mencari abah sodiq

Sayup sayup terdengar adzan subuh telah berkumandang semua penghuni di rumah emak ranti sudah terbangun mereka semua segera melaksanakan sholat subuh berjamaah yang di imami oleh yanto

Setelah selesai sholat mereka bergegas sarapan nasi goreng yang tadi telah si masak oleh emak ranti dan lia

Selesai sarapan yanto segera mengajak daus dan adi untuk berangkat ke kebun tengah hutan

"mak kita berangkat dulu ya untuk mencari abah doakan kita semoga lekas ketemu dengan abah dan terhindar dari marabahaya" pamit yanto kepada emaknya

"iya nak emak selalu doakan kalian semua semoga perjalanan kalian lancar dan segera menemukan abah" sahut mak ranti

"amin mak kita berangkat, assalamualaikum"

"waalailkumsalam"

Yanto dan adik adiknya bergegas jalan kaki menuju ke kebun tengah hutan mereka membawa bekal air dalam botol bekas dan beberapa pisang goreng yang dikasih emak ranti

perjalanan ke hutan perlu waktu 1 jam lebih untuk sampai di sana, setelah berjalan setengah jam lebih mereka memutuskan untuk beristirahat karena mereka tidak terbiasa jalan sejauh ini

"bang ternyata kasian abah ya untuk mencari uang abah harus berjalan jauh apalagi kalau membawa hasil panen pasti sangat berat dan lelah " ucap si daus kepada abangnya karena dia yang paling sering meminta ini itu kepada orang tuanya walaupun sang orang tua tidak bisa memenuhinya

"begitulah daus, perjuangan seseorang untuk mengumpulkan uang itu tidak gampang dan sangat melelahkan karena abang sudah merasakan pada posisi itu" balas yanto pada adiknya

"maafkan daus ya bang akan sikapku yang kekanak kanakan jadi menyusahkan semuanya, apalagi aku tidak mau bekerja padahal aku udah lulus SMP tahun kemarin, aku tidak mau bekerja tapi pengen punya uang" lirih si daus sambil terisak kecil

"tidak apa apa semua pasti akan menemukan jalan kebaikan jika sudah waktunya tiba" hibur yanto pada adiknya

Setelah berbincang sesaat dan meminum air mereka segera melanjutkan perjalanan mereka karena ingin segera menemukan abahnya

Beberapa menit telah berlalu akhirnya mereka sampai di kebun tengah hutan mereka begitu takjub dengan luasnya kebun tersebut tetapi mereka juga bingung yang mana kebun abahnya berada karena mereka semua belum pernah ada yang berkunjung ke sini

Setelah celingak celinguk kesana kemari akhirnya yanto melihat seseorang, dia segera menyapa orang tersebut

"permisi pak maaf numpang tanya kalau kebun yang di kelola abah sodiq yang mana ya kami semua adalah anak nya karena dari kemarin abah belum pulang" jujur yanto pada bapak tersebut

"oh kalian anaknya abah sodiq ya, nah itu dari sini keliatan pondok abah kalian segera susul kesana kalau ada apa apa langsung temuin aja bapak, perkenalkan nama bapak amir" jawab pak amir

"baik pak terimakasih sebelumnya kita pamit dulu ke pondok abah" pamit yanto pada pak amir

"ok silahkan nak" sahut pak amir

Setelah menerima penjelasan dari pak amir mereka bertiga bergegas untuk menuju pondok abahnya

Setelah 10 menit berjalan akhirnya mereka sampai di pondok abahnya terlihat sendal dan sepatu yang biasa di pakai abahnya mereka bertiga berpikir bahwa abahnya ada di dalam pondok

Setelah melepas sandalnya mereka bertiga segera membuka pintu pondok sambil memanggil nama abahnya, terdengar sahutan dari dalam pondok tapi suaranya lirih

Setelah membuka pintu mereka bertiga segera masuk ke dalam pondok dan mereka melihat abahnya sedang meringkuk seperti menahan sakit

"ya Allah bah apa yang terjadi dengan abah" tanya yanto dengan wajah panik

"abah tidak apa apa nak cuma kaki abah terkilir tidak bisa di pakai jalan karena waktu berjalan dari kebun karet abah terjatuh dengan kaki yang ke tekuk" jawab abah sodiq menenangkan anaknya

"terus abah bagaimana makannya kalau abah sudah jatuh dari 2 hari yang lalu" tanya yanto lagi

"untung waktu itu abah sudah merebus singkong untuk camilan sambil mau abah bawa pulang ke kampung, jadi abah hanya makan itu saja" sahut abah sodiq

"ya Allah bah apa masih ada beras disini biar yanto masak" terang yanto

"ada nak itu berasnya sama masih ada ikan asin juga" jelas sang abah

"ini bah makan pisang goreng dulu ya" ucap yanto sambil menyodorkan pisang gorengnya

"iya nak terimakasih banyak"

"sama sama bah"

Setelah melihat keadaan abahnya yanto segera menuju keluar pondok untuk memasak nasi dan juga ikan asin

Setelah masakannya selesai yanto meminta abahnya untuk segera makan, terlihat abah makan dengan lahapnya mungkin karena sudah sangat lapar

"nak bisa minta tolong ga" ucap abah sodiq kepada putra putra nya

"boleh bah" sahut mereka kompak

"bisa minta tolong ambilkan pisang pisang yang ada di kebun kita karena mereka sudah masak dan siap untuk di jual tidak enak kalau kita pulang tanpa bawa hasil, tidak enak sama uwak jamal" terang abah sodiq

"bisa banget bah yang mana kebunnya biar yanto ambil" kata yanto

"itu nak yang terlihat dari sini kalau tidak salah ada 6 tandan dan ada juga labu yang siap panen" ucap abah sodiq sambil menunjuk ke perkebunan pisang dan labu yang dia kelola

"bah sebelum yanto ambil pisang fan labunya yanto mau minta tolong sama abah tunjukan semua kebun batas milik abah dan kebun karetnya karena yanto ingin abah di rumah saja dan yanto yang akan menggantikan abah mengelola kebun ini" pinta yanto kepada abahnya

"abah yanto terharu dengan tekat anaknya itu dia bersyukur karena memiliki putra yang mempunyai rasa peduli yang tinggi terhadap orang tuanya"

"baiklah abah akan tunjukkan tapi abah tidak kuat berjalan nak" kata abah sodiq

"yanto akan menggendong abah dan segera tunjukkan ya bah" kata yanto sambil meminta abah sodiq untuk segera naik ke punggungnya

Setelah abah naik ke punggungnya yanto berjalan mengelilingi kebun kebun yang di kelola oleh abahnya

Yanto sangat takjub dengan luasnya kebun yang akan dia kelola menggantikan abahnya dan dia juga bertekad untuk memperbaiki ekonominya dari hasil kebun tersebut

Setelah mengelilingi semua kebun mereka semua segera kembali ke pondok yanto menyuruh abah nya untuk beristirahat dulu karena yanto akan mengajak adik adiknya memanen pisang dan labu

Setelah beberapa waktu akhirnya mereka selesai dengan memanen hasil kebunnya dan hasilnya lumayan ada pisang 8 tandan dan 10 buah labu yang besar besar

Mereka bergegas memasukkan hasil panennya ke dalam karung lalu membawanya ke pondok

Ketika mereka sampai di pondok mereka melihat abahnya sedang tertidur pulas mungkin karena sudah kenyang di tambah angin dari hutang yang sepoi sepoi bikin mata cepat mengantuk

Episodes
1 khawatirnya si emak
2 mencari abah sodiq
3 membawa abah pulang ke rumah
4 mulai bekerja di kebun tengah hutan
5 BAB 5
6 BAB 6
7 bab 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
Episodes

Updated 118 Episodes

1
khawatirnya si emak
2
mencari abah sodiq
3
membawa abah pulang ke rumah
4
mulai bekerja di kebun tengah hutan
5
BAB 5
6
BAB 6
7
bab 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!