Bab 4 bertemu teman lama

Mobil melaju membelah jalanan,bima urung melihat ke belakang,dimana ibu dan alea masih memperhatikan kendaraan yang ia tumpangi,ia hanya takut tekat nya akan luntur dengan melihat wajah sendu kedua wanita beda generasi itu.

Memantapkan tekad, meneguhkan hati, memilih maju,demi hidup lebih baik, apalagi mimpi masa depan dengan gadis pujaannya sudah terbayang akan seperti apa nantinya.

Dua temannya semasa kuliah dulu telah menunggu bima di sebuah apartemen, tempat kedua nya tinggal, tentu saja bima akan menyusul ke sana tinggal bersama mereka untuk sementara waktu. Berbekal alamat yang telah bima terima,mobil yang membawanya ke alamat tujuan akhirnya sampai.

Tampak dua lelaki yang bima kenal sedang duduk di sofa di ruang tunggu, begitu mobil itu berhenti di lobi apartemen,bima langsung turun, mengucapkan terimakasih pada supir,lalu bergegas menghampiri kedua temannya yaitu Evan dan Ardi.

Berpelukan ala pria , menandakan kerinduan di antara mereka, cukup lama tidak bertemu, membuat pertemuan kali ini cukup berkesan,

" long time no see men " Ardi sang pria kocak yang bima tau

" lama ngga ketemu,,mangkin cakep aja tuh muka " kali ini Evan ikut menyapa

" cakep apaan,, aku tinggal di kota kecil,,,"

" kota kecil,,tapi perkembangan teknologi kan nggak ketinggalan " sahut Ardi kemudian.

" dah lah,, ngobrol nya di atas aja " putus Evan ingin segera berbincang santai dengan teman itu.

Mereka pun akhirnya memutuskan untuk naik ke lantai lima,kotak besi mengantar mereka ke kamar yang di tuju,lantai lima kamar no empat ratus lima puluh enam.

pintu terbuka lebar, menandakan sang pemilik dengan senang hati mempersilahkan masuk,

Kamar tipe studio kini akan di tempat oleh tiga orang pria,bagi bima ini cukup mewah di bandingkan dengan kamar pribadi milik nya di tempat ia tinggal bersama ibunya.

" Lo mau mandi dulu bim " Evan menyarankan

" boleh deh,, lumayan gerah ini " bima pun meraih tas ranselnya untuk menarik perlengkapan mandi dan juga pakaian yang akan ia kenakan.

" kamar mandi cuma satu bim " Ardi menambah kan

" ngga masalah kalau aku,,, bahkan yang aku liat ini cukup mewah "

" Lo belum aja liat penthouse kayak gimana "

" aku tinggal dulu ya " bima bergegas menuju kamar mandi yang telah Ardi tunjukkan, bersebelahan dengan dapur sederhana

Bima belum mampu menanggapi apapun, saat ia pun masih menumpang, hanyalanya masih akan di mulai, itu saja fokus nya.

Setelah membersihkan diri,bima kembali bergabung dengan Ardi dan Evan yang sedang menonton televisi,

" makan dulu bim,,, setelah itu baru kita bahas kerjaan,,biar full power" Ardi membuka bungkus makanan yang telah ia pesan sebelumnya, lewat online.

" kita juga laper nih,,, waktu nya makan malam " Evan menyahut.

" kayak nya ,,aku bakalan sering ngerepotin kalian "

 " mending kita Lo repotin bim,,,dari pada diem diem kayak baru kenal aja lo "

" dah makan "

Tanpa perlu basah basuh,ke tiga nya menikmati makan dengan antusias , di barengi obrolan kecil,membahas semasa kuliah sampai tujuan masa depan.

Selesai makan ,duduk di sofa di depan televisi menjadi pilihan, karena ruangan yang cukup, mereka hanya bisa melakukan aktivitas,

Sementara itu, di kota kecil tempat bima di lahirkan ,alea baru saja membersihkan diri setelah selepas magrib memutuskan untuk pulang dari rumah bima, meninggalkan Bu Fatimah di rumah sendiri.

Alea terpaksa pulang karena sebuah panggilan untuk mengecek seorang pasien yang tengah hamil muda karena kondisi kekurangan cairan.

Gadis itu sudah meminta izin pada kedua orang tua nya untuk menginap di rumah Bu Fatimah malam ini,,

" tok tok tok,,,lea ,,,makan dulu nak " suara sang mama terdengar dari balik pintu

" masuk ma " sahut alea yang tengah merapikan peralatan medis nya.

Tampak seorang wanita yang masih cantik di usia nya memasuki kepala lima, menghampiri sang putri duduk di tepi ranjang.

" kamu ngga cape apa nak bolak balik"

" kalau di bilang ngga capek ,,, bohong banget ma ,,,mama kan tau sendiri,,,aku seneng ko ngelakuin semua nya,,,"

" maksud mama ,,, tentang Bu Fatimah "

" kenapa emang sama mertua ku ma "

" mertua konon,,, tunangan aja belum "

" ya doain dong ,,anak mu ini loh ma "

" kapan mama ngga doain kamu,,,coba,,,jawab"

" hehehe,, iya,,, always selalu ya ma "

" udah cepetan,,papa udah nungguin itu,"

" ok siap bos "

Mama Rita meninggalkan putri nya , berlalu menuju ruang makan,, tampak papa Surya masih setia dengan koran nya,,, hingga pria yang sudah berusia lebih dari lima puluh itu menyudahi kegiatan membacanya karena sang istri kembali dari kamar alea putri satu satunya.

" mana Lea ma ,,, ngga makan dia "

" bentar lagi pa,,,masih ngerapiin alat medisnya"

" kita duluan aja,,,papa mau makan pake apa "

Mama Rita dan papa Surya memilih makan lebih awal,,tak berapa lama, suara langkah kaki, turut membuat kedua orang tua dari alea itu memandang ke arah nya.

Alea duduk tepat di depan mama dan papanya, piring kosong ia isi dengan nasi putih dan beberapa lauk pauk yang telah tersedia di atas meja , SOP ayam sambal udang, perkedel kentang ia letakkan semua di atas piring.

Makan dengan hikmat, tanpa ada yang bersuara

" kamu jadi tidur di rumah bima " tanya papa Surya memastikannya.

"jadi pah,,,kasian bu Fatima sendirian "

" mau ngelarang juga papa nggak mungkin kan,,,pasti kamu tetap kekeh meskipun tanpa ijin".

" ya nggak sampai kayak gitu juga paah,,,"

*dah,, keburu malam"

" iya pah,,, maksih banyak papa nya aku ,, makasih banyak mamanya aku "

Alea bergantian memeluk kedua orang tua nya, mengucap syukur, karena sampai saat ini,tidak ada penolakan ataupun kejadian yang berarti .,selam alea menjalani hubungan dengan bima

Sementara itu di kediaman Bu Fatimah,ibu dari bima itu tampak masih asik bercengkrama dengan tetangga sebelah di teras rumah nya .sambil membawa peralatan manik manik yang selalu ia kerjakan setiap hari nya,guna.mengisi waktu kosong.

" si bima ,,udah sampe dengan selamat ya Bu fat " tanya wanita yang tidak lain,, ibu Desi

" iya Alhamdulillah ,,,udah ketemu kawan nya juga katanya "

" kawan waktu kuliah katanya ya Bu fat "

" iya Bu,,kawan lama Bima ,,, syukur mereka masih mau bantu,, padahal udah lama nggak ketemu " Bu Fatimah menjawab dengan jujur

Suara deruh Motor menghentikan kegiatan Bu Fatimah dan Bu Desi .

Keduanya sontak berdiri ,tampak alea dengan tas jinjing nya,Bu Fatimah yang tau jika alea akan menginap, segera bangun dari duduk nya .

" udah di bilang ngga usah keluar,, kamu tuh capek nak ,,,masih aja kerumah ibu,,,kan bisa besok besok " ucap Bu Fatimah

" aku pengen tidur barengan ibu "

" ya udah ayok masuk ,,,Bu Desi maaf saya tinggal dulu ya

" ooh iya bu,, silahkan"

" mari Bu,,alea masuk dulu,,, permisi "

" iya iya,,,ibu mau pulang juga ini,,,masuk sana ,,"

Semuanya memilih masuk ke rumah masing-masing guna beristirahat, karena malam semangkin larut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!