Glen yang masih sibuk dengan pekerjaan kantornya, lupa akan satu hal. Jika hari sudah malam. Jam pun sudah menunjukkan pukul 20:00 malam.
Glen yang masih asik dengan pekerjaan nya tak memperhatikan jam yang ada di tanganya. Sampai suara seseorang membuyarkan aktifitasnya saat ini.
Tok,,,, tok,,,, suara ketukan pintu yang di ketuk dari luar.
"Tuan, 'Apa saya bisa masuk?" tanya seorang pria.
"Masuk!" pintanya. Tampa mengalihkan atensi matanya dari berkas-berkasnya saat ini.
Klek. Suara pintu yang dibuka dari luar.
"Permisi tuan, sudah saat nya tuan untuk kembali ke kediaman tuan! Karena hari sudah malam, dan jam sudah menunjukkan pukul 20:00. Jelasnya. Sembari menatap lekat sang atasan.
Glen yang mendengar jam sudah menunjukkan pukul 20:00 wib langsung membulatkan matanya dengan sempurna.
"Kenapa kau tidak memberitahuku dari tadi!" kesal nya. Sembari meraih jas kebesaran nya, dan melangkah cepat ke arah pintu keluar.
"Tolong, rapikan berkas-berkasku!" Jek. Pinta nya dan langsung melangkah cepat keluar meninggalkan Jakson di ruangan nya sendiri.
Hah,,, "Selalu saja seperti ini!" ucap nya. Dan langsung meraih berkas-berkas yang tidak beraturan di meja kerja Glen. Dengan menata rapi agar sang bos dapat mencari berkasnya tampa harus memberantaki semua berkas.
Sudah tanggung jawab Jakson sebagia Sekretaris nya Glen di perusahaan William Company. Untuk membantu apa saja pekerjaan sang CEO apa lagi saat meeting tiba, Jakson tidak pernah tidak ikut karena dialah pemegang semua berkas kerjasama dan lain nya.
Sementara Glen saat ini sudah memasuki kendaraan nya dengan terburu-buru.
"Sial!" umpatnya. Sembari melajukan mobilnya keluar dari perkarangan perusahaan William.
Kendaraan Glen kini melaju di jalan aspal yang di jam segini sudah sedikit sepi, karena malam yang mulai larut.
Dengan kecepatan diatas rata-rata Glen melajukan mobilnya menuju kediaman nya di jalan xxx khusus perumahan elit berada.
Tin,,,,, tin,,,,, suara klakson mobil yang berada di luar gerbang rumah elit. Petugas yang menjaga gerbang khusus kediaman nya langsung berlari ketika mendengar sang tuan rumah sudah kembali dari pekerjaan nya.
Dengan cepat petugas itu langsung membuka gerbang dan mempersilahkan mobil tuan nya untuk masuk kedalam kediaman Alexsander.
"Silahkan tuan muda!" dengan mempersilahkan sang majikan untuk masuk kedalam perkarangan rumah yang sedang di jaganya.
Glen yang sudah memasuki perkarangan kediaman nya pun langsung bergegas keluar dari dalam mobil, dan sedikit berlari memasuki kediaman nya.
Ting-nong. Suara bel yang berbunyi.
Klek. Suara pintu yang di buka.
"Tuan muda, silahkan masuk!" pelayan yang mendengar suara bel, langsung berjalan cepat ke arah pintu utama untuk membukakan pintu pada sang tamu.
Ada rasa sedih di dalam hati pria muda itu, karena yang membukakan pintu bukan lah sang istri tercinta, melain kan pelayan yang bertugas di kediaman nya saat ini.
"Di mana nona muda?" Glen yang melihat ke seluruh ruangan tidak menemukan sosok yang di carinya saat ini.
"Nona muda ada di kamar tuan!" jelas bibi pelayan.
"Tuan muda, mau bibi buatkan makan malam? Atau minuman hangat?". Tanya bibi pelayan.
"Tidak bi, aku akan beristirahat saja! Bibi bisa tidur!!. Jelasnya. Dan melangkah pergi menaiki anak tangga yang menuju kamar pribadinya dan sang istri tercinta.
Dengan berhati-hati Glen membuka pintu kamar nya. Dan melihat wanita yang sedari tadi di carinya sudah tertidur dengan lelapnya di atas kasur yang berukuran King Size.
Tampa basa-basi lagi, Glen segera membersihkan tubuhnya yang sangat lengket, agar tubuhnya kembali segar dan wangi. Keringat yang bercucuran membuat kemejanya sedikit lembab, namun tidak menimbulkan bau keringat sama sekali.
Setelah membersihkan tubuhnya, Glen berjalan ke arah ranjang dan naik dengan sangat hati-hati agar sang istri tidak terusik karena kehadiran nya saat ini.
"Sayang, kamu baru pulang? Azhara yang merasa ada gerakan di sampingnya, segera membuka matanya dan berbalik badan menghadap sang suami yang kini sudah berbaring menghadap dirinya.
"Maaf sayang? Aku terlambat pulang!" jelasnya gara sang istri tidak memikirkan tentang hal buruk mengenai dirinya.
"Tidak apa, apa kamu lapar?" Azhara yang ingin bangun dari tidurnya, langsung mendapat pelukan erat dari pria tampan yang sudah menemani keseharian nya selama 5 tahun terakhir ini.
"Aku merindukan mu!" tak ingin melepaskan pelukan nya dari sang istri, Glen pun tak lupa melayang kan sebuah kecupan hangat di bagian kening sang istri. Dan itu juga berhasil membuat Azhara tersipu malu, meski rumah tangga mereka sudah tidak terbilang baru lagi, tetapi kedua pasangan itu kerap menjalin hubungan yang sangat mesra dan tak seperti rumah tangga pada umumnya.
"Aku juga sama! Berjanjilah padaku sayang, kamu tidak akan pernah menghianatiku sampai kapan pu. Dan akan selalu berkata jujur padaku, sama sepertimu aku tidak akan menghianatimu ataupun meninggalkan mu, kecuali kamu yang pertama kali memulai nya." sembari membalas pelukan hangat dari pria yang ada di hadapan nya saat ini.
"Aku berjanji, sampai kapan pun kau tak akan terganti oleh wanita manapun itu! Dan aku berjanji tidak akan menghianatimu sayang." dengan memeluk erat tubuh sang istri yang kini sudah membenamkan kepala nya di bagian dadanya yang bidang. Glen mencoba menutup matanya, untuk menuju alam mimpi sembari memeluk tubuh wanita yang membuatnya sangat rindu.
☆☆☆☆☆
Berbeda dengan hubungan sang kk ipar. Hubungan kedua pengantin baru ini terus saja mendapatkan pertengkaran, dari hal kecil yang selalu di besar-besarkan.
"Kamu dari mana saja, kenapa baru pulang?" seorang wanita muda yang baru berstatus sebagai istri seorang pria tampan dan kaya.
Ronal Alexsander. Pria muda dari keturunan Alexsander, anak yang paling bungsu di antara kedua bersaudara. Glen dan Ronal adalah kaka beradik kandung, dan sudah sama-sama menjalin rumah tangga dan terpisah dari orang tuanya.
"Apa kau tak bisa diam! Suami baru pulang bekerja sudah mencari pertengkaran, aku baru pulang bekerja. Tubuhku sangat lelah, di tambah kamu yang selalu saja membuat mood ku semakin buruk." kesalnya Ronal.
"Apa katamu! Kau bilang aku membuat mood mu buruk? Oh, kamu sudah berubah ya. Coba ajah kamu kaya kaka ipar Glen, yang selalu sayang dan manjai in istrinya. Aku rasa aku tidak akan memarahimu setiap harinya."
"Selalu saja ka Glen, Glen dan Glen lagi! Apa kamu pikir aku sama dengan kakak ku itu?. Ronal yang sudah keburu termakan emosi langsung melayang kan sebuah ucapan yang tak seharusnya di katakan nya.
"Pergilah menikah dengan kaka ku, bukan dengan aku! Mungkin kebahagiaan mu ada di kaka ku." langkah kakinya pun sudah menuntunnya keluar dari kediaman nya untuk mencari ketenangan sesaat.
Dengan rasa emosi, Ronal pergi meninggalkan sang istri dengan keadaan sangat lelah dan campur aduk. Baru saja pulang bekerja, seharusnya dia mendapatkan sebuah pelukan hangat dari sang istri. Rumah tangganya benar-benar berbanding terbalik dengan rumah tangga sang kaka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Rose. park Jimin.
crazi up thor
2024-07-12
0