Ayahku bernama pak MUkhidi(no haji muhidin yang di tukang bubur naik haji lho ya) hahaha.
Ayahku bekerja di Jakarta sebagai buruh bangunan, sedangkan ibuku bekerja di salah satu rumah dikotaku sebagai asisten rumah tangga. Hidup kami apa adanya, sederhana, tapi aku menikmatinya.
Bagiku kebersamaan dan kehangatan keluarga itu lebih penting dari apapun. Tapi karena ayah dan kakakku bekerja d luar kota,jadi tidak setiap waktu aku menikmati kebersamaan keluarga itu. Tapi tidak apa-apa, ku sadar mereka bekerja keras banting tulang untuk mencukupi kebutuhan keluargaku, apalagi saat ini aku sudah kelas 3 SMK, dan tentunya perlu banyak biaya. Belum lagi adikku yang masuk SMP.
Suatu hari ayah menelponku melalui handphone bu Nia, tetanggaku karena waktu itu handphone belum menjadi barang yang sangat-sangat penting.
"Tikaaa, ini ada telpon dari bapakmu"kata bu Nia.
"Oh iya bu"sahutku.
Bu Niapun menyerahkan handphonenya padaku.
"Hallo assalamualaikum pak, bagaimana kabar bapak, sehat kan? "tanyaku.
"Waalaikumsalah tikaa, bapak sehat nduk, kamu bagaimana sehat kan, ibu dan adik sehat? "kata bapak.
"Alhamdulilah pak"kataku.
"Gimana dengan sekolahmu, lancar kan ndukk, sebentar lagi kamu ujian, belajar yg bener ya, belajar sungguh-sungguh supaya kamu bisa lulus dengan nilai yang bagus"kata bapak.
"Iya pak, doakan tika ya pakkk"kataku.
"Bapak akan selalu doakan kamu sekeluarga nduk, supaya keluarga kita dikasih kesehatan dan kelancaran rizqi"kata bapak.
"Aaammmminnn ya robbal alamin pak"kataku.
"Sudah dulu ya tika, bapak mau lanjut kerja lagi, salam buat ibu dan adik ya, terimakasih juga untuk bu Nia yang selama ini berbaik hati pada keluarga kita ya nduk,assalamualaikum"kata bapak.
"waalaikumsalam pak"kataku.
Teleponpun berakhir, akupun bergegas ke rumah bu Nia untuk mengembalikan handphone,nya dan sebagai gantinya aku memang selalu berinisiatif bantu-bantu di rumah bu Nia.
Aku bangga dengan ayah, ibu, dan kakakku. Dari mereka aku belajar bahwa hidup ini keras, jika kita berpangku tangan saja maka kita akan mati kelaparan.Ayah selalu berpesan jika kita menginginkan sesuatu, berusahalah sekuat tenaga agar kita bisa meraihnya.
Maka dari itu, saat sekolah aku nyambi jualan baju. Aku bawa ke sekolah dan aku tawarkan ke teman-temanku pas jam istirahat. Alhamdulillah teman-temanku suka sama baju yang aku tawarkan. Keuntungan dari situ aku tabung untuk sewaktu -waktu aku ada iuran kelas atau ada iuran apapun yang mendadak. Aku tak mau merepotkan orang tuaku. Rasanya kasihan kalo aku harus meminta uang lagi untuk ini itu. Aku tak ingin menambah beban pikiran orang tua ku.
Masa sekolahku sungguh menjadi masa yg penuh dengan pelajaran berharga. Aku belajar hemat, aku belajar jadi anak yang kuat karena jarak dari rumahku ke sekolah hampir sekitar 30km.Dari rumahku ke terminal berjarak sekitar 2 km,kutempuh dengan jalan kaki karena uang sakuku hanya cukup untuk naik bis saja. Itu berulang setiap hari. Aku tak mengeluh, aku menikmati semua ini. Aku tak mau jadi anak yang manja.
Untungnya di sekolah aku mempunyai teman-teman yang baik. Teman-temanku tak pernah memandang seseorang dari harta nya.Qaira,Syarah,Tya dan Nova adalah teman-teman terbaikku di masa SMK. Kemanapun kita selalu bersama, bahkan bila ada salah satu dari kami kesusahan, kami tak segan saling membantu semampu kami. Walaupun Tya dan Nova adalah anak dari keluarga kaya raya, tapi mereka tak malu berteman dengan kami yang anak orang biasa.
*Terimakasih kepada semua pembaca yang berkenan membaca tulisanku..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Risa Istifa
💪🏼💪🏼 aq juga ,bs sekokah sampai SMA suatu perjuangan bagi ke 2 ortu ,( ortuku hebat ) 🤭🤭
2021-07-01
0
🅰🅽🅰 Ig: meqou.te
ya ampun kak, aku jd teringat kala aku sd, jual gorengan bantuin mama. aku bawa toples yg berisi cakar ayam, goreng bakwan, pisang, ubi. aku jajakan ke kawan2 ku di sekolah
2021-05-17
2
Zia Azizah
hai mom Zu hehehe 🤭
2020-11-06
1