NovelToon NovelToon

Pejuang Garis Dua

Episode 1 pejuang garis dua

Tahun ini usia siti beranjak 26 tahun,siti bekerja sebagai bidan di sebuah rumah sakit besar.

Pada suatu hari siti sedang bekerja di sebuah rumah sakit,siti di tugaskan dari pihak rumah sakit untuk menjalani tugas setiap hari nya dan disitu siti tidak hanya sendiri siti bertugas dengan seorang perawat yang bernama sisi dia adalah teman siti dari masa kecil dulu.

Pada saat itu mereka di kantin jam makan siang.

"beb bagaimana kabar kamu,mengapa belum menikah kamu nya umur bertambah terus"ujar semangat nya sisi.

"Tidak dulu beb belum terpikirkan masih mau menjalankan tugas saya dulu karena tanggung jawab saya sebagai anak belum selesai saya ingin membahagiakan kedua orang tua,masalah menikah itu urusan belakang"ujar siti.

"Menikah itu penting beb buat ke depan nya jika kamu menikah kamu kan masih bisa melanjutkan pekerjaan kamu ini apalagi kalau kamu sudah ada pasangan"ujar ucap sisi.

"Hem,,iya juga tapi saya takut nikah Beb takut kejadian yang sama seperti amel itu dia menikah saja sampai di selingkuhi dengan suami nya takut nya nanti kejadian sama seperti si amel itu"ujar nya siti.

"Eh... Laki laki itu tidak semua nya seperti itu mana tau ya kamu dapat jodoh yang memang benar benar cinta mati sama kamu jika sudah seperti itu mana mau dia selingkuh"ujar sisi menasehati Siti.

"Hem,,,iya mudah mudahan saja lah ya tetapi kali ini saya tidak ingin menikah terburu buru saya hanya ingin ingin fokus ke pekerjaan dulu"ujar siti.

"Hem,,iya sudah terserah kamu saja lah Beb,saya hanya ingin memberitahu kamu saja"ujar nya sisi.

Iya sudah ayo hari ini masih banyak pekerjaan kita"ujar siti.

"Ayo lah..."ujar sisi dengan ajakan nya siti.

Pada saat jam pulang tiba siti langsung buru buru pulang.

Sesampai nya dirumah.

"Sudah pulang nak,bagaimana pekerjaan mu berjalan dengan lancar"ujar ibu nya siti.

"Alhamdulillah lancar ibu hari ini banyak pasien bu jadi siti agak telat pulang nya"ujar nya siti.

"Sudah tidak apa apa,sudah sarapan nak"ujar ibu nya siti dengan kekhawatiran.

"Belum ibu"ujar nya siti.

"Bibi sudah membuat sayur kesukaan kamu nak"ujar ibu nya siti.

"Ayuk Bu,,ibu sudah makan"ujar siti menanyakan ke ibu nya tersebut.

"Ibu sudah makan tadi nak"ujar ibu nya siti.

"Iya sudah bu kita makan ayo"ujar siti.

"Ayo nak..."ujar ibu.

Sekitar jam 8.00 malam,nissa menggedor pintu kamar siti,sedangkan siti sedang mengerjakan pekerjaan nya tersebut.

"Mbak keluar tidak malam ini nissa mau meminjam mobil karena mobil nissa lagi berada di bengkel mbak"ujar nissa kepada siti.

"memang mau pergi kemana malam malam begini"ujar siti bertanya kepada adik nya nissa.

"Ingin pergi ke rumah teman mbak ingin membuat tugas diskripsi untuk besok mbak karena besok harus bisa terkumpul"ujar nissa.

"Hem,,,iya sudah ingat pulang nya jangan malam jika tugas nya sudah selesai langsung berangkat pulang"ujar siti memperingati nissa.

"Oke mbak siap..."ujar nissa dengan kegembiraan nya.

"Iya sudah hati hati"ujar siti kepada nissa.

"Iya mbak..."ujar nissa.

Ke esokan hari nya siti mulai bekerja seperti biasa nya,sesampai di parkiran siti tidak sengaja menabrak seseorang.

"Maaf...maaf pak saya tidak sengaja"ujar siti sambil menundukkan kepala nya.

"Siti Kamu siti kan teman sekolah nya dulu"ujar difta teman sekolah dahulu.

"Kamu difta..."ujar siti sambil menunjuk ke arah difta.

"Iya saya difta kamu bekerja disini juga"ujar siti.

"Iya..kamu dokter dirumah sakit ini"ujar siti yang penasaran.

"Iya Alhamdulillah...Kamu kerja sebagai apa disini siti"ujar difta.

"Sebagai bidan difta"ujar siti kepada difta.

"Tidak sangka ya Kita bisa bertemu disini sudah berapa tahun coba tidak bertemu, sudah lama sekali ya kan"ujar difta.

"Iya ini sudah lama sekali tidak bertemu"ujar siti dengan penuh canda tawa nya.

Saat jam makan siang siti dan sisi pergi ke kantin seperti biasa nya,tidak lama kemudian difta pun menghampiri siti dan sisi.

"Boleh ikut gabung tidak"ujar difta.

"Siapa,,,"ujar sisi sambil berbisik ke telinga siti.

"Difta pun tersenyum saat melihat tingkah lucu mereka berdua".

"Boleh...oh iya difta ingin memesan menu apa, biar saya pesan ya"ujar siti yang menawarkan menu sarapan yang ingin di pesan oleh difta.

"Tidak usah siti saya sudah sarapan tadi"ujar difta kepada siti.

"Oh baik lah"ujar siti.

"Siapa beb tampan sekali tau"ujar sisi berbisik kepada siti.

"Teman sekolah saya dulu,dia adalah dokter rumah sakit ini"ujar siti berbisik balik ke telinga sisi tersebut.

"Hem,,,perkenalkan dokter nama saya sisi"ujar sisi ambil tersenyum lebar.

"Kamu ini genit sekali"ujar siti sambil berbisik ke sisi.

"Saya difta teman sekolah siti dulu"ujar difta.

"Saya teman nya siti juga teman kecil dia dulu Senang bertemu dengan bapak"ujar sisi Dengan mata genit nya.

"Siti pun menggelengkan kepala nya tersebut".

"Oh iya siti saya duluan ya masih banyak pekerjaan"ujar difta kepada sisi.

"iya iya baik"ujar siti.

"iss.. sumpah tampan sekali"ujar sisi yang terkesan oleh ketampanan nya difta.

"Kamu ini sudah lah saya masuk ruangan sudah waktu nya bekerja"ujar siti.

"Tunggu saya beb...main tinggal saja"ujar sisi yang di tinggal kan oleh siti.

Saat jam pulang siti menerima telfon dari bibi di rumah,bibi memberitahu jika ibu di bawa rumah sakit,dengan rasa terkejut siti langsung pulang ke rumah nya tersebut.

"Ada apa beb...kamu khawatir gtu"ujar sisi kepada siti yang penuh rasa khawatir nya.

"Ibu saya di bawa ke rumah sakit sisi saya dluan ya"ujar siti dengan terburu buru.

Saat siti ingin pergi saya langsung di hampiri oleh difta.

"Siti mengapa terburu buru seperti itu"ujar difta.

"Hem,,,saya duluan ya"ujar siti meninggalkan difta pada saat itu.

"Siti seperti nya buru buru begitu sisi ada apa dengan dia"ujar difta dengan penasaran nya.

"Tadi saya mendengar ibu nya di bawa rumah sakit Itu yang saya dengar"ujar sisi sambil menjelaskan.

"Oh iya kamu ada kontak nya siti tolong kirim kan ke saya ya"ujar difta.

"Baik dok"ujar sisi.

Tidak lama kemudian difta mendapat kabar jika ada pasien yang harus dia tangani hari ini juga.

Tetapi cerita nya pasien yang dia tangani itu adalah ibu nya siti,tetapi difta tidak mengetahui nya,disaat difta menangani nya siti belum ada di ruangan tersebut.

"Sus tolong ambil kan peralatan di ruangan saya ya tolong cepat"ujar difta kepada perawat nya tersebut.

"Baik dok"ujar si perawat tersebut.

"Tidak lama dari itu siti datang".

"Ibu..ibu mengapa bisa begini bu"ujar siti sambil menangis.

"Siti..."ujar difta sambil penasaran.

"Siti pun melihat ke arah si difta sambil menangis".

"Ini ibu kamu..."ujar difta bertanya kepada siti.

"Iya difta Ini ibu saya maaf ya difta tadi saya langsung pergi karena bibi saya memberi tau saya tadi jika ibu di Bawa ke rumah sakit, Tidak tau nya ibu saya di bawa rumah sakit sini"ujar siti.

"Tidak apa apa saya mengerti"ujar si difta.

"Bagaimana keadaan ibu saya difta,,Ibu saya baik baik saja"ujar siti.

"Kamu tidak perlu khawatir ya ibu kamu cuma butuh istirahat saja"ujar difta menenangkan si siti.

"Alhamdulillah... terima kasih ya difta sudah menolong ibu saya"ujar siti.

"Iya sudah saya pamit ya"ujar difta sebelum ke ruangan nya tersebut.

"Baik difta"ujar siti dengan kesopanan nya.

"Tidak lama dari itupun nissa menghampiri siti di ruangan".

"Mbak bagaimana keadaan ibu mbak"ujar nissa ke siti.

"Ibu butuh istirahat saja"ujar siti.

"Tidak lama dari itu ibu mereka sadar".

"Ibu mbak...ibu sadar"ujar nissa dengan rasa terkejut.

"Bagaimana keadaan ibu..."ujar siti dengan penuh kekhawatiran.

"Sudah Ibu baik baik saja nak"ujar ibu.

Tidak lama dari itu ibu memberi tau mereka sesuatu dengan rasa terkejut nya mereka jika bapak sudah tiada karena kecelakaan.

"Nak Ibu ingin memberi tau tapi kalian berdua harus tegar dan sabar untuk menghadapi cobaan ini jangan menyerah harus tetap berjuang untuk masa depan"ujar ibu.

"Pasti bu...memang ada apa bu coba beritahu kami ada apa"ujar siti dengan rasa penasaran.

"Yang tabah nya nak bapak mu sudah tidak ada bapak kamu sudah tiada karena kecelakaan"ujar ibu.

Dengan rasa terkejut mereka pun tidak tau harus bagaimana dan mereka tidak henti henti nya menangis atas kepergian bapak.

Di jam 9.00 pagi minggu,mereka pergi ikut menguburkan jenazah nya bapak disitu pun banyak yang berdatangan termasuk sisi,tidak lama dari itu dengan rasa terkejut difta mendatangi siti dan mengucapkan atas berduka cita kepada siti.

"Aku berduka cita atas meninggal nya bapak kamu ya"ujar difta.

"Iya Terima kasih ya kamu sudah datang ke pemakaman bapak ku terima kasih"ujar siti.

"Iya kamu yang tabah ya oh iya boleh tidak ya saya ikut ke rumah kamu saya ingin melihat ibu kamu bagaimana keadaan nya"ujar difta dengan perhatian nya dengan siti.

"Hem,,, boleh silahkan"ujar siti.

Difta pun tersenyum menanggapi nya.

Sesampai nya dirumah mereka bergegas menghampiri ibu di dalam kamar yg terbaring lemas.

"Assalamualaikum bu.."ujar siti mengucapkan salam oleh ibu nya.

"Wa'alaikum salam nak..siapa yang datang nak"ujar ibu.

"Ini bu perkenalkan ini difta dia dulu teman sekolah siti dulu bu dan dia sekarang dokter di tempat siti bekerja bu"ujar siti mengenakkan difta oleh ibu nya tersebut.

"Bu perkenalkan nama saya difta teman nya siti,bagaimana keadaan ibu sekarang"ujar difta memperkenalkan dirinya oleh ibu nya siti yang sedang terbaring di kasur.

"Alhamdulillah sudah membaik nak,,,"ujar ibu kepada difta.

"Ibu harus banyak istirahat dulu ya"ujar difta.

"Baik nak,,"ujar ibu.

"Ibu sarapan ya..biar saya suapin"ujar siti yang membujuk ibu nya sarapan.

"Sini biar saya suapin saja kamu duduk saja istirahat"ujar difta.

"Benar.."ujar siti.

"Benar..sudah kamu duduk saja"ujar difta.

Siti pun hanya terdiam pada saat itu.

Tidak lama dari itu sisi dan nissa menghampiri mereka di ruangan tersebut.

"Waduh...calon menantu calon mertua ini"ujar sisi kepada difta.

"Kamu ini sisi sudah diam"ujar siti sambil berbisik ke telinga sisi.

"Apa salah nya coba jika memang calon suami mana tau jodoh ya kan"ujar sisi.

"Tidak lucu tau..."ujar siti sambil ekspresi malu malu.

Difta pun menanggapi dengan senyuman.

"Iya sudah siti...saya pamit pulang dulu ya,Ibu jangan banyak gerak dulu ya harus banyak banyak istirahat ya"ujar difta menasehati ibu nya siti.

"Iya nak...siti tolong antarkan pak dokter ke depan ya"ujar ibu.

"Baik bu..."ujar siti.

"Di depan pintu masuk".

"Terima kasih ya sudah mau menjenguk ibu saya"ujar siti kepada difta.

"Iya terima kasih juga ya sudah mengijinkan saya bertamu di rumah kamu senang rasa nya bisa bertemu dengan keluarga kamu"ujar difta dengan senyuman bahagia.

"Iya sama sama"ujar siti dengan senyuman.

"Iya sudah saya pamit ya assalamualaikum"ujar difta memberi salam.

" Wa'alaikum salam..."ujar siti.

Episode 2 pejuang garis dua

Ke esokan hari nya siti sudah mulai bekerja seperti biasa nya,saat siti ingin pergi ke ruangan pasien,dia sempat di ikuti seseorang dari belakang.

Dengan rasa takut siti pun berusaha menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang mengikuti nya,saat siti menoleh tidak ada orang satupun di sekitaran ruangan tersebut disitu dia sudah mulai gelisah siapa yang mengikuti nya.

Tidak lama dari itu siti di lempar sebuah botol yang isi nya sebuah surat,Dengan rasa penasaran lalu siti membuka surat itu dari botol tersebut yang isi nya surat ancaman dari seseorang yang tidak suka dengan nya jika dia harus menjauh dari difta jika tidak nyawa nya akan terancam,siti bergegas berlari ke ruangan nya dengan rasa ketakutan.

"Ada apa dengan mu siti mengapa tergesa gesa begitu ada apa,,,"ujar sisi kepada siti.

"Ini sisi saya ingin memberitahu sesuatu sama kamu"ujar siti.

"Memang kamu ingin memberitahu apa siti"ujar siti.

"Penting sekali ini ada yang mengirim kan saya surat ini coba kamu baca"ujar siti yang penuh penasaran apa isi surat itu.

"Surat ancaman ini beb siapa yang mengirimkan ini ke kamu siti"ujar sisi menanyakan ke siti.

"Itulah masalah nya saya tidak mengetahui siapa yang mengirimkan surat ini,tadi saya sempat di ikuti seseorang tapi tidak tau siapa"ujar siti

"Yang mengirimkan ini kadang penggemar nya difta beb mungkin yang mengirimkan surat ini tidak suka melihat kamu berdekatan dengan difta"ujar sisi yang penasaran.

"Siapa coba yang mendekati nya sedang kan saya tidak respon ke difta nya"ujar siti.

"Pak dokter kan memang tampan siapa coba yang tidak ingin dengan dia saya juga ingin sekali berdekatan dengan pak dokter tampan itu"ujar sisi dengan kegirangan.

"Amit... amit lah beb masa laki laki seperti dia banyak yang mengatakan dia tampan"ujar siti.

"Awas hati hati dalam berbicara beb nanti tiba tiba suka macam mana"ujar siti dengan menatap ke siti.

"Oh... tidak mungkin beb tidak akan pernah terjadi"ujar siti dengan keyakinan nya itu.

"Ya sudah terserah kamu saja beb saya cuma ingin memberi tau saja hati hati dalam berbicara"ujar sisi.

"Oh jelas aku akan berhati hati"ujar siti dengan yakin.

Pada saat jam makan siang siti dan sisi sedang berada di kantin,tidak lama dari itu difta pun mendatangi siti.

"Boleh ikut bergabung"ujar difta kepada siti dan sisi yang sedang berada di kantin tersebut.

"Oh boleh sekali pak dokter silahkan"ujar sisi dengan kegirangan.

"Siti hanya terdiam pada saat itu".

"Kalian mau pesan apa hari ini saya akan mentraktir kalian berdua"ujar difta dengan senyuman.

"Baik sekali pak dokter"ujar sisi.

"Tidak perlu repot repot kami sudah sarapan ayo sisi kita balik ke ruangan banyak pasien hari ini"ujar siti.

"Tapi...kita belum sarapan pas sekali tau pak dokter mau mentraktir kan kita"ujar sisi dengan kebingungan nya.

"Kamu masih ingat dengan surat itu kan sisi itu surat ancaman untuk kita nanti takut ada yang marah lagi ayolah"ujar siti mengajak sisi pergi.

"Lalu mereka meninggal kan difta di kantin tersebut".

"Hari ini rasa nya ada yang berbeda dengan siti mengapa siti berubah ada apa dengan siti ya"ujar difta bingung dengan sikap nya siti.

Saat jam pulang difta pun langsung mendatangi siti.

"Buru buru sekali saya antarkan pulang ya"ujar difta.

"Maaf saya bisa pulang sendiri"ujar siti.

Tidak lama dari itu ada seorang perawat yang mendatangi mereka saat kami lagi mengobrol,dia adalah putri.

"Mau pulang pak... pulang sama saya saja pak dok,karena saya tidak tau pulang dengan siapa"ujar putri dengan merayu difta.

"Lalu siti pun langsung meninggal kan mereka".

"Ayo lah pak dok"ujar putri sambil menarik tangan difta

"Ada apa dengan kamu ini,saya tidak ingin pulang dengan kamu mengerti"ujar difta dengan kesal.

Ke esokan hari nya difta pun mendatangi rumah nya siti,sesampai nya di sana,bel rumah pun berbunyi.

"Iya siapa...difta ada apa"ujar siti.

"Siapa yang datang siti,nak difta silahkan masuk nak,kamu ini bukan nya menyuruh nak difta masuk"ujar ibu menatap ke siti.

"Siti hanya terdiam pada saat itu".

"Silahkan masuk nak"ujar ibu.

"Baik bu..ya sudah ibu tinggal sebentar ya,siti temani nak difta ya Ibu ke belakang sebentar"ujar ibu.

"Siti hanya mengangguk kan kepala nya".

"Saya hanya ingin bertanya mengapa akhir akhir ini kamu berbeda sekali seakan akan ingin menjauh dari saya memang ada apa siti tolong beri tau saya"ujar difta kepada siti.

"Tidak difta,saya itu masih banyak sekali pekerjaan jadi saya malas di ganggu saja saya butuh istirahat"ujar siti.

"Apa benar itu jadi satu alasan agar saya tidak merasa curiga sama kamu,kamu tidak berbohong siti"ujar difta.

"Tidak...itu alasan saya tidak ingin di ganggu difta,setiap hari saya bekerja jadi saya juga butuh istirahat total"ujar siti yang memberi keterangan tersebut.

"Oh... ya sudah jika seperti itu tetapi jangan sampai kamu ada rencana untuk menjauh dari saya ya,karena kita teman jadi kalau bisa kita tetap bersama"ujar difta dengan nada suara yang lembut.

"Siti menggelengkan kepala nya tersebut sambil tersenyum lebar".

Tidak lama dari itu nissa pun pulang dari kuliah.

"Assalamualaikum..."ujar nissa.

"Wa'alaikum salam...oh iya kenal kan difta ini adik ku nissa,nissa ini teman mbak sewaktu sekolah dulu"ujar siti memperkenalkan nissa kepada difta.

"Nissa..."ujar nissa sambi memperkenalkan diri nya tersebut.

"Difta..."memperkenalkan diri.

"Maaf pak difta kerja sebagai bagian apa ya"ujar nissa.

"Maaf...saya dokter,saya bekerja di rumah sakit tempat siti bekerja"ujar difta.

"Oh jadi dokter,,,tampan sekali ya teman nya mbak siti coba saja saya bisa memiliki nya pasti nya bahagia sekali"ujar nissa di dalam hati.

Tiba tiba di saat kami asik mengobrol ibu pun memanggil nissa.

"Nissa tolong ke belakang sebentar ya bantu ibu buat sarapan"ujar ibu.

"Baik bu..."ujar nissa sambil menatap difta.

"Ya sudah saya pamit dulu ya,saya mau balik ke rumah sakit lagi masih banyak yang harus di lakukan"ujar difta.

"Iya difta,hati hati di jalan"ujar siti dengan perhatian nya.

"Siap...."ujar difta dengan nada semangat nya.

Pada saat itu ada seseorang tidak di kenal yang mengirim pesan singkat,disitu pesan ancaman ke dua untuk siti yang berisi kan jangan mendekati difta kalau tidak setiap hari nya siti akan di teror terus dengan yang mengirim pesan singkat itu.

Dengan rasa penasaran siti langsung mencari tau siapa yang sudah meneror siti baru baru ini.

Pukul 21.00 malam,siti menerima telfon dari rumah sakit kata nya ada pasien yang mau melahirkan Karena bidan yang jadwal malam ini tidak bertugas,jadi malam ini saya yang harus menyelesaikan persalinan itu.

Sesampai di rumah sakit aku langsung membantu persalinan mbak mbak yang ingin melahirkan tetapi siti tidak mengetahui nya jika yang melahirkan kan itu adalah mbak mika mbak nya farel mantan nya siti tersebut.

"Alhamdulillah... persalinan nya berjalan dengan lancar jenis kelamin bayi nya perempuan ya mbak ya"ujar siti.

"Kamu siti kan...tetangga mbak dulu"ujar mbak mika sambil menatap ke siti.

"Maaf,,,nama mbak siapa ya"ujar siti menanyakan kepada mbak mika.

"Ini mbak mika..siti kamu dulu pernah mempunyai hubungan sama adik mbak nama nya farel saat kamu masih tinggal di kampung"ujar mbak mika dengan semangat nya.

"Hem...mbak mika ya sudah lama kita tidak pernah bertemu bagaimana keadaan keluarga di sana mbak"ujar siti.

"Alhamdulillah sehat...oh iya kamu sudah sukses ya siti sudah tercapai cita cita kamu menjadi seorang bidan yang kamu inginkan dari dulu Bangga mbak sama kamu"ujar mbak mika dengan bangga.

"Alhamdulillah mbak...Ini semua berkat doa yang sayang sama siti sekarang siti bisa sampai sekarang ini"ujar siti dengan senyuman lebar.

Saat mereka tengah mengobrol tiba tiba mantan siti yang bernama farel datang ke ruangan persalinan tersebut.

"Mbak bagaimana keadaan mu mbak"ujar farel.

"Alhamdulillah persalinan nya berjalan lancar,oh iya mbak mau memberi tau kamu farel kamu masih ingat dengan ibu bidan ini"ujar mbak mika.

"Siti..."ujar farel dengan kebingungan.

"Farel..."ujar siti dengan kebingungan.

"Iya siti yang dulu pernah ada hubungan sama kamu farel saat kalian berdua sekolah dulu,tetapi kalian harus terpaksa memutuskan hubungan kalian berdua karena siti pindah sekolah bukan nya begitu farel"ujar mbak mika.

"Hem,,terima kasih ya sudah membantu persalinan mbak saya saat ini aku saja yang bisa menemani mbak saya"ujar difta sambil menatap ke siti.

"Maaf dari tadi saya tidak melihat suami mbak mika"ujar siti kepada farel.

"Suami nya bekerja di luar negeri siti.dia membuka cabang di sana jadi tidak bisa menemani mbak saya bersalin"ujar farel.

"Maaf orang tua kamu farel bagaimana keadaan mereka"ujar siti.

"Mereka sudah lama tiada,mereka kecelakaan siti pada saat perjalanan ke pasar"ujar farel.

"Maaf farel saya tidak tau,kejadian nya sama seperti yang menimpa dengan bapak saya,bapak saya tiada saat kejadian itu" ujar siti dengan kesedihan nya.

"Yang tabah ya siti itu sudah di garis kan seperti itu,kita tidak bisa menghindar dari apa pun yang akan terjadi dengan kita"ujar mbak mika.

"Ibu kamu sekarang bagaimana keadaan nya siti"ujar farel.

"Alhamdulillah... sehat farel"ujar siti.

"Kapan kapan boleh lah ya mbak dan farel bertamu ke rumah siti ingin silaturahmi"ujar mbak mika.

"Boleh mbak...jika ada waktu datang saja ke rumah mbak"ujar siti dengan senyuman.

"Iya siti...nanti jika mbak belum sembuh,farel saja yang akan datang ke rumah siti silaturahmi ke rumah calon mertua"ujar mbak mika sambil tersenyum.

"Siti dan farel pun tersipu malu mendengar perkataan nya mbak mika".

Episode 3 pejuang garis dua

Di disaat siti ingin pergi ke kantin tiba tiba farel memanggil siti dan mengajak Siti sarapan di kantin.

"Sudah selesai kerja nya,sarapan di kantin ayo"ujar difta kepada siti.

"Tapi saya sarapan dengan teman saya"ujar siti kepada difta.

"Sudah teman kamu ikut sarapan juga dengan kita"ujar difta.

Sesampai di kantin.

"Kalian ingin sarapan pakai apa silahkan di pesan saja"ujar difta.

"Siapa siti,seperti nya baik sekali dengan kita"ujar sisi sambil kebingungan.

"Dia itu adalah farel mantan saya"ujar siti sambil berbisik ke telinga sisi.

"Perasaan yang pernah dekat sama kamu tampan sekali,mengapa kamu bisa memutuskan hubungan dengan nya siti"ujar sisi sambil berbisik ke telinga siti.

"Cerita nya sangat panjang sisi tidak perlu di ingat kembali"ujar siti.

"Perkenalkan saya sisi,saya teman kecil nya siti salam kenal ya"ujar sisi dengan mata genit nya.

"Saya farel..teman siti"ujar farel kepada sisi.

Pada saat siti dan sisi berangkat pulang difta melihat siti dan langsung menghampiri nya,difta mengantarkan siti pulang ke rumah nya tersebut.

"Siti pulang dengan aku ayo ada yang ingin aku sampaikan ke kamu"ujar difta sambil memegang tangan nya siti dan lalu mereka pergi.

"Saya bagaimana..."ujar sisi dengan kebingungan.

"Sisi tolong bawakan mobil saya pulang ya jika nanti sudah sampai rumah telfon saya saja"ujar siti kepada sisi.

"Iya seperti ini nasib seorang jomblo di nikmati saja yang penting bahagia selalu iyakan sisi"ujar sisi untuk diri nya sendiri.

Tidak lama dari itu farel pun mendatangi sisi.

"Sisi..siti kemana seperti nya saya tidak melihat nya"ujar si farel.

"Tadi sudah pulang duluan"ujar sisi.

"Oh iya ada kontak nya dia tolong kirim kan ya"ujar farel.

"Baik lah,,,Oh iya kamu mantan nya siti"ujar sisi.

"Iya kamu tau darimana,siapa yang memberitahu mu"ujar farel.

"Siti langsung yang memberitahu saya"ujar sisi.

"Iya saya memang mantan nya dulu kami mempunyai hubungan yang sudah berjalan 5 tahun kami putus itu di karenakan siti nya pindah sekolah"ujar farel kepada sisi.

"Oh begitu..."ujar sisi.

"Iya sudah saya pamit pulang ya assalamualaikum..."ujar farel Langsung meninggal kan sisi.

"Wa'alaikum salam..."ujar sisi

Disaat difta mengajak pulang siti difta pun mengajak siti ke taman waktu yang sangat cocok untuk mengatakan jika difta sudah mulai mempunyai perasaan suka dengan siti dan mencoba untuk mendekati nya.

"Ada perlu apa kamu membawa saya kesini difta"ujar siti dengan rasa kebingungan.

"Siti saya ingin bicara sesuatu dengan kamu jika saya sudah lama menyukai kamu,kamu ingin tidak menjadi pasangan saya"ujar difta dengan memegang erat tangan siti.

"Siti langsung terdiam pada saat difta mengatakan jika difta menyukai dirinya".

"Mengapa diam siti kamu tidak menyukai saya,kamu tidak menerima apa yang saya katakan"ujar difta.

Siti pun tidak tau harus menjawab apa karena di posisi itu dia bingung di terima atau tidak, tetapi siti juga sudah lama juga suka dengan difta tetapi semenjak ada seseorang yang meneror siti siti juga merasa takut jika nyawa nya terancam.

Tapi dengan begitu siti berusaha mencari tau Maka dari itu siti harus memiliki difta dan mendekati dia terus menerus agar yang meneror ini cepat menunjuk kan wajah nya.

"Iya saya menerima apa yang kamu katakan difta saya ingin menjadi pasangan kamu"ujar siti dengan senyuman.

"Beneran kamu menerima saya siti"ujar difta.

"Iya saya menerima kamu jadi pasangan saya setulus hati saya"ujar siti.

"Terima kasih..."ujar difta sambil memeluk siti.

Sesampai nya sisi di rumah siti,sisi juga di sambut dengan adik nya siti yang bernama nissa.

"Mbak siti mana mbak..."ujar nissa.

"Mbak kamu lagi bersama difta"ujar sisi.

"Apa... mbak siti lagi bersama mas difta tidak bisa di biarkan ini saya harus cepat dapat kan mas difta"ujar nissa di dalam hati.

Tidak lama kemudian siti dan difta pun sampai di rumah.

"Itu mereka sudah sampai"ujar sisi.

"Iya sudah mas pulang dulu ya assalamualaikum"ujar difta.

"Iya mas hati hati ya wa'alaikum salam"ujar siti.

"Seperti nya lagi ada yang bahagia sekali ini" ujar sisi.

"Nanti aku ceritakan"ujar siti sambil berbisik.

"Dari mana saja mbak.."ujar nissa.

"Mas difta tadi mengajak mbak pergi pulang dengan nya"ujar siti.

"Terus mengapa tidak pulang dengan mbak sisi pasti mbak ini ada sesuatu dengan pak dokter"ujar nissa dengan amarah nya.

"Jika ada sesuatu ya emang mengapa nissa mengapa kamu ingin sekali tau tentang urusan mbak kamu"ujar sisi dengan lancang nya kepada Nissa yang terlalu ingin tau tentang apa yang sudah terjadi dengan siti dan difta.

"Bukan urusan mbak sisi kan jadi tidak usah ikut campur"ujar nissa.

"Sudah... sudah mengapa coba kalian harus bertengkar,kamu juga nissa tidak perlu ikut campur dengan urusan mbak"ujar siti.

"Tapi mbak..."ujar nissa berusaha mengajak bicara.

"Iya sudah mbak ingin mengantar mbak sisi pulang"ujar siti.

"Tidak perlu beb,,itu pak supir saya sudah datang saya pamit pulang ya"ujar sisi.

"Hati hati di jalan"ujar siti.

"Siap..."ujar sisi.

Siti langsung masuk ke dalam rumah tanpa memperdulikan si nissa tersebut.

"Ibu mana ya bibi..."ujar siti.

"Ada di dalam kamar non,tetapi dari tadi siang ibu tidak ingin sarapan non"ujar bibi.

"Iya sudah,bibi lanjut kan saja pekerjaan lain nya ya biar siti yang bicara dengan ibu"ujar siti.

"Baik non permisi non"ujar bibi.

Sesampai di kamar.

"Assalamualaikum...ibu sedang apa"ujar siti.

"Wa'alaikum salam nak...ibu hanya sedang istirahat nak"ujar ibu.

"Kata bibi ibu belum sarapan,ibu sarapan ya nanti ibu sakit"ujar siti.

"Ibu tidak ingin sarapan nak"ujar ibu.

"Ibu harus sarapan jika ibu tidak sarapan nanti ibu sakit siapa yang susah pasti siti juga yang susah bu"ujar siti dengan tegas.

"Ibu sudah sehat nak Ibu ingin sekali ke makam nya bapak kamu nak bawa ibu ke sana ya"ujar ibu.

"Ya sudah sebentar ya bu siti ganti baju dulu"ujar siti.

"mbak dan ibu mau pergi kemana"ujar nissa.

"Mau membawa ibu ke makam bapak, ibu ingin sekali ke sana"ujar siti.

"Aku ikut mbak"ujar nissa.

"Iya sudah bibi tolong jika nanti ada tamu bilang saja kami lagi keluar"ujar siti.

"Baik non"ujar bibi.

"Nissa cepat sedikit"ujar siti.

"Iya sudah siap mbak"ujar nissa.

"Iya ampun pakaian kamu mengapa seperti itu kita ini pergi ke makam bapak nissa "ujar siti.

"Bibi pun menggelengkan kepala sambil tersenyum ke arah nissa".

"Mbak apa nya yang salah coba kebiasaan mbak ini suka sekali menyalahkan pakaian yang sering saya pakai"ujar nissa.

"Sudah nissa cepat kamu ganti baju kamu itu mbak tunggu disini"ujar siti.

"Iya sudah sebentar mbak saya ganti baju"ujar nissa.

"Ibu menggelengkan kepala nya saat melihat nissa".

Sesampai di permakaman.

"Assalamualaikum pak...Bagaimana kabar bapak di sini maaf kan ibu ya pak baru ini ibu ke sini melihat bapak"ujar ibu sambil mengeluarkan air mata.

"Assalamualaikum pak...ini siti pak anak bapak,siti janji akan selalu ada untuk ibu dan nissa, siti janji akan membahagiakan kan mereka"ujar siti sambil mengeluarkan air mata.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!