Bab 5:Bertemu

akhirnya Tary pergi meninggalkan ibu dan anak itu, Tary pulang dengan sangat senang seperti sedang mendapatkan poin tertinggi, karna akhirnya rencana jahatnya berjalan dengan mulus bagaikan air yang mengalir begitu saja.

🍁🍁🍁🍁

Kediaman Hutama Sanjaya...

Tampak matahari pagi yang menyinari mansion mewah itu, dan didalam kamar nan luas itu seorang pemuda tampan yang tampak masih tertidur diatas kasurnya.

Tokk... Tok... Tok...

"Ano Bangun."ucap seorang pria paruh baya dari luar kamar sambil mengetuk pintu kamar.

"AULIANO PUTRA HUTAMA SANJAYA BANGUN!sebentar lagi kau akan segera berangkat."Titahnya dengan suara meninggi.

"ANO!" Lanjut pria paruh baya itu karna sedari tadi belum ada Jawaban memang.

"Hoaammm.. " Sambil mengumpulkan Nyawanya."Hm tunggu sebentar."Lanjutnya dan beranjak dari tempat tidurnya dan membukakan pintu kamar.

Ceklekk...

"Daddy." Sapa Auliano dengan suara khas bangun tidur.

"Ano segeralah Bersiap-siap karna sebentar lagi kamu akan berangkat, ini sudah jam 6 pagi sedangkan kamu akan berangkat jam 8 pagi." Ucap daddy Rasyid dengan tegas.

"Baiklah... Ano siap-siap dulu."

"Iya, Daddy tunggu di ruang makan."ucap Daddy Rasyid dan berlalu pergi.

Auliano langsung membersihkan diri, setelah beberapa menit menghabiskan waktu dikamar kini seorang pria yang tampan dengan wajah datarnya menuruni anak tangga, lalu menghampiri sang Daddy dan Mommy yang sedang bersarapan pagi di ruang makan.

Tampak Daddy Rasyid dan Mommy Mayana yang lagi sarapan diatas meja itu.

"Sayang mari sini sarapan dulu, setelah itu baru kau pergi."ujar Mommy Mayana Lembut.

" Selamat pagi Tuan Nyonya... Maaf sudah mengganggu sarapan pagi kalian."ucap jumadin asisten pribadi Auliano yang baru saja tiba di Mansion tuannya.

"silahkan duduk dulu jumadin."pintah Mommy Mayana dengan lembut.

"tidak perlu Nyonya Besar, kedatangan saya kesini hanya untuk meminta tuan muda mentanda tangani dokumen-dokumen ini sebelum Tuan Muda pergi. Karna sebentar lagi akan ada meeting dengan klien dari luar Negri, dengan itu Tuan Muda bersarapanlah terlebih dahulu aku akan menunggu di ruang tamu saja."ucap jumadin.

"Baiklah... Kalau begitu tunggulah aku masih menghabiskan sarapanku."ucap Auliano dengan wajah datar.

"iya Tuan Muda Silahkan... Saya permisi dulu Tuan Nyonya."ucap jumadin membungkukkan badannya dan pamit undur diri.

setelah beberapa menit akhirnya selesai juga bersarapan, Auliano langsung mentanda tangani dokumen-dokumen yang diberikan oleh jumadin setelah itu Auliano pamit pergi untuk kebendara sekarang.

"Mommy Ano pergi dulu, jaga kesehatan Mommy dengan baik."ucap Auliano sambil mencium telapak tangan sang Mommy dengan Lembut.

"iya sayang... kamu juga jaga kesehatan yah? Mommy sudah sediakan semua obat kamu untuk diminum tepat waktu, Mommy tidak ingin kamu sampai sakit Ano."ucap Mommy Mayana sambil mengelus lembut wajah tampan sang putra.

"iya Mommy." langsung memeluk sang Mommy dengan hangat.

jadi Auliano ini hanya lebih dekat dengan Sang Mommy ketimbang Sang Daddy, Namun Auliano lebih mengikut Sifat Daddy Rasyid dingin dan keras kepala, tetapi dibalik itu pria tampan ini memiliki sifat lembut dan penyayang dari Sang Mommy.

.

.

.

Dengan menempuh perjalanan 4 jam akhirnya pria tampan itu sampai juga di kota B, setelah sampai pria tampan itu langsung saja mencari tempat yang akan ditempatinya selama 2 hari saja di kota itu.

🍁🍁🍁🍁

Waktu ke waktu dan berjalannya hari, setelah semua selesai dikerjakan pria tampan itu, akhirnya tibalah saatnya pria tampan itu untuk kembali ke kota kelahirannya.

Di Tempat Lain...

Tibalah saatnya juga dimana gadis desa itu akan pergi ke kota mengubah Nasib, soal pak Gani ibu Nur sudah memberitahu dan memberi penjelasan ke sang Suami, dengan hati yang mantap Akhirnya pak Gani pun terpaksa mengizinkan putrinya untuk pergi berkerja di kota.

Sementara menunggu seseorang datang menjemputnya, tampak Aulia yang memegang lengan ibunya dan bersandar di bahu sang ibu dengan raut wajah yang sedih menguatkan hatinya untuk tidak bersikap egois, Aulia sudah berjanji akan melakukan yang terbaik untuk kedua orang tuanya Walaupun dengan cara berjahuan.

"Aulia apa semuanya sudah siap?"tanya Tary yang tiba-tiba saja datang.

" Hm."jawabnya Ber'Hm saja dengan raut wajah lesuh.

"Nduk tenanglah semuanya akan baik-baik saja."ujar ibu Nur dengan lembut.

setelah menunggu beberapa menit, akhirnya mobil sedan hitam itu datang. Mobil yang akan membawa Aulia kekota, seorang pria dan wanita itu langsung keluar memberitahu siapa mereka dan apa tujuan mereka? Setelah memberitahu siapa mereka akhirnya mereka pun memberitahu perihal untuk keberangkatan Aulia.

Mereka mendengar seksama dan mengangguk pertanda kalau mereka semua telah mengerti, Tary langsung saja menyuruh Aulia untuk naik kemobil sedan hitam itu, sebelum naik Aulia memeluk sang ibu dan sang Ayah, dia begitu mencintai kedua orang tua yang sudah merawatnya dengan kasih sayang. mencium punggung tangan kedua orang tuanya dan masuk kedalam mobil, meninggalkan halaman rumahnya dimana tempat yang penuh kenangan tentangnya.

Sampailah di bandara, Aulia langsung saja naik ke pesawat dan bertemu dengan pramugari yang memberitahu tempat duduknya, sedangkan pria dan wanita yang menjemputnya tadi sudah mendapatkan tempat duduknya bagian belakang.

setelah duduk Aulia melihat pria Tampan yang lagi duduk bersebelahan dengannya, tak menunggu waktu yang lama akhirnya pesawat itu pun lepas landas membuat Aulia begitu terkejut, tanpa sengaja Aulia memegang erat tangan pria tampan yang ada disebelahnya itu. sontak saja membuat pria itu terkejut namun dia membiarkan gadis itu melakukannya, sepertinya pria tampan ini mengetahui jika gadis cantik disebelahnya baru menaiki pesawat.

Setelah pesawat itu sudah berjalan secara normal, gadis itu langsung terkejut karna tidak sadar jika dia sedang menggenggam erat tangan pria yang ada disebelahnya dengan cepat Aulia langsung melepaskannya.

"Maaf?"ucap Aulia tersipu Malu, dan pria itu hanya mengangguk saja.

sementara masih dalam pesawat Aulia melihat Takjub dari luar jendela pesawat melihat awan-awan bergantungan serta langit yang memancarkan mata. Pria tampan itu pun menyadari.

" Duduklah ditempatku!kau akan melihatnya dengan rasa puas."ucap Auliano, jadi pria tampan itu ialah Auliano pria tampan yang duduk bersebelahan dengan Aulia.

"tidak perlu Tuan, biar saya duduk disini saja."ucap aulia dengan tersenyum manis.

"tapi kau ingin melihatnya bukan? Pindahlah ketempat ku dan aku akan pindah ke tempat mu."Lanjut Auliano.

"Ahh Baiklah Tuan... kau memang sangat pengertian."ucap Aulia dengan tersenyum menunjukkan gigi putih ratanya.

Pada saat Aulia memandangi di luar jendela pesawat, pramugari cantik menghampiri mereka dengan membawa makanan serta minuman.

"Permisi Tuan dan Nona? Silahkan dinikmati hidangannya."ujar pramugari cantik itu dengan tersenyum ramah.

"Terimakasih Mbak?"ucap Aulia membalas dengan senyum Ramahnya juga.

"sepertinya ada yang Aneh yah?"jari telunjuknya memegang dagu sambil melihat makanan yang barusan diantar pramugari cantik tadi, seperti memikirkan sesuatu yang menurutnya ganjal di makanan itu."masa sayuran ini harus dicampur dengan susu kental?"jelas ucapnya didengar oleh pria disamping nya.

Auliano sampai terkekeh pelan."makanan itu namanya Salad, bagus untuk kesehatan. cobalah dulu... kau akan menyukainya."ucap Auliano sambil makan.

"Eh iya."ucap Aulia Tersipu Malu, jelas saja dia tidak tahu Namanya juga orang desa, saat makanan itu masuk kedalam mulutnya langsung saja Aulia membuangnya memakai tisue.

Bersambung..!!!

Terpopuler

Comments

Alisa channel

Alisa channel

Ini author beneran jago banget, keren! 👍

2024-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Aulia Adzania Gladisha
2 Bab 2: Mendadak
3 Bab 3: Ardiansyah Dellison Leyra
4 Bab 4: Rencana Berhasil
5 Bab 5:Bertemu
6 Bab 6:Di Pakai
7 Bab 7:Ketakutan Aulia
8 Bab 8:Lehermu Akan Patah
9 Bab 9:Tuan Pesawat
10 Bab 10:Aku Tidak Suka Penolakan!
11 Bab 11;Sary Mulai Beraksi
12 Bab 12:Penjelasan Sary
13 Bab 13:Harus Sadar diri
14 Bab 14:Rencana Licik Ardiansyah
15 Bab 15:Bubuk Pemicu Jantung
16 Bab 16;Kekhawatiran Tary
17 Bab 17:Aku Tidak Suka Penolakan!
18 Bab 18:Bagaimana ini?
19 Bab 19: Keraguan Daddy Rasyid
20 Bab 20:Kekhawatiran Aulia
21 Bab 21:Aku Tidak Selemah Yang Kau Pikirkan
22 Bab 22:Mengungkapkan Perasaan
23 Bab 23:Tuan Pengganggu
24 Bab 24:Aku Minta Putus
25 Bab 25:Handphone Baru
26 Bab 26:Tidak Dianggap
27 Bab 27:Jangan Pergi
28 Bab 28:Rumah Sakit
29 Bab 29:Aulia VS Suster
30 Bab 30:Bekicot Dan Landak Berduri
31 Bab 31:Kecurigaan Pak Gani dan ibu Nur
32 Bab 32:Buang Angin
33 Bab 33:Sangat Beruntung
34 Bab 34:Bersediakah kau menjadi istriku?
35 Bab 35:Jauhkan Tangan Kotormu itu!
36 Bab 36:Bernostalgia
37 Bab 37:Tidak Beraturan
38 Bab 38:Meminta Restu
39 Bab 39:Melamar
40 Bab 40:Angkat Kaki
41 Bab 41:Dokter Akbar
42 Bab 42: Fitting Baju Pengantin
43 Bab 43:Rencana Licik Ardiansyah
44 Bab 44:Jatuh Cinta
45 Bab 45:SAH!
46 Bab 46:Wanita Terindahku
47 Bab 47:Malam Pengantin
48 Bab 48:Meninggalnya Big Bos
49 Bab 49:Terobsesinya Sanum
50 Bab 50:Wanita Gila
51 Bab 51:Pergilah!
52 Bab 52:Maafkan Aku
53 Bab 53:Terobsesinya Sanum
54 Bab 54:Sisi Lain Aulia
55 Bab 55:Kesempatan Dalam Kesempitan
56 Bab 56:Rencana Mommy Rany
57 Bab 57:Rumah Kita
58 Bab 58:Cobaan
59 Bab 59:Membuat Dia Membenciku
60 Bab 60:Pelukan Terakhir
61 Bab 61:19 tahun yang lalu
62 Bab 62:Sikap Dingin Auliano
63 Bab 63:1 tahun Kemudian
64 Bab 64:Aulia Frustasi
65 Bab 65:Siapa Dia?
66 Bab 66:Kepergian Aulia
67 Bab 67:Terjebak Dalam Lift
68 Bab 68:Bertanggung Jawab
69 Bab 69:Rahasia Besar
70 Bab 70:Sesakit Inikah Diabaikan?
71 Bab 71:Pergi
72 Bab 72:Biarkan aku Berkhianat
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1: Aulia Adzania Gladisha
2
Bab 2: Mendadak
3
Bab 3: Ardiansyah Dellison Leyra
4
Bab 4: Rencana Berhasil
5
Bab 5:Bertemu
6
Bab 6:Di Pakai
7
Bab 7:Ketakutan Aulia
8
Bab 8:Lehermu Akan Patah
9
Bab 9:Tuan Pesawat
10
Bab 10:Aku Tidak Suka Penolakan!
11
Bab 11;Sary Mulai Beraksi
12
Bab 12:Penjelasan Sary
13
Bab 13:Harus Sadar diri
14
Bab 14:Rencana Licik Ardiansyah
15
Bab 15:Bubuk Pemicu Jantung
16
Bab 16;Kekhawatiran Tary
17
Bab 17:Aku Tidak Suka Penolakan!
18
Bab 18:Bagaimana ini?
19
Bab 19: Keraguan Daddy Rasyid
20
Bab 20:Kekhawatiran Aulia
21
Bab 21:Aku Tidak Selemah Yang Kau Pikirkan
22
Bab 22:Mengungkapkan Perasaan
23
Bab 23:Tuan Pengganggu
24
Bab 24:Aku Minta Putus
25
Bab 25:Handphone Baru
26
Bab 26:Tidak Dianggap
27
Bab 27:Jangan Pergi
28
Bab 28:Rumah Sakit
29
Bab 29:Aulia VS Suster
30
Bab 30:Bekicot Dan Landak Berduri
31
Bab 31:Kecurigaan Pak Gani dan ibu Nur
32
Bab 32:Buang Angin
33
Bab 33:Sangat Beruntung
34
Bab 34:Bersediakah kau menjadi istriku?
35
Bab 35:Jauhkan Tangan Kotormu itu!
36
Bab 36:Bernostalgia
37
Bab 37:Tidak Beraturan
38
Bab 38:Meminta Restu
39
Bab 39:Melamar
40
Bab 40:Angkat Kaki
41
Bab 41:Dokter Akbar
42
Bab 42: Fitting Baju Pengantin
43
Bab 43:Rencana Licik Ardiansyah
44
Bab 44:Jatuh Cinta
45
Bab 45:SAH!
46
Bab 46:Wanita Terindahku
47
Bab 47:Malam Pengantin
48
Bab 48:Meninggalnya Big Bos
49
Bab 49:Terobsesinya Sanum
50
Bab 50:Wanita Gila
51
Bab 51:Pergilah!
52
Bab 52:Maafkan Aku
53
Bab 53:Terobsesinya Sanum
54
Bab 54:Sisi Lain Aulia
55
Bab 55:Kesempatan Dalam Kesempitan
56
Bab 56:Rencana Mommy Rany
57
Bab 57:Rumah Kita
58
Bab 58:Cobaan
59
Bab 59:Membuat Dia Membenciku
60
Bab 60:Pelukan Terakhir
61
Bab 61:19 tahun yang lalu
62
Bab 62:Sikap Dingin Auliano
63
Bab 63:1 tahun Kemudian
64
Bab 64:Aulia Frustasi
65
Bab 65:Siapa Dia?
66
Bab 66:Kepergian Aulia
67
Bab 67:Terjebak Dalam Lift
68
Bab 68:Bertanggung Jawab
69
Bab 69:Rahasia Besar
70
Bab 70:Sesakit Inikah Diabaikan?
71
Bab 71:Pergi
72
Bab 72:Biarkan aku Berkhianat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!