Bab 2.

Celine merasa, sedari mereka memulai reunian, seseorang diam-diam memandang terus ke arahnya.

Tapi ia tidak ingin mengetahui, siapa gerangan yang melirik ke arahnya tersebut.

Ia merasa penampilannya tidak menarik sama sekali, dan tidak akan menarik perhatian siapa pun dalam acara reunian mereka itu.

Ronald yang suka melakukan sesuatu hal padanya, mengambil sepiring dessert untuknya.

"Ini enak, makanlah sedikit!" kata Ronald meletakkan piring kecil itu ke atas meja, tepat di depan Celine.

Celine tidak dapat menolak kebaikan Ronald, karena pria itu memiliki sikap yang baik padanya.

"Terimakasih" ucap Celine meraih piring dessert, lalu menyendok cake tersebut, "Enak"

Celine menganggukkan kepalanya, memuji dessert yang di berikan Ronald, membuat pria itu tersenyum begitu senangnya.

"Aku ingin ke toilet sebentar!" kata Celine setelah ia memakan habis cake pemberian Ronald.

Tempat acara reunian mereka berada pada sebuah restoran hotel mewah, dan biaya yang mereka keluarkan dari pihak sekolah.

Biaya itu dari anggaran iuran, yang mereka berikan tiap bulannya, semasa mereka bersekolah dahulu.

Tiga ruang VIP di jadikan satu, dengan berbagai menu makanan dapat mereka nikmati di acara reunian tersebut.

Celine keluar dari ruang VIP, untuk pergi mencari lokasi toilet.

Dengan langkah tenang, ia menelusuri koridor restoran hotel menuju lokasi toilet.

Celine pun menemukan toilet.

"Sudah ku katakan padamu! jangan mencoba mencari perhatian Joseph! aku dan dia akan menikah! keluarganya sudah merestui hubungan kami berdua! kalau kau berani lagi melirik Joseph! ku butakan matamu itu!!"

Terdengar suara seorang wanita dari dalam toilet, saat Celine akan membuka pintu toilet.

Membuat tangannya seketika berhenti, saat akan memegang gagang pintu.

Suara itu terdengar begitu marah, penuh penekanan ancaman dalam setiap kalimat wanita itu.

Celine tidak menduga, ternyata Alice yang terkenal lembut, dan suka tersenyum itu, ternyata bertolak belakang, dengan apa yang sebenarnya.

Celine mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam toilet, ia tidak ingin melihat pemandangan apa yang ada di dalam toilet.

Sekarang ia telah mengetahui, seperti apa Alice itu sebenarnya.

Ia akan berhati-hati jika bertemu dengan wanita cantik itu.

Celine memutar balik tubuhnya, untuk berlalu dari depan pintu toilet tersebut.

Mendadak langkahnya terhenti.

Ia melihat seorang pria, akan masuk ke dalam toilet pria, yang bersisian dengan toilet wanita.

Joseph Scott, memandang Celine dengan tatapan, yang sulit di artikan Celine memandangnya.

Yang ia rasakan, tatapan Joseph sangat dingin padanya.

Setelah lima tahun, ia tidak pernah bertemu lagi dengan pria itu, tatapan mata Joseph sepertinya sulit untuk ia artikan.

Celine dengan cepat memalingkan matanya, dan bergegas untuk pergi dari sana.

Tanpa mengucapkan sapaan pada Joseph, ia melangkah melewati toilet pria tersebut.

Celine tidak menyadari, tatapan mata Joseph terus mengikutinya meninggalkan lorong toilet.

Celine kembali bergabung dengan Bertha dan Ronald.

Mereka kembali melanjutkan obrolan mereka, bersama dengan mantan teman sekolah mereka yang lain.

"Celine, apa kau sekarang sudah memiliki kekasih? kapan kalian akan menikah?" tanya seorang teman mereka, dari ujung meja, membuat yang lain mendengar apa yang di tanyakan wanita itu.

Wajah Celine memerah mendengar pertanyaan temannya itu, membuat ia gugup, dan tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut.

"Kalau kau sendiri, bagaimana? apakah sudah menikah?" Bertha kembali memberikan pertanyaan pada teman mereka itu.

Semua tertawa mendengar pertanyaan, yang di kembalikan Bertha kepada teman mereka tersebut.

"Dia belum menikah, dia di selingkuhi sama pacarnya, dan akhirnya putus!" sahut teman mereka yang lain, menjawab pertanyaan Bertha.

"Untung kau mengetahui pacarmu selingkuh, kalau aku, saat akan menikah baru ketahuan kalau pacarku ternyata telah menghamili wanita lain!" sahut teman mereka yang lain.

Semua terdiam mendengar kisah cinta teman mereka, dan ada yang kemudian memeluknya untuk menghiburnya.

"Lalu, apakah kalian tetap menikah?" tanya yang lain.

"Tidak! aku langsung membatalkan pernikahan, dan memutuskan hubungan dengannya!!"

"Bagus! kamu luar biasa hebat! apa kamu tidak memberi dia pelajaran, untuk kenang-kenangan dari mu?" tanya yang lain menimpali.

"Aku tendang selangkangannya, sampai dia menjerit kesakitan!"

"Aduhhh!!" Ronald merasa ngilu mendengar, apa yang di lakukan teman mereka itu, kepada mantan pacarnya tersebut.

Ronald sampai merapatkan kakinya, dengan wajah meringis menahan sakit, karena terbawa suasana cerita teman mereka itu.

Celine terkekeh lucu, melihat raut wajah Ronald yang terlihat seperti kesakitan.

Sementara di sudut ujung ruang VIP, di meja lainnya, sepasang mata sedari tadi, diam-diam terus saja melirik ke arah Celine.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

lanjut thorrrr kuh semangat berkarya

2024-12-11

1

💋Titika tika27💋

💋Titika tika27💋

Aku penasaran, jangn smpe jatuh cinta lagi ya celine, biar seru😌

2024-11-26

0

Shawqi Giras

Shawqi Giras

Bagus banget thor, suka banget dan akan terus lanjut baca.

2024-12-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!