" Oya... btw Luh nginep di cari nggak ini? " tanya intan.
" mereka takan perduli, Gue juga punya dunia Gue sendiri " ucap Zahra tampa merasa bersalah.
mereka bertiga saling tatap. mereka bingung ingin menasihati nya, tapi Mereka Tau Kalau Zahra itu si kepala batu.
sesampainya di hotel. mereka langsung memesan kamar intan dan mawar. sedangkan Zahra dan Ratna. mereka harus berpisah kamar.
tak pikir panjang mereka yang tadinya ingin mengobrol pun. sudah terlalu lelah karna sudah jam 22.45 .
merekapun. langsung Tepar di tempat tidurnya masing-masing.
*****
Keesokan paginya di rumah pak kiyai Yusuf di hebohkan dengan kabar Kalau Zahra hilang Umi, Abah, imran pun mencari ke sekeliling pondok tapi tidak di temukan. bahkan teman-teman sekolah nya tidak menjawab panggilan dari imran.
Mbak santri dan Kang santri pun, ikut mencari keberadaan Zahra. pa kiyai Yusuf rasanya sudah cukup kewalahan dengan sikap putri bungsu nya.
" ya Allah jika sudah waktunya lancarkan saja jalan nya " ucap kiyai Yusuf di hadapan Umi farida.
" Abah kenapa? " sahut Umi yang panik.
" Abah akan memutuskan Untuk Menikahkan Zahra mi. " Ucap kiyai Yusuf dengan Lugas nya.
" ya Allah, Abah jangan gegabah dulu bah. Zahra masih terlalu muda. "
" tapi Abah yakin Mi. Kalau ia mampu membimbing Zahra " ucap pak kiyai yusuf penuh keyakinan.
Umi farida sendiri juga tidak tau siap laki-laki yang di maksud Suaminya, yang akan di nikahkan dengan Zahra.
" tolong Mi. cari imran suruh dia kesini. "
Umi langsung bergegas memangil imran. sesampainya. imran menghadap Abah. Abah langsung mengutarakan apa yang Abah inginkan.
" Hah,,,Rasya? " ucap imran penuh cemas
ia tidak menyangka Zahra akan di jodohkan dengan Rasya.
" Ba,,,Rasya laki-laki yang sudah cukup umur. ia belum tentu mau menerima Zahra, Rasya Ustadz yang paling berwibawa Bah. sedangkan aku faham adik saya Zahra jauh dari kata Soleha " ujar imran sambil merapihkan duduk nya.
" justru itu imran,,,Abah yakin Rasya bisa mendidik adik mu. " ucap Abah meyakinkan.
setelah semua bersepakat untuk menikahkan Zahra dengan Rasya, sambil menunggu kedatangan Zahra Abah menyiapkan drama Terbesar agar putri nya nanti tak banyak bicara, membuat Zahra mati kutu!
Tapi sebelum itu kiyai Yusuf sudah membicarakan ini semua pada Rasya. Rasya awalnya menolak namun kiyai memohon penuh dengan keyakinan. Akhirnya ustadz Rasya mengiyakan.
Lain halnya dengan Zahra, sudah siang Tapi dia engan pulang ke rumah. padahal waktu chek aut. tinggal dua jam lagi.
" beb lu nggak pulang? "
" nggak tau nih Na. bawaan nya mager terus juga perasaan ku nggak enak " ucap Zahra sambil menutup matanya lagi.
" yah udah lu, mandi geh. udah siang bentar lagi cek out. ”
akhirnya Zahra pun. beranjak dari kasur nya dan bergegas ke kamar mandi.
di perjalanan arah pulang. intan dan Ratna sudah di antar terlebih dulu oleh mawar. Zahra menatap lurus ke arah kaca ia melihat anak sebaya nya, yang sedang Selfi dengan ibu nya. reflek Zahra langsung Teringat Umi nya.
" Lu,,,,knp sih ga? akhir-akhir ini sering banget ngelamun mikirin apan si? Tanya mawar sambil menyetel music di mobil nya.
" nggak papa. Gw lagi kangen aja sama Umi " sambil Zahra mengusap air mata yang menetes.
" yah udah, Lu jangan sedih bentar lagi sampai ini. "
tampa pikir panjang sesampainya. di depan gerbang pesantren Al_hikmah, mawar menurunkan Zahra. Zahra pun sudah siap kena omelan Abah nya lagi. karna ia tau konsekwensi nya.
namun semuanya berubah, ia tidak menyangka ternyata filing Zahra salah. Abah nya kini sedang di tangisi Umi dan bang imran. Zahra menelan saliva nya, ia bingung apa yang terjadi?. Zahra yang tadinya siap Tempur dengan omelan Abah nya, kini ia malah dibuat parno oleh keadaan. aba nya terbujur lemas di sofa.
" kamu dari mana saja sih dee,,,,liat Abah tadi Abah pingsan. " ucap imran sambil menghampiri Zahra yang mematung didepan pintu.
Zahra tak banyak bicara ia langsung mendekati Abah nya. dan meminta maaf,
" Abah,,,,Abah Rara minta maaf baa.. Abah " sambil Zahra berulang kali mencium tangan Abah nya.
" Abah sudah tida ada daya lagi Tubuh Abah Lemas "
" Abah,,,Abah nggak boleh ngomong gitu, Abah ingat Zahra disini liat Zahra bah. Zahra minta maaf. Apa pun yang Abah mau Zahra Turutin asalkan Abah bisa sembuh bah” ucap Zahra penuh khawatir. tampa berfikir permintaan apa? yang nanti bakal Abah nya inginkan.
" Abah udah nggak kuat lagi "
" Abah jangan gitu.. Abah Rara sayang Abah " ucap Zahra
" tolong kali ini dengarkan Abah. Abah sudah terlalu tua nak. Abah sudah cape tiap hari harus menasihati mu "
" terus aku harus gimana biar Abah bisa sembuh? "
" Abah cuman pengin kamu menikah dengan orang pilihan Abah "
Zahra terdiam dan menatap Aba nya dengan nanar ia terus teringat almarhumah Umi. ia yang tidak mau kehilangan orang yang di cintai lagi akhirnya Zahra mengiyakan. Titah Abah nya.
namun Zahra sendiri pun. tidak tau calon yang di persiapkan untuk diri nya itu siapa?
tiba-tiba Abah nya, langsung beranjak bangun dari sofa Umi menuntun Abah menuju kamar.
" lah itu Abah sudah bisa jalan sendiri tapi jadi.... " imran langsung bergegas menutupi mulut adik nya itu.
" wis.. lah dari pada nanti Abah kenapa napa lagi! kamu mau tanggung jawab emang? " ucap imran
" Hmmm,,,,yah wis " Zahra kalah telak. ia beranjak sambil memanyun kan bibir mungil nya
Zahra yang males banyak bicara pun. akhirnya naik ke kamar nya.
hem,,,,hembus kasar nafas sebal Zahra. Ia jujur saja penasaran dengan laki-laki, yang akan di jadikan suaminya.
" Abah,,,Abah, Ada-ada aja. putri mu ini baru saja menginjak 18 tahun. sudah kau jadikan aku tawanan dengan menyandang gelar baru sebagai istri. biarkan saja mungkin nanti juga dia tidak akan sanggup dengan sifat ku yang culas ini. " gumam Zahra dalam hati sambil melihat wajah nya di cermin.
jika sudah menyangkut kesehatan Abah, Zahra akan melakukan apa-pun itu
sementara itu, berita pernikahan Ustadz Rasya dan Zahra populer menjadi perbincangan. para santri putri sebab hari patah hati sepondok putri. Ustadz Rasya yang cukup banyak di gemari murid santri wati. wajahnya yang tak membosankan bahkan nyaris setiap mengajar sikap dingin nya selalu ia tampakan, membuat wajah nya semakin naif. kulit putih bening, Alis yang tebal bergingsul serta berlesung pipi. membuat semakin para santri wati Terpesona Saat jam mengajar nya.
saat pagi berangkat ke sekolah. Zahra hari ini tidak bersemangat sebab hari senin yang akan datang Zahra akan menikah dengan lelaki Pilihan Abah nya.
" Bah,,,,aku berangkat sekolah dulu yah. Assalamualaikum " ucap Zahra sambil mencium tangan Abah nya.
" Waalaikumsalam, sekolah yang rajin insyaallah dapat Suami yang baik " ujar Abah.
Zahra tak menghiraukan ucapan Abah nya. dan langsung ngeloyor pergi.
sesampainya di sekolah nya. Zahra di kantin bercerita pada ketiga sahabatnya,
" beb.. sorry mungkin nanti gw enggak bisa ikut nongkrong-nongkrong lagi. " ucap Zahra sambil menggenggam tangan ketiga sahabatnya.
" dari Kemarin lu kenapa sih Ra? kaya ada yang di sembunyikan ya! " ucap intan
" sorry beb sebelumnya, gw mau Nikah. Abah gw nyuruh gua Nikah Minggu yang Akan datang "
mereka langsung menatap Zahra serius rasanya bola mata mereka hampir jatuh sebab melotot penuh tekanan. Mereka syok di buat Zahra. Zahra hampir menangis saat menjelaskan ini. kepada ketiga sahabatnya.
🌹
🌹
🌹
Bersambung..
makasih buat yang sudah baca. jangan lupa dan like🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments