Sukses

Namun, tidak ada yang tampak aneh. Untungnya para penumpang lain di halte sibuk dengan urusan mereka masing-masing, sehingga tak menyadari apapun yang terjadi padanya.

" Maaf lupa tuan, Hadiah: Super Skill Bela Diri."

?????

Dimas merasakan detak jantungnya meningkat. Ia tahu ini bukan hal biasa semudah terdengarnya. kategori misinya saja berbahaya?

Tapi sejak mendapatkan sistem ini, hidupnya memang penuh kejutan, Kedatangan misi khusus seperti ini memang sangat di nantikannya, Dan misi khusus pertama ini terasa lebih mendesak.

Tanpa berpikir panjang, Dimas bangkit dan melangkah kembali menuju ke gang di menuju pemukiman kost. Matanya mencari-cari ibu kost dan Astrid lagi. Tindakannya tepat, Begitu masuk gang, Di kejauhan ia melihat mereka. Ibu kost, seorang wanita paruh baya yang sosoknya sudah dia hafal, terlihat sedang di kerubuti tiga lelaki dan mereka terlihat obrolan.

Dimas mempercepat langkah dengan berlari kecil setelah jaraknya tinggal beberapa meter ia bisa melihat ibu kost yang tampak terlihat panik. Sedang Astrid, gadis muda yang menyewa kamar di kosan sebelah yang juga salah satu properti milik ibadah kost, nampak adu mulut dengan salah satu lelaki.

Mereka dikelilingi oleh tiga lelaki yang tebakan Dimas adalah preman di komplek sekitar. Dengan cepat, Dimas mengambil kayu sepanjang kurang lebih 1m dengan lebar 7 sampai 10 cm yang tergeletak di dekat tong sampah mendekati mereka. Napasnya memburu, tapi langkahnya mantap. Ia tahu apa yang harus dilakukan.

Tanpa basa-basi diayunkan sepotong kayu itu ke arah tengkuk salah satu preman yang terlihat berdiri di tengah dan kebetulan yang paling berperawakan paling besar di antara ketiganya.

Bukkk!

terdengar suara teredam saat dengan tepat pukulan itu menghantam tengkuk preman di tengah. Sesaat kemudian ia roboh jatuh ke jalan.

"Hei!" teriak Kedua preman lain berbarengan sambil menoleh, wajah mereka menunjukkan ekspresi kebingungan yang berangsur berubah menjadi kemarahan.

"Apa urusanmu?" salah satu preman berteriak, melangkah maju dengan tinju terangkat.Dimas tidak mundur. Dengan gerakan cepat dan terukur, ia menyambut pukulan preman itu dengan ayunan menyamping ke arah bagian plexus solaris(bagian tengah perut)yang Dimas yakin akan berakibat fatal , karena bisa menyebabkan kehilangan nafas sementara dan menimbulkan nyeri hebat.

Blugh!

suara teredam kembali terdengar. Kemudian preman itu jatuh berlutut dan memegangi perutnya. memanfaatkan momen tersebut, Dimas segera menoleh ke preman tersisa yang tampak ragu, tapi ia segera menyerang. Dimas bergerak lebih cepat beberapa detik dan langsung menyarangkan sebuah pukulan keras dengan sisa tenaganya ke bagian rahang,..

Wuttt!

Ternyata preman ini bisa dengan lincah menghindari pukulannya dan bahkan melancarkan sebuah tendangan yang tepat mengenai perut Dimas. Ia merasakan nyeri dan mengernyit, adrenalin mengalir dalam tubuhnya, nafasnya memburu, namun adegan ini harus diselesaikan!

dengan gerakan yang tidak terpikirkan lawan,saat preman itu lengah karena mengira Dimas sedang kewalahan merasakan tendangannya barusan, Mendadak ia merasakan sakit pada telapak kaki kanannya yang terbungkus sepatu nike kw ,terasa begitu menyakitkan..dan belum sempat mengaduh,sebuah pukulan upper cut dari ujung balok kayu menghantam dagunya secara telak. preman terakhir itupun akhirnya tumbang terjengkang,kemudian menggeletak tak berdaya.

Ternyata dengan modal nekat,Tak butuh waktu lama bagi Dimas untuk mengalahkan mereka. Ketiga preman itu tergeletak di tanah, Satu pingsan,sementara yang dua mengerang kesakitan. Ibu kost dan Astrid memandangnya dengan mata terbelalak, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

"Dimas, kamu luar biasa!" seru Astrid, suaranya gemetar antara ketakutan dan kekaguman.

Dimas tersenyum lelah, menahan napas dan sedikit nyeri di perutnya.

"Ayo, kita pergi dari sini sebelum mereka bangkit lagi," ujarnya, membantu ibu kost dan Astrid naik kembali ke motor mereka.Saat mereka pergi, Dimas segera membuang balok kayu dan berlari kecil kembali ke halte,

Dimas merasakan sensasi aneh yang belum pernah ia alami sebelumnya.

Suara sistem kembali terdengar, lebih lembut kali ini.

"Misi berhasil. Hadiah: Super Skill Bela Diri telah diperoleh secara permanen." Apakah tuan rumah ingin mengaktifkannya sekarang?

"Ya, Aktifkan!."

Kemudian sebuah sensasi seperti kesemutan menderanya.Dimas merasakan berbagai skill bela diri seolah sudah begitu lama dia kuasai dengan sebaik-baiknya, padahal ia belum pernah sama sekali belajar atau ikut privat keahlian beladiri.

Dimas tersenyum puas. Ia tahu hidupnya telah menjadi seorang Grand Master beladiri secara instan. Hidupnya akan berubah selamanya mulai sekarang, dan ia siap menghadapi setiap misi di masa mendatang yang akan diberikan sistem kepadanya.

"Sistem, Tolong info terbaru data statistik saya ! "

"Siap Tuan"

Tuan rumah : Dimas (Makhluk Bumi)

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 23 tahun

Kebugaran fisik : 7

Bakat : super skill bela diri

Alat ajaib : tidak ada

Kekayaan : 22.500 +50.000+1.000.000

1.072.500 - 450.000

622.500+3000

625.500 IDR

Terpopuler

Comments

argha putera

argha putera

tks gk lanjut baca. novel sampah juga ternyata.

2024-08-30

1

RidhoNaruto RidhoNaruto

RidhoNaruto RidhoNaruto

👍
.

2024-08-14

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!