Bab 02 -Alunan takdir-

Wulan dan Dodi pamit undur diri, karena Rania tidak ingin bertemu dengan siapapun, Wulan dan Dodi sudah sepakat bahwa mereka akan mengadopsi Rania, namun Rania seperti nya tidak ingin, karena melihat dari raut wajah nya, dia sangat sedih saat Wulan menatap nya.

" Tidak masalah buk, nanti saya coba ajak Rania ngomong lagi " ucap buk Ratna kepada Wulan dan Dodi

Wulan menatap panti asuhan tersebut " saya seperti di panggil ke sini, padahal ada banyak panti asuhan yang lain, tetapi saya memilih ke sini, mungkin itu karena tuhan ingin saya dan Rania bertemu, tetapi Rania seperti nya tidak ingin bersama saya "

Dodi mengusap lengan Wulan yang ia rangkul " kita akan membujuk Rania besok sayang, mas yakin Rania pasti mau ikut dengan kita, mas juga yakin, kalau kamu akan menjadi ibu yang baik untuk Rania nantinya "

Wulan menatap Dodi " iya mas, baiklah buk, saya dan suami pamit pulang ya, tapi buk.. " terlihat ragu untuk mengatakan nya " apakah boleh saya dan suami datang lagi besok? " lanjut nya

Buk Ratna yang melihat kasih sayang Dimata Wulan, membuat nya merasa Wulan adalah ibu yang tepat untuk Rania, Rania yang selalu saja menyalahkan ibunya karena dia di taruh di panti, mungkin dengan banyak waktu yang Rania habiskan bersama Wulan, akan membuat Rania mengerti apa itu sosok ibu

" Maaf buk, sebenar nya, besok adalah ulang tahun Rania dan Rania selalu merayakan nya bersama Arya, bahkan dengan anak-anak yang lain saja tidak mau, saran saya, coba ibuk dan bapak datang besok dan hibur dia, mungkin dia akan mau bicara dengan bapak dan ibuk "

Dodi menatap Wulan " Rania ulang tahun? Tapi kenapa dia hanya merayakan nya dengan Arya saja buk? siapa Arya? "

Buk Ratna menatap sekitar lapangan panti, dan kebetulan Arya lewat dengan sapu di tangan nya " Arya, sini nak " teriak Bu Ratna memangil Arya

Arya menatap buk Ratna dan segera mendekat " iya buk kenapa? "

Buk Ratna tersenyum " ini adalah Arya, sahabat Rania dan Arya, ini adalah bapak Dodi dan ibuk Wulan mereka akan menjadi orangtua baru untuk Rania "

Arya terdiam menatap kedua nya, dia merasa sangat sedih, tidak tau mengapa tapi hati nya teras sangat sedih, Rania akan segera pergi dari panti, bagiamana dengan ku? Isi pikiran Arya

" Arya bisa bantu om dan Tante nak? besok Rania ulang tahun, om dan Tante ingin memberikan sebuah hadiah untuk Rania, boleh om titip ke Arya nak? " Dodi menatap Arya yang terdiam, dia juga menatap buk Ratna karena Arya yang masih terdiam

" Arya, di jawab itu " ucap buk Ratna sambil menyolek bahu Arya

Arya mengedipkan mata nya dan mulai sadar dari lamunannya " iya Tante dan om, Arya bisa bantu, biasanya Rania dan Arya akan duduk di bawah pohon sambil menunggu pergantian hari, Arya coba ajak Rania ngomong nanti " balas Arya

Wulan tersenyum bahagia " terimakasih ya nak, semoga Rania mau ya mas " menatap Dodi

" Arya kebelakang ya buk, mau nyari Rania " ucap Arya lalu berpamitan dari sana

Bu Ratna mengantar Wulan dan Dodi sampai ke depan mobil yang mereka gunakan untuk kemari.

*

*

*

Rania sedang duduk di salah satu pondok yang ada di belakang panti, pondok yang digunakan Rania dan Arya untuk berbagai cerita mereka.

" Nia " ucap Arya saat dia melihat Rania sedang duduk di sana sendirian

Rania mengusap air mata nya, karena dia sedang menangis memikirkan semua takdir tuhan yang sudah di buat untuk nya

" Nia kenapa duduk sendirian? Udah mau gelap ayo masuk ke dalam " menarik tangan Rania

Rania diam saja di tempat nya, dia tetap duduk di sana walau tangan nya sudah di tarik oleh Arya " Nia mau di sini aja, Arya masuk duluan nanti nia nyusul " melepaskan tangan nya dari Arya

Arya meletakan sapu yang ia bawa di pinggir pondok " Nia kenapa? "

Pertanyaan yang membuat Rania menangis, saat ini tak ada kata-kata yang bisa membuat Rania tenang, tetapi satu kata dari Arya membuat nya merasa ada seseorang yang peduli akan dirinya, ada seseorang yang mau mendebarkan nya

" Tadi ada dua orang yang datang ke sini, Nia buatkan mereka teh seperti biasanya, tetapi tiba-tiba perempuan yang datang itu memegang tangan Nia dan dia bilang bahwa dia adalah ibu Nia " menangis terisak-isak sambil berbicara

Arya mengeluarkan satu buah permen rasa strawberry kesukaan Rania, dia membuka bungkus nya lalu memberikan nya pada Rania " Nia dengarin Arya, mereka memang akan jadi ayah dan ibu untuk Nia, Nia ngak akan sendirian lagi sekarang " menatap Rania dan mengusap air mata nya dengan lengan kemeja yang ia pakai

Rania memakan permen yang di berikan Arya kepada nya " Nia ngak sendirian, ada Siti dan ayu, ada Arya juga, Nia gak sendirian Arya " Rania dengan sikap keras kepala nya

Arya menatap Rania " itu nama nya adalah sahabat Rania, kalau Tante Wulan dan om Dodi itu beda, mereka akan jadi orangtua untuk Rania "

" Tapi buk Ratna juga orangtua kan? kenapa harus punya banyak orangtua? Buk Ratna saja sudah cukup Arya " masih keras kepala

" Ibu Ratna akan tetap tinggal di panti saat Rania pergi nanti nya, sementara Tante Wulan, dia akan menjadi rumah Nia yang baru, rumah yang lengkap dan di isi dengan tertawa, tangisan dan juga kebahagiaan, itu semua milik Nia, Nia akan isi rumah Nia dengan semua itu "

Rania menatap Arya " Arya ikut juga kan? Nia ngak mau sendirian, Karena dimana ada Arya pasti ada Rania " tersenyum

" Maaf ya Nia, mungkin kali ini takdir tidak mengijinkan kita untuk bersama lagi, " ucap Arya di dalam hati nya sambil menatap Rania yang sedang tersenyum

*

*

*

Karena besok adalah hari ulang tahun Rania, Arya dan Rania sedang duduk di salah satu kursi yang berada di depan panti mereka sedang menunggu pertukaran waktu, ini sudah menjadi hal yang wajib di setiap tahun

Rania duduk dan menatap langit " sebentar lagi Nia akan pergi dari sini bersama dengan Arya, semoga di rumah baru nanti, Nia dan Arya bisa bahagia " ucap nya sambil menatap langit

Arya datang sambil membawa sebuah kotak yang berisikan kalung, sebagai hadiah ulang tahun Rania " selamat ulang tahun Rania " ucap nya sambil menyodorkan sebuah kotak

Rania berbalik dan mengambil kotak yang di sodorkan Arya " Arya " mengambil kotak tersebut dari tangan Arya

" Selamat ulang tahun Rania, semoga panjang umur dan cita-cita mu tercapai, semoga tahun besok menjadi tahun yang paling indah untuk Rania " ucap Arya

" Selamat ulang tahun Rania " ucap Siti teman satu kamar Rania

" Siti " Rania sangat bahagia dan memeluk Siti

Arya menatap senyuman yang ada di wajah Rania " selamat tinggal Rania, semoga hari-hari mu menjadi indah, aku berikan kau kalung itu agar aku bisa menemukan mu di manapun kau berada " ucap Arya di dalam hati nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!