"serius ini apartemen elo"tanya Jenny
"Berisik banget sih lo jadi orang. Udah deh Lo sekarang duduk manis tunggu gue bentar di sini"ucap Shena
"Tunggu ! Lo mau kemana?"tanya jenny
"Mau beresin nih apartemen, kenapa ? Mau bantuin Lo? "Tanya Shena
"Ogah , mending gue disini. Capek gue"ucap Jenny
"Itu lebih baik, daripada Lo ikut gue ke dalem"ucap Shena
Shenapun meninggalkan Jenny sendiri di ruang utama.
"Dasar cowok ga jelas ngapain juga ngajakin gue kesini kalau cuma buat nungguin dia beres-beres. Bosen juga kalau kayak gini. Enaknya gue ngapain ya"ucap jenny berbicara sendiri.
Jenny akhirnya memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya menyusul Shena di kamarnya
Pintu kamar itu tidak tertutup rapat , sehingga memudahkan jenny untuk mengetahui apa yang dikerjakan Shena
"Waaaaw... Ini semua koleksi Lo?"tanya jenny terpukau.
"Siapa yang izinin Lo masuk kamar ini ha?"ucap Shena tiba-tiba marah.
"S...ss... sorry. Gue bosen makanya gue susulin elo ke sini"ucap jenny takut
Shena terus berjalan ke arah jenny . Dengan tatapan tajam ia terus mendekat hingga jarak mereka terpaut hanya beberapa centi
"Shena.... Shena Lo mau ngapain. Jangan macem-macem ya Lo sama gue"ucap jenny panik
Namun Shena tak bergeming, ia tetap menatap tajam ke arah Jenny. Jarak keduanya yang semakin dekat hingga hembusan nafas Shena menerpa wajah jenny.
Seketika wajah Jenny memerah, matanya terpejam. Shena yang mengetahui reaksi jennypun tak bisa mengendalikan dirinya untuk Manahan tawa.
"Whahhahahha.... Lo ngapain jenny"ucap Shena, tawanya pecah
Jenny yang merasa di kerjain oleh Shena merasa malu sekaligus ada sedikit rasa kecewa.
Jenny menghentakkan kakinya dengan muka berubah cemberutnya beranjak meninggalkan kamar itu.
"Wait....wait .. mau kemana Lo"tanya Shena menahan tangan jenny.
"Lo kenapa marah sama gue. Lo ngarep ya? Ngeres otak Lo"ucap Shena
"Dasar cowok nyebelin! Lepasin tangan gue"umpat Jenny
Namun Shena tak juga melepasnya. Ia malah menarik tangan jenny hingga keseimbangan jenny tak mampu ia kendalikan.
Jenny jatuh ke pelukan Shena. Pandangan mereka bertemu.
Jeduk ....jeduuuk....
(Mampus ini jantung gue ngapain sih pakek berdetak segini kencangnya. Enggak-enggak nggak mungkin gue cinta sama nih cowok, ), batin jenny
Cup
Shena melayangkan sebuah kecupan singkat di bibir manis Jenny.
Jenny spontan langsung bangun membenarkan posisinya.
"Lo gila ya, main cium-cium gue sembarangan. Otak Lo mesum banget sih"ucap jenny ketus
"Lo dulu yang godain gue, jadi ya bukan salah gue"ucap Shena enteng
"Godain Lo bilang? Kapan gue godain cowok macem elo"ucap Jenny
"Lah ini Lo masuk ke kamar cowok buat apa coba kalau bukan buat godain gue ha"ucap Shena
"G..g .gue..gue cuma penasaran aja sama kamar Lo"ucap Jenny
"Ngeles aja Lo, bilang aja Lo suka kan kalau gue respon godaan Lo itu "ucap Shena
"Siapa bilang, dasar mesum"ucap Jenny berlalu meninggalkan Shena
"Mau kemana Lo?"tanya Shena
"Mending gue pulang dari pada Lo berbuat yang enggak-enggak sama gue"ucap jenny menghentikan langkahnya
"Enggak , Lo masak. Habis ini gue selesai. Gue mau makan masakan cewek gue "ucap Shena
"Ha ? Jangan aneh-aneh deh. Gue mana bisa masak. Pegang peralatan dapur aja gue nggak pernah. Ogah ah kalau Lo mau makan gue bisa pesenin makan. Jangan bikin gue ribet atas permintaan Lo"ucap jenny.
"Enggak guna Lo, ya udah Lo tunggu di sofa. Biar nanti gue yang masak."ucap Shena kembali fokus pada komputernya.
(Ha ? Dia masak ? Cowok se ketus dia emang beneran bisa masak ya? Kok gue gak yakin ya. Tau deh coba aja , awas aja kalau dia ngracunin gue. Gue ulek juga mukanya),ucap jenny dalam hatinya
jenny tak bergeser sekalipun ia menatap Shena , sejenak ia menatap wajah tampan itu. tidak menyangka first kissnya jatuh ke laki-laki di hadapannya itu. Sadar Shena sedang ia perhatikan jenny memilih beranjak.
Brrakk...
Jenny menutup keras pintu kamar Shena. Shena menggelengkan kepalanya, heran melihat tingkah cewek itu.
Sementara itu,Jenny mengambil posisi rebahan sambil memainkan ponselnya.
Namun tak lama ,Jenny justru malah tertidur di sofa itu. Bahkan dengkuran halus juga sedikit terdengar
Shena yang telah menyelesaikan pekerjaannya langsung beranjak keluar dari kamarnya. Ia melangkahkan kakinya menuju arah sofa tempat Jenny
"Bushet! Suruh masak nggak mau malah tidur ngorok lagi . Untung Lo cantik kalau enggak udah gue buang Lo. "Ucap Shena
Shenapun memilih untuk memasak makanan, karena cacing-cacing di perutnya sudah minta di beri makan
Spaghetti carbonara adalah makanan favorit Shena. Selain praktis juga sangat mudah bagi Shena untuk membuatnya sendiri.
Shena menambah sedikit lebih banyak dari porsi biasanya ia masak
"Bisa kena omel gue kalau tu anak orang sampek kelaparan"ucap Shena berbicara sendiri
Setelah sekian lama berkutat di dapur akhirnya Shena selesai memasak 2 porsi Spaghetti carbonara
Aroma menguar ke seluruh ruangan. Shenapun memilih untuk membangunkan jenny terlebih dahulu
Namun saat ia akan menyentuh bahu Jenny ,ponsel jenny berdering. Terpampang sebuah nomor disana. Sepertinya Jenny tak menyimpan nomor ini.
Shena pun mengambil ponsel jenny dan mengalihkan ke mode Silent.
"Siapa sih? Sok penting banget jadi orang. Banyak banget log panggilan nomor asing begini"ucap Shena
Namun ketika Shena akan kembali menaruhnya kembali, ponsel itu berdering lagi. Kini terpampang nama rumah sakit. Dengan cepat Shena menggeser icon hijau di layar itu
"Selamat sore mbak Jenny, kami pihak rumah sakit mau memberitahukan bahwa pasien atas nama Widayati kembali kritis. Dan secepatnya harus segera dilakukan operasi. Kami dari pihak rumah sakit meminta agar mbak jenny segera melunasi administrasinya agar segera dilakukan tindakan operasi"ucap suster di seberang sana.
"Maaf sus ,ini dari rumah sakit mana ya?"tanya Shena
"Loh maaf, ini benar dengan nomor mbak jenny ?"ucap sang suster
"Iya benar sus, suster bisa langsung kasih tau alamat rumah sakitnya. Saya akan segera kesana mengurus administrasinya"ucap Shena
"Ibu dari mbak Jenny di rawat di Rumah Sakit Pemata Persada pak"ucap suster
"Oke sus, terimakasih. Saya segera kesana"ucap Shena
"Baik pak, terimakasih."ucap suster itu
Panggilan terputus. Shena langsung menyambar sebuah kertas juga bolpen .
Ia menulis sebuah catatan kecil ,lalu menaruhnya di meja dekat sofa tempat Jenny tertidur.
"Kalau Lo udah bangun. Buruan Lo makan. Kalau udah Lo hubungi gue di no 081********89, nanti gue jemput Lo. Gue pergi bentar ada urusan"tulis Shena di catatan itu. Lalu setelah menulis itu, Shena langsung tancap gas meninggalkan apartemennya dan pergi ke rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments