Kabar duka

Dua Minggu setelah Daren pulang ke Bandung, sekitar pukul 02.18 dini hari Cya dan Zya belum tertidur karena besok adalah hari libur jadi sudah menjadi kebiasaan mereka berdua jika hari libur mereka baru akan tidur ketika matahari sudah mulai terbit.

Ketika Cya dan Zya sedang bermain handphone sembari mendengarkan musik, tiba-tiba mereka berdua mendengar suara teriakan bunda Wati dari kamarnya yang berada di lantai satu sedangkan kamar Cya dan Zya berada di lantai dua.

"CYAAA,,, ZYAAA,,, TOLONGGG HIKS HIKS HIKS" suara teriakan bunda Wati sembari menangis dengan sangat histeris.

Mendengar teriakan bunda Wati, Cya dan Zya langsung lompat dari tempat tidur mereka lalu berlari dengan cepat menuju ke kamar kedua orang tuanya.

Baru saja membuka kamar kedua orang tuanya, Cya dan Zya sangat terkejut ketika ayah Hendra yang sudah mulai sesak nafas dengan wajah yang terlihat sangat pucat.

Dengan cepat Zya langsung membantu bunda Wati untuk memapah ayah hendra, sedangkan Cya menyiapkan mobil untuk membawa ayah kerumah sakit saat itu juga.

Cya mengendarai mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi menuju rumah sakit ditemani dengan bunda Wati dan Zya yang duduk di belakang sembari menjaga ayah Hendra.

Sesampainya dirumah sakita ayah Hendra langsung di bawa keruang IGD oleh beberapa perawat yang berjaga pada pagi itu. Rasa gelisah mulai menghantui bunda Wati, Cya dan juga Zya karena melihat kondisi ayah Hendra yang sesak nafas.

"Mohon maaf ibu dan kakak tunggu disini saja, tim dokter dan perawat akan berusaha menangani pasien" ucap suster tersebut melarang bunda Wati, Cya dan Zya untuk masuk keruang gawat darurat tersebut.

"Bunn sebenernya apa yang terjadi sama ayah?? Kenapa ayah bisa sampai kaya gitu??" Tanya Cya kepada bunda Wati.

Bunda Wati menjawab, jadi tadi ketika ayah Hendra dan bunda Wati sedang tertidur lelap, tiba tiba penyakit jantung ayah Hendra kambuh.

"J-jantung?? Sejak kapan ayah punya penyakit jantung??" Tanya Cya, karena setau Cya ayah Hendra tidak memiliki riwayat sakit apapun.

"Sebenarnya ayah kalian sudah lama mengidap penyakit jantung, tapi ayah melarang bunda memberitahukan hal ini kepada kalian. Ayah tidak ingin kalian khawatir dengan keadaan ayah hikss hikss hikss" jelas bunda Wati dengan tangis yang mulai terisak.

Tubuh Cya dan Zya seketat lemas ketika mendengar hal tersebut, tetapi Cya sebagai kakak harus berusaha untuk tetap kuat didepan adik dan ibundanya.

Tidak lama kemudian pintu IGD terbuka diikuti dengan dokter dan seorang perawat yang keluar dari ruang IGD tersebut, "bagaimana keadaan suami saya dok??" Tanya bunda Wati.

"Keadaaan suami ibu sudah stabil, untung saja beliau cepat di bawa kerumah sakit jika tidak saya tidak tahu lagi bagaimana keadaan beliau" ucap dokter tersebut yang membuat bunda Wati, Cya dan Zya merasa sedikit lebih lega.

"Untuk hari ini pasien harus dirawat dirumah sakit terlebih dahulu, ibu bisa mengurus ke bagian administrasi dan nanti suster akan memindahkan pasien keruang rawat inap" lanjut dokter tersebut sebelum akhirnya pergi meninggalkan bunda Wati, Cya dan Zya.

Cya berpamitan kepada bunda Wati untuk mengurus administrasi saat itu juga, sedangkan Zya tetap disana menemani bunda Wati.

Setelah selesai mengurus beberapa administrasi Cya kembali menuju ke ruang IGD untuk menemui bunda dan Cya yang masih berada disana.

Ketika Cya sedang berjalan ia meraba raba kantong celananya untuk mencari handphone miliknya, "Ohh iya tadi kan di kamar ngga gua bawaaa" ucap Cya yang tiba tiba teringat bahwa handphone nya tadi langsung ia lempar diatas kasur ketika mendengar teriakan bunda Wati.

Sebelumnya Cya berniat untuk mengabarkan Daren, jika ayah Hendra masuk ke rumah sakit tetapi malah handphone nya tidak ia bawa.

Setelah ayah Hendra dipindahkan keruang rawat inap, Cya dan Zya memutuskan untuk pulang kerumah sedangkan bunda Wati tetap berada di rumah sakit menjaga ayah Hendra.

Mereka memutuskan untuk bergantian menjaga ayah Hendra, nanti siang Cya dan Zya akan kembali kerumah sakit untuk bergantian menjaga ayah Hendra.

\~ \~ \~

Pagi ini kabar duka datang dari keluarga Alicya Fransisca, tepat pada pukul 07.00 WIB, ayah Hendra menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit ditemani dengan bunda Wati yang kala itu sedang menjaganya.

Zya dan Cya kini berada di rumah sakit bersama dengan bunda Wati dan dua orang kerabatnya. Tangis histeris terdengar dari bunda Wati, Cya dan juga Zya ketika mereka harus menghadapi kenyataan bahwa sang ayah sudah lebih dulu dipanggil oleh yang maha kuasa.

Sementara dirumah Cya, orang orang mulai ramai berdatangan untuk melayat, hari ini Cya dan Zya merasa sangat hancur karena cinta pertamanya harus pergi meninggalkan mereka untuk selama lamanya.

"Ayahh maafin kakakk, harusnya tadi kakak ga pulang hiks hiks hiks" ucap Cya sembari terus menangis dengan histeris.

"Yahhh adik juga minta maaf, harusnya adik jagain ayah dirumah sakit hiks hiks hiks" ucap Zya bersaut sautan dengan suara Cya sang kakak.

Cya dan Zya terus berusaha di tenangkan oleh dua orang kerabatnya yang membantu mengurus kepulangan jenazah ayah Hendra dari rumah sakit.

Setelah jenazah di mandikan dan di kafani, jenazah ayah Hendra dibawa pulang kerumah menggunakan mobil ambulan yang disediakan dar pihak rumah sakit.

Bunda Wati senantiasa menemani ayah Hendra di dalam mobil ambulan bersama dengan Cya dan juga Zya yang terus menangis sembari memeluk peti mati ayah Hendra.

Sementara dua kerabat mereka mengikuti mobil ambulan yang membawa jenazah ayah Hendra, menggunakan mobil pribadi yang berjalan mengiringi ambulan tersebut.

Sesampainya dirumah tangis mereka semakin pecah, kedatangan jenazah ayah Hendra disambut oleh keramaian orang dengan suara tangisan yang mulai terdengar semakin ramai.

Ketika Cya dan Zya turun dari dalam mobil ambulan, Nara dan Via langsung menghampiri dan merangkulnya sembari mengucapkan bela sungkawa atas kepergian ayah Hendra.

"Cyaaa, Zyaaa yang sabar yaaa, kita yakin luu kuat kokk" ucap Nara dan Via sembari merangkul Cya dan Zya yang terlihat begitu sangat terpuruk.

Beberapa kali bunda Wati jatuh pingsan karena tidak kuat dengan apa yang sedang ia hadapi saat ini, tetapi bunda Wati terus berusaha untuk bangkit dan kuat demi anak anaknya yang masih membutuhkan sosok orang tua.

Jenazah ayah Hendra disemayamkan dirumah duka selama beberapa jam sembari menunggu liang lahat yang masih dibuat, ayah Hendra juga berpesan kepada bunda Wati, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya ayah Hendra menitipkan satu pesan jika ia harus di makamkan setelah anak pertamanya datang.

Sebenernya ayah Hendra dan bunda Wati memiliki tiga orang anak, yang pertama laki laki sementara yang kedua dan ketiga adalah perempuan.

Anak laki laki pertama ayah Hendra dan bunda Wati bekerja di kota Jakarta, sehingga membuatnya jarang pulang menjenguk orang tua dan adik adiknya.

Tetapi semalam ketika ayah Hendra masuk kerumah sakit, Cya anak kedua sempat memberi kabar kepada kakak laki lakinya tersebut dan ketika mendengar kabar tersebut bahwa ayah Hendra masuk rumah sakit, Restu kakak laki laki dari Cya dan Zya langsung memesan tiket pesawat untuk pulang ke Yogyakarta.

Restu adalah satu-satunya anak ayah Hendra dan bunda Wati yang mengetahui penyakit yang diderita oleh ayah Hendra. Akhir-akhir ini bunda Wati sering mengabari Restu jika penyakit ayah Hendra beberapa kali sempat kambuh.

Restu yang belum sempat menjenguk ayah Hendra malah mendapatkan kabar duka tentang kepulangan ayah Hendra untuk selama lamanya.

Sekitar pukul 11.00 WIB, Restu telah sampai dirumah dukaa, "Restuuu,,, ayahh nak ayahhhh hiks hiks hiks" seru bunda Wati ketika melihat kepulangan anak laki lakinya tersebut, bunda Wati langsung memeluk Restu dengan suara tangis yang terdengar semakin histeris.

"Udah ya bunn,, Tuhan lebih sayang sama ayah,, ayah sekarang udah ngga sakit lagi disana" ucap Restu mencoba untuk menguatkan dirinya demi bunda Wati dan kedua adiknya, sebenarnya hati Restu juga sangat terpukul atas kepergian ayah tercinta nya, tetapi mau tidak mau sebagai anak pertama dan kaka dari adik adiknya, dia harus kuat untuk menguatkan bunda dan kedua adik adiknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!