Bang Ratanca terbayang wajah Dinar namun hatinya gelisah memikirkan tatap mata Dinar yang tadi sempat berjongkok di paha Bang Langkit.
'B*****t, si penyu. Apa dia naksir Dinar?? Tapi katanya kemarin dia nggak suka Dinar??? Aku perlu tanyakan langsung atau tidak??'
Bolak balik menata posisi dan arah tidurnya, namun hatinya masih tetap tidak bisa tenang.
//
"Kompreng naksir Nada??? Bukankah sepertinya dia naksir Dinar??? Pengen kuhajar betul mulutnya yang mencla-mencle itu." Gerutu Bang Langkit.
Dirinya juga tidak jenak mengatur posisi dan arah tidurnya. Pikirannya pun hanya terbayang wajah Nada tapi sekaligus kesal karena sahabatnya seakan menyukai Nada.
"Mau gelud ya gelud dah. Pusing kepala ku."
***
Jam komandan pagi ini mengisi tentang menjunjung tinggi kehormatan wanita, kasus judi online dan juga maraknya nark**ika di sekitar kita.
Ekor mata kedua perwira saling lirik, terutama saat membahas tentang nark**ika, namun kembali pada wajah tenang mereka. Sementara ada perkara yang harus mereka kesampingkan lebih dahulu.
...
Banyak anggota yang duduk berkumpul usai kegiatan lapangan. Mereka sibuk dengan obrolan masing-masing. Hanya Bang Ratanca saja yang terlihat tidak menunjukkan senyumnya, ia sibuk dengan ponselnya sendiri.
Bang Langkit yang duduk di sampingnya sempat melirik dan membaca pesan singkat dari ibu sahabatnya itu untuk meminta putranya segera menikah dengan gadis pilihan nya.
Terlihat Bang Ratanca memijat pelipisnya, wajah pria itu tampak kesal. Ia pun berpamitan dan menjauh dari yang lain.
Paham akan kekesalan sahabatnya, Bang Langkit pun mengikutinya. Benar saja, ia mendengar sahabatnya itu sedang bertengkar hebat dengan sang ibu.
"Jangan pernah memaksaku lagi..!!" Bentaknya. "Aku punya gadis pilihan ku sendiri." Jawab Bang Ratanca.
Bang Langkit mengepalkan tangan dengan geram. Ia meninggalkan sahabatnya dengan perasaan kesal meledak-ledak.
...
Sore usai apel siang, Bang Langkit kembali menemui Dinar. Hal yang sama pun juga di lakukan Bang Ratanca.
Di kampusnya, Nada tersenyum melihat Bang Ratanca kembali menemuinya dan membawanya lagi beberapa coklat favorit Nada.
Tak sengaja saat itu Bang Langkit melihat nya, hatinya pun merasa geram. Bang Langkit segera menemui Dinar yang baru saja usai menjalani masa orientasi mahasiswa baru.
Dari kejauhan, Bang Ratanca tak kalah geram melihat sahabatnya memberikan perhatian lebih untuk Dinar.
...
Nada duduk di balkon kamarnya sembari meneguk teh hijau yang ia sukai. Bibir manisnya tersungging senyum memikirkan seseorang yang sering bertandang ke rumahnya.
Di atas tempat tidur, Dinar pun gelisah. Bayang sahabat kakak tertuanya terus berputar dalam ingatan.
\=\=\=
Bang Ratanca baru saja kembali dari kantor. Tubuhnya sudah sangat lelah apalagi besok masih harus bekerja lagi.
Baru saja akan masuk ke dalam kamar mess nya, Bang Langkit sudah menarik lengannya.
"Kau ada hubungan dengan Nada???" Tanyanya seperti menuduh.
"Kalau iya, memang kenapa???? Kita juga masih bujangan. Apa salahnya?" Rasa lelah Bang Ratanca seketika menaikan emosinya.
"Apa kau tidak tau selama ini aku jatuh hati dengan Nada???"
"Oyaaa??? Lalu kenapa matamu selalu jelalatan menatap Dinar?????" Balas Bang Ratanca tak kalah sengit.
Beberapa detik kemudian mereka saling terdiam dan saling melempar pandangan.
Kedua perwira muda itu akhirnya sama-sama membuang muka yang sudah merah padam lalu dengan cepat sama-sama masuk ke dalam kamar masing-masing.
~
"Astaga.. ternyata Kompreng suka sama Dinar??" Bang Langkit tersenyum tipis saat menyadari sahabatnya tidak memiliki hati untuk Nada. "Masalahnya, Dinar suka sama siapa??? Bukankah setiap kali aku yang menemuinya?????"
//
Bang Ratanca mondar mandir di dalam kamarnya. Ia gelisah mengingat sahabatnya selalu menemui Dinar di kampus.
"Dinar itu polosnya bukan main. Bagaimana kalau Dinar malah kepincut sama si Penyu?? Sudah buat apa saja mereka???? Duuhh sakitnya kepalaku mikir si Dinar. Masa iya, Penyu berani ngotak-atik 'barang kesayangan ku'??"
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Lita Pujiastuti
iki piye to ...bisa jadi ,salah umpan lhooo....
ranca nemui Nada utk cari tahu ttg Dinar. Langkit nemui Dinar utk cari tau ttg Nada.....yakin...bs salah paham nanti...
2025-01-19
0
siti muhlihah
duh gusti alamat ini mah🤦♀️
2024-07-23
1
Nining Dwi Astuti
anakY bang Arbath ko' g kelihatan y cuma bang Dalu aj🤔🤔, kayaY jodoh yg tertukar nich bakalan 😁✌️
2024-07-23
1