Bab 3 Dikira Pembantu

BYUUUURR!

Tubuh Thara basah tersiram air. Thara terbangun langsung menggigil kedinginan. Maryam memarahi Thara. Tidak becus bekerja, malas-malasan, tidur di saat jam kerja. Thara dengan tubuh gemetar meminta maaf kepada Maryam.

Salah seorang tukang kebun yang kebetulan mendengar makian Maryam berlari mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Setelah mengintip sebentar, pemuda itu berlari menemui Nyonya Delisha dan menceritakan apa yang baru saja dilihatnya. Nyonya Delisha marah dan berlari menuju gudang.

"Maryam, apa yang kamu lakukan!" Nyonya Delisha berdiri di samping Thara.

"Dia Nyonya, tidur di saat jam kerja," tunjuk Maryam ke arah Thara.

"Siapa bilang dia di sini untuk bekerja!" Delisha melotot ke arah Thara.

"Jadi dia siapa Nyonya?" tanya Maryam.

"Dia majikan mu!"

Delisha membawa Thara keluar dari gudang. Sementara Maryam diam melongo tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Tukang kebun mencibir ke arah Maryam. Maryam segera membereskan gudang.

Thara masuk ke dalam kamar tamu bersama Delisha. Thara mandi dan memakai pakaian yang sudah disiapkan Delisha untuknya. Delisha bertanya apa yang dilakukan Maryam kepada Thara. Thara dengan takut menceritakan semuanya. Delisha meminta maaf atas ketidaknyamanan yang diberikan Maryam.

"Hmmm, saya bisa minta tolong?" Thara mengatupkan kedua tangannya.

"Apa itu?" Delisha dengan lembut menatap Thara.

"Tolong maafkan Maryam atas ketidaktahuannya," ucap Thara.

"Baiklah, mari kita ke ruang keluarga." Delisha mengajak Thara ke ruang keluarga.

Di ruang keluarga sudah berkumpul Elvan, Darren dan semua assisten rumah tangga mereka termasuk Maryam. Delisha memperkenalkan Thara kepada mereka semua sebagai calon menantu di rumah itu. Otomatis semua yang ada kaget khususnya Maryam yang sudah lama suka dengan Darren. Dan mereka semua tidak pernah menyangka Darren akan menikah dengan orang sederhana seperti Thara.

Maryam sangat membenci Thara. Dia tidak menyesali perbuatannya yang baru saja dia lakukan kepada Thara. Dalam hati, Maryam tidak rela jika Thara menjadi istri dari Darren. Apa beda dirinya dengan Thara. Dilihat dari tampilan, Thara sangat sederhana dan terlihat kampungan. Maryam berpikir Thara pasti menjual dirinya kepada Darren.

Maryam tahu bagaimana sifat Darren yang selalu gonta ganti pasangan. Maryam juga pernah menemani Darren sebagai pasangannya ke beberapa pesta relasi Darren. Maryam terlanjur jatuh cinta kepada Darren karena termakan gombalan-gombalan Darren.

"Maryam, ada yang ingin kamu sampaikan kepada Thara?" Delisha memecah lamunan Maryam.

"Hmmm, maafkan saya Nona Thara. Saya tidak tahu Anda calon menantu di rumah ini. Saya kira Anda sama seperti saya pembantu. Karena penampilan Anda yang begitu ...."

"Cukup! Perhatikan ucapanmu! Darren, ini akibatnya jika kamu selalu memperlakukan Maryam berbeda dengan yang lain," kata Delisha.

"Maryam, sini!" Darren bangkit dari duduknya menuju ke pintu depan diikuti Maryam yang tersenyum karena Darren telah menyelamatkannya dari amarah nyonya besar.

"Apa yang kamu lakukan pada Thara?" Darren duduk di muka teras rumahnya.

"Saya kira dia pembantu baru Tuan. Saya bawa dia ke kamar belakang, saya beri dia makan dan saya suruh membersihkan gudang belakang."

"Terus?" Darren menunggu jawaban Maryam.

"Dia tertidur di gudang dan saya bangunkan dia dengan menyiramkan air sampai dia terbangun," jawab Maryam.

"Kenapa kamu melakukan itu? Apa kami pernah melarang assisten di rumah ini tertidur di saat kerja?" Darren berdiri di depan Maryam.

"Tidak pernah. Tuan, benarkah dia calon isteri Tuan?" Maryam menarik ujung baju Darren.

"Iya," Darren menjauh dari Maryam.

"Tuan, dia hanya orang biasa sama seperti saya. Tapi bila dibandingkan dengan saya, saya lebih berpengalaman menyenangkan Tuan Darren. Saya selalu ada di saat Tuan Darren memerlukan. Apa yang Tuan harapan darinya?" Maryam menurunkan nada bicaranya dan menahan air mata yang hampir jatuh di pipinya.

"Maryam, ingat posisimu! Selama ini aku hanya memakai jasamu dan semua jasamu ku bayar dengan nominal tinggi. Kamu bukan siapa-siapa!" Darren masuk kembali ke dalam rumah menuju ruang keluarga.

Maryam mengepalkan kedua tangannya. Maryam percaya, suatu hari nanti Darren akan jatuh cinta padanya dan akan mencampakkan Thara.

Dan akhirnya tanggal pernikahan Darren dan Thara sudah ditetapkan. Pernikahan mereka diadakan secara sederhana saja atas permintaan Thara. Pernikahan mereka juga cukup keluarga inti Darren saja yang tahu. Karena Thara masih sekolah. Dan Darren menyetujui semua permintaan Thara.

Darren mengajak Thara ke suatu tempat. Ini pertama kalinya mereka jalan bersama. Darren mengajak Thara ke apartemen miliknya. Mereka duduk di ruang tamu. Thara dengan ragu-ragu duduk di kursi tamu. Darren membawa dua buah berkas berisikan perjanjian nikah.

"Kenapa? Kursinya gak nyaman?" tanya Darren.

"Hmmm, apa saya duduk di lantai saja Tuan?" Thara merasa tidak nyaman. Karena selama di rumah Kakeknya dia tidak pernah duduk di kursi tamu.

"Tetap duduk di sana," Darren merasa kasihan melihat Thara. Cucu orang kaya tapi tidak pernah menikmati hidup.

"Baiklah ini adalah perjanjian nikah kita. Coba kamu baca." Darren menyerahkan berkas kepada Thara.

Thara mengambil perjanjian itu dan membacanya. Di dalamnya berisi selama pernikahan mereka bebas melakukan apa saja, tidak boleh mencampuri urusan pribadi masing-masing. Setiap kali Darren memerlukan, Thara harus siap. Darren bisa membatalkan kontrak pernikahan kapanpun. Dan selama pernikahan, Thara akan mendapatkan nafkah dari Darren.

"Apakah saya boleh tinggal di rumah orang tua saya?" tanya Thara.

"Kamu boleh tinggal dimana saja. Tapi selama beberapa hari setelah pernikahan, kamu tinggal di sini. Untuk meyakinkan orang tuaku bahwa kita benar-benar menikah."

"Baik Tuan," Thara menandatangani surat nikah kontrak mereka.

Tidak berapa lama, bel apartemen Darren berbunyi. Darren mengambil berkas yang ada di meja dan punya Thara. Darren menyimpannya ke dalam brankas yang ada di dalam ruang kerjanya. Darren membuka pintu depan. Terdengar suara manja gadis masuk ke dalam bersama Darren.

Thara merasa risih melihat Darren bermesraan dengan gadis itu. Darren juga seolah tidak menganggap keberadaan Thara. Darren dan gadis bertubuh tinggi semampai itu semakin larut dalam kemesraan mereka. Thara perlahan meninggalkan apartemen Darren.

Thara bersyukur bertemu dengan orang baik. Thara cukup lama berdiri di depan lift. Bingung apa yang harus dia lakukan. Orang itu mengantarkan Thara keluar dari apartemen. Karena Thara sebelumnya belum pernah masuk ke dalam kotak yang bisa turun naik.

Dan akhirnya Thara bingung mau pergi kemana. Alamat rumah calon mertuanya lupa ada dimana. Thara memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya. Thara ingin naik angkot tapi uang Thara ketinggalan di dalam tas. Dan tasnya ada di rumah calon mertuanya. Dengan terpaksa Thara berjalan kaki.

Thara terus berjalan, sampai di sebuah gang Thara berhenti. Thara melihat ada dua orang pria penuh tato duduk dan melihat ke arah Thara. Mereka menghampiri Thara. Thara tertunduk takut. Mereka meminta uang kapada Thara agar bisa lewat gang sempit itu. Thara berkali-kali bilang tidak punya uang tapi mereka tidak percaya, mereka mengejar Thara.

"TOLOOOOOOOONG!" Thara berlari dan berteriak sekuat tenaga.

BRUUUUUUK!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Na!

Na!

Pembantu sok majikan

2024-08-20

1

Queen

Queen

Kasian am at Thara? gak pernah diajak keluar rumah kali ya

2024-08-20

2

Queen

Queen

Cantiknya segimana sih ne Maryam?

2024-08-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!