ke depan tanpa memedulikan tatapan heran dari siswa dan siswi lain. Hal itu membuat mereka bergosip liar tentang postur tubuhnya yang berubah

"Eh itu Meli 'kan?"

"Kenapa hari ini gaya nya seperti itu, Mana cantik banget!"

"Susuk paling! Masa cupu jadi kaya princess? Yang bener aja?"

"Tapi dia emang sedikit berbeda sekarang, biasanya kan kalau jalan nunduk bawa buku kaya orang malu ngeliat cowok ganteng, sekarang mana seragamnya kelihatan modis gitu biasanya pake rok panjang dia jadi berani pakai rok pendek!"

"Iya ih aneh, sekarang jadi berubah total"

"Betul, liat tuh tatapan cowok-cowok jadi pada ngiler liat tubuh seksi meli"

"Lihat, Sekarang meli pakai softlens anjir!"

"Hah jadi selama ini dia orang kaya, gue kira miskin anjir!"

"Pantes saja Miller kelepek-kelepek karena dia orang kaya"

Meli dengan santai nya mengabaikan gosip demi gosip yang terdengar masuk dalam telinga nya, pas komentar terakhir nya yang dia dengar sukses membuat langkah kaki meli berhenti dan berbalik arah.

Dengan berjalan santai sambil menguncir rambut ke arah sumber suara dia berhenti tepat di hadapan para gadis yang menggosipkan nya

Dengan tatapan penuh tekanan meli bertanya "Siapa yang baru saja sebut nama Miller!"

Aura mengerikan seolah keluar dari dalam tubuhnya. Membuat siapapun yang melihatnya merinding

Tiba-tiba ada Elsa yang kebetulan datang dengan rambut berbeda belah dua nya yang memiliki bibir merah delima dan penuh makeup menggandeng meli untuk masuk ke dalam kelas "Jangan nakal" Ucap nya.

Di kelas Miller melihat ada keanehan dari tubuh Melli yang tidak biasanya "Lu kesurupan setan apa pake makeup jadi glowing seperti ini wajah lu"

Meli enggan menjawab pertanyaan Miller dia melirik keras ke arah Elsa yang memiliki poros wajah yang cantik membuat meli ikut berdandan di sekolah.

Tiba-tiba elsa berbisik kepada Miller tiba-tiba "Soal kejadian kemarin pas aku nembak kamu tolong rahasiakan ini" Itu di dengar di telinga meli tepat di samping miller tapi meli hanya berpura-pura tidak tahu memilih untuk diam.

Miller berbisik kepada Elsa. "Oh iya saat di dalam game center itu aku nembak kamu karena terbawa suasana saja, jadi kita belum resmi berpacaran." Ketus miller

"Hah! apa kamu bilang! dengan mudahnya kamu bilang seperti itu!" Bentak elsa

"Dasar cowok stres!" Elsa yang mendadak pindah tempat duduk di sebelah meli

Meli melihat kejadian itu perlahan pergi dari sampingnya Miller dan bertanya-tanya kepada Elsa. "Apa yang baru saja terjadi"

"Nanti aku jelaskan saat istirahat." Ucap elsa yang sedang bete

Di jam istirahat yang tiba-tiba dikelas Elsa mengurungkan niat ke kantin untuk menjelaskan semuanya ke meli dia sedang gelisah setengah mati bertabur keringat dingin dalam benaknya

Miller sedang berada di kantin ada sebuah laporan penting dari salah satu teman kelasnya.

"Miller!" Sahut Taka. "Pacarmu, eh bukan maksut ku elsa, dia dalam masalah!" Kata nya yang panik

Miller bergegas untuk ke kelasnya setelah dapat kabar kurang enak menimpa elsa

Di kelas meli sangat panik lihat Elsa "Apa kau tidak apa-apa?. Kau keringat dingin, kau sakit? Apa mau ke UKS?" Ucapnya

"Kita bawa saja ke UKS Mel, sebelum dia nambah parah!" Sahut Mey

Yang dipikirkan Elsa hanyalah menu makan di jam istirahat nya itu cumi-cumi hitam, karena dia benci makanan laut.

"Mereka semua pada kenapa sih!, Mengira aku lagi sakit, kalau dibiarin terus ini bisa salah paham!" Batin Elsa

"Ada apa ini?" Ucap miller yang baru saja datang ke kelas

Kehadiran miller membuat elsa senang karena mungkin dia akan meluruskan kesalahpahaman nya.

"Wajahmu juga merah, suhu tubuhmu juga panas, aku akan bawakan dia ke UKS." Kata miller yang polos megang kening nya

"Bodoh! Bukan nya ringan kan beban malah nambah beban!" Dalam hati elsa

Elsa yang nurut setelah Miller memberi kode saat ingin membawanya dia merubah rute jalannya yang bukan menuju ke UKS tapi ke sebuah taman.

"Duduk, nih makanlah, gulai ayam yang tadi pagi ku beli, masih belum bau itu Masih enak"

"HAH!" Reaksi tak menyangka-nyangka elsa melihat miller peka "Makasih beb! Hem, maksut aku mil!" Ucap Elsa.

Lalu Miller mengeluarkan cumi hitam yang dia pesan, elsa yang melihat langsung memalingkan tubuhnya dari Miller. "Eh, lu kenapa sa?" Ucapnya.

Miller mulai tersenyum miring.

"Tada!" Ucap miller secara tiba-tiba muncul di depan wajahnya Elsa.

"KYAAAAAA!!"

Teriak Elsa yang di dengar meli tepat dibelakangnya "Miller Elsa ayo cepat kembali ke kelas!" titah nya

Di jam pelajaran sehabis istirahat, guru yang sedang mengajar memberikan murid-muridnya sebuah tugas.

Pada pelajaran seni, mereka disuruh untuk memfoto hasil foto bersama di sebuah pegunungan atau laut.

Dan setiap kelompok terdiri dari tiga orang, Andita yang saat itu enggan memilih kelompok lain.

Elsa, andita dan miller satu kelompok karena kelompok lain sudah ada dan terbentuk semua. "Kenapa sih harus ada Andita di kelompok kita! kenapa kau memasukkan orang bodoh ini!" Kesal Elsa.

"Dengan begini, aku terus bersama Miller, tapi orang ini apaan ikut-ikut!" Ucap Andita.

Setelah melakukan saling tatap mereka saling berdebat dalam mulut nya yang membuat Miller muak "Berisik kalian berdua!" Miller pergi tanpa memperdulikan mereka.

"Miller kau mau kemana?" Tanya Elsa.

"Pergi dari kalian berdua!" Jawab Miller yang ketus

Saat sudah berada di depan pintu, tiba-tiba guru menyentuh pundak Miller dari belakang.

"Kau mau kemana! ini masih jam pelajaran bapak." Ucap guru dengan aura galak nya.

Miller lalu kembali ke tempat duduknya.

"Hahaha bahkan dia memperlihatkan kebodohannya secara alami" Sarkas Elsa tertawa terbahak-bahak

"Gausah ketawa setan!"

Di jam pulang sekolah secara tiba-tiba andita mengajak Miller untuk pulang bersama, saat itu elsa sedang merahasiakan hubungannya dengan miller.

Ternyata dia masih kepikiran tentang bisikan konyol miller saat di kelas "Apa-apaan terbawa suasana lu enak banget asal ceplos, gue sampai tidak bisa tidur mikirin nya!"

tiba-tiba elsa langsung mengajak meli untuk pergi belanja, saat miller sedang ditempel terus oleh andita. "Meli, ayo kita pergi beli baju bersama." Sahut nya

"Apa nih tiba-tiba."

"Curang! gue gak diajak" Kata mey

"Ah— iya makin banyak orang makin seru, lu ikut juga Mey"

Miller melihat kedekatan Elsa dan Meli yang secara tiba-tiba melepas tangan Andita dengan halus. "Jangan buat gue geli!" ketus nya

"Hey mil, aku suka padamu!" Kata Andita yang sambil memegang tangannya lagi.

Miller berdecak keras sambil melepas gandengan tangan yang maksa dari Andita

"Aku akan membawamu ke suatu tempat yang sangat indah"

Miller bersikap dingin dan menuruti apa permintaan cewek aneh yang berada di sampingnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!