Bab 3
"Dimana kau ansa?" Pikir Arka bingung. Kemudian ia mendengar suara Isak tangis... "Hiks....hiks... Sakit biru, sakit..." Dan dugaan arka benar jika yang menangis adalah ansa... "Kenapa bir? Kenapa? Kau menjadi bulan penyinar orang lain, tapi kau justru menjadi meteor yang menghancurkan untuk ku" ucap ansa berbicara sendiri... "Ansa, kau mungkin menganggap nya begitu, tapi apa kau tak mau menganggap ku ada?" Tanya arka yang tiba-tiba muncul.... "A-arka?" Gugup ansa... "Kau pernah kan menganggap biru sebagai bulan penyinar mu? Tapi apa kau juga pernah menganggap bintang di sisi mu penyinar juga? Ingat sa, langit bisa terang bukan hanya sang rembulan tapi juga sang bintang..." Ucap arka, "maksudmu?" Bingung ansa, "aku menyukai mu dari dulu ansa" ucap arka... "Apa? Tapi kenapa kau diam?" Tanya ansa, "karena perasaan mu jauh lebih berharga dibanding perasaan ku ansa" jawab arka lebih, ia sudah pasrah dengan cintanya ini...
Kemudian ketika arka hendak pergi, ansa menahan nya. "Arka, terimakasih.. kau benar, sang bintang juga pantas bersinar menyinari malam, dan aku Ansa, membiarkan bintang arka bersinar menyinari hati ku sebagai bintang penerang, karena bintang jauh lebih indah dari bulan" ujar ansa.... Kemudian arka pun menoleh kebelakang, melihat ansa tengah tersenyum padanya.... "Kau?...." Bingung arka, "kau seharusnya tau maksud ku bukan? Arka?" Ucap ansa, "terimakasih ansa, kau membiarkan ku lebih bersinar dari bulan di hatimu..." Ucap arka kemudian memeluk arka...
Akhirnya mereka pun jadian.
Esok harinya tiba... Hari Minggu yang dinanti semua orang, hari yang paling menyenangkan!
Sekarang pukul 07.30, arka masih tertidur di kamarnya.... "Ting" bunyi notifikasi berbunyi yang membangunkan arka... "Eugh... Siapa pagi-pagi begini mengirim pesan?" Bingung arka, kemudian ia beranjak bangun dari tidur nya, lalu membuka handphone nya... "Biru" itulah nama pengirim pesan yang tertera di sana. Kemudian arka pun membuka pesan apa yang di kirim kan pada nya pagi-pagi begini?
"Bisa kita berbicara di cafe melati jam 08.00?" Isi pesan yang dikirimkan biru pada Arga.... "Tentu" jawab arka di pesan itu... Kemudian arka pun bergegas bangun dan bersiap siap untuk bertemu biru...
Sesampainya di cafe melati......
"Arka, sebelah sini" seru biru dari sisi sebelah kanan pintu, "ah ya!" Kemudian arka pun berjalan mendekati biru.....
Arka pun duduk di depan biru, "ada apa?" Tanya arka, "aku minta maaf... Aku tak tahu jika ternyata masalah nya akan serumit ini" ujar biru, "huft... Tak masalah, aku paham jika kau tak mencintai ansa" jawab arka, "lalu bagaimana dengan nya sekarang?" Tanya biru, "setelah kejadian kemarin... Ia menangis, dan kami sempat berbicara, lalu....." Ucapan arka terhenti sejenak, "lalu apa?" Tanya biru penasaran, "kami jadiannn" girang arka, "seharusnya aku berterima kasih, jika bukan karena mu aku tak akan bisa jadian dengan ansa" lanjut arka... "Hahaha baguslah, jika kalian akhirnya bahagia, aku senang" jawab biru lega... Ia pikir masalah ini akan panjang...
Kemudian setelah perbincangan itu, mereka memesan kopi dan beberapa cemilan, "ngomong ngomong, perlombaan olimpiade sains bagaimana persiapan nya?" Tanya arka, "ah itu.... Semua nya aman, tinggal menunggu hari lomba nya" jawab biru santai, "oh ya? Tanggal berapa? Aku lupa" tanya arka lagi, "hari Rabu depan" jawab biru sembari meminum kopi nya, "oh ya? Berarti 3 hari lagi ya, semoga berhasil" ucap arka menyemangati biru....
akhirnya permasalahan antara mereka selesai.... kini mereka sedang mempersiapkan untuk perlombaan olimpiade sains...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments