BAB 3

"Kak Bagas?" Adara menatap Bagas yang masih melindunginya. Sebelumnya dia tidak pernah tahu kehadiran Bagas di kampus itu tapi kini Bagas terus melindunginya.

"Kalian shipper Azura dan Ares, jangan berbuat ulah di kampus!" teriakan Bagas membuat mereka semua terdiam. Bagas memang salah satu mahasiswa yang berpengaruh di kampus itu. Dia juga anggota BEM, meski demikian Adara tidak menyadari keberadaan Bagas.

"Dia salah apa sampai kalian perlakukan kayak gini. Kalian sudah dewasa, bahkan bisa masuk di kampus ini karena otak kalian, jadi gunakan otak kalian juga untuk membedakan mana pasangan halu dan mana pasangan di dunia nyata."

"Huu, gak seru anjir! Dahlah, bubar aja daripada kita berurusan sama anak BEM."

"Tenang aja, shipper Azura dan Ares akan tetap mendukung mereka." Kemudian mereka semua bubar.

"Jas Kak Bagas biar aku bersihkan," kata Adara. Dia menarik lengan jas almamater Bagas agar Bagas melepasnya.

"Tidak apa-apa. Biar aku bersihkan sendiri." Bagas melepas jasnya tapi Adara menariknya.

"Ini salahku. Biar aku bersihkan. Besok akan aku kembalikan. Makasih sudah bantu aku." Adara segera pergi meninggalkan Bagas. Dia berjalan jenjang menuju toilet lalu membilas jas almamater milik Bagas terlebih dahulu agar lendir dari telur itu menghilang.

Tanpa sadar air mata itu menetes di pipinya. Dia tidak menyangka hubungannya dengan Antares ditentang habis-habisan seperti ini.

Adara menyusut air matanya agar tidak terjatuh lagi. "Harusnya aku bahagia Kak Ares bisa sampai di detik ini. Hubungan kita masih bisa dilanjutkan."

"Ara, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Raya yang berlari masuk ke dalam toilet itu dan langsung memeluk sahabatnya. "Maaf, aku datang terlambat dan tidak bisa membela kamu."

"Aku gak papa." Adara melepas pelukan sahabatnya. Dia mengambil totebag kain yang dia lipat di dalam tasnya lalu memasukkan jas almamater milik Bagas. "Untung ada Kak Bagas."

"Kamu gak usah dengerin shippernya Azura dan Ares. Mereka memang bar-bar. Apalagi sekarang mereka sudah mulai syuting bareng. Tapi aku yakin Ares tetap setia sama kamu."

Adara berjalan pelan bersama Raya keluar dari toilet dan menuju kelas. "Apa aku bisa bertahan dalam situasi seperti ini? Jujur, aku sangat butuh dukungan sedangkan dukunganku sudah habis untuk Kak Ares dan seperti tidak tersisa untuk diri sendiri."

"Kalau kamu yakin kamu tunggu saja Ares, tapi kalau kamu sudah tidak yakin ya tinggalkan saja. Perjalanan kamu masih panjang. Masih banyak yang harus kamu lalui."

Adara menganggukkan kepalanya. Dia kini masuk ke dalam kelas dan lagi, mereka semua menatapnya aneh. Dia duduk di bangkunya lalu mengambil ponselnya.

Adara terkejut saat melihat videonya yang sedang dilindungi Bagas tersebar. Bagaimana kalau Kak Ares tahu video ini? Apa Kak Ares akan salah paham.

"Bilangnya aja cinta sejati Ares, tapi ternyata sudah punya cowok lain."

Adara tidak peduli dengan omongan mereka. Dia mengeluarkan bukunya dan harus fokus dengan kelasnya hari itu karena sebentar lagi dia akan skripsi.

"Bisa diam gak kalian! Kalian dibayar berapa sama shippernya Azura!"

"Raya, sudahlah biarin mereka bicara apa." Adara sudah lelah menghadapi mereka semua. Biarkan saja mereka bicara jelek tentangnya. Baginya yang paling penting Antares tetap memihaknya. Tapi, entah nanti.

...***...

"Ara, itu Ares?" Tunjuk Raya memberitahu Adara yang baru saja keluar dari kelas.

Dari hari ke hari Antares semakin terlihat tampan. Ya, mungkin karena dia sekarang sudah menjadi idol terkenal, sedangkan Adara sudah tertinggal jauh. Dia merasa tetap berada di bawah saat Antares sudah naik ke langit. Perbedaan itu sebenarnya memang sudah nampak sejak awal tapi sekarang semakin terasa.

Adara berjalan mendekat begitu juga dengan Antares.

"Kenapa kamu tidak cerita kalau kamu diserang sama shipper nya Azura?"

"Aku tidak apa-apa. Kamu sudah tidak ada jadwal?"

Antares menggelengkan kepalanya. "Kak Bagas yang melindungi kamu?"

"Kamu kenal Kak Bagas?"

"Iya, dia anggota BEM dan aku sempat melihat dia beberapa kali makan di kedai kamu."

Adara sama sekali tidak tahu hal itu. "Aku tidak tahu. Aku baru kenal kemarin waktu dari konser kamu. Dia juga nolong aku dari fans kamu."

"Maaf, soal kemarin." Antares menggandeng tangan Adara dan mengajaknya berjalan keluar dari kampus. "Kita jalan-jalan yuk!"

"Kemana? Sekarang kamu sudah terkenal jadi pasti tidak nyaman berada di tempat terbuka. Kamu lihat sendiri kan, kita berjalan di kampus saja banyak yang melihat."

Antares hanya tersenyum. "Ternyata menjadi terkenal itu sangat melelahkan tapi setiap kali aku ingin mundur, aku selalu ingat dukungan kamu. Aku minta maaf kalau kamu dengar gosip aku dan Azura. Kamu tahu sendirilah, itu hanya cara agensi untuk menarik popularitas."

Adara hanya menganggukkan kepalanya. Dia memang percaya dengan Antares tapi setengah hatinya terkekang oleh keadaan saat ini.

Antares dan Adara menghentikan langkah kaki mereka saat melihat sebuah mobil berhenti.

Azura keluar dari mobil itu dan berjalan mendekati Antares. "Ares, kita masih ada pemotretan untuk poster film."

"Aku bisa ke sana sendiri. Lagian managerku bilang pemotretan itu masih nanti sore." Baru saja Antares selesai berbicara, ponselnya berbunyi. Dia mengangkat panggilan dari managernya dengan kesal.

"Iya, aku ke sana sekarang."

Adara melepas genggaman tangan Antares karena penggemar Azura dan Antares mulai menyerbu. "Kak Ares berangkat saja. Kita bisa jalan lain kali."

Tiba-tiba ada yang menarik Adara ke belakang hingga dia terjatuh. Penggemar Antares dan Azura berkerumun dan menghalangi Antares yang akan menolong Adara.

"Ara ...." Antares sudah berjanji pada agensinya tidak akan bersikap arogan lagi pada penggemarnya termasuk dengan lawan mainnya. Dia hanya bisa melihat Adara yang kini berjalan menjauh meninggalkannya.

Apakah kesuksesan yang aku dapat ini benar-benar akan menghancurkan hubunganku dan Adara?

Terpopuler

Comments

Ningsih Gedeona

Ningsih Gedeona

ini bukan cerita Antares dan Andara yg kembar itu kan??

2025-01-08

0

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

susah ya pasti pilih karier donk

2024-11-07

0

Juhariah Hariah

Juhariah Hariah

di dunia nyata GK gini gini amat deh kalo di kolom komentar sih emang pedes tp gk nyerang fisik kek nya

2024-12-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!