Setelah selesai dengan pekerjaan nya Kirana pun merapihkan semua berkas yang berserakan di atas meja, saat mau meninggalkan meja nya terlihat Rafael keluar dari ruangan nya .
" kamu mau istirahat ?" tanya Rafael .
" iya pak tadi desi ngajak saya ke cafe depan katanya ada menu baru di cafe tersebut " jawab Kirana .
" boleh saya ikut, saya juga ingin mencoba makanan cafe depan " ucap Rafael .
" hmzz " kirana hanya terdiam tak menjawab pertanyaan Rafael .
" boleh gak ?" Rafael bertanya kembali .
" iya pak " jawab Kirana .
Rafael pun berjalan dahulu di susul oleh Kirana di belakangnya, terlihat Desi yang sudah menunggu di lobi, dan ketika melihat Kirana berjalan dii belakang Rafael Desi terlihat kebingungan .
" cafe nya sebelah mana ?" tanya Rafael yang membuat wajah Desi semakin bingung .
" pak Rafael mau ikut kita ke cafe " bisik Kirana .
" kenapa kamu bolehin sih kirana " sahut Desi .
" masa iya aku larang " timpal Kirana .
" yang depan pak " ucap Desi sembari menunjuk ke sebuah cafe .
Dan mereka pun berjalan karena jarak antara kantor dan cafe sangatlah dekat .
" silahkan kalian mau pesan apa saya yang traktir, itung-itung bonus dadakan buat kalian " ucap Rafael .
" bonus nya cuma makan doang " gumam Desi .
" kamu bilang apa Desi " ucap Rafael kembali .
" terima kasih atas traktirannya pak " sahut Desi .
" iya sama-sama " timpal Rafael .
Kirana dan Desi pun memesan makanan, hanya menunggu sebentar makanan pun datang, dengan lahapnya mereka menyantap makanan tersebut .
" kenapa bapak gak ikut makan ?" tanya Kirana .
" melihat kalian makan saja perut saya sudah kenyang " jawab Rafael .
Mendengar jawaban Rafael membuat Desi dan Kirana saling pandang, mereka merasa apakah ada yang salah dengan cara makan mereka membuat pak Rafael berkata demikian .
Seketika Kirana dan Desi pun menghentikan aktifitas makannya dan membuat suasana menjadi canggung .
" kalau begitu saya ke kantor duluan ya, kalian habiskan saja makanan nya, sudah saya bayar tenang saja " ucap Rafael sembari meninggalkan Kirana dan Desi .
" aku sudah gak berselera makannya Des " ucap Kirana .
" sama " sahut Desi .
" ngapain juga dia bilang begitu, apa yang salah dengan kita " ucap Desi kembali .
" gak tau tuh " ucap Kirana sembari mengangkat kedua bahunya .
" kita langsung ke kantor aja, lain kali kita makan lagi tapi cuma berdua yah, jangan ajak-ajak orang kaya pak Rafael " ajak Desi .
Dan mereka pun kembali ke kantor karena jam istirahat pun telah usai, dan semua kembali melakukan kesibukan nya masing-masing .
" Kirana tolong belikan saya kalung berlian yang bagus, karena sebentar lagi pacar saya mau ulang tahun, saya mau kasih kejutan " pinta Rafael .
" siap pak, nanti saya akan pergi ke toko berlian langganan bapak " ucap Kirana .
" mau saya jadwalkan buat nantinya pak ?" tanya Kirana
" tidak perlu, kejutan nya di luar dari jam kerja saya, jadi tak perlu di jadwalkan " jawab Rafael .
" ada yang bisa saya bantu lagi pak ?" tanya Kirana kembali .
" oh iya, tolong buatkan saya kopi seperti biasa ya " jawab Rafael .
" ya pak, nanti saya buatkan kalau begitu saya permisi dulu " ucap Kirana seraya keluar dari ruangan Rafael .
Kirana pun pergi ke pantry karena dia masih ada urusan jadi ia meminta tolong ke salah satu OB untuk membuat kopi .
" mang ujang tolong buatkan pak Rafael kopi ya, saya ada kerjaan yang lain jadi tolong buatkan ya, dan sekalian antar ke ruangan pak Rafael " pinta Kirana .
" iya mba " sahut mang ujang .
Dan mang ujang pun dengan cepat membuatkan kopi pesanan Kirana, setelah kopinya jadi mang ujang pun mengantarkan kopi tersebut ke ruangan Rafael .
Tok ...
Tok ...
" silahkan masuk " ucap Rafael dari dalam .
" permisi pak saya mau mengantarkan kopi " ucap mang ujang .
" kenapa kamu yang buatkan saya kopi, saya kan menyuruh Kirana yang buatkan " ucap Rafael .
" katanya mba Kirana nya ada pekerjaan yang lain jadi nyuruh saya yang buatkan " sahut mang ujang .
karena tak ada respon kembali dari bos nya mang ujang pun keluar dari ruangan Rafael .
Baru melangkahkan kaki nya hendak keluar ruangan terdengar suara gelas pecah .
" prakk "
" kopi apaan ini " bentak Rafael sembari melempar gelas nya ke lantai .
Mang ujang yang mendengar itu langsung tertunduk .
" ma'af pak, saya akan buatkan kopinya kembali " ucap mang ujang .
" tidak usah, suruh Kirana menghadap saya " bentak Rafael kembali .
Dan mang ujang pun keluar ruangan untuk mencari Kirana, dan akhirnya ketemu juga ternyata Kirana sedang memfotocopy beberapa berkas .
" mba, di suruh pak Rafael ke ruangan nya, dia marah besar gara-gara kopi buatan saya mba " ucap mang ujang dengan nada bergetar karena ketakutan .
Untuk pertama kalinya mang ujang mendengar kemarahan bos nya .
" emang kopinya kenapa gitu mang sampai-sampai pak Rafael marah besar ?" tanya Kirana .
" gak tau mba padahal saya membuatkan kopi seperti biasanya " jawab mang ujang .
" ya sudah kalau begitu saya akan ke ruangan pak Rafael dulu " pungkas kirana .
Dan mang ujang pun pergi mengambil alat pembersih untuk membersihkan pecahan gelas yang dilempar oleh Rafael .
Tok ...
Tok ...
" masuk " teriak Rafael dari dalam ruangan nya .
" ma'af pak, bapak memanggil saya " ucap Kirana .
" kamu berani-beraninya menyuruh mang ujang membuatkan kopi, saya kan nyuruh kamu bukan mang ujang " bentak Rafael .
" iya ma'af pak, tadi saya sedang ada kerjaan yang lain jadi saya meminta mang ujang yang membuatkan " ucap Kirana .
Sudah terbiasa kirana mendengar ocehan sang bos, bukan kali pertama ini ia mendapat bentakan dari bos nya itu, sudah hampir 2 tahun ia bekerja sebagai asisten nya Rafael .
Mang ujang pun masuk ke ruangan pak Rafael untuk membersihkan pecahan gelas yang di lempat tadi .
" permisi pak Rafael, mba kirana saya mau membersihkan bekas gelas tadi " ucap mang ujang .
" mang ujang biar kirana yang membersihkan nya, soal nya ini semua gara-gara dia " bentak Rafael .
Mang ujang pun terdiam mendengar perkataan bos nya itu, ia serba salah di satu sisi ini perintah tapi ia juga tak enak hati jika harus kirana yang membersihkan nya .
" ini kan tugas mang ujang pak " ucap mang ujang .
" saya suruh kirana yang membersihkan nya, paham " bentak Rafael kembali .
" gak apa-apa mang ujang biar kirana aja yang membersihkan " ucap kirana .
" gak apa-apa mba kirana ?" tanya mang ujang meyakinkan .
Kirana pun mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan mang ujang, dan Kirana pun mulai membersihkan pecahan-pecahan gelas, terus mengelap bekas kopi yang berserakan .
Setelah semuanya bersih kirana pergi ke pantry untuk menyimpan alat-alat pembersih tadi .
" mba kirana ma'af ya, gara-gara mang ujang mba jadi yang harus bersih-bersih " ucap mang ujang .
" gak perlu minta ma'af mang ujang, emang semua awalnya gara-gara kirana juga yang nyuruh mang ujang, ma'af juga mang ujang jadi kena marah pak Rafael " ucap kirana .
" mang ujang gak apa-apa mba, udah resiko juga kalau kerja beginian mah " pungkas mang ujang .
Kirana pun hanya tersenyum mendengar perkataan mang ujang, memang dalam dunia kerja ketika atasan memarahi karyawan nya itu sungguh hal yang wajar dan itu salah satu resiko yang harua di terima .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Belen Gonzalez
Menarik perhatian.
2024-08-13
0