Bab 2: Mendadak

Tepat pukul empat sore kini Aulia dan kedua orang tuanya mulai mengatur barang-barang untuk segera pulang, karna ikan yang mereka jual kini telah habis.

"Huuhhh... Syukur alhamdulillah ayah ibu akhirnya habis juga yah ikannya."ucap Aulia yang telah habis membersihkan meja ikannya.

"iya alhamdulillah, itu karna berkat kamu juga yang selalu membantu ayah dan ibu sayang."

"yah ibu bisa saja mujinya,kan Aulia jadi malu di puji ibu kayak gitu."ucap Aulia dengan terkekeh.

"Sudah-sudah pokonya ayah berterimakasih untuk kedua wanita hebat ku, kalian telah membantu pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh ayah saja, tanpa harus membawa kamu sama ibu kamu untuk berkerja, ayah merasa seperti kepala rumah tangga yang tidak bertanggung jawab, maafkan ayah nak, Adek.."ucap pak Gani dengan panjang lebar, sambil tertunduk karna merasa kasihan kepada istri dan anaknya yang setiap hari harus menjual ikan dipasar bersamanya, seharusnya itu pekerjaan yang dilakukan pak Gani sendirian tanpa harus melibatkan istri dan anaknya.

"Heii... ayah jangan berbicara seperti itu, semuanya memang harus melakukanya bersama ayah, ayah jangan merasa bersalah, ayah tidak pernah memaksa aku dan ibu untuk membantu ayah menjual ikan, ini semua karna Aulia dan ibu, jangan seperti itu ayah, aulia tetap mencintai mu sebagai pahlawan Aulia yang terkadang tak pernah mengenal lelah, jam 6 sore ayah harus berangkat melaut, dan jam 2 malam ayah pulang dan tidur mungkin hanya 4 jam saja, setelah itu jam 7 pagi ayah harus berangkat lagi menjual ikan kepasar, ayah yang seharusnya pekerja keras ayah tak pernah kenal lelah, aku mencintaimu ayah sangat mencintaimu, jadi jangan pernah berkata seperti itu lagi."ucap aulia langsung memeluk sang ayah dan disusul sang ibu.

"aku mencintaimu suamiku... jangan pernah berkata seperti itu lagi, itu sangat menyakitkan untuk aku."ibu Nur berkata dalam pelukan suami dan anaknya.

" terimakasih dua wanita hebat ku, aku juga sangat-sangat mencintai kalian lebih dari apapun di dunia ini."ucap pak Gani dengan terseduh, sambil mengecup kepala kedua wanita hebatnya.

setelah itu keluarga pak Gani menunggu angkot yang akan datang membawa mereka pulang.

klekksss... Klekksss... Klekksss...

"ayo mang naik.."ucap bang dimas sang sopir angkot.

Dengan menempuh perjalanan yang hanya 30 menit itu, akhirnya sampai juga dirumah mereka, rumah yang hanya dengan dinding saja dan tidak terlalu luas, memiliki dua kamar ruang tamu dapur serta kamar mandi, rumah itu kelihatan rapi dan bersih, siapa lagi kalau bukan aulia seorang gadis yang sangat rajin yang telah membuatnya menjadi bersih dan rapi, dengan depan rumah yang memiliki banyak bunga menambahkan kesejukan di desa itu.

🍁🍁🍁🍁

sebuah mobil Lamborghini Aventador berwarna merah melaju membelah jalanan kota A, yang setiap harinya memang selalu ramai.

Dilihat dari sang pengemudi yang tampan itu, kelihatannya sedang menahan sakit sambil memegang dada bagian kirinya, karna sedari tadi dia memang tidak meminum obatnya sama sekali, karna memang belakangan ini dia tidak pernah merasakan sakit yang biasa dia rasakan pada dada bagian kirinya.

"Akkhhhh... kenapa nafasku sesak sekali."sambil memegang dada kirinya dengan kuat.

Setelah itu dia berhenti dipinggir jalan, dan langsung mengambil stock obatnya yang memang disengaja disimpan didalam mobil dan langsung mengambil air mineral untuk diminumnya perlahan dan perlahan sakit pada dada kirinya pun menghilang, lalu dia melajukan mobilnya lagi.

Setelah menempuh satu jam akhirnya mobil mewah itu telah sampai dihalaman mansion yang sangat mewah Nan luas itu, mansion mewah dengan bangunan tiga lantai, dan pengawal yang begitu banyak berjaga-jaga.

tak seorang pun yang sembarangan bisa masuk ke mansion mewah itu, sebelum melalui tahap pemeriksaan dari pengawal yang berjaga-jaga di gerbang utama, mereka semua terlatih dengan menguasai teknik bela diri yang sangat luar biasa, tapi semua itu semata-mata demi keamanan keluarga Hutama Sanjaya, dan selain itu banyak mobil-mobil yang mewah terpajang rapi digarasi mobil yang dijaga oleh banyak pengawalnya.

tampak seorang pria yang sangat tegap dan wajah yang datar menuju ruang tamu, menemui sang Daddy.

"ada apa, apa yang ingin Daddy sampaikan?."

"duduk dulu ano, ini soal serius dan juga sangat mendadak, kau tau Pak Yahya Morgan kepala dari proyek yang akan kau tangani di kota B, baru saja dia menelpon menyuruhmu besok harus kesana untuk segera mengembangkan proyek yang sudah dia buat, dia ingin menyerahkan sama kamu, dia sangat mempercayai mu dan ini sangat menguntungkan buat perusahan kita, kamu harus pergi besok.!!"ucap Daddy Rasyid memperjelaskan.

"tapi bukannya ini sangat mendadak, bukankah perjanjiannya setelah proyek itu jadi, lalu mengapa dengan secepat ini?sedangkan pekerjaan dikantor lagi menumpuk."

"bukankah itu lebih bagus son, dengan begitu kita akan mendapatkan untung lebih besar, dan soal pekerjaan disini biar kau serahkan saja pada asisten dan Daddy mu, kau tetap pergi Ano.!"tegas Daddy Rasyid yang tak ingin dibantah.

"benar tuan kau tidak perlu memikirkan pekerjaan disini, apa kau ragu dengan asisten mu yang gesit ini? Semuanya akan dikerjakan dengan baik tuan."ucap jumadin orang terpercaya keluarga Hutama Sanjaya sekaligus asisten pribadi Auliano Putra Hutama sanjaya.

"Hm... Baiklah aku akan pergi besok."

"memang harus begitu, karna kau lah penerus Hutama Sanjaya dan harapan Daddy satu-satunya."

"yah sudah kalau begitu aku keatas dulu."ucap Auliano yang beranjak dari tempanya.

"Ano tunggu dulu sayang..."ucap Mayana Mommy Auliano." apakah kau sudah meminum obatmu nak?kau jangan masa bodoh dengan kesehatan mu, Mommy akan menyalahkan diri Mommy jika terjadi sesuatu sama kamu ano."

"Mommy jangan khawatir, ano sudah dewasa Ano tahu dengan kesehatan Ano sendiri."ucap Auliano sambil menangkupkan kedua wajah seorang yang telah melahirkannya.

Mommy Mayana langsung memeluk putra tunggalnya itu dengan mata berkaca-kaca, karna biar bagaimana pun Mayana tidak mau terjadi sesuatu dengan putra semata wayangnya itu, karna Auliano memiliki keturunan penyakit dari mertua laki-lakinya, lamban laun Auliano akan merasakannya jika dia selalu membuat masa bodoh, seperti tidak terjadi apa-apa dengan dirinya.

"sudah yah Mommy, ano keatas dulu membersihkan diri."auliano tidak mau berlama-lama didepan Mommy Mayana, karna dia takut jika dirinya juga akan ikut sedih.

"iya sayang.." ucap Mommy Mayana sambil mencium pipi mulus putranya yang sangat tampan itu.

"Maafkan Ano Mommy, Ano sudah membohongi mu, sebenarnya tadi ano sudah merasakan betapa sakitnya ketika penyakit itu datang. tapi ano tidak ingin membuat Mommy khawatir."Gumannya dalam hati, setelah pamit dari Mommy Mayana dia langsung pergi.

Bersambung...!!

Terpopuler

Comments

ella ellie

ella ellie

Tindihan perasaan!

2024-08-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Aulia Adzania Gladisha
2 Bab 2: Mendadak
3 Bab 3: Ardiansyah Dellison Leyra
4 Bab 4: Rencana Berhasil
5 Bab 5:Bertemu
6 Bab 6:Di Pakai
7 Bab 7:Ketakutan Aulia
8 Bab 8:Lehermu Akan Patah
9 Bab 9:Tuan Pesawat
10 Bab 10:Aku Tidak Suka Penolakan!
11 Bab 11;Sary Mulai Beraksi
12 Bab 12:Penjelasan Sary
13 Bab 13:Harus Sadar diri
14 Bab 14:Rencana Licik Ardiansyah
15 Bab 15:Bubuk Pemicu Jantung
16 Bab 16;Kekhawatiran Tary
17 Bab 17:Aku Tidak Suka Penolakan!
18 Bab 18:Bagaimana ini?
19 Bab 19: Keraguan Daddy Rasyid
20 Bab 20:Kekhawatiran Aulia
21 Bab 21:Aku Tidak Selemah Yang Kau Pikirkan
22 Bab 22:Mengungkapkan Perasaan
23 Bab 23:Tuan Pengganggu
24 Bab 24:Aku Minta Putus
25 Bab 25:Handphone Baru
26 Bab 26:Tidak Dianggap
27 Bab 27:Jangan Pergi
28 Bab 28:Rumah Sakit
29 Bab 29:Aulia VS Suster
30 Bab 30:Bekicot Dan Landak Berduri
31 Bab 31:Kecurigaan Pak Gani dan ibu Nur
32 Bab 32:Buang Angin
33 Bab 33:Sangat Beruntung
34 Bab 34:Bersediakah kau menjadi istriku?
35 Bab 35:Jauhkan Tangan Kotormu itu!
36 Bab 36:Bernostalgia
37 Bab 37:Tidak Beraturan
38 Bab 38:Meminta Restu
39 Bab 39:Melamar
40 Bab 40:Angkat Kaki
41 Bab 41:Dokter Akbar
42 Bab 42: Fitting Baju Pengantin
43 Bab 43:Rencana Licik Ardiansyah
44 Bab 44:Jatuh Cinta
45 Bab 45:SAH!
46 Bab 46:Wanita Terindahku
47 Bab 47:Malam Pengantin
48 Bab 48:Meninggalnya Big Bos
49 Bab 49:Terobsesinya Sanum
50 Bab 50:Wanita Gila
51 Bab 51:Pergilah!
52 Bab 52:Maafkan Aku
53 Bab 53:Terobsesinya Sanum
54 Bab 54:Sisi Lain Aulia
55 Bab 55:Kesempatan Dalam Kesempitan
56 Bab 56:Rencana Mommy Rany
57 Bab 57:Rumah Kita
58 Bab 58:Cobaan
59 Bab 59:Membuat Dia Membenciku
60 Bab 60:Pelukan Terakhir
61 Bab 61:19 tahun yang lalu
62 Bab 62:Sikap Dingin Auliano
63 Bab 63:1 tahun Kemudian
64 Bab 64:Aulia Frustasi
65 Bab 65:Siapa Dia?
66 Bab 66:Kepergian Aulia
67 Bab 67:Terjebak Dalam Lift
68 Bab 68:Bertanggung Jawab
69 Bab 69:Rahasia Besar
70 Bab 70:Sesakit Inikah Diabaikan?
71 Bab 71:Pergi
72 Bab 72:Biarkan aku Berkhianat
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1: Aulia Adzania Gladisha
2
Bab 2: Mendadak
3
Bab 3: Ardiansyah Dellison Leyra
4
Bab 4: Rencana Berhasil
5
Bab 5:Bertemu
6
Bab 6:Di Pakai
7
Bab 7:Ketakutan Aulia
8
Bab 8:Lehermu Akan Patah
9
Bab 9:Tuan Pesawat
10
Bab 10:Aku Tidak Suka Penolakan!
11
Bab 11;Sary Mulai Beraksi
12
Bab 12:Penjelasan Sary
13
Bab 13:Harus Sadar diri
14
Bab 14:Rencana Licik Ardiansyah
15
Bab 15:Bubuk Pemicu Jantung
16
Bab 16;Kekhawatiran Tary
17
Bab 17:Aku Tidak Suka Penolakan!
18
Bab 18:Bagaimana ini?
19
Bab 19: Keraguan Daddy Rasyid
20
Bab 20:Kekhawatiran Aulia
21
Bab 21:Aku Tidak Selemah Yang Kau Pikirkan
22
Bab 22:Mengungkapkan Perasaan
23
Bab 23:Tuan Pengganggu
24
Bab 24:Aku Minta Putus
25
Bab 25:Handphone Baru
26
Bab 26:Tidak Dianggap
27
Bab 27:Jangan Pergi
28
Bab 28:Rumah Sakit
29
Bab 29:Aulia VS Suster
30
Bab 30:Bekicot Dan Landak Berduri
31
Bab 31:Kecurigaan Pak Gani dan ibu Nur
32
Bab 32:Buang Angin
33
Bab 33:Sangat Beruntung
34
Bab 34:Bersediakah kau menjadi istriku?
35
Bab 35:Jauhkan Tangan Kotormu itu!
36
Bab 36:Bernostalgia
37
Bab 37:Tidak Beraturan
38
Bab 38:Meminta Restu
39
Bab 39:Melamar
40
Bab 40:Angkat Kaki
41
Bab 41:Dokter Akbar
42
Bab 42: Fitting Baju Pengantin
43
Bab 43:Rencana Licik Ardiansyah
44
Bab 44:Jatuh Cinta
45
Bab 45:SAH!
46
Bab 46:Wanita Terindahku
47
Bab 47:Malam Pengantin
48
Bab 48:Meninggalnya Big Bos
49
Bab 49:Terobsesinya Sanum
50
Bab 50:Wanita Gila
51
Bab 51:Pergilah!
52
Bab 52:Maafkan Aku
53
Bab 53:Terobsesinya Sanum
54
Bab 54:Sisi Lain Aulia
55
Bab 55:Kesempatan Dalam Kesempitan
56
Bab 56:Rencana Mommy Rany
57
Bab 57:Rumah Kita
58
Bab 58:Cobaan
59
Bab 59:Membuat Dia Membenciku
60
Bab 60:Pelukan Terakhir
61
Bab 61:19 tahun yang lalu
62
Bab 62:Sikap Dingin Auliano
63
Bab 63:1 tahun Kemudian
64
Bab 64:Aulia Frustasi
65
Bab 65:Siapa Dia?
66
Bab 66:Kepergian Aulia
67
Bab 67:Terjebak Dalam Lift
68
Bab 68:Bertanggung Jawab
69
Bab 69:Rahasia Besar
70
Bab 70:Sesakit Inikah Diabaikan?
71
Bab 71:Pergi
72
Bab 72:Biarkan aku Berkhianat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!