Bab 2. perpisahan pertama

 Bima melangkah kan kaki nya di sebuah bengkel tempat semula ia mencari nafkah,di sini lah pria itu mengais rezeki, pemilik nya adalah teman almarhum ayah bima, kebaikan Wak Ijal tidak lagi di ragukan, banyak bantuan yang diberikan secara cuma cuma oleh pria itu untuk keluarga nya , terutama saat sang ayah dalam keadaan sakit,, hampir lima tahun berjuang melawan kangker paru paru, banyak biaya yang harus bima cari guna untuk kesembuhan sang ayah tercinta.

Bima sempat mengenyam pendidikan di bangku kuliah,namun putus di tengah jalan karena kondisi perekonomian yang saat itu terombang-ambing, mengutamakan kesembuhan dan pengobatan untuk ayah nya , menjadi prioritas utama bagi pria gagah dengan tinggi seratus delapan puluh lima itu,

Kini langkah nya semangkin mantap, setelah beberapa kali meminta masukan dari pria paruh baya itu,bima akhirnya memutuskan untuk menggali potensi nya di kota besar, dan itu amat di setujui oleh Wak Ijal,,sebagai tulang punggung keluarga,,terutama untuk sang ibu satu satunya keluarga saat ini,bima harus mengais rezeki sebanyak mungkin guna mengembalikan semua materi yang selama ini di keluarkan oleh teman almarhum ayah nya itu.

Meskipun pria itu mengatakan ikhlas,namun bima tetap akan mengembalikan pelan pelan, sampai akhirnya tiada lagi beban yang ia pikul, apalagi Wak Ijal mempunyai anak perempuan yang setiap saat berusaha mendekatkan nya, ini adalah salah satu alasan untuk nya menyudahi pekerjaan nya di bengkel milik Wak Ijal,

Bengkel yang tidak terlalu besar ini,, begitu cukup ramai di datangi para pelanggan nya, karena kurangnya peralatan yang memadai, banyak kendaraan yang akhirnya di kirim ke kota atau memesan sparepart dari kota besar yang pada akhirnya memerlukan waktu yang cukup lama, hingga akhirnya bisa tertangani.

" loh,,bim,,, katanya nggak kerja hari ini " tanya Wak Ijal yang melihat pemuda itu melangkah ke arah nya , beberapa teman bima serta pelanggan yang sedang menunggu kendaraan nya di perbaiki tampak ikut menoleh

" iya Wak,,,mau pamit ini " Wak Ijal mengarah kan bima untuk masuk ke dalam rumah pria paruh baya itu

" maksudnya gimana" tanya Wak Ijal setelah mereka duduk di sofa ruang tamu.

" hari ini berangkat ke kota Wak,,ntr sore jam empat "

" loh,,iya toh,,,udah dapat info bengkel "

" udah Wak ,,,ada temen yang ngajak kerja bareng "

" wahh,,,berita bagus itu,,naik apa bim "

" trevel Wak "

" iyalah,,,uwak ngga bisa nganter ya,, mudah mudahan kamu sukses di sana "

"amin ,, terimakasih Wak,, sekalian minta tolong,,, kalau ada apa apa sama ibu Wak "

" oh,,iya iya,,, pasti itu,,, nanti uwak mampir lah,nengokin ibu mu "

" iya Wak,, makasih sekali lagi "

" ya,,,sama sama "

" aku pamit dulu Wak "

" hati hati ya,,,kamu laki laki dewasa,, pasti tau mana yang baik dan yang buruk "

Pelukan keduanya, tanpa di sadari ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka, di balik jendela rumah,,mulai dari pemuda itu tiba sampai akhirnya memutuskan untuk berpamitan.

Maya anak dari Wak Ijal, keluar Dari belakang rumah,, kebetulan bima memutus lewat jalan tikus agar segera sampai rumah nya,

bima ingat meninggalkan sang kekasih yang ia tau sedang beristirahat di kamar ibunya,gadis itu belakang ini sering sekali datang ke rumah guna melakukan pemeriksaan secara berskala pada sang ibu tanpa bima minta

Memang kesehatan Bu Fatimah kembali menurun, semenjak meninggalkan nya sang suami Fatimah seperti kehilangan semangat,untung alea selalu setia mendampingi.

Saat itu, kepergian ayah bima , status Alea dan bima masih berteman, setelah satu tahun melewati masa kehilangan,bima akhirnya memantapkan hati untuk mengutarakan keseriusan nya pada alea.

Melihat gadis itu yang begitu tulus dan perhatian pada sang ibu,dan nilai tambah nya , gadis cantik yang berprofesi sebagai bidan itu, cantik alami,tak kalah dengan gadis kota.

awalnya bima ragu dan belum yakin akan di terima , mengingat, alea berasal dari keluarga cukup mampu di kota itu, sedangkan bima Hanya pria sederhana, mendapatkan gaji yang tidak seberapa, apalagi pendapatannya ia gunakan sebagian untuk membayar tagihan bank, setiap bulan nya,

tagihan bank itu, untuk melunasi hutang dari pihak keluarga sang ayah yang selalu mengingat kan mereka untuk segera mengganti nya, sesuai kesepakatan ibu Fatimah saat itu, sertifikat rumah sebagai anggunan untuk mendapatkan pinjaman di bank setempat,agar segera di lunasi,guna menghindari cemooh dari Tante nya itu.

Saat itu,bima terpaksa menurunkan harga diri nya untuk meminjam uang tersebut, meskipun banyak hinaan yang ia dapatkan,bima kesamping kan itu, fokus nya adalah pengobatan sang ayah,namun takdir berkehendak lain,bima sudah berusaha,namun Allah maha penentu segala nya, seberapa pun usaha kita jika SANG maha berkehendak berkata lain,kita tidak dapat merubahnya.

Memantapkan hati untuk merubah nasib, karena yakin pada sang kekasih yang selalu setiap saat memperhatikan kesehatan sang ibu,bima tidak akan mundur karena telah menyerahkan ibunya pada orang yang tepat.

" bang,,, tunggu" tiba tiba Maya menghadang sepeda motor nya yang sedang melaju.

" kenapa may " bima tidak ingin berbasa-basi, langsung menanyakan maksud gadis itu menghadang nya.

" Abang beneran mau pergi ke ibukota"

" ya " jawab bima singkat

" berapa lama bang "

" belum tau "

" maya sedih denger nya,, bakalan ngga liat Abang lagi di bengkel"

" masih ada yang lain "

" tapi Maya sukanya cuma sama abang "

" jangan gitu may,,,kamu udah Abang anggap adik sendiri"

" tapi Maya mau di anggap sebagai wanita yang suka sama cowok bang,,Maya ngga mau di anggap adik,,,kita ngga ada hubungan darah"

" ngga bisa Maya ,,Abang udah ada alea ,,,kamu tau sendiri "

" maya ngga peduli,,,Maya yang lebih dulu kenal sama Abang "

" udah ,,, jangan di bahas lagi,,,Abang lagi buru buru,,, bentar lagi ada yang jemput "

" sebentar aja ,,kasih Maya waktu,,,lima menit "

gadis itu menunduk kan wajah nya, tampak guratan sedih yang mengundang mata indahnya mengeluarkan cairan bening,dan benar saja, begitu ia mengangkat wajahnya,air mata nya sudah membanjiri pipi.

Bima yang melihat itu, tidak bisa berbuat banyak,lain hal jika alea yang sedang dalam keadaan yang serupa,pria itu sudah pasti langsung memberikan pelukan terbaik nya.

" maya ,,,jangan seperti ini,,, yang ada kamu sudah menurunkan harga diri mu"

" biar aja ,,,aku ikhlas suka sama Abang ,,,dan Abang tau itu udah dari lama "

" ya udah,,, makasih udah suka sama Abang dari dulu sampai saat ini "

" boleh peluk "

" ngga boleh may "

" tapi ini terakhir kita ketemu "

" tetap aja,,"

" anggap aku adik,,,adik yang sedih di tinggal Abang nya "

" hha,,,Maya,,udah sana pulang "

" sekali aja " ucap nya dengan suara rendah,Maya sudah tidak bisa menahan diri akan kesedihan nya,di tinggal pria yang amat ia cintai.

Bima pun menurunkan ego nya,, berharap agar gadis itu menyudahi kesedihan nya,dan segera kembali ke rumah,

Ia peluk Maya tanpa ada pemikiran, keberuntungan bisa memeluk wanita,namun lebih pada menghargai Maya sebagai adik.

Terpopuler

Comments

Noorphans.

Noorphans.

Terpesona

2024-07-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!