Berlebihan

Zain berjalan menuju hutan itu , ia ikuti setiap rute yang telah ia rekam jelas di kepala nya.

Sementara itu, Kiara yang dirumah sedang memasak, memikirkan sesuatu mengapa sikap Zain tiba tiba berubah ketika pulang dari pekerjaan nya, apakah karna perubahan Kiara yang begitu tiba tiba.

" Atau, Zain mengalami sesuatu saat malam itu di hutan ".

Saat di hutan, Kiara sadar jika Zain tak ada di tenda nya, Kiara yakin, pasti Zain mencoba Untuk pergi sendirian menyusuri hutan.

"Apakah seharusnya aku mengatakan hal yang sebenarnya, apakah Zain akan meninggalkan ku ?".

Malam itu di hutan, Kiara mencari Zain yang pergi sendirian, menemukan Zain telah terkapar di bawah pohon besar, Kiara merasa apakah Zain telah mengalami sesuatu, apakah Zain akan menceritakan nya kepada kiara.

Namun ternyata Zain tidak menceritakan apapun, Zain seperti telah menyembunyikan sesuatu dari Kiara .

Saat mereka tidur di tenda, Kiara sadar, Zain hanyalah manusia biasa, Kiara menatap wajah nya yang tertidur lelap , akibat kelelahan, dan ketakutan yang dahsyat .

Kiara yang sadar takkan selamanya bisa bersama Zain, karena Zain pasti mengalami kematian , dan yang lebih pasti , Zain akan mengalami penuaan secara normal.

"Apakah kita akan selamanya bersama Zain, entah kenapa aku tak rela jika berpisah denganmu di waktu sekarang ".

Kiara merasakan kenyamanan yang tak pernah ia temukan, seperti merasa bahagia ketika Zain berada di sisi nya.

Namun apakah Kiara akan tetap bisa bersama Zain selamanya, sementara Zain memiliki batas usia.

Sementara itu, Zain yang mencari hutan itu, tidak menemukan apa apa, yang ia temukan hanya sebuah kuil.

Zain tetap mencari hutan ini, ia terus mengelilingi setiap jalan yang ia lalui bersama Kiara, tapi tetap saja tidak ketemu.

Yang ada hanya kuil tua tak terpakai, ia memasuki kuil itu, tak ada apa apa di sana.

Zain semakin bingung , mungkinkah dia yang salah menghapal jalan nya, atau memang hutan itu tidak ada.

Zain berkeliling di dalam kuil, terlihat hanya ada ukuran ukuran tua, dan patung patung yang sudah hancur sebagian.

" QUEE.... QUEEN OF HELL...... , nama apa ini, nama yang sedikit mencurigakan "

Ia terus menelusuri kuil itu, dan ia dapati sebuah Patung yang sudah hancur, patung yang memiliki sayap, tapi wujud itu sudah tak terlihat dengan jelas.

Masuki ruangan satu ke ruangan yang lain, Zain terus berkeliling di dalam kuil itu.

Bahkan Zain sendiri tak bisa memastikan usia kuil tua itu.

Di dalam salah satu ruangan, ia melihat gambar dengan ukuran di dinding,

" Ini gambar seorang wanita, dengan kedua tanduk di kepala nya, sepasang sayap yang mengerikan, wanita ini sepertinya sangat cantik , tapi siapa dia, apakah patung tadi yang sudah hancur itu, adalah patung nya. "

Puas berkeliling di dalam kuil , nampak nya Zain tidak menemukan jalan menuju hutan.

Lalu Zain kembali kerumah nya, dengan rasa kecewa.

Sepanjang perjalanannya, Zain hanya menunduk, di buat bingung oleh keadaan dan kenyataan

" Hutan itu enggak ada, gue malah Nemu kuil yang udah tua, bahkan kuilnya udah hancur , tapi kalo di pikir pikir lagi, gambarnya kok mirip mirip kayak makhluk yang gua lihat waktu itu ".

Sampai akhirnya dia tiba dibrumah,

di sambut senyum hangat Kiara, yang telah mempersiapkan makan malam.

" Selamat pulang Zain , mari kita makan malam bersama "

Makan malam bersama, berbincang, tertawa bersama, indah bukan ?.

" Zain , aku ingin Zain ajak aku jalan jalan, "

Kiara meminta itu kepada Zain, yah Zain hanya harus menuruti nya, bagi Zain, Kiara adalah keluarga nya.

Malam itu mereka pergi ke sebuah festival, dimana tempat yang indah, penuh hiburan malam.

Zain bersenang senang bersama Kiara, menghabiskan malam nya hingga mereka puas.

Lalu duduk di sebuah taman , mengobrol berdua, hanya berdua, seperti pasangan kekasih

"Kiara, sepertinya kita gak usah ke hutan itu lagi, gua pastikan hutan itu berbahaya."

Kiara bertanya bahaya apanya, hutan itu baik baik saja, tak ada apa apa di sana bahkan setiap kali mereka menginap.

Namun Zain bersikeras melarang Kiara pergi ke hutan itu lagi, dengan alasan bahwa Zain sangat menghawatirkan nya.

Kiara yang tidak ingin mengecewakan Zain, hanya bisa menuruti mau nya Zain , lalu ia menuruti larangan itu.

Kiara semakin merasakan kehangatan cinta , seperti manusia pada umum nya, kedamaian itu tak pernah ia temukan sebelum bertemu dengan Zain.

Namun di sisi lain, Kiara khawatir akan kehilangan Zain, Kiara mulai berpikir harus memiliki Zain selama nya.

"Oke Kiara, sudah malam, ayok kita pulang, besok gue harus interview kerja, jadi besok lu kalo jenuh dirumah, keluar aja cari temen ".

Mereka pun pergi meninggalkan taman itu, dan bergegas kembali kerumah.

dalam perjalanan nya, kiara mengutarakan keinginan nya , yaitu mencari pekerjaan, Kiara meminta izin kepada Zain.

" Kalo Zain pergi kerja, lalu Kiara sama siapa dong ?, Kiara mau cari kerjaan juga ya "

Zain tentu hanya memberi izin apa pun mau nya Kiara, karna bagi Zain, Kiara memang harus punya hidup yang kayak, tidak harus bersama Zain yang hidup nya sangat kacau.

" Iya boleh, yang penting cari kerja yang nyaman aja, jangan yang bikin ribet ya, kalau bisa, banyakin temen , biar Kiara punya kehidupan di luar ".

Begitu nasehat pria tak berwibawa itu ..,,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!