Vivian berjalan menusuri jalannnn…
Langkahnyaa benar- benar tidak beraturan, dia tidak tau hendak pergi ke manaa, langkah nya benar- benar tidak memiliki tujuann..
Diaa hanya teruss berjalan, sampai akhirnyaa dia melihat sebuah halte tepat tidak jauh di depannya, Vivian pun berjalan menuju halte ituuu,,,
“halte bus cukup kosong untuk saat ini” Batin Vivian
Vivian pun duduk di kursi halte seraya melepaskan penatnyaa, Vivian mengangkat tangan kiri nya, dan melihat jam pukul 17.30 saat ituu
Dengan hembusan nafass berat Vivian hanya terduduk dan tidak tauu apa yg akan dia lakukann, tentu sajaa halte bus ini sepi, karna jam pemberangkatan bus malam hari saja adalah pukul 18.30 malam
Diaa hanya terdiam sambil memandangi langittt yg mulai berganti malam, sinar matahari mulaii redup perlahannn dan kegelapan dari redupnya matahari punn mulai terlihat
Vivian tampak terdiam dalam waktu yg cukup lama memandangi langit, sampai pada akhirnyaa
~Sebuah mobil putihh tiba-tiba berhenti di hadapannya~
Tak ada reaksi apapun sampaii akhirnyaa, seseorang membukaa pintu depan kemudi, terlihat rambut pirang dengan hidung mancung badan tinggi tegap menggunakan kemeja putih berdasi, memakai jam yg berwarna emass, dan celana hitam panjang, penampilan nya benar-benar rapih seperti seorang boss pulang kerjaa
Tampak lelaki ituuu mulai berjalan mendekati Vivian, karna hari mulai gelap Vivian sempat tidak jelas melihat wajahnya, sampai akhirnya diaa tepat berdirii di depan nyaa
“Kamu sedang apa di sini?” Tanya lelaki ituu
Vivian yg saat itu menunduk akhirnya mendongakkan pandangannya ke arah lelaki berbadan tegap ituu
Vivian menatap nyaa dengan lekat, sampai akhirnya diaa mengenali wajah pria di di depannya ituu
“Kak lorenzo?”
Ucap Vivian yg kaget dengan wajah pria yg ada di hadapannyaa
Lorenzo Adya pratama, Usia 24 tahun
Rambut pirang, hidung mancung kulit putih pucat, dengan halis yg tegas, dan mata yg tajam.. lorenzo adalah blasteran Indonesia belanda, ayahnyaa adalah pemilik dari universitas Pratama Indonesia, sementara ibu nya adalah pemilik yayasan di belanda
Diaa adalah senior Vivian di universitas pratama, saat itu Vivian sedang melakukan masa oreantasi mahasiswa, lorenzo yang saat itu mahasiswa semester akhirr, dan sekaligus menjadi kakak pembimbing Vivian…
Saat pertama kali melihat Vivian, lorenzo sudah menunjukan sifat ketertarikan nya kepada Vivian
Hanya Vivian yang tidak terlalu peka dengan sekitar nya tidak menyadari hal itu ....
Vivian memang memiliki wajah yang imut dan mungil tapii tidak di sangka sifatnyaa 180° berbanding terbalik dengan sifat aslinya, diaa memang baikk, tapi sifatnya jugaa tegasss dan juga mandiri dia benar-benar seperti gadis yg tidak mudah di tindas, itulah alasan lorenzo tertarik pada Vivian
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
“Kak Lorenzo??” Tanyaa vivian lagi sambil memandangi wajah pria di hadapannya itu
“Ehh iyaa Viviannn” Ucap lorenzo yg sempat tertegun
“Sedang apaa kakak di sini??
“Ohh ituuu, ituuuu tadiii, aku sedang jalannn dan kebetulan lewat sini aku melihat seperti seorang gadis di halte sendirian, dari jauh aku seperti mengenali pakaian mu, makanya aku kemari untuk menghampiri muu”
Ucap lorenzo dengan tergagap, Vivian menatapnyaa dengan tatapan intimidasi membuat lorenzo gugup
Sejenak Vivian terdiam dan kemudian diaa menghembuskan nafasnyaa
Huffffffffff aku fikir ada apaa dia ke sinii…..
Batin Vivian
“Apa kamu gapapa Vivian?” tanya Lorenzo
“Iyaa aku gapapa kaa”
“Kamuuu sedang apa sendiran di sinii??” tanya Lorenzo yang kemudiaan melangkahkan kaki nya dann duduk di samping Vivian
Tatapan mata vivian hanya luruss sambil memandangi langit yg mulai gelap
Awalnya lorenzo menatap langit yang Vivian tatap, kemudian lorenzoo menatap wajah Vivian yg sedang memandangi langitt
Bibirnya mulai bergerakk, dan gumaman muncul di bibirrr kecil nya itu
“Cantikkkkk”
\`\`\`\`
Vivian yang saat itu sedang memandangi langit seperti mendengar sesuatu, tiba-tiba dengan spontan membalikan wajahnya ke arah lorenzo
“Kakak tadiii ngomonggg apa?? Tanya vivian
“Ehh tidakk akuu akuu enggak ngomong apa-apa kok” Ucap lorenzo yang panik dan tergagap
“Tadi aku mendengar kakak bicara sesuatu “
Tanya vivian sambil menatap lorenzo dengan mata bulatnyaa, lorenzo yg panik langsung mengalihkan pandangannyaaa
Vivian yang masihh penasaran tidak mengalihkan pandangannya dari Lorenzo
“DEGGGG… degg.. deggg…” seketika detak jantung Lorenzo seperti tidak beraturan, perasaan nya kacauu
“Apa yang sedang aku lakukan saat ini, kenapa aku jadii begini “ Batin Lorenzo bergejolak, diaa tidak tauu apa yang diaa lakukan dann perasaan ini cukup asing baginyaa
Namun Lorenzo tetap bersikap tenang, seolah tidak terjadi apa-apaa
“Tenanggg Lorenzo tenanggg….” Batin Lorenzo
Sejenak lorenzo diamm dan kemudiann..
~~~~Tiba-tiba lorenzoo berdiriii
“Kitaa pulang aja yukk, hari sudahh mulai malam, aku akan mengantarmu ke rumahmu” tanya Lorenzo mengalihkan pembicaraan
Vivian yg sedikit aneh dengan gelagat Lorenzo hanya menganggukan kepalanya
“Iyaa kaa…”
Lorenzo akhirnya tersenyum dan mulai melangkahkan kaki nya kedepan, beberapa langkah dan sudah sampai di mobil, diaa membuka gagang pintu mobil dan membukaa nyaa, tangannya mengisyarat kan untuk Vivian segera masuk
Vivian yg tadi duduk beranjak berdiri dan melangkah berjalan masuk ke dalam mobill, saat sudah masuk ke dalam mobil
BRAKKKK
Pintu mobil di tutup dan lorenzo berlari kecil di depan mobil sampai akhirnya dia pun masuk mulai mengemudikan mobil nyaa
“Okee udh siapp kitaa jalan yaa” ucap lorenzo yang mulaii menginjak pedal gass
Vivian hanya tersenyum dan menganggukan kepala mungilnya itu
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Suasana cukup heningggg~~~
Vivian dan Lorenzo tidakk mengatakan sepatah kata pun selama perjalanan
Vivian hanya memandangi jalan yg ia lihatt di jendela mobil, sementara lorenzo fokus menyetir sesekali melihat ke arah vivian
Sampai akhirnya Lorenzo berfikir apa yg harus dia ucapkan agar suasana nya tidak terlalu kaku seperti inii
Sempat berfikir sejenak akhirnya lorenzoo, memiliki bahan pembicaraan, diaa teringat dengan keponakan nyaa
“Bagaimana dengan yasha? Apakah diaa belajar dengan baik akhir-akhir ini” tanya Lorenzo, yg mulai mengawali topik pembicaraan
“Yasha baik-baik sajaa, aku rasaa sekarang diaa sudah belajar lebih baikk, kemarin diaa pamer mendapatkan nilaii yg baik di pelajaran matematika nyaa” ucap Vivian dengan tersenyum
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Yasha adya pratama adalah keponakan dari Lorenzo, diaa adalah anak dari kakak perempuan nyaa Monica adya pratama, awalnya monica sangatt bingung dengan nilai yasha yg mulai menurun, monica yg tidak memiliki banyak waktu merasa sedih dengan penurunan nilai belajar anaknyaa, sehingga berfikir untuk mencarikan yasha seorang guru privat
Monica sempat bertanya kepada Lorenzo apakah diaa memiliki seseorang yang dia kenal, yang cukup handal menjadii seorang guru privat, tanpa fikir panjang, Lorenzo merekomendasikan Vivian sebagai guru privat yasha
Bisa di bilang Vivian sangat pintarr, Universitas pratama sangattt sulit di masuki oleh sembarang orangg bahkan mereka yang memiliki uang tanpa jalur prestasi mereka tidak akan bisa masuk ke universitas pratama, Vivian mendapat nilaiii baguss di setiap seleksi nya, tapi sayangnyaa dari semua nilainya yg bagus itu, dia malah memilih fakultas sastra bahasa Indonesia
Awalnya diaa raguu apakah vivian mauu, untuk menjadi guru privat keponakan nyaa ituu, maka dari itu dia sempat meminta rektor dari universitas untuk merekomendasikan nya kepada viviann
Setelah beberapa waktu ternyataa vivian memang membutuhkan kerjaan freelance untuk kebutuhan nya, di tambah gaji yang di tawarkan juga cukup besarrr
Setelah mendengar hal itu Lorenzo pun cukup senanggg, diaa sempat tidak bisa menyembunyikan rasa senangnyaa sampai diaa memutar-mutar badan nya di aula perpustakaan
Sempat membuat Teman-teman nya bingung dengan tingkah nyaa saat ituu…
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Sesampainya di rumahhh~~~
“Kitaa sudahh sampaiii”
Lorenzo menghentikan mobilnyaa, mendengar tidak ada respon apapun membuatnya menengok ke arah samping
Terlihat Vivian tertidur dengan begituu pulasnyaa
Lorenzo melihatnyaa dengan seksamaa, menatap wajahnyaa yang sedang tertidur
Bulu mata nya yg lentik hidungnyaa yg mancung kecil, dan bibirnya yg mungil dan wajah nya yang kecil benar- benar imut, di tambah dengan rambutnya yang pendek seperti seorang anak gadis yang lucuu dan menggemaskan
Lorenzo menatap lekat-lekat gadis kecil di hadapannya ituu sampai akhirnyaa….
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
“Hoaammmmm”
Vivian terbangunnn, dia mengucek- ucek matanyaa dan mengusap wajahnya
Perlahan pupil mata nya mulai melihat sekitar yang sudah benar- benar gelap, dan melihat tempat ini tidak asing bagi nyaa
Terdiaamm sebentar dan kemudian diaa tersadarrr
“Kitaaa udahh sampaiii!!!” Ucap Vivian dengan kaget
Seketika dia melihat ke arah samping nya, terlihat Lorenzo tersenyumm melihat nyaa
Batin Vivian bergemuruh
“Apakah diaa melihatt aku tertidur tadiii, aku tertidur pulas di mobil tanpa aku sadari”
Membayangkan diaa tertidur dan melihat Lorenzo hanya tersenyum tanpa mengatakan sepatah katapun membuat Vivian sangat maluuu, wajah kecilnya itu memerahh bagaikan tomat
“Kenapa kakak tidak membangunkan akuu” tanya Vivian sambil menutup wajahnya, diaa tidak ingin Lorenzo melihat wajahnya yg tersipu malu di hadapannya
“Sebenarnyaa tadii aku sempat ingin membangun kan mu saat sudah sampai, tapi melihat mu seperti nyaa tertidur dengan pulasnya membuatku tidak tega untuk membangunkan muu” ucap lorenzo dengan tersenyum cerahhh
“Kalau begituuu aku pergi dulu yaa kaa, terimakasih banyak untuk tumpangan nyaa” ucap Vivian seraya membuka pintuu mobill
“Mauu aku antarkann?” Ucap lorenzo yang tergesa-gesa membukaa pintu mobil di sampingnyaa
“Tidak usahhh kak aku sendiri sajaa itu di depann tinggal jalan aja udah sampe kok” ucap Vivian yg mulai turun dari mobilnyaa
“Baiklah hati-hati yaa…”
Ucap lorenzo sambil melambaikan tangannya
Vivian yg sudah di di depan mobil hanya mengangguk dan melambaikan tangannyaa
\*\*\*\*\*\*\*
Lorenzo hanyaa memperhatikan vivian mulai berjalan jauh dan masuk ke arah rumah yaa, bukann seperti rumahh tapi tampak seperti kos-kosan, Vivian pernah mengatakan bahwa rumahnya jauh dari sini, makanya dia memilih untuk kos dekat daerah sini, untuk mempersingkat waktu nya sampai di kampus
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Sesampainya di dalam koss
Viviann
“Ahhhhh aku malu sekaliiiiiii “ ucap vivian sambil menutup wajahnyaa dan membatingkan badannya ke arah tempat tidur…
“AKU MALUUUUU “
Vivian memukul-mukul bantal dan guling di hadapannyaaa
Terdiam sejenak dan kemudian berguling- guling
“Seperti apa wajah saat aku tertidur tadiii, aku benar-benar tidakk membayangkannya… isss Vivian kauu ini”...
Sampai tengah malam Vivian penuh dengan perasaan gelisahhhh… entah apa yang di lihat Lorenzo… dan entah apa yang di fikirkan Vivian benar- benar berbanding terbalik ~~~
*************
Next chapter yaa!!!
Plisss kalau suka dengan karyaku
Jangan lupa Like & Komen, share yaa
Maaciwww
*********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Bell_Fernandez
Menyentuh hati.
2024-07-17
1