LDR

Singkat cerita ketika hubungan mereka memasuki bulan ke enam, Cya dan Daren harus menjalani hubungan jarak jauh karena liburan semester yang cukup lama kurang lebih tiga bulan jadi Daren memutuskan untuk kembali kerumah untuk menemui keluarga dan kedua orang tuanya.

Hari ini Cya mengantar Daren menuju ke stasiun kereta api, yang ditemani oleh Nara sang sahabat, Nara adalah satu satunya sahabat Cya yang selalu siap sedia untuk Cya kapan pun dan dimanapun.

Sejak turun dari mobil, Cya tidak melepaskan tangannya yang terus terusan menggandeng tangan Daren dengan cukup erat. Mereka menunggu kereta yang akan di naikin oleh Daren selama kurang lebih lima belas menit.

Setelah kereta datang, Daren berpamitan kepada Cya dan Nara sebelum masuk ke dalam gerbong kereta, disini Daren mulai melihat air mata yang keluar dari mata cantik Cya pada saat itu.

"Sayangnya aku ngga boleh nangis dongg, nanti cantiknya hilang gimana" ucap Daren mencoba menenangkan Cya yang mulai menangis.

"Kamu hati hati dijalannn, kabarin aku teruss" ucap Cya dengan suara yang terdengar seperti menahan tangis.

"Raa gua titip Cya yaaa, kalo ada apa apa langsung kabarin gua" ucap Daren kepada Nara,

"Aman Rennn" jawab Nara dengan singkat.

Cya mulai memeluk tubuh Daren dengan sangat erat, entah kenapa pada saat itu Cya sangat berat untuk melepaskan kepergian Daren.

Tetapi mau tidak mau Cya harus melepaskan pelukannya karena kereta yang di naikin Daren sudah hampir di berangkat kan.

"Aku berangkat ya sayangg, hati hati jaga kesehatan disini" ucap Daren yang mulai melepaskan pelukan Cya dari tubuhnya.

Setelah berpamitan kepada sang kekasih, Daren mulai berjalan memasuki gerbong kereta sembari membawa satu koper yang berukuran cukup besar.

Nara mencoba menenangkan Cya sang sahabat yang masih terus menangis sembari menatap Daren yang mulai memasuki gerbong kereta.

Tidak lama setelah Daren masuk kedalam gerbong, pintu kereta pun perlahan mulai tertutup. Lalu tidak lama setelah itu kereta mulai berjalan meninggalkan stasiun Yogyakarta.

"Udahh cyaa, ayo pulang atau kita mau nongkrong dulu" ajak Nara mencoba untuk mengalihkan Cya yang masih mengeluarkan air mata.

"Pulang aja yukk, gua lagi ga pengen kemana mana" jawab Cya dengan singkat.

Cya dan Nara mulai melangkahkan kaki keluar dari stasiun tersebut, sesampainya di parkiran mereka langsung menaiki mobil dan bergegas meninggalkan stasiun tersebut.

Sejak kembali dari stasiun, Cya terlihat sangat murung. Cya terus menatap handphone miliknya berharap ada pesan dari Daren sang kekasih.

"Kakk keluar yukkk" ajak Alizya yang biasa dipanggil dengan nama Zya, kepada sang kakak yang sejak taditak kunjung keluar kamar.

"Luu sendiri ajaa gua ga mood" jawab Cya dengan singkat.

"Yaelah ditinggal LDR doang kaya ditinggal mati aja" ceplos Zya dengan spontan.

Cya yang mendengar kalimat tersebut keluar dari mulut sang adik langsung menaikan nada bicaranya, "Jaga omongan luu anjirrr!!!" Pekik Cya lalu melempar satu buah boneka yang tepat mengenai Zya.

"Etdahhh gua buang juga nii bonekaa" ucap Zya sembari melempar boneka milih Cya sang kakak ke temlat salah yang ada di depan kamar mandi kamar Cya.

"ZYAAAAAAAA!!!!" pekik Cya sang kakak dengan sangat menggelegar sampai seakan terasa ada sebuah guncangkan didalam rumah.

Setelah puas mengusili sang kakak, Zya keluar meninggalkan Cya yang masih tetap berada di atas ranjang tidurnya tanpa berpindah sya edikitpun.

\~ \~ \~

Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya nada dering handphone Cya berbunyi,

Daren (17.06 WIB) : Aku udah sampai rumah

Cya (17.06 WIB) : Yaudah sana bersih bersih terus istirahat

Daren (17.20 WIB) : Iya sebentar lagi

Entah kenapa Cya merasa sikap Daren tiba-tiba berubah menjadi agak cuek kepada dirinya, tetapi Cya tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, Cya tetap mencoba untuk positif thinking mungkin saja Daren kelelahan akibat perjalanan jauh.

Malam ini Yogyakarta diguyur hujan yang cukup lebat, suara air hujan yang menghantam genteng rumah bersaut sautan dengan suara angin yang terus berhembus ditengah lebatnya hujan.

Karena hujan yang cukup lebat, udara pada malam ini terasa lebih dingin dari malam malam sebelumnya.

Cya kini sedang berada di balkon kamarnya, menikmati derasnya hujan malam ini ditemani dengan secangkir kopi yang telah ia buat.

Malam ini tidak ada satupun notif dare Daren sang kekasih, malam yang sunyi terasa lebih sunyi karena tidak ada notif dari sang kekasih.

Cya mulai berfikir yang tidak-tidak tentang sang kekasih,

"Apa mungkin Daren bakal ninggalin aku??"

"Apa mungkin Daren disana sama cewe lain??"

"Atau mungkin Daren deket sama cewe lain disana??"

Mungkin, mungkin dan mungkin, kata kata tersebut mulai menghantui pikiran Cya yang kini menjadi sangat tidak karuan.

"Gakkkk.... Gak mungkin, Daren bukan cowo brengsek dia kan sayang banget sama guaa, jadi dia ga mungkin khianatin guaa pasti dia ketiduran karena cape abis perjalanan jauh" ucap Cya yang terus berusaha untuk menepis pikiran pikiran negatif nya.

\~ \~ \~

Hubungan jarak jauh memang sangat sulit untuk di jalani, jarang sekali ada yang berhasil dalam menjalani hubungan jarak jauh. Tapi tidak jarang juga yang berhasil dalam menjalaninya, karena semua tergantung siapa dan dengan siapa ia menjalani nya.

Rasa saling percaya harus tertanam dalam hati mereka masing masing, karena pada dasarnya kepercayaan adalah suatu pondasi dalam hubungan jika sudah tidak bisa saling percaya untuk apa hubungan terus di pertahankan.

Tidak hanya itu, tetapi komunikasi yang baik juga sangat diperlukan dalam menjalani hubungan jarak jauh. Banyaknya hubungan yang gagal yaitu karena kurangnya komunikasi yang baik antara kedua belah pihak.

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!