Tidak ada yang bisa Kanya dan Embun lakukan selain menenangkan hati Lala. Si kecil Dante yang melihat orang-orang di sekitarnya menangis pun jadi ikut menangis.
"Huaa..." tangisan Baby Dante akhirnya mengalihkan perhatian Embun pada putranya. Dia langsung saja memangku Dante dan menenangkan hati putranya itu.
Sementara Kanya, perhatiannya masih saja fokus pada Lala. Dia masih saja menangis sambil memeluk tubuh gadis kecil itu.
"Lala jangan bersedih lagi ya, jangan perduliin kata teman-teman juga karena besok Lala gak bawa mama ke sekolah. Lala kan masih punya Nenek Liani yang bisa Lala bawa ke sekolah." Kata Kanya.
Si kecil Lala menggelengkan kepala. Walaupun nanti Mama Liani yang masih bisa mendampingi dirinya, tapi tetap saja Lala menginginkan sosok seorang mama yang mendampinginya.
"Lala maunya sama Mama. Lala mau kasih tau teman-teman kalau Lala punya Mama." Lirih Lala.
Kanya bingung harus menjawab apa. Dia takut salah berbicara dan membuat Albert jadi marah kepadanya nantinya.
"Tante Kanya, Tante mau gak temanin Lala ke sekolah besok?" Pinta Lala tiba-tiba. Sontak saja permintaan gadis kecil itu membuat Kanya, Mama Liani dan Embun terkejut mendengarnya. Mereka tidak menyangka jika Lala akan meminta hal demikian pada Kanya.
"Lala..." Kanya merasa bingung harus menjawab apa. Dia sampai menatap Embun meminta bantuan jawaban.
"Tante Kanya kenapa diam? Tante gak mau temanin Lala ke sekolah ya?" Tanya Lala. Air mata gadis kecil itu kembali mengalir karena Kanya tak memberikan jawaban atas permintaannya.
"Lala, Tante..." Kanya merasa semakin bingung. Terlebih dari kejauhan Albert sudah menatapnya dengan tatapan yang semakin dingin.
"Kanya, Tante sangat berterima kasih pada kamu jika kamu mau menemani Lala besok." Kata Mama Liani. Dari raut wajah Mama Liani saat ini, terlihat jika Mama Liani sangat menginginkan Kanya mengiyakan permintaan cucunya.
Kanya bingung harus bagaimana. Dia takut jika akan membuat Albert murka nantinya jika ia mengiyakannya.
"Tante?" Bibir Lala bergetar menatap wajah Kanya.
"Tante Kanya mau kok besok temani Lala ke sekolah!" Merasa tidak tahan melilat kesedihan Lala, Embun akhirnya angkat suara. Jawaban yang Embun berikan pun membuat Kanya tak bisa lagi mundur untuk ikut mengiyakan permintaan Lala.
"Tante Kanya bener mau temanin Lala ke sekolah besok?" Tanya Lala dengan mata berkedip-kedip.
Kanya mengangguk seraya tersenyum mengiyakan perkataan Lala. "Benar, Sayang. Apa Lala senang kalau Tante mau temani Lala besok?" Tanya Kanya.
"Senang. Lala sangat senang. Terima kasih, Tante!" Balas Lala. Dia langsung saja memeluk tubuh Kanya sangking senangnya.
Kanya tersenyum haru sambil membalas pelukan Lala. Ternyata memberikan kebahagiaan pada gadis kecil seperti Lala tidak perlu harta yang berlimpah dan mainan yang banyak. Cukup dengan memberikannya kasih sayang seorang ibu, sudah cukup berharga bagi gadis kecil itu.
Setelah pelukannya di tubuh Kanya terlepas, Lala segera berlari ke arah Albert. Seakan tahu bagaimana sikap sang papa, Lala langsung saja berkata. "Papah, boleh ya kalau besok Lala ditemanin Tante Kanya di acara hari ibu di sekolah." Pinta Lala. Kini kedua bola matanya yang putih sudah kembali dibalut cairan bening saat meminta pada sang papa.
Hembusan napas Albert terbuang kasar di udara. Merasa tidak kuat menghancurkan kebahagiaan putrinya saat ini, Albert akhirnya mengangguk mengiyakannya.
"Boleh, Sayang." Kata Albert sambil memeluk tubuh sang putri.
"Terima kasih, Papah. Lala sangat sayang sama Papah." Balas Lala sambil menangis di dalam pelukan sang papa.
***
Selamat datang di karya baru SHy. Mari tinggalkan komentar, rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dan like, dan favorit lebih dulu ya🤗❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Ila Lee
biar lh ab nak MU bahagia Albert jgn terlalu mengenang masa lalu biar lh berlalu isteri MU juga sudah tenang di sana
2025-04-17
0
febby fadila
masalah apa albert sama kanya pensaran deee
2025-03-09
1
Denni Siahaan
semoga papanya jatuh cinta
2025-01-07
1