Setelah menyetujui syarat yang diucapkan oleh Mr. Romero, Celine kembali terisak, pria tua itu sudah pergi dan mengatakan pernikahan akan dilakukan setelah operasi ayahnya dilakukan.
Celine menegakkan wajah, menyeka air matanya dan berusaha untuk tegar, dia memaksakan senyumnya sebelum masuk keruangan Ayahnya.
Celine beranjak dari kursi melangkah memasuki ruangan Ayahnya. menghela nafas pelan, memasang mimik bahagia, padahal ayahnya tidak bisa melihat tapi Celine tetap memasang wajah bahagianya.
Tangan mungilnya menekan gagang pintu dengan pelan dia melangkahkan kakinya, hal yang tidak Celine duga, ternyata sang Ayah sudah sadar.
“Celine" lirihnya, membuat tubuh Celine mematung.
“Dad" gumamnya, membekap mulutnya sendiri ketika tangan kekar ayahnya meraba-raba sisi ranjang.
“kemarilah nak" ucapnya dengan memasang wajah tenang. Celine melangkah mendekati sang Ayah.
“Dad, aku punya kabar gembira apa Daddy mau mendengarkannya?" ujarnya dengan begitu antusias, membuat ayahnya tersenyum kecil.
“Ada apa, ayo cerita Daddy ingin mendengarnya" jawabnya
“Aku sudah memiliki kekasih, dan dia sudah melamar ku tadi, dan membawaku bertemu dengan orang tuanya, apa Daddy bahagia mendengarnya?"
Hening, Hadnan diam sejenak selama ini dia tidak pernah tau jika putrinya memiliki seorang kekasih, lalu apakah pria itu bisa menerima keadaan keluarganya yang tidak memiliki apapun.
“Tidak ada hal yang bisa membuat Daddy bahagia selain melihatmu menikah dengan seorang pria yang bisa menjagamu, seperti Daddy yang selalu menjagamu nak, dan satu lagi dia bisa menerimamu apa adanya" lirihnya, keinginannya hanya satu sekarang, anaknya bisa menikah dengan pria yang bisa menjaga putrinya.
Celine langsung terkekeh namun hatinya menangis, pria yang akan menjadi suaminya belum tentu menerimanya, “Daddy tenang saja, kekasihku sangat baik, keluarganya menerimaku apa adanya, bahkan Ayahnya juga membantu biaya pengobatan Daddy untuk operasi mata" Celine tidak sepenuhnya bohong, Mr. Romero memang membantunya dengan imbalan pernikahan dengan putranya.
Hadnan kaget dengan ucapan putrinya “Celine apa mereka mengancam mu? apa dengan membantu biaya Daddy mereka memintamu untuk menikah dengan putranya?" Tebaknya langsung tepat, namun Celine tidak ingin ayahnya mengetahui segalanya dan itu akan menjadi pikiran untuk Hadnan.
“Tidak Dad, mereka tulus membantu kita, aku sudah sejak lama berkencan dengannya hanya saja aku tidak berani mengatakan kepada Daddy" Riangnya, dan memeluk ayahnya namun Hadnan seperti sedang memikirkan sesuatu.
“Celine, Daddy lebih baik tidak bisa melihat apa-apa lagi daripada mengorbankan kebahagiaanmu nak, Daddy ingin kamu menikah dengan orang yang benar-benar kamu cintai" lirihnya.
“Tidak, Daddy harus bisa melihat lagi, aku baru saja bertemu dengan keluarganya, dan mereka akan datang menemui mu setelah operasi nanti Dad" hanya dengan terus meyakinkan sang ayah agar dia bisa mendapatkan biaya untuk operasi.
**
Celine yang awalnya merasa khawatir jika Mr. Romero mengingkari janjinya untuk melakukan pembayaran administrasi kini bisa bernafas lega.
Celine menatap nanar sang ayah yang dibawa masuk ke ruang operasi, dia hanya bisa berdoa semoga semuanya baik-baik saja. ketika Celine duduk termenung datang dua orang pengawal menghampirinya.
“Maaf nona Celine anda harus ikut dengan kami sekarang juga" ucap salah satu dari mereka. Celine mendongak menatap keduanya.
“Bisakah kita pergi setelah Daddy ku keluar dari ruangan itu?" Ucapnya dia sudah tau jika pengawal itu adalah urusan dari Mr. Romero.
“Maaf nona jangan mempersulit pekerjaan kami, anda bisa kembali lagi kemari nanti" Tolaknya, karena tidak ingin mendapatkan masalah, Celine pun akhirnya bangkit dari duduknya dan pergi bersama dua pengawal yang menjemput nya.
Sampainya diparkiran Celine tercengang melihat mobil mewah yang akan dia tumpangi, dia merasa takut akan membuat mobil mewah itu kotor.
“Silahkan masuk nona" titahnya setelah membukakan pintu mobil di bagian penumpang untuk Celine.
“Apakah tidak masalah jika aku naik? Apa mobilnya tidak akan kotor, bagaimana kalau aku naik taksi saja?" Tawarnya, Celine benar-benar merasa takut, tidak masalah jika disuruh mencuci mobil yang dia takutkan adalah jika sampai tergores oleh sepatu lusuhnya dan meminta ganti, uang dari mana lagi dia bisa dapatkan.
“Naiklah nona, jangan khawatir tentang itu, Mr. Romero sudah menunggu anda jangan buat beliau menunggu terlalu lama"
dengan segera Celine naik, tetapi dia harus melepas sepatu lusuhnya lebih dulu, dan menaruhnya di tas selempang yang dia pake. dua pengawal hanya membiarkannya yang penting nona nya masuk dan mereka segera menemui Mr. Romero.
Didalam mobil Celine sangat hati-hati, jangan sampai ceroboh kalau tidak ingin menganti apapun. setelah tiga puluh menit lamanya akhirnya sampai di mansion megah tapi Celine menduganya bukan mansion
“Nona silahkan" Pintu belakang pun terbuka, Celine turun dengan kaki gemetar.
“Kenapa kita ke mall?" tanya nya karena dia melihat begitu banyaknya mobil terparkir dengan rapi di sisi kanannya.
“Mari nona" Titahnya, mereka tidak ingin menjelaskan apapun,biarkan saja karena bukan tugasnya untuk menjelaskannya tugas mereka hanya menjemput saja.
Celine mengikuti langkah keduanya, matanya menoleh Kenan kiri, dia sangat kagum melihat mall yang berbeda dengan mall pada umumnya.
“ah, seperti lantai bawah khusus untuk barang-barang mewah saja" gumamnya setelah masuk kedalam, yang dia lihat guci-guci mahal tertata rapi di setiap sudut ruangan, sampai akhirnya.
“Mr. Romero, nona Celine sudah tiba" bisik Asisten Mr. Romero
pria tua dengan rahang tegas itupun mendongak, dia tersenyum tipis melihat Celine yang apa adanya, entahlah selama memantau Celine, dia merasa gadis polos ini sangat cocok untuk putranya.
“Selamat datang Celine" suara tegasnya membuat Celine kaget.
“Duduklah" Titahnya dan Celine pun duduk, pandangan mata Mr. Romero tak sengaja melihat kaki Celine yang tidak menggunakan sepatu, namun dia abaikan.
“Panggilkan pria sialan itu kemari" ucapnya, yang di jawab anggukan oleh Asistennya.
“Tenanglah Celine, ayahmu akan baik-baik saja, setelah ini kamu bisa kembali ke rumah sakit" Melihat gadis cantik itu gelisah seperti sedang memikirkan ayahnya.
“Iya tuan"
tidak lama kemudian datanglah pria tampan dengan tubuh tegak menghampiri Mr. Romero.
“Ada apa?" Ketusnya, matanya melirik gadis yang menunduk di sofa mahalnya.
“Duduklah" titahnya.
“Kenapa kamu selalu membawa gembel ke mansion ku pria tua?"
deg
jantung Celine berdetak dengan kuat, ternyata seperti rumornya jika tuan muda itu benar-benar bermulut tajam.
“Celine calon istrimu, tidak ada penolakan" membuat mata pria tampan itu mendelik tidak suka.
“Tidak usah gila, kau saja yang menikah jika merasa kesepian, aku tidak butuh istri" tolaknya, dia memang sering menolak keinginan ayahnya untuk menikah.
“Kamu tinggal pilih, aku bunuh semua wanita simpananmu dan kekasih murahanmu itu atau menikah dengannya" Ancamnya, Mr. Romero tidak menyukai sifat putranya yang memiliki banyak wanita.
“Beraninya kau mengancam ku pria tua!!?" serunya
“Membunuhmu saja aku berani, apalagi hanya mengancam mu" jawabnya santai
Gerald pria itu menatap sinis Celine, “Yang benar saja kau ini, mau menikahkan aku dengan seorang gembel" Kesalnya karena penampilan Celine yang sederhana.
“Aku tidak butuh protes mu, besok kalian akan menikah"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Ririn Nursisminingsih
jg ngremehi celin gerald sebentar lagi kmu bucin deh...thor jg bikin celine bucin biar lakinya yg ngejar2 cintanya
2024-12-03
0
Max >w<
Characternya bikin terikat! 😊
2024-08-13
1