Deni dan Merry benar-benar sangat frustasi memikirkan harus bagaimana mengatakannya kepada Damian..
Karena terlalu memikirkan mereka tidak sadar bahwa Damian sudah tiba dirumah mereka..
Ting.. Tong.. Ting.. Tong..
Seketika Deni dan Merry menjadi saling bertatapan karena mereka benar-benar merasa takut saat bertemu dengan Damian..
Ting.. Tong.. Ting.. Tong..
Suara bel berbunyi kembali namun kali ini suaranya sudah sangat tidak sabaran lagi dengan cepatnya Merry berlari dan membuka pintunya tersebut...
" M-maafkan Tuan lama menunggu".. Ucap Merry saat membuka pintunya
" Apakah masih tertidur?".. Tanya Damian saat melihat kearah Merry yang masih menggunakan piyama
" Tidak Tuan, hanya saja kami sedang bersantai dibelakang".. Dengan nada bohongnya Merry".. Kalau begitu mari masuk Tuan".. Sambung Merry
Saat Damian masuk bersama Asistennya, Merry benar-benar seperti orang kegilaan karena dia sangat bingung bagaimana harus mengatakannya kepada Damian..
Kini Merry menyusul mereka masuk keruangan tengah, setelah itu mereka duduk tepat didepannya Merry dan Deni..
Wajah mereka sudah ketakutan terlebih dahulu membuat Damian merasa aneh melihatnya..
" Ada apa?".. Tanya Damian dengan nada dinginnya
Deni dan Merry saling bertatapan, mereka benar-benar sangat takut mengatakannya namun pada akhirnya Deni dan Merry jujur kepada Damian..
" M-maafkan kami tuan, namun Elara kabur dari rumah".. Ucap Deni sambil menundukkan kepalanya
" Apa yang kalian bilang?".. Tanya Damian kembali dengan nadanya tegas
" Elara kabur dari rumah tuan".. Sahut Merry dengan nada takutnya
Brakkk!!!!....
Betapa terkejutnya Deni dan Merry saat Damian memukul meja dengan sangat kerasnya, wajahnya kini sangat marah sehingga membuat mereka ketakutan..
" Bagaimana bisa dia kabur hah?".. Teriak Damian
" K-kami tidak tau kapan dia kabur tuan, namun tadi pagi saat saya mencari keberadaannya sudah tidak ada lagi tuan".. Jawab Merry dengan nada takutnya
" Kembalikan cek itu sekarang juga".. Pinta Damian membuat mereka berdua terkejut
" T-tapi tuan"..".. Kembalikan sekarang juga!".. Teriak Damian
Mau tidak mau Merry bangun dari duduknya dan berlari kearah kamarnya untuk mengambil cek itu kembali, setelah beberapa menit kemudian tibalah Merry dengan nafas yang ngos-ngosan..
" I-ini tuan".. Ucap Merry sambil memberikan ceknya
" Ben".. Panggil Damian membuat Asistennya paham
Ben mengambil ceknya yang ada diatas meja itu, wajah Deni dan Merry benar-benar merasa frustasi saat mereka kehilangan cek yang berisi 5m itu..
" Jika kalian cek ingin kembali maka cari sampai ketemu Elara, jika dia tidak ketemu maka cek ini tidak akan pernah kembali kepada kalian".. Bentak Damian dan pergi begitu saja
Deni dan Merry hanya menatap kepergiannya Damian, kali ini mereka benar-benar gagal mendapatkan uang 5m karena Elara kabur..
" Mas, bagaimana ini?".. Tanya Merry dengan nada frustasinya
" Tenanglah Merry, aku juga sedang pusing".. Sahut Deni yang memegangi kepalanya
" Bagaimana bisa tenang, uang kita diambil kembali Mas".. Merengeknya Merry
" Diamlah Merry!".. Teriak Deni membuat Merry terkejut
Deni benar-benar sangat pusing bagaimana dia tau bahwa Elara sedang ada dimana?
***
Disis Damian, dia tidak diam begitu saja ada banyak cara yang licik didalam dirinya Damian..
" Ben, cari Elara diseluruh kota saya yakin dia masih ada disekitar sini".. Ucap Damian dengan santainya
" Baik tuan".. Sahut Ben yang sedang menyupir itu
Damian tersenyum jahat, dia bakalan menemukan Elara tidak mungkin Elara bisa pergi begitu saja dari dirinya..
" Jangan harap kamu bisa lari dariku Elara!".. Gumam Damian dalam hatinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments