°A.E-02 : Merayu....

...----------------...

"Tapi sekarang kan lagi libur, Pa! Apa salahnya sich ikut syuting? Dapat kenalan baru, bisa terlihat di TV, dapat uang pula!" ujar Amalthea membantah, ketika Carvey melarangnya.

"Mama kamu takut jika pelajaran sekolah kamu terganggu!" ujar Carvey tegas.

"Alaaah!... Mama tahunya cuma sekolah, sekolah, dan sekolah aja!" ujar Amalthea kesal.

"Loh! Itu memang tugas Thea satu-satunya, bukan?! Papa tidak meminta Thea untuk bekerja, karena itu sudah kewajiban Papa!" ujar Carvey sambil menatap ke arah anaknya.

"Tapi Thea ingin main sinetron, Pa!... Boleh ya, Pa? Papa percaya sama Thea, kan? Mumpung lagi libur dan Thea janji masalah pelajaran, Thea gak akan mengecewakan Papa dan Mama!" ujar Amalthea sambil merangkul Ayahnya dengan manja.

Carvey mulai luluh dengan sikap manja anaknya itu, lalu dia menghela nafas palan dan berkata...

"Papa bukan cuma mengharapkan pelajaran sekolah kamu tidak jebol! Tapi, Papa menuntut Thea untuk menjadi ranking satu lagi! Apakah kamu sanggup?" ujar Carvey kepada Amalthea.

"Jika Thea berjanji, apakah Papa akan mengizinkan Thea untuk main sinetron?" tanya Amalthea sambil menatap Ayahnya.

Sebuah tatapan yang selalu membuat seorang Carvey Damian luluh dan tidak mampu menolak apapun permintaan anak semata wayangnya. Tatapan yang akan membuat dirinya akan kena marah Alceena kembali di tempat tidur nanti malam.

"Tatapan matanya mengingatkanku pada tatapan matamu, jika sedang menginginkan sesuatu. Bagaimana bisa aku menolaknya?" keluh Carvey saat menjelaskan kepada Alceena.

Itulah kesalahan seorang Carvey Damian yang kedua!

Dari sinetron, Amalthea berpindah ke sinetron berikutnya. Walaupun masih menjadi seorang figuran.... Dan Amalthea tidak melupakan tugas dan janjinya kepada sang Ayah, yaitu lebih mengutamakan pelajaran sekolahnya.

Amalthea berhasil menepati janjinya kepada sang ayah. Dia lulus ujian dengan menyandang peringkat pertama di sekolahnya.

Akan tetapi...., dia tidak berhasil lolos dari jerat cinta seorang Claus Gildas. Lawan mainnya dalam sinetron terbarunya.

...----------------...

Claus Gildas, seorang pemuda tampan yang baru berumur 20 tahun. Tapi, namanya sudah berkibar di dalam dunia pertelevisian sejak dua tahun yang lalu.

Claus Gildas memulai kariernya dari bintang iklan dan mulai merangkak naik kariernya semenjak membintangi sebuah sinetron setahun yang lalu. Kini dia sudah menjadi salah aktor dengan bayaran termahal.

Claus Gildas merupakan seorang aktor idola semua kalangan. Bukan karena aktingnya, tapi karena ketampanannya. Para remaja putri akan memekik setengah histeris saat dia muncul dengan gayanya yang meyakinkan.

Bagaimanapun penampilannya dan peran yang disandangnya, mereka seakan tidak.perduli. Tapi semua yang dipakainya akan menjadi sebuah Trend-setter para remaja. Para penggemar style potongan rambutnya merebak, dari sekolah sampai mall.

Ketika pemuda itu berhasil memikat hati Amalthea, Carvey merasa bahwa tempat dia di hati anaknya akan segera tersingkir. Sudah datang seorang Pangeran Tampan untuk anaknya, dan dia harus segera menyisih memberikan tempat pemuda itu di hati anaknya.

Bahkan ketika Carvey membawa liburan keluarganya seperti yang selalu mereka lakukan saat Amalthea masih bayi, semuanya sudah tidak sama seperti dulu lagi.

Carvey merasa, Amalthea ikut berlibur bersama hanya untuk mengecewakan dirinya. Hati Amalthea sudah lama tidak berada bersama mereka lagi.

...****************...

...*Ruang Kerja Dokter RSJ*...

...-----------------------------------------...

 

"Lima belas tahun telah berlalu.... Tapi dia masih belum dapat melupakan mantan istrinya itu..." keluh Dokter Cabas Adonis.

Dokter Cabas Adonis melihat status pasien Avram Everglass yang disodorkan oleh Dokter Dryas Dafandra, sang asisten.

"Wanita itu pasti sangat cantik!" ujar Dokter Dryas bersemangat.

"Ya... Sangat.... Sangat, Cantik! Saya pernah melihatnya saat Avram pertama kali datang untuk dirawat di sini. Alceena Eugene memang sangat cantik. Bukan hanya kecantikannya yang menjadi Obsesi seorang Avram... Dia masih merasa memiliki wanita itu, padahal Alceena sudah menjadi istri orang lain..." ujar Dokter Cabas sambil menerawang.

"Mengapa Alceena Eugene tidak pernah mengunjunginya lagi?" tanya Dokter Dryas.

"Saya yang melarangnya... Saya berharap agar Avram Everglass bisa melupakan masa lalunya. Sepuluh tahun lamanya, setelah Avram membunuh kakaknya sendiri.... Seseorang yang sangat dekat dengannya sejak kecil. Tapi saya tidak mampu menghadirkan kembali kepribadiannya yang semula..." jawab Dokter Cabas sambil menghela nafas lelah.

"Maksud Dokter...., Antares-lah yang selalu dia tampilkan? Pribadi kedua dia, yang diserahi tanggung jawab oleh Avram untuk semua kejahatannya?" tanya Dokter Dryas.

Dokter Cabas menghela nafasnya sambil mengetuk-ngetukkan jarinya diatas meja.

'Tuk.... Tuk.... Tuk....'

"Hah!... Baru lima tahun terakhir ini, saya berhasil memunculkan Avram kembali. Tetapi, bersamaan dengan munculnya kepribadiannya yang pertama, maka muncul pulalah keyakinan yang sakit!" jawab Dokter Cabas menjelaskan.

"Dia masih meyakini bahwa Alceena adalah miliknya?" tanya Dokter Dryas.

"Ya... Oleh sebab itu saya masih belum bisa melepasnya. Saya masih menganggap dia berbahaya, jika dia masih berkeyakinan bahwa Alceena adalah miliknya!" jawab Dokter Cabas.

"Tapi bukankah kata Dokter, kita harus sudah mulai mengajarinya untuk bersosialisasi?... Jika dia terus dikurung seorang diri dalam sel selama bertahun-tahun, itu dapat mengubah dirinya yang manusia menjadi monster!" ujar Dokter Dryas mengingatkan.

"Beberapa kali seminggu masuk.ke dalam group terapi, sudah cukup untuk memberinya sebuah awalan. Tapi pengawasan yang ketat masih sangat dibutuhkan, karena saya merasa bahwa Avram Everglass masih sangat berbahaya!" ujar Dokter Cabas mengakhiri perbincangannya.

...****************...

...*Ruangan Sosialisasi RSJ*...

...-----------------------------------------...

 

Avram Everglass terlihat sedang duduk menyendiri di sebuah sudut ruangan sosialisasi.

Netranya menatap kosong ke arah Televisi yang tergantung tinggi di atas sana. Pikirannya seperti sebuah kotak hampa. Tidak berisi apa-apa, walaupun netranya mencerna sebuah gambar.

Ditengah ruangan, seorang pemuda berumur kira-kira dua puluh lima tahun sedang mengoceh sendirian.

Dia sedang mencoba meyakinkan mitra bisnisnya, bahwa proyek yang sedang digarapnya akan sangat menguntungkan.

Akan tetapi, lelaki yang duduk dihadapannya bukanlah seorang businessman yang bonafid, yang mempunyai dana hingga milyaran rupiah. Yang diminta oleh pemuda tersebut untuk ditanamkan ke dalam proyek masa depan yang sedang dia tawarkan.

Dia hanyalah seorang lelaki tua yang sudah tujuh kali dirawat dalam lima belas tahun terakhir ini karena mengamuk di jalanan. Dia melempari rumah tetangganya dengan batu, atau naik ke atap rumah dan berpidato di tengah malam buta!

"Mister pasti tidak akan kecewa, jika Mister berani menanamkan modal pada proyek ini. Keuntungan berlipat ganda sudah di depan mata!" ujar pemuda yang benama Cullzen itu sambil tersenyum.

Cullzen melihat orang yang diajak bicaranya hanya diam dan menatapnya tanpa berkedip, dia menepuk lengannya dengan tepukan yang sopan dan bersahabat.

"Mister mau lihat proposalnya? Mau gak? Mau, ya?" ujar Cullzen mendesak lelaki tua tersebut.

"Kamu jangan terlaku mendesak Mister Forbes, Uzen..." peringat suster Cleine yang bertugas mengawasi pasien di ruangan itu.

"Tapi dia harus melihat proposal saya, Suster! Mana ada proyek yang menjanjikan seperti ini? Dia bakalan kecewa berat jika tidak ikut!!" ujar Cullzen bersikeras dengan wajah serius.

"Lain kali saja, Uzen... Mister Forbes sudah lelah! Biarkan dia istirahat dulu..." ujar Suster Cleine dengan sabar.

"Lain kali kapan, Suster??!!!!" ujar Cullzen drngan suara yang melengking marah.

"Proyek ini keburu di serobot orang! Suster tahu gak berapa keuntungannya?! Berapa keuntungannya? Tiga ratus M!... Tiga ratus satu M!... Tiga ratus sepuluh M!... Suster bisa hitung gak, bagian saya berapa?! Berapa bagian saya, Sus?.... Berapa...?" oceh Cullzen panjang penuh emosi.

"Dasar sinting!.... Orang gila!... Kamvret!... Lama-lama gue bisa ikutan gila, kalau kelamaan di ruangan ini!" monolog Suster Cleine sambil berlalu pergi.

Baru saja Suter Cleine ingin meninggalkan ruangan itu, tiba-tiba....

"Haaaay...."

"......"

...----------------...

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨 ••iind•• 🍂🫧

✍️⃞⃟𝑹𝑨 ••iind•• 🍂🫧

iklan meluncur☄️☄️☄️

2024-10-03

2

mayang sari

mayang sari

ceritanya makin lama makin seru kak🙂

2024-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 #PROLOG#
2 °A.E-01: Perdebatan...
3 °A.E-02 : Merayu....
4 °A.E-03 : Suasana RSJ!
5 °A.E-04 : Rumah Peristirahatan
6 °A.E-05 : Suasana Liburan yang Rusak!
7 °A.E-06 : Delusi...
8 °A.E-07 : Ulang Tahun Amalthea
9 °A.E-08 : Kekecewaan Carvey & Alceena!
10 °A.E-09 : Tentang Devilia...
11 °A.E-10 : Pengawasan di RSJ
12 °A.E-11 : Amalthea Estrial.
13 °A.E-12 : Alceena vs Carvey!
14 °A.E-13 : Ingatan Amalthea!
15 °A.E-14 : Berpamitan...
16 °A.E-15 : Kronologi!
17 °A.E-16 : Hampir saja...!
18 °A.E-17 : Kecemasan Alceena!
19 °A.E-18 : Ingatan Alceena!
20 °A.E-19 : Kemarahan Alceena!
21 °A.E-20 : Perdebatan Ceena & Thea!
22 °A.E-21 : Amalthea kabur!
23 °A.E-22 : Keresahan Claus Gildas!
24 °A.E-23 : Kegundahan Alceena!
25 °A.E-24 : Kegundahan Carvey!
26 °A.E-25 : Sekelumit Kisah!
27 °A.E-26 : Pencarian...!
28 °A.E-27 : Kepulangan Carvey!
29 °A.E-28 : Pencarian Alceena!
30 °A.E-29 : Rumah Sakit Jiwa!
31 °A.E-30 : Alceena vs Dyras Dafandra!
32 °A.E-31 : Kabar Dari Kepolisian!
33 °A.E-32 : Pencerahan...!
34 °A.E-33 : Sekelumit Kisah Masa Lalu!
35 °A.E-34 : Kepanikan Carvey Damian!
36 °A.E-35 : Penyesalan Amalthea!
37 °A.E-36 : Penyesalan Amalthea!-2
38 °A.E-37 : Penyesalan Amalthea!-3
39 °A.E-38 : Kepanikan semua orang!
40 °A.E-39 : Penculikan Amalthea!
41 °A.E-40 : Penculikan Amalthea!-2
42 °A.E-41 : K.O.N.F.L.I.K...!
43 °A.E-42 : Penderitaan Amalthea!
44 °A.E-43 : Diantara para ORANG GILA!
45 °A.E-44 : Crusial MOMENT...!
46 °A.E-45 : Suasana Menegangkan!
47 °A.E-46 : AKHIR CERITA...!
Episodes

Updated 47 Episodes

1
#PROLOG#
2
°A.E-01: Perdebatan...
3
°A.E-02 : Merayu....
4
°A.E-03 : Suasana RSJ!
5
°A.E-04 : Rumah Peristirahatan
6
°A.E-05 : Suasana Liburan yang Rusak!
7
°A.E-06 : Delusi...
8
°A.E-07 : Ulang Tahun Amalthea
9
°A.E-08 : Kekecewaan Carvey & Alceena!
10
°A.E-09 : Tentang Devilia...
11
°A.E-10 : Pengawasan di RSJ
12
°A.E-11 : Amalthea Estrial.
13
°A.E-12 : Alceena vs Carvey!
14
°A.E-13 : Ingatan Amalthea!
15
°A.E-14 : Berpamitan...
16
°A.E-15 : Kronologi!
17
°A.E-16 : Hampir saja...!
18
°A.E-17 : Kecemasan Alceena!
19
°A.E-18 : Ingatan Alceena!
20
°A.E-19 : Kemarahan Alceena!
21
°A.E-20 : Perdebatan Ceena & Thea!
22
°A.E-21 : Amalthea kabur!
23
°A.E-22 : Keresahan Claus Gildas!
24
°A.E-23 : Kegundahan Alceena!
25
°A.E-24 : Kegundahan Carvey!
26
°A.E-25 : Sekelumit Kisah!
27
°A.E-26 : Pencarian...!
28
°A.E-27 : Kepulangan Carvey!
29
°A.E-28 : Pencarian Alceena!
30
°A.E-29 : Rumah Sakit Jiwa!
31
°A.E-30 : Alceena vs Dyras Dafandra!
32
°A.E-31 : Kabar Dari Kepolisian!
33
°A.E-32 : Pencerahan...!
34
°A.E-33 : Sekelumit Kisah Masa Lalu!
35
°A.E-34 : Kepanikan Carvey Damian!
36
°A.E-35 : Penyesalan Amalthea!
37
°A.E-36 : Penyesalan Amalthea!-2
38
°A.E-37 : Penyesalan Amalthea!-3
39
°A.E-38 : Kepanikan semua orang!
40
°A.E-39 : Penculikan Amalthea!
41
°A.E-40 : Penculikan Amalthea!-2
42
°A.E-41 : K.O.N.F.L.I.K...!
43
°A.E-42 : Penderitaan Amalthea!
44
°A.E-43 : Diantara para ORANG GILA!
45
°A.E-44 : Crusial MOMENT...!
46
°A.E-45 : Suasana Menegangkan!
47
°A.E-46 : AKHIR CERITA...!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!