Too Late For Regrets

Too Late For Regrets

Episode 1

Too Late for Regrets
Ryan
Ryan
Lama tak berjumpa, ines.
Ines
Ines
.....
Ryan
Ryan
huh
Ryan
Ryan
Padahal aku memanggilmu seminggu yang lalu.
Ryan
Ryan
Mengapa kau terlambat datang?
Ines
Ines
....Saya tak enak badan.
Ryan
Ryan
.... Kau selalu beralasan.
Ines
Ines
*Raut wajah yang dingin*
Ines
Ines
*Tapi aku sudah lama tak berjumpa dengannya... *
Ines
Ines
*Wajah yang tegas tetapi elegan rambut perak yang tertata rapi.*
Ines
Ines
*Ditambah lagi bola mata hijau yang jernih.*
Ines
Ines
*Sorot mata hijau yang kuat seolah tak akan terguncang dengan apapun yang terjadi.*
Ines
Ines
*Aku pernah berpikir bahwa aku dapat mengandalkannya.*
Pov ines
Ines
Ines
[6 tahun lalu saat aku dijual ke negara ini.]
Ines
Ines
[Pernikahan kami adalah pernikahan politik yang sempurna.]
Ines
Ines
[Aku bangsawan dari zener dan Ryan, Sang Grand Duke Le Zan.]
Ines
Ines
[Pernikahan kami berperan besar membawa kedamaian bagi ke 2 negara.]
Ines
Ines
[Namun, jika melihat kenyataannya, ]
Ines
Ines
[Pernikahan kami seperti apel yang busuk di dalam.]
Ines
Ines
[Aku adalah anak haram hasil perselingkuhan putri zener yang ke 2.]
Ines
Ines
[Aku adalah aib yang menodai kehormatan keluarga zener.]
Ines
Ines
[Kenyataan bahwa pemimpin Elenor yang terkuat di Le Zan menikah dengan seorang anak haram.]
Ines
Ines
[Pasti membuat harga dirinya yang tinggi hancur.]
Ines
Ines
[Mungkin karena itu dia selalu bersikap dingin padaku.]
Ines
Ines
[Demikian juga kepada Cesar.]
Ines
Ines
[Anak laki laki bermata hijau]
Ines
Ines
[Yang sama dengan ayahnya.]
Pov ines (selesai)
Ines
Ines
Yang mulia, Ceser merindukan anda.
Ryan
Ryan
Lagi-lagi kau bicara soal itu.
Ines
Ines
*Sedih* [Tidak hari ini aku harus...]
Ines
Ines
Sudah seminggu anda tidak bertemu dengan Ceser.
Ryan
Ryan
Apakah memang sudah selama itu?
Ines
Ines
Benar. Karena itu, Temuilah dan peluk anak itu.
Ines
Ines
*Apakah hari ini aku salah lagi...*
Ines pun mengambil teh yang sudah disediakan di atas meja
Ines
Ines
*Aroma yang familiar... *
Ines
Ines
*Lagi-lagi teh beracun.*
Pov ines
Count
Count
[Sudah terlambat untuk menetralkan racunnya, Ines.]
Count
Count
[Mengapa baru sekarang kau memanggilku?!]
Ines
Ines
[Sisa waktuku tinggal sedikit.]
Ines
Ines
[Orang-orang bodoh yang tak tahu kebenarannya]
Ines
Ines
[Terlalu sibuk merundungku.]
Pov ines (selesai)
Ines
Ines
*Aku juga tahu.*
Ines
Ines
*Kehadiran ku bagai bak duri yang melukai harga diri mereka.*
Ines
Ines
*Rupanya inilah waktu untuk mencabut duri itu.*
Ines
Ines
*Namun, Cesar....*
Ines
Ines
Yang mulia, Saya ingin meminta tolong.
Ines
Ines
Mohon jaga Cesar, Sayangi dan cintailah dia.
Ryan
Ryan
......
Ines
Ines
Berikan pakaian yang bagus padanya dan tidurkanlah dia di kamar yang nyaman.
Ines
Ines
Tolong berikan dia hidangan kesukaannya.
Ines
Ines
Dan.... Saya mohon jadilah ayah yang baik untuknya.
Ines
Ines
*Hal yang kuharapkan saat ini adalah,*
Ines
Ines
*Cesar dapat tumbuh dengan baik meskipun aku telah tiada.*
Ines
Ines
*10 atau 20 tahun kemudian ketika dia menjadi dewasa, *
Ines
Ines
*Cesar pasti tak akan ingat siapa ibunya.*
Ryan
Ryan
Tentu saja. keturunan Elenor berhak mendapatkan perlakuan yang layak.
Ines
Ines
*Kau tidak tahu.*
Ines
Ines
*Bagaimana orang-orang disini memandang ku dan cesar.*
Ines
Ines
*Dan kau pun sama saja.*
Ines
Ines
*Kau bertahan hanya karena terlalu sayang untuk membuangku, pria yang selalu berharap agar aku menghilang....*
Ines
Ines
Anda tak boleh ingkar janji.
Ryan
Ryan
Hentikan omong kosong ini. alasan ku memanggilmu hari ini adalah....
Ines
Ines
Yang mulia.
Ines
Ines
*Jawaban yang tidak tulus.... Pasti dia akan melupakan janji itu.*
Ines
Ines
*Kalau begitu, aku harus membuatnya selalu ingat.*
Ines
Ines
Saya membenci anda.
Ryan
Ryan
.... Apa?
Ines
Ines
Saya sangat membenci anda.
Ines
Ines
[Mengapa hari itu anda mengulurkan tangan?]
Ines
Ines
*Mengapa kau membuat ku tak punya pilihan selain mencintaimu?*
Ines
Ines
*Mengapa kau memelukku?*
Ines
Ines
*Kau mempermainkanku dan membuat ku tak bisa kabur....*
Ines
Ines
*Mengapa kau melakukan itu padaku?*
Ryan
Ryan
*Apa kau sangat membenci ku?*
Ryan
Ryan
.......
Ines pun tanpa sadar meneteskan air matanya
Ines
Ines
Saya sangat menyesal telah memilih anda hari itu. Saya mengutuk diri saya sendiri yang telah mencintai anda.
Ryan
Ryan
Haah...
Ryan
Ryan
Mengutuk... apa kau pikir hanya kau yang demikian?
Ryan pun berjalan pelan menuju arah ines, setelah berhasil dekat dengan ines, dia pun memegang pipi ines menggunakan tangan sebelah kanannya
Ryan
Ryan
Apa kau masih marah padaku, ines?
Ines
Ines
*Dia berpura-pura penuh kasih sayang lagi... Kasih sayang yang terkadang dia tunjukkan,*
Ines
Ines
*Kukira adalah cinta.*
Ryan pun melepaskan tangannya dari pipi ines, lalu menatap matanya
Ryan
Ryan
Berhentilah merajuk.
Ryan
Ryan
Kau tahu jelas bahwa mengusikku seperti ini tak akan ada untungnya.
Ines
Ines
*...Merajuk?*
Ines
Ines
*Penindas yang sombong.*
Ines
Ines
*Bagaimana ekspresimu saat aku mati di tempat ini?*
ines yang sedari tadi memegang secangkir teh yang memang diberi racun itupun, meminumnya
Ines
Ines
*Ryan.*
Setelah ines meminum secangkir teh yang diberi racun itupun, dia langsung menjatuhkan cangkir yang dia pegang ke lantai.
Ines pun tak sadarkan diri, akibat racun yang telah tercampur ke dalam kandungan teh itu
Ryan
Ryan
INES...?!
Ada beberapa kalimat yang dia katakan di dalam hatinya sebelum dia tak sadarkan diri
Ines
Ines
*Semoga kita tak berjumpa...*
Ines
Ines
*Pada kehidupan Selanjutnya.*
Ines
Ines
[Hal terakhir yang kulihat seiring kaburnya pengelihatanku adalah]
Ines
Ines
[Sorot mata hijaunya yang terguncang hebat.]
Ryan
Ryan
INES-! !
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!