Terjun ke Jurang

Bab 3 Terjun ke Jurang.

Tanpa berlama-lama setelah menendang selakangan hingga mengenai telur sampai pecah, Bai Xiaochun langsung menikam leher penjaga pintu penjara hingga wafat.

Bang!

Ahhh!

Dia meronta-ronta dan dua tangannya memukuli Bai Xiaochun sangat ganas, tapi Bai Xiaochun masih menggertakan giginya tidak membiarkan dia hidup-hidup.

”Kamu harus mati, pokoknya kamu harus mati, ahh!” Tinju Arhat Emas digunakan lagi langsung memukul wajah orang itu berkali-kali sampai wafat.

Bai Xiaochun setelah membunuh, langsung melarikan diri secara diam-diam. Dia pergi ke hutan untuk menenangkan tubuhnya karena sudah penuh luka.

Akan tetapi selama pelarian, tidak berjalan mulus, dia dikejar-kejar beberapa murid dengan tampilan begitu sangat beringas.

Bom!

Bom!

Bai Xiaochun mengindari serangan demi serangan yang dilancarkan oleh beberapa murid. Sepertinya mereka tidak tahan untuk membunuh Bai Xiaochun.

Hanya saja mereka merasa bahwa Bai Xiaochun sangat licin dan susah untuk dibunuh, tetapi mereka memiliki jumlah murid yang banyak sedang mengejar Bai Xiaochun.

‘Aku harus memikirkan bagaimana cara untuk melarikan diri dari pengejaran murid bedebah!’ Bai Xiaochun menggertakan giginya, lalu teringat bahwa sekitar dua ratus meter dari hutan, ada jurang kematian.

Bai Xiaochun berjudi dengan hidupnya, dia harus terjun agar para murid tidak mengejarnya.

Setelah memutuskan, Bai Xiaochun sebisa mungkin agar bisa bertahan dari pengejaran murid-murid.

Ahhhh!

Wush!

Wush!

Bai Xiaochun menghindari berbagai ranting pohon dan serangan dari beberapa murid yang sedang mengejarnya.

Empat batang dupa berlalu, dengan tubuh sudah berdarah-darah, dia sampai di jurang maut.

Tanpa pikir panjang, Bai Xiaochun melompat langsung terjun bebas. Kemudian para murid tercengang, karena Bai Xiaochun lebih baik mati bunuh diri daripada menyerahkan hidupnya ke murid-murid sedang mengejar!

“Tunggu aku kalian sampah, aku akan membalaskan dendam apa yang kalian perbuat kepadaku, bahkan jika aku menjadi hantu sekalipun, Aku akan mengingat; Bagaimana kalian memperlakukan aku dan mendzolimi aku!” Bai Xiaochun berteriak sangat nyaring dan menggema, dia jatuh ke tebing yang sangat curam bahkan kabutnya sampai menghalangi pandangan murid-murid.

”Sampah Bai Xiaochun sudah dipastikan wafat, kita tinggalkan tempat ini. Jangan memikirkan bagaimana sampah bertahan diri ....”

“Benar, bagaimana mungkin sampah itu bertahan jurang yang sangat curam, apalagi dia tidak memiliki kekuatan untuk mendukungnya.”

”Aku khawatir dalam dua hari, dia sudah wafat berubah menjadi bangkai.”

”Ayo kita pergi dari sini!”

Selusin murid-murid yang mengejar Bai Xiaochun, akhirnya satu per satu pergi meninggalkan tebing yang curam.

Sisi lain!

Bom!

Bai Xiaochun jatuh sangat keras, untungnya mendarat disetumpukan kotoran monster banteng raksasa, sehingga dia mendarat dengan mulus walaupun seluruh tubuhnya dipenuhi kotoran banteng.

“Huek! Kotoran ini sangat bau, tetapi tidak apa-apa daripada aku mati! Hehehe tunggu sajak kalian murid bedebah ketika kekuatanku sudah kembali lagi akan ku bantai seluruh Sekte.” Kemudian Bai Xiaochun langsung berdiri dengan susah payah meninggalkan setumpukan kotoran banteng dengan canggung.

Baunya begitu sangat semerbak dan tangan satunya memegangi hidung agar tidak mual-mual.

Langkah demi langkah Bai Xiaochun melewati setumpukan kotoran banteng dengan menahan bau yang sangat menyengat hidung. Padahal jurang yang sangat tinggi itu gelap lho, tetapi karena kedua bola mata Bai Xiaochun sudah bermutasi menjadi mata kebangkitan Dewa, apapun yang dilihat menjadi sangat jelas seperti menggunakan inframerah.

Hampir satu jam dan Bai Xiaochun secara samar-samar mendengar derasnya air terjun, dia berpikir bahwa air terjun itu adalah air terjun bawah tanah. Tanpa berpikir panjang, langsung mencari sumber suara air terjun untuk membersihkan tubuh akibat setumpukan kotoran banteng yang melekat di tubuhnya.

Beberapa napas kemudian, akhirnya Bai Xiaochun melihat air terjun sangat deras dan bersih, melompat langsung dengan bahagia.

Melepaskan pakaiannya, sehingga tubuh yang telanjang terlihat adik laki-laki yang besar nan perkasa terombang-ambing oleh air yang deras.

”Aw! Bajingan aku melupakan bahwa punggungku belum sepenuhnya sembuh!” Bai Xiaochun kaget langsung melompat dari air jernih.

Mengeluarkan beberapa obat penyembuh hasil rampasan, langsung menenggak begitu sangat lahap sampai tersedak.

Sedikit demi sedikit luka dipunggung menjadi luka ringan, tapi bekas luka dari pertempuran sungguh mengerikan jika dilihat orang.

Membersihkan badan sudah, lalu membersihkan celana.

Saat Bai Xiaochun menunggu celananya bersih dan kering, dari kejauhan melihat ada tulang yang besar dan di tengah-tengahnya ada satu buku kasar seperti terbuat dari kulit hewan.

Rasa ingin tahu langsung menyelimuti Bai Xiaochun, langsung berjalan mendekati untuk mengambil buku jelek yang sepertinya hanya satu lembar.

“Buku apa ini? Apakah buku jurus?” gumamnya sambil berjongkok dan mencoba mengambilnya.

Hanya saja tanpa disadari, sebelum mengambil kertas jelek tersebut, Bai Xiaochun tersandung sehingga kepalanya terbentur batu dan darahnya mengalir ke kertas jelek tersebut.

Bom!

Seketika setelah kertas jelek terkena darah dari Bai Xiaochun, tiba-tiba kertasnya berubah meledak menjadi serbekas cahaya dan memasuki ke pikirannya.

“Ahhh!”

Bai Xiaochun kesakitan seperti otaknya terkoyak menjadi dua bagian. Bahkan seluruh tubuhnya merasakan ada ratusan pisau yang menyayat secara bersamaan.

“Aku tidak bisa menyerah! Aku tidak ingin mati sebelum membalas dendam mereka yang mempermalukanku!” Beberapa kali Bai Xiaochun hampir pingsan, setiap kali dia akan pingsan, mata Dewanya memgeluarkan energi aneh yang mencoba menenangkan pikiran Bai Xiaochun!

Kertas ajiab menyatu dan memperkuat tendon, otot-otot dan tulang. Bahkan kekuatan jiwa pendekar menjadi lebih kuat dan sangat halus.

Tentu saja perubahan ini tidak hanya sampai di sini, seluruh kulit-kulit dan luka, perlahan-lahan sembuh dan menghilang seolah-olah Bai Xiaochun tidak pernah mengalami luka.

Ada cairan lengket hitam seperti lumpur keluar dari tubuh Bai Xiaochun, dia yang sudah menahan sekitar empat batang dupa, akhirnya sakit yang menjalar perlahan-lahan sembuh. Matanya terbuka melihat seluruh tubuh sudah dipenuhi cairan lengket, dia tidak nyaman langsung menceburkan ke air.

”Tidak menyangka kertas jelek itu adalah harta yang berharga, bisa meningkatkan Jiwa pendekar, otot beserta tulang dan tendon juga menjadi lebih kuat. Aku sekarang menjadi sangat tampan, level pendekarku juga meningkat menjadi peringkat dua.”

Apa yang membuat terkejut adalah, harta kertas jelek itu adalah harta penyimpanan tingkat tinggi, kamu bisa memasukkan berbagai harta tanpa ada batas.

Tangannya gemetar tidak tahan untuk membunuh Yu Qingxuan dan Hai Yefei.

Bom!

Bai Xiaochun menampar air hingga mengakibatkan gelombang cukup tinggi.

“Tunggu saja, aku akan melatih di jurang ini sebentar, sekiranya kekuatan ku sudah pulih, aku datang ke daratan sambil membawa kebencian.” Setelah itu mata Bai Xiaochun terpejam memgeluarkan obat-obatan hasil rampasan.

Salah satunya adalah ginseng umur seratus tahun. Walaupun setatus tahun sangat singkat, tapi Bai Xiaochun tidak menyia-nyiakan harta rampasan gingseng.

Terpopuler

Comments

taufiq ismail barkah

taufiq ismail barkah

bab 1 bahasanya kasar bab 2 kok sopan amat

2025-02-12

1

Nurul Pky

Nurul Pky

bantai semua nya

2024-12-22

1

Putra_Andalas

Putra_Andalas

hingga WAFAT bkn TEWAS ..sopan amat bahasanya 😁,

2024-11-29

3

lihat semua
Episodes
1 Aku Bisa Membunuhmu
2 Membuhuh Tiga Sekaligus
3 Terjun ke Jurang
4 Bekerja di Penempa Senjata
5 Tehnik Penampa Lingzhi
6 Membunuh Lagi
7 Kerja Sama
8 Membunuh Macan dan Bertemu Musuh.
9 Jika Kamu Ingin Bertarung, Ayo Majulah!
10 Bunuh!
11 Ilmu Pedang Penghancur Bintang
12 Penyerangan Mendadak
13 Salahkan Jika Menjadi Sampah?
14 Kerja Sama dimulai
15 Pergi ke Kamar Dagang Tianya
16 Pencerahan
17 Kuil Qinming
18 Bunuh.
19 Tiba
20 Lulus Ujian
21 Ujian Terakhir
22 Pemuda Begitu Galak
23 Mengambil Tugas
24 Merampas
25 Bab 25
26 Bab 26 Menunggu Dengan Sabar
27 Sangat Kejam
28 Keluarga Ye dalam Bahaya
29 Membunuh Tiba-tiba
30 Serangan Diam-diam
31 Ini Lebih Baik Daripada Mati
32 Shenlong Ding
33 Hanya Bisa Membunuh
34 Pria Tampan
35 Aku Selalu Menunggu Untuk Membunuhmu
36 Aku Tidak Suka Menyiksa
37 Wu Fentian Berkhianat
38 Apakah Kamu yang Membunuh?
39 Saya Tidak Takut
40 Shen Long Ding (2)
41 Empat Vs Satu
42 Datang ke Pintu dan Bunuh
43 Hai Yefei Marah
44 Bunuh dan Harus Dituntaskan
45 Nalan Ya
46 Bab 46
47 Kejutan Bai Xiaochun
48 Gagal Kejutan
49 Saya Bekerja Lebih Keras Daripada Orang Lain
50 Tidak Semudah itu
51 Hari Buruk Bagimu
52 Marah Sampai Muntah Darah
53 Apa Kamu Takut?
54 Mana Bisa Tahan
55 Bunuh Saja Dulu.
56 Tidak Ada Kata Khawatir
57 Bunuh Satu Dulu.
58 Bab 58
59 Bab 59 Bertemu Monster
60 Datang, dan Bunuh.
61 Bab 61
62 Hai Yefei Vs Bai Xiaochun ( Pertama )
63 Bab 63 Menerobos Penghalang yang Berbahaya
64 Bertempur
65 Wu Fentian Mati
66 Bab 66 Jiang Chen Kaisar Jimat
67 Istana Runtuh
68 Melawan Boss Sesungguhnya.
69 Mata Masa Depan
70 Selesai
71 Meningkatkan kekuatan
72 Hati Pedang Iblis.
73 Membangkitkan Kekuatan Mata Wawasan
74 Sangat Licik
75 Merampas Paksa
76 Bai Xiaochun, Keluar dan Mati!
77 Tidak Peduli Latar Belakang Anda, Saya Akan Membunuhnya!
78 Saya Tidak Rela Diperkosa
79 Tertipu
80 Hanya Menjadi Kuat yang Bisa Menolong mu
81 Lan Maoying: Menjadi Tampan Juga Sebuah Kutukan
82 Bab 82
83 Pergi ke Yunshang
84 Nalan Ya: Itu kamu!
85 Bab 85
86 Aku Tidak Akan Menyerah
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89 Minumannya diracun
90 Bab 90 Bai Xiaochun Vs Yang Kun
91 Bab 91
92 Bab 92 Yang Kun Mati
93 Tehnik Api Kekacauan
94 Bab 94 Kengerian Sabit Kematian
95 Bab 95
96 Memadatkan Hukum Kematian
97 Bab 97 Berhasil Mengintegrasikan Aura Kematian
98 Iblis Darah
99 Bab 99 Akibat Memprovokasi
100 Bab 100 Runtuh
101 Bai Xiaochun Mati dan Batu Elemen
102 Bab 102 Ledakan yang Mengerikan
103 Bab 103
104 Tugas Baru.
105 Bab 104
106 Bab 106 Rencana yang Salah
107 Bab 107 Kegundahan
108 Bab 108 : Memasuki Wilayah Dosa.
109 Bab 109 : Meloncat ke Atas Ring.
110 Bab 110 : Meloncat ke Atas Ring (2)
111 Bab 111 : Satu Serangan
112 Bab 112 : Pertempuran Lebih Awal
113 Bab 113 : Bunuh Saja.
114 Bab 114 : Buat Rencana
115 Bab 115 : Memasuki Penjara dan Mencari Hei Ye
116 Bab 116 : Labirin Penjara Kuda Hitam
117 Bab 117 : Gila dan Ganas
118 Bab 118 : Jangan Macam-macam Jika Tidak Ingin Dimurnikan.
119 Bab 119 : Apa Kamu Memiliki Jurus yang Lain Untuk Membunuhku?
120 pengumuman penting!!
121 Bab 121 : Penjara Kuda Hitam Runtuh
122 Bab : 122 Sangat Takut
123 Bab 123 : Tidak Ada Kompromi
124 Bab 124 : Bai Xiaochun Vs Ju Lingmang
125 Bab 125 : Transformasi Bai Xiaochun
126 Bab 126 : Ketakutan Bai Xiaochun.
127 Bab 127 Pemimpin Kuda Hitam Jatuh
128 Bab 128 : Identitas Sebenarnya Tie Feng dan Lou Yan
129 Bab 129 : Bai Xiaochun Siapa Sebenarnya Kamu?
130 Bab 130 : Misi Pertema Tie Feng
131 Bab 131 : Pengkhianat di Balik Senyuman.
132 Bab 132 : Perjalanan ke Desa Batu dan Merekrut Guang Si.
133 Bab 132 : Pertempuran di Desa Batu
134 Bab 134 : Melewan Guang Si.
135 Bab 135 : Menetapkan Markas Organisasi
136 Bab 136 : Jejak yang Ditemukan oleh Tangan Hitam
137 Bab 137 : Kegelapan
138 Bab 138 : Bayangan yang Mengintai
139 Bab 139 : Kembali ke Dunia Manusia
140 Bab 140 : Jejak Semanggi Hitam
141 Bab 141 : Fetish Aneh Bai Xiaochun.
142 Bab 142 : Jatuh Cinta.
143 Bab 143 : Rencana Licik Nalan Ya
144 Bab 144 : Feng Jianhong
145 Bab 145 : Melawan Feng Jianhong
146 Bab 146 : Tujuan Sebenarnya
147 Bab 147
148 Bab 148 :
149 Bab 148 : Tuduhan
150 Bab 150 : Trik Licik
151 Bab 151 : Kembali dan Bertemu Yang Qianqian
152 Bab 152 : Tak Tahu Malu
153 Bab 153 :
154 Bab 154 : Tiga Gerakan
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157 : Kekasiran Yan dan Kuil Bodhi Nirvana
158 Bab 158 : Kekuatan Sejati Yan Lousha
159 Bab 159 : Bergabung
160 Bab 160 : Kaisar Yan Agung
161 Bab 161 : Wilayah Mimpi
162 Bab 162,: Pemuda Bertopeng dan Harga Diri yang , Terinjak
163 Bab 163 : Xie Qing
164 Bab 164 : Semakin Tahu, Semakin Bahaya
165 Bab 165 :
166 Bab 166 : Tempur
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Aku Bisa Membunuhmu
2
Membuhuh Tiga Sekaligus
3
Terjun ke Jurang
4
Bekerja di Penempa Senjata
5
Tehnik Penampa Lingzhi
6
Membunuh Lagi
7
Kerja Sama
8
Membunuh Macan dan Bertemu Musuh.
9
Jika Kamu Ingin Bertarung, Ayo Majulah!
10
Bunuh!
11
Ilmu Pedang Penghancur Bintang
12
Penyerangan Mendadak
13
Salahkan Jika Menjadi Sampah?
14
Kerja Sama dimulai
15
Pergi ke Kamar Dagang Tianya
16
Pencerahan
17
Kuil Qinming
18
Bunuh.
19
Tiba
20
Lulus Ujian
21
Ujian Terakhir
22
Pemuda Begitu Galak
23
Mengambil Tugas
24
Merampas
25
Bab 25
26
Bab 26 Menunggu Dengan Sabar
27
Sangat Kejam
28
Keluarga Ye dalam Bahaya
29
Membunuh Tiba-tiba
30
Serangan Diam-diam
31
Ini Lebih Baik Daripada Mati
32
Shenlong Ding
33
Hanya Bisa Membunuh
34
Pria Tampan
35
Aku Selalu Menunggu Untuk Membunuhmu
36
Aku Tidak Suka Menyiksa
37
Wu Fentian Berkhianat
38
Apakah Kamu yang Membunuh?
39
Saya Tidak Takut
40
Shen Long Ding (2)
41
Empat Vs Satu
42
Datang ke Pintu dan Bunuh
43
Hai Yefei Marah
44
Bunuh dan Harus Dituntaskan
45
Nalan Ya
46
Bab 46
47
Kejutan Bai Xiaochun
48
Gagal Kejutan
49
Saya Bekerja Lebih Keras Daripada Orang Lain
50
Tidak Semudah itu
51
Hari Buruk Bagimu
52
Marah Sampai Muntah Darah
53
Apa Kamu Takut?
54
Mana Bisa Tahan
55
Bunuh Saja Dulu.
56
Tidak Ada Kata Khawatir
57
Bunuh Satu Dulu.
58
Bab 58
59
Bab 59 Bertemu Monster
60
Datang, dan Bunuh.
61
Bab 61
62
Hai Yefei Vs Bai Xiaochun ( Pertama )
63
Bab 63 Menerobos Penghalang yang Berbahaya
64
Bertempur
65
Wu Fentian Mati
66
Bab 66 Jiang Chen Kaisar Jimat
67
Istana Runtuh
68
Melawan Boss Sesungguhnya.
69
Mata Masa Depan
70
Selesai
71
Meningkatkan kekuatan
72
Hati Pedang Iblis.
73
Membangkitkan Kekuatan Mata Wawasan
74
Sangat Licik
75
Merampas Paksa
76
Bai Xiaochun, Keluar dan Mati!
77
Tidak Peduli Latar Belakang Anda, Saya Akan Membunuhnya!
78
Saya Tidak Rela Diperkosa
79
Tertipu
80
Hanya Menjadi Kuat yang Bisa Menolong mu
81
Lan Maoying: Menjadi Tampan Juga Sebuah Kutukan
82
Bab 82
83
Pergi ke Yunshang
84
Nalan Ya: Itu kamu!
85
Bab 85
86
Aku Tidak Akan Menyerah
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89 Minumannya diracun
90
Bab 90 Bai Xiaochun Vs Yang Kun
91
Bab 91
92
Bab 92 Yang Kun Mati
93
Tehnik Api Kekacauan
94
Bab 94 Kengerian Sabit Kematian
95
Bab 95
96
Memadatkan Hukum Kematian
97
Bab 97 Berhasil Mengintegrasikan Aura Kematian
98
Iblis Darah
99
Bab 99 Akibat Memprovokasi
100
Bab 100 Runtuh
101
Bai Xiaochun Mati dan Batu Elemen
102
Bab 102 Ledakan yang Mengerikan
103
Bab 103
104
Tugas Baru.
105
Bab 104
106
Bab 106 Rencana yang Salah
107
Bab 107 Kegundahan
108
Bab 108 : Memasuki Wilayah Dosa.
109
Bab 109 : Meloncat ke Atas Ring.
110
Bab 110 : Meloncat ke Atas Ring (2)
111
Bab 111 : Satu Serangan
112
Bab 112 : Pertempuran Lebih Awal
113
Bab 113 : Bunuh Saja.
114
Bab 114 : Buat Rencana
115
Bab 115 : Memasuki Penjara dan Mencari Hei Ye
116
Bab 116 : Labirin Penjara Kuda Hitam
117
Bab 117 : Gila dan Ganas
118
Bab 118 : Jangan Macam-macam Jika Tidak Ingin Dimurnikan.
119
Bab 119 : Apa Kamu Memiliki Jurus yang Lain Untuk Membunuhku?
120
pengumuman penting!!
121
Bab 121 : Penjara Kuda Hitam Runtuh
122
Bab : 122 Sangat Takut
123
Bab 123 : Tidak Ada Kompromi
124
Bab 124 : Bai Xiaochun Vs Ju Lingmang
125
Bab 125 : Transformasi Bai Xiaochun
126
Bab 126 : Ketakutan Bai Xiaochun.
127
Bab 127 Pemimpin Kuda Hitam Jatuh
128
Bab 128 : Identitas Sebenarnya Tie Feng dan Lou Yan
129
Bab 129 : Bai Xiaochun Siapa Sebenarnya Kamu?
130
Bab 130 : Misi Pertema Tie Feng
131
Bab 131 : Pengkhianat di Balik Senyuman.
132
Bab 132 : Perjalanan ke Desa Batu dan Merekrut Guang Si.
133
Bab 132 : Pertempuran di Desa Batu
134
Bab 134 : Melewan Guang Si.
135
Bab 135 : Menetapkan Markas Organisasi
136
Bab 136 : Jejak yang Ditemukan oleh Tangan Hitam
137
Bab 137 : Kegelapan
138
Bab 138 : Bayangan yang Mengintai
139
Bab 139 : Kembali ke Dunia Manusia
140
Bab 140 : Jejak Semanggi Hitam
141
Bab 141 : Fetish Aneh Bai Xiaochun.
142
Bab 142 : Jatuh Cinta.
143
Bab 143 : Rencana Licik Nalan Ya
144
Bab 144 : Feng Jianhong
145
Bab 145 : Melawan Feng Jianhong
146
Bab 146 : Tujuan Sebenarnya
147
Bab 147
148
Bab 148 :
149
Bab 148 : Tuduhan
150
Bab 150 : Trik Licik
151
Bab 151 : Kembali dan Bertemu Yang Qianqian
152
Bab 152 : Tak Tahu Malu
153
Bab 153 :
154
Bab 154 : Tiga Gerakan
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157 : Kekasiran Yan dan Kuil Bodhi Nirvana
158
Bab 158 : Kekuatan Sejati Yan Lousha
159
Bab 159 : Bergabung
160
Bab 160 : Kaisar Yan Agung
161
Bab 161 : Wilayah Mimpi
162
Bab 162,: Pemuda Bertopeng dan Harga Diri yang , Terinjak
163
Bab 163 : Xie Qing
164
Bab 164 : Semakin Tahu, Semakin Bahaya
165
Bab 165 :
166
Bab 166 : Tempur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!