NovelToon NovelToon

Antagonis Love

1 | Pertemuan

Elsa adalah orang yang pemarah dia selalu mudah tersinggung, tapi dia orang yang baik hati! Umurnya 15 Tahun dia hobi berbelanja, dan menyukai hal-hal imut dan fantasi

Tubuhnya yang mungil dengan tindikan anting dua di masing-masing telinganya membuat semua orang terpana padanya! Dan kini orang itu masih tidur.

"DAG

"DAG

"DAG

Gedoran pintu kamar elsa yang keras.

"Elsa sudah jam berapa bangun!" Teriak Ibunya dari balik pintu kamar elsa yang dikunci olehnya.

Perlahan mata elsa bangun dan melihat jam "Jam set 7 mah" elsa bergumam halus. Pikiran elsa macet mendadak

1

2

3

Mata elsa perlahan melotot tajam

"HAAAAH, IBU SEHARUSNYA BANGUNIN ELSA DARI TADI!" Elsa teriak gaduh sambil berlari menuju kamar mandi nya

"Punya anak gadis kaya kebo" Bu ela ngedumel sambil mempersiapkan sarapan pagi untuk elsa

"Aku bukan kebo!" Teriak anya yang mendengar ucapan ibunya saat sedang mandi

"Tolong makan aku taruh di kotak makan saja, aku makan nya di mobil nanti, sekalian minum nya!" Lanjut Elsa berteriak

Ibu ela selaku ibunya elsa dan pa erik selaku ayahnya elsa mereka menggeleng-geleng kepalanya melihat kelakuan anak gadisnya "Elsa sudah belum!" Teriak sentak dari ibunya dari bawah

"Sebentar mah!" Teriak Elsa yang sedang fokus memberikan lip cream pada bibirnya dan menggoyangkan nya.

Sepertinya sudah cukup. "Aku turun mah!." lanjut Elsa berteriak

Elsa membuka pintu kamarnya, dan perlahan menuju ke ibunya. "Selamat pagi mah, pah!" Ucap elsa sambil mencium kedua pipi ibunya.

"Pagi sayang." Jawab sang ibu.

"Bagaimana sudah siap pergi sekolah barumu?" Ucap bu ela yang sambil memberi bekal sarapannya

Elsa yang mulutnya sedang mengerucut menekan ikat rambut di bibir penuh lip cream hanya beri respon angguk kepala.

Elsa berpamitan ke ibu sambil mengikat rambutnya dengan tergesa-gesa

Di dalam mobil pak Erik lihat Elsa dari pantulan kaca sedang terburu-buru memakan bekal dari ibunya "Jangan buru-buru santai aja makannya"

Elsa merespon dengan mengacungkan kelima jarinya ke depan pandangan wajah pak Erik lalu dia minum terlebih dahulu sebelum bicara "Iya pah kalau ga gini aku bisa telat" Elaknya

Di gerbang elsa gugup gemetar melihat sekolah SMA Yadika yang begitu besar dia pun memberanikan dirinya untuk masuk ke halaman sekolah nya

Jam pertama dimulai dengan upacara penerimaan murid baru di aula sekolah, saat satu jam lebih acara itu selesai.

Elsa jalan perlahan menuju papan pengumuman tentang kelasnya elsa akan belajar

Elsa mendapatkan sebuah kelas 1-B IPA. Dan saat ingin berbalik badan, elsa tidak sengaja disenggol oleh seorang pria "Kalau jalan pakai mata dong!" Ucap nya sambil melotot tajam

Bukannya takut cowok itu malah memberikan senyuman miringnya "Maaf, aku kalau jalan pakai kaki" sambil membuat gestur dorongan tangan mengarah pada tubuh gadis itu sehingga membuatnya terjatuh

"Woy santai dong! Lu bisa lembut ga si sama cewek!" Elsa sewot langsung pergi menghilang jejak dari wajah cowok itu

Sambil mencari kelasnya Elsa di perjalanan dia terus mengerutkan keningnya "Baru juga hari pertama sudah ada orang nyebelin!"

Tulisan Kelas 1-B IPA telah ditemukan Elsa yang ada di atas pintu, lalu dia masuk ke dalam kelasnya, tiba-tiba sang cowok masuk ke dalam kelas nya elsa

Elsa tak bisa mengalihkan pandangannya terus mengarah pada murid itu yang berjalan dengan santainya

Tiba-tiba dia terkejut bahwa cowok itu dengan nyengir dombanya duduk disamping nya "Lu kenapa di sebelah gue woy, minggir sana cari tempat duduk lain!" Ketus elsa

Cowok itu hanya merespon dengan menutup kedua telinga tanpa sepatah kata apapun

BRAK!!

Elsa memukul meja dengan keras "Lu kalau ga pergi biar gue cari kursi lain!" Kata nya sambil marah-marah

Tiba-tiba ibu guru yang mau mengajar sudah datang dan menyuruh siswa yang berisik untuk diam.

Ibu guru nya menyuruh anak-anak untuk menyalin apa yang dia tulis di papan tulis nanti sambil absen kehadiran harian

Cowok itu melihat kegaduhan elsa yang sibuk dengan dirinya sendiri melihat isi tas nya yang tidak menemukan alat tulis. "Pakai dulu punyaku," Katanya sambil menyodorkan bolpoin milik nya

"Terima kasih, Siapa namamu?" tanya Elsa

"Miller" Cowok itu menjawabnya ringkas

"Terima kasih Miller"

Miller melihat ke papan tulis dan mulai menulis tanpa sepatah kata apapun

"Orang ini cueknya minta ampun sok manis lagi" Kata elsa yang tengah memandang Miller dari samping

Saat jam pelajaran kedua selesai elsa mengembalikan pulpen milik Miller dan mengucapkan terima kasih sudah membantu nya.

Miller mengambil pulpen nya dan pergi ke kantin dengan polosnya, elsa pun mulai meninggikan suaranya karena kesal. "Kau itu punya mulut kan untuk bicara! Aku orangnya tidak suka kalau dicuekin!" Suara cempreng kaya ibu-ibu komplek

"Jangan marah cepat tua nanti ini sudah Istirahat mau ke kantin bareng gak?" Ucap Miller dengan wajah datarnya

Elsa semakin kesal karena Miller mengalihkan pembicaraan nya "Tidak usah, terima kasih aku bisa pergi kesana sendiri" Katanya.

Tiba-tiba ada seorang wanita yang mengajak Elsa ke kantin bersama dengan menyebutnya berambut coklat pirang berkuncir kuda

"Aku punya nama, Coklat pirang matamu" Jawab Elsa dengan lirikan galak mengarah pada wanita itu

Tanpa pikir panjang Elsa menuju ke kantin bersamanya dan mereka sepanjang perjalanan ke kantin berkenalan satu sama lain

Terdengar nama Mey dan Meli saat Elsa sudah berkenalan terlebih dahulu. Saat di kantin Elsa melihat Miller kebingungan mencari makanan dalam menu yang dia pegang

Tiba-tiba saja seorang wanita yang hadir membantunya untuk merekomendasi makanan terenak untuknya

Elsa yang melihat Miller cepat beradaptasi menaikan alis dan keningnya sampai mengerut seperti nenek-nenek panti jompo.

"Dia itu temanmu?" Tanya mey yang lihat perubahan wajah dari elsa

Elsa menjawab kalau pria itu orang yang sangat aneh yang pernah dia temui, mirip Sule. sontak perkataan nya membuat Mey tertawa terbahak-bahak "Jangan buat lelucon gue hampir ketawa lepas" katanya

Wanita yang bersama Miller itu adalah andita.

Andita mulai memperkenalkan diri kepada miller dengan tatapan genitnya, ternyata Andita saat dikelas telah memperhatikan Miller sepanjang pelajaran yang membuatnya terus menempel seperti perangko

Elsa melihat Miller mengobrol santai dengan Andita dengan lancar di benaknya berspekulasi ini tentang selera hati.

Elsa langsung cabut ke dalam kelasnya yang tidak kuat melihat mereka yang lebay parah berduaan bercumbu ria

Di dalam kelasnya, miller melihat tatapan kosongnya Elsa dia mulai menganga seperti melihat hantu seakan tidak percaya kalau dilihat dari samping Elsa begitu sangat cantik

Mey yang lagi berbalik badan duduk didepan memperhatikan Miller yang sedang melihat Elsa, Mey berteriak ke Elsa "Miller liatin lu terus tuh" Ucapnya

Reflek mendelik dari Elsa yang membuat Miller mati kutu saat ketahuan memperhatikan nya

Miller membuat muka begonya dengan ekspresi malu dan tak terkontrol

Andita yang melihat tingkah laku konyol Miller langsung duduk mengempit tangan Miller "Jangan lihat-lihat kenalanku!" ucapnya

Elsa yang sudah mulai kesal mendorong Andita tersungkur dilantai sambil menarik rambut nya dia bilang "Denger ya gue bukan cewek murahan yang lu kira!" Ucap Elsa yang melepas tarikan rambutnya ke Andita

Salah satu dari temen Elsa bernama meli memasang wajah angkuh menyunggingkan senyuman setan dalam ekpresinya

Guru pun masuk ke dalam kelas dan mereka kembali ke tempat duduknya masing-masing jam demi jam berlalu hari pertama elsa bersekolah di SMA Yadika sudah selesai dengan kesan yang cukup buruk baginya

Dengan otaknya yang sudah pengap, elsa mengunjungi salah satu tempat wahana bermain di kota ini

Tiba-tiba Miller yang sedang kesana melihat ada elsa yang sedang asik bermain pump it up sendirian

"HAH!" Elsa terkejut melihat ada seseorang yang datang adalah teman sekelasnya

Dia menjelaskan dirinya ke pada Miller, bahwa yang dia lihat itu hanya sebuah kebetulan.

Tak disangka Miller merubah ekspresi wajahnya yang tidak dilihat Elsa saat di sekolah. Cowok yang sepanjang jam sekolah memasang wajah datar kini menjadi wajah penuh halu

"Seperti bukan dia saat di sekolah." Elsa bergumam pelan

Miller menantang elsa main game dingdong favorit nya setelah satu jam bermain miller kalah telak olehnya

Miller sekarang kagum dengan gadis yang di kelas nya galak tapi terlihat riang saat bermain game

Miller mengatakan bahwa tidak ada seseorang pun yang dapat mengalahkan nya saat masih SMP.

Melihat wajah Elsa yang sudah mulai jenuh Miller mengajaknya untuk pulang bersama karena hari sudah mulai larut

Miller menyatakan rasa sukanya ke Elsa karena kehebatannya bisa mengalahkan Miller tanpa celah

Sebelum pulang kerumah masing-masing Mereka bertukar kontak, dan Elsa mendapatkan pesan pribadi nya dari Miller.

"Jika kau suka bermain game moba, ayo kita mencoba bermain bersama." Isi pesan Miller.

2 | Rencana

Pagi hari Elsa yang sibuk berdandan cantik di depan cermin hias nya, dia kepikiran soal kemarin seakan masih tidak menyangka bahwa sifat Miller jauh berbeda dengan yang di kelas dan di luar

"Pernyataan suka dia itu aneh padahal belum kenal banget, cowok murahan!" Elsa bergumam kasar

"Sayang, coba kesini, ayahmu sudah datang membawakan makanan enak untukmu." Teriak ibu ela tiba-tiba menghentak pikiran buruk nya elsa

"Lima menitan lagi Bu!" Pekik elsa yang masih sibuk dengan urusan lukis alis pakai eye brow brush miliknya.

Setelah selesai dengan urusannya Elsa turun dengan terburu-buru menjumpai kedua orang tuanya "Mah thank you." sambil mengambil roti dan selai yang ada di meja

"Ayah, aku ke sekolah pakai pakai motor ya mau berangkat sendiri" Kata Elsa yang habis memberi jeda pada omongan nya

Pak Erik hanya fokus membaca koran harian nya setiap pagi, dan menyerahkan kunci motornya ke elsa. "Hati-hati dijalan, sayang." Ucapnya santai

"Thank you pah." Elsa mencium pipi ayahnya.

Elsa berpamitan pergi menuju ke sekolah dengan membawa sepeda motor matic berwarna merah muda kepunyaan nya

Di tengah perjalan elsa mendadak berhenti dan melihat miller berjalan dengan wanita kembar "Siapa itu.?" Ucap penasaran elsa

Elsa menghampiri miller, menanyakan miller, dengan siapa dia berjalan. Jawaban miller untuk pertanyaan elsa dengan memperkenalkan adik kesayangannya.

"Mereka adalah adik kembarku Silvi dan Filvi." Ucap miller dengan menunjuk perawakan tubuh adiknya.

Elsa memperkenalkan diri nya ke adik miller dengan memberikan adiknya dengan sebuah coklat yang dia beli, "kalian pasti suka ini kan, ini buat kalian." Elsa Menodongkan coklat batangan yang utuh masih tersegel rapih.

Miller yang tengah lihat Elsa langsung memberitahu bahwa Silvi yang terlahir 15 menit sebelum Filvi.

"Filvi nih orangnya selalu ngumpet dibelakangku." Kata miller yang sambil memegang kepala adiknya itu.

"Oh iya kita hanya berbeda dua tahun, mereka kelas 2 smp." Miller yang terus memperkenalkan nya.

"Bener orang-orang bilang anak pertama dengan anak bungsu pasti sangat dekat." Kata elsa

"Maaf elsa aku mau antar kan dulu mereka ke gerbang sekolah, sudah dekat tinggal masuk gang saja. kalau tidak diantar, mereka akan bolos lagi." Kata miller.

Setelah Miller kembali tiba-tiba Elsa mengajak ke sekolah bareng Miller dia langsung melambungkan kunci motornya untuk miller nyetir.

"Kau yakin?"

Setelah memberi kepastian, elsa dan Miller mulai berjalan menggunakan sepeda motor nya hingga ke gerbang sekolah

Elsa menepuk tubuh Miller dari belakang untuk menukar posisi kemudi "Biar aku yang parkir motornya, kau tunggu disini" Titahnya

Tanpa memperdulikan perintah Elsa tiba-tiba Miller nyelonong masuk ke dalam sekolah.

Saat sudah parkirkan motor ya Elsa mencari dan melirik kearah Miler kaya orang bego "Si goblok itu di anterin masuk duluan ke dalam" Sarkas nya sambil ngomel

Tak lama setelah ngomel meli dan Mey tiba-tiba datang menghampiri Elsa yang cemberut "Napa lu" Katanya.

Elsa mendelik ke arah Mey "Enggak papa" Jawabnya singkat

Setelah tak lama berbincang mereka bertiga segera menuju ke kelasnya.

Saat sampai kelas, elsa melihat miller yang sedang tertidur di kelasnya, padahal saat berangkat bersama dia terlihat segar.

"Bangun!" Elsa yang menggerakkan mejanya.

"Brak!!"

Elsa yang sudah kehabisan kesabaran memukul meja Miller yang lagi tidur

"Kau ini sedang berada di sekolah loh, cepat bangun!"

"Berisik!" ketus Miller.

"Apa-apaan ini" Ucap Andita yang tiba-tiba melabrak tidak terima perbuatan Elsa ke miller

"Oh ya untuk kamu, pacar imajinasinya miller tolong bilang ke dia agar tidak tidur dikelas" Wajah kesal elsa yang berbicara dengan nada tinggi.

Andita yang sudah tidak terima dengan perkataan elsa dia memancing keributan dengan nya.

"Aku pacar imajinasi miller? Hahaha aku ingin ketawa" Ucap andita yang mulai meninggikan nada bicaranya

"Dari pada kamu cewek galak yang tidak tahu tata Krama." lanjut Andita sarkas

Elsa yang sudah mulai terpancing emosi tiba-tiba menarik rambut Andita "Apa kau bilang, mau ajak ribut!" Ucapnya sambil mengintimidasi

Lalu Miller berteriak. "Diam kalian berdua!."

Teman kelas yang lihat hanya bisa diam, dan sudah banyak siswa kelas lain yang melihat dari jendela.

Meli langsung menarik andita untuk kembali ke tempat duduknya, sebelum jadi pusat perhatian yang besar.

Salah satu siswa kelas lain ternyata ada yang melapor keributan dalam kelas sehingga membuat guru dari BK menghampiri keributan

"Ada apa ribut-ribut," Ucap guru BK yang baru saja datang

Guru tersebut membawa Elsa, Andita dan Miller ke ruangan BK untuk diminta keterangan.

Jam pelajaran pertama dan kedua telah dilalui tak terasa bel istirahat sudah berbunyi di Jam istirahat elsa mengajak meli dan mey ke kantin untuk curhat!

Elsa menceritakan kepada mereka, dia penasaran dengan latar belakang miller. saat diluar sekolah dia menjadi orang yang mudah diajak berbicara, tapi di sekolah dia seolah cuek. seperti mempunyai dua kepribadian.

Mey menyarankan elsa untuk mendekati nya, tapi berbeda dengan meli yang menyarankan untuk membalas perlakuan nya, karena dia telah dibuat malu olehnya disekolah.

Elsa mengambil langkah meli untuk membalas.

Di jam terakhirnya kelas elsa tersenyum jahat melirik miller di dalam kelasnya seakan akan dia akan berbuat kejahatan padanya

Saat jam pulang sekolah, elsa sengaja ikut pulang bersama dan membawanya ke sebuah tempat pembelanjaan di mall.

Disana elsa menggandeng tangan Miller dan merayunya, "Ah sayang ayo kita kesana, aku mau belanja ini," di tengah keramaian Elsa manja kepada miller dan berbisik kepada Miller, "Apa kau malu sekarang."

"Dia ini sengaja atau memang dia ini idiot sih." Ucap batin Miller

Lalu elsa terus menggandeng dan mencium pipi Miller, disana Miller wajahnya merah, dan Elsa berspekulasi bahwa Miller malu.

Malam harinya Sambil menggebuk-gebuk bantal nya dia bilang, "Ah apa yang aku lakukan, sekarang malah aku nya yang malu sendiri! Kalau gitu aku ambil saran dari Mey, sial!" Menyesalnya Elsa

"Aku saat itu seperti orang pacaran, gimana kalau ada teman sekelas ku yang lihat! Ah bakal malu seluruh semesta!" Elsa yang menahan malunya.

Esoknya dia bangun kesiangan, dan saat tiba di sekolah dia diam-diam menghampiri kelasnya, lalu di belakang sudah ada guru yang berdiri.

Elsa memutarkan poros tubuhnya setelah ada yang batuk dari belakang.

"Hah! Miller kenapa kau dibawa sama gurumu." Kaget Elsa setengah mati yang lebay

"Diam kamu juga sama!" Sang guru menjitak kepala elsa. "Ayo ikut ibu sebentar kalian berdua." Ucap sang guru

Sampai di ruangan BK, elsa menceritakan bahwa dia terlambat adalah karena bangun yang kesiangan.

Miller beralasan datang terlambat ialah kalau hari ini adalah hari Minggu, jadi lanjut tidur.

"Yang satu alasan bangun kesiangan, yang satu lupa hari. Kau berdua silahkan masuk kembali ke kelas, ibu akan membawa laporan ini kepada orang tua kalian." Kata Bu Feni

Sesampainya di kelas, bapak guru yang sedang mengajar, menggeleng kepalanya saat mereka berdua baru datang.

Di jam istirahat Elsa menceritakan kembali kepada temannya bahwa lagi-lagi ini adalah perbuatan nya Miller.

Saat kejadian yang menimpanya, Elsa jadi semakin semangat untuk balas perlakuan Miller yang sudah buat dia malu.

Senyuman miring nya Elsa membuat meli dan mey takut dengan rencana di dalam pikirannya itu.

Hari demi hari pelajaran demi pelajaran Elsa yang masih belum puas tentang dendam nya ke Miller karena membuat malu dia menjebak Miller ke suatu tempat

"Kau ini bodoh apa gimana." Ucap miller yang bingung ngeliat elsa menari tak jelas di dilihat banyak orang

"Jangan berkata seperti itu padaku! Kepintaran kita itu tidak jauh berbeda, pokoknya aku masih belum puas sampai aku buatmu malu, apa yang aku rasakan di sekolah tadi!" Kesal Elsa

"Ikut aku bentar!" Ucap Miller sambil menarik tangan elsa untuk berjalan

Miller membelikan boneka beruang coklat untuk Elsa, Miller lega karena Elsa menyukainya dan tidak bersikap bodoh seperti tadi

"Situasi seperti ini kaya membawa chica kucing peliharaan ku dirumah" Ucap batinnya sambil lihat Elsa mengelus manja ke boneka yang dia kasih kepadanya

Dan dia mengajak elsa ke tempat pusat bermain yang tidak jauh dari tempat itu, dia menantang kembali elsa dengan permainan yang sana

"Sial, dia lawan yang tangguh!" Ucap miller yang kalah bermain dan mulai merasakan ketertarikan kepada elsa.

Karena Miller suka dengan kepribadian nya, sebelum Elsa diambil orang lain dia menginginkan Elsa jadi pacarnya reflek Elsa yang tengah senang dengan pemberian boneka nya bilang "iya"

"Prok

"Prok

"Prok

Suara tepukan tangan bergemuruh seisi ruangan.

DEG

Elsa yang baru sadar dari linglung "Eh! tunggu dulu, kau tadi bilang apa" Katanya panik wajahnya memerah seperti kepiting rebus

"Aku nembak kamu jadi pacarku, dan kamu menerimanya, lihat orang disini bertepuk tangan saat aku diterima olehmu." Kata miller

Rasa malu nya Elsa kini semakin meronta-ronta dan tidak terbendung "Tidak!!!" Teriak elsa cempreng

Elsa membawa Miller untuk pulang menjauh dari orang-orang disana

Di dalam hatinya Elsa terus memikirkan rasa tak percaya apa yang barusan terjadi "Tolong rahasiakan apa yang barusan terjadi disekolah." Titahnya

"Aku sekarang jadi pacar nya" kata-kata itu diucapkan elsa berulang kali sampai dia sampai rumahnya

3 | Manipulasi Cinta

Terdapat seorang gadis yang tengah berjalan melewati koridor layaknya seperti anak orang kaya. Pandangannya ke depan tanpa memedulikan tatapan heran dari siswa dan siswi lain. Hal itu membuat mereka bergosip liar tentang postur tubuhnya yang berubah

"Eh itu Meli 'kan?"

"Kenapa hari ini gaya nya seperti itu, Mana cantik banget!"

"Susuk paling! Masa cupu jadi kaya princess? Yang bener aja?"

"Tapi dia emang sedikit berbeda sekarang, biasanya kan kalau jalan nunduk bawa buku kaya orang malu ngeliat cowok ganteng, sekarang mana seragamnya kelihatan modis gitu biasanya pake rok panjang dia jadi berani pakai rok pendek!"

"Iya ih aneh, sekarang jadi berubah total"

"Betul, liat tuh tatapan cowok-cowok jadi pada ngiler liat tubuh seksi meli"

"Lihat, Sekarang meli pakai softlens anjir!"

"Hah jadi selama ini dia orang kaya, gue kira miskin anjir!"

"Pantes saja Miller kelepek-kelepek karena dia orang kaya"

Meli dengan santai nya mengabaikan gosip demi gosip yang terdengar masuk dalam telinga nya, pas komentar terakhir nya yang dia dengar sukses membuat langkah kaki meli berhenti dan berbalik arah

Dengan berjalan santai sambil menguncir rambutnya ke arah sumber suara dia berhenti tepat di hadapan para gadis yang menggosipkan nya

Dengan tatapan penuh tekanan meli bertanya "Siapa yang baru saja sebut nama Miller!"

Aura mengerikan seolah keluar dari dalam tubuhnya. Membuat siapapun yang melihatnya merinding

Tiba-tiba ada Elsa yang kebetulan datang dengan rambut berbeda belah dua nya yang memiliki bibir merah delima dan penuh makeup menggandeng meli untuk masuk ke dalam kelas "Jangan nakal" Ucap nya.

Di kelas Miller melihat ada keanehan dari tubuh Melli yang tidak biasanya "Lu kesurupan setan apa pake makeup jadi glowing seperti ini wajah lu"

Meli enggan menjawab pertanyaan Miller dia melirik keras ke arah Elsa yang memiliki poros wajah yang cantik membuat meli ikut berdandan di sekolah.

Tiba-tiba elsa berbisik kepada Miller tiba-tiba "Soal kejadian kemarin pas aku nembak kamu tolong rahasiakan ini" Itu di dengar di telinga meli tepat di samping miller tapi meli hanya berpura-pura tidak tahu memilih untuk diam.

Miller berbisik kepada Elsa. "Oh iya saat di dalam game center itu aku nembak kamu karena terbawa suasana saja, jadi kita belum resmi berpacaran." Kata miller.

"Hah! apa kamu bilang! dengan mudahnya kamu bilang seperti itu!" Bentak elsa

"Dasar cowok stres!" Ucap elsa yang mendadak pindah tempat duduk ke meli

Meli melihat kejadian itu perlahan pergi dari sampingnya Miller dan bertanya-tanya kepada Elsa. "Apa yang baru saja terjadi"

"Nanti aku jelaskan saat istirahat." Ucap elsa yang sedang bete

Di jam istirahat yang tiba-tiba dikelas Elsa mengurungkan niat ke kantin untuk menjelaskan semuanya ke meli dia sedang gelisah setengah mati bertabur keringat dingin dalam benaknya

Miller sedang berada di kantin ada sebuah laporan penting dari salah satu teman kelasnya.

"Miller!" Sahut Taka. "Pacarmu, eh bukan maksut ku elsa, dia dalam masalah!" Kata nya yang panik

Miller bergegas untuk ke kelasnya setelah dapat kabar kurang enak menimpa elsa

Di kelas meli sangat panik lihat Elsa "Apa kau tidak apa-apa?. Kau keringat dingin, kau sakit? Apa mau ke UKS?" Ucapnya

"Kita bawa saja ke UKS Mel, sebelum dia nambah parah!" Sahut Mey

Yang dipikirkan Elsa hanyalah menu makan di jam istirahat nya itu cumi-cumi hitam, karena dia benci makanan laut.

"Mereka semua pada kenapa sih!, Mengira aku lagi sakit, kalau dibiarin terus ini bisa salah paham!" Batin Elsa

"Ada apa ini?" Ucap miller yang baru saja datang ke kelas

Kehadiran miller membuat elsa senang karena mungkin dia akan meluruskan kesalahpahaman nya.

"Wajahmu juga merah, suhu tubuhmu juga panas, aku akan bawakan dia ke UKS." Kata miller yang polos megang kening nya

"Bodoh! Bukan nya ringan kan beban malah nambah beban!" Dalam hati elsa

Elsa yang nurut setelah Miller memberi kode saat ingin membawanya dia merubah rute jalannya yang bukan menuju ke UKS tapi ke sebuah taman.

"Duduk, nih makanlah, gulai ayam yang tadi pagi ku beli, masih belum bau itu Masih enak"

"HAH!" Reaksi tak menyangka-nyangka elsa melihat miller peka "Makasih beb! Hem, maksut aku mil!" Ucap Elsa.

Lalu Miller mengeluarkan cumi hitam yang dia pesan, elsa yang melihat langsung memalingkan tubuhnya dari Miller. "Eh, lu kenapa sa?" Ucapnya.

Miller mulai tersenyum miring.

"Tada!" Ucap miller secara tiba-tiba muncul di depan wajahnya Elsa.

"KYAAAAAA!!"

Teriak Elsa yang di dengar meli tepat dibelakangnya "Miller Elsa ayo cepat kembali ke kelas!" titah nya

Di jam pelajaran sehabis istirahat, guru yang sedang mengajar memberikan murid-muridnya sebuah tugas.

Pada pelajaran seni, mereka disuruh untuk memfoto hasil foto bersama di sebuah pegunungan atau laut.

Dan setiap kelompok terdiri dari tiga orang, Andita yang saat itu enggan memilih kelompok lain.

Elsa, andita dan miller satu kelompok karena kelompok lain sudah ada dan terbentuk semua. "Kenapa sih harus ada Andita di kelompok kita! kenapa kau memasukkan orang bodoh ini!" Kesal Elsa.

"Dengan begini, aku terus bersama Miller, tapi orang ini apaan ikut-ikut!" Ucap Andita.

Setelah melakukan saling tatap mereka saling berdebat dalam mulut nya yang membuat Miller muak "Berisik kalian berdua!" Miller pergi tanpa memperdulikan mereka.

"Miller kau mau kemana?" Tanya Elsa.

"Pergi dari kalian berdua!" Jawab Miller yang ketus

Saat sudah berada di depan pintu, tiba-tiba guru menyentuh pundak Miller dari belakang.

"Kau mau kemana! ini masih jam pelajaran bapak." Ucap guru dengan aura galak nya.

Miller lalu kembali ke tempat duduknya.

"Hahaha bahkan dia memperlihatkan kebodohannya secara alami" Sarkas Elsa tertawa terbahak-bahak

"Gausah ketawa setan!"

Di jam pulang sekolah secara tiba-tiba andita mengajak Miller untuk pulang bersama, saat itu elsa sedang merahasiakan hubungannya dengan miller.

Ternyata dia masih kepikiran tentang bisikan konyol miller saat di kelas "Apa-apaan terbawa suasana lu enak banget asal ceplos, gue sampai tidak bisa tidur mikirin nya!"

tiba-tiba elsa langsung mengajak meli untuk pergi belanja, saat miller sedang ditempel terus oleh andita. "Meli, ayo kita pergi beli baju bersama." Sahut nya

"Apa nih tiba-tiba."

"Curang! aku tidak diajak" Kata mey

"Bertiga lebih seru, kau ikut juga Mey"

Miller melihat kedekatan Elsa dan Melli yang secara tiba-tiba melepas tangan Andita dengan halus. "Kau buat ku risih aja!"

"Hey mil, apa kau tahu kalau aku suka padamu loh!" Kata Andita.

Miller hanya diam dengan kebiasaan nya.

"Aku akan membawamu ke suatu tempat yang sangat indah" Dengan lirikan tajam ke arah Andita, Miller mengatakan sebuah kata "Ya."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!