Bab 10

"Sudah pulang kamu?" Ucap Alex dengan nada sedikit tinggi.

Mendengar pertanyaan papa nya Eve langsung menghentikan langkah kakinya. Di lihatnya di ruang tamu ada papa dan juga mama nya yang duduk gelisah di sofa. Diona terlihat menahan suaminya agar tidak terlalu keras pada putri mereka.

"Pa, jangan terlalu kaya gitu." bujuk Diona.

"Tidak apa apa, lanjutkan saja" balas Eve dengan ekspresi datarnya.

Eve memang gadis yang terlahir dari keluarga kaya, serba berkecukupan. Tapi, dia hidup dalam kekurangan kasih sayang.

Terkadang, Eve berharap ia bisa hidup layaknya anak anak lain yang selalu mendapatkan waktu dan perhatian dari keluarga nya meskipun hidup mereka pas pasan.

"Anak ini, jika di biarkan seperti ini, dia akan semakin liar. Pergaulannya pasti tidak akan terkontrol." Ucap Alex.

"Cih, kenapa terlihat seperti perduli akan pergaulan ku? bukan kah selama kalian tinggalkan aku baik baik saja?"

"Jika mengkhawatirkan hal ini, aku rasa sudah terlambat." Sambung Eve membuat Alex naik darah.

"Jaga ucapan kamu Eve, kami ini kedua orang tua kamu." Sanggah Diona.

"Sorry, tapi begini lah adanya." Balasnya

"Lihat, mama lihat. Anak ini semakin kurang ajar. Tidak bisa." Alex menahan ucapannya, kemudian mengambil ponselnya.

"Papa mau menghubungi siapa?" tanya Diona pada suaminya. Sementara Eve, dia hanya memperhatikan apa yang papanya lakukan.

Eve memang sudah bertekad untuk menghadapi semua permasalahannya, dia tidak akan lari.

"Keputusan papa sudah bulat ma, Anak nakal ini harus segera kita nikahkan. Sebelum dia membuat reputasi kita hancur." gumam Alex lagi sambil terus menghubungi seseorang.

Deg.

Bak petir menyambar, hati Eve terasa teriris ketika mendengar ucapan papa nya. Sejelek itu kah pemikiran kedua orang tuanya kepada dirinya?.

Bahkan mereka tidak bertanya terlebih dahulu, kemana dan kenapa pulang jam segini.

"Sekotor itu kah aku bagi kalian?" ucap Eve lirih.

"Tidak seperti itu nak"

Eve mundur, menghindari mamanya yang hendak membujuknya.

"Eve.." panggil Diona.

" Tidak perlu menjelaskan apapun. Aku hanya ingin menyampaikan sedikit apa yang aku rasakan." Ucap Eve, ia menyeka air mata yang hampir jatuh dari sudut matanya. Barulah setelah itu Eve melanjutkan ucapannya setelah menatap satu persatu papa dan mamanya.

"Kalian mengkhawatirkan pergaulan ku, hanya demi reputasi. Tidak kah kalian memikirkan bagaimana perasaan ku yang tidak di perhatikan?"

"Setiap hari kalian meninggalkan aku, Tampa perduli bagaimana hidup ku."

"Sekarang kalian, merasa cemas aku mengotori reputasi kalian?"

Eve sudah tidak kuasa lagi, air matanya juga sudah ia abaikan dan di biarkan mengalir begitu deras.

"Bukan seperti itu Eve."

"Lalu apa? yang kalian pikirkan hanya uang uang uang saja. Tampa mempertimbangkan perasaan ku!" Eve mulai histeris.

"Hentikan Eve, kami bekerja juga demi kebutuhan mu. Kamu pikir kehidupan yang kamu nikmati sekarang tidak lah di raih susah payah?" Ucap Alex.

"Ini tidak menyangkut uang!!" Balas Eve berteriak.

Diona dan Alex terkejut, baru kali ini mereka melihat emosi putri mereka.

"Apa kalian pikir, kebahagiaan itu hanya menyangkut uang? tidak! aku juga butuh di perhatikan, butuh kasih sayang dari kalian. Bukan hanya uang uang dan uang!"

"Terkadang aku iri, teman teman ku selalu di antar, di jemput. Bahkan ibu dan ayah mereka selalu memanjakan mereka. Sedangkan aku? Sudah makan atau belum saja kalian tidak tahu, oh bukan tapi kalian tidak peduli!!!"

"Eve, tenang lah. Kita bicara baik baik yah" bujuk Diona lembut. Tapi Eve menggeleng.

"Untuk apa hm? membicarakan perjodohan itu? agar kalian bebas dan tidak perlu mengurus ku kan? iya kan, itu tujuan kalian?"

Diona dan Alex terdiam, mereka hanya mendengarkan dan membiarkan unek unek putri mereka keluar.

"Jika memang karena itu, maka tidak perlu. Selama ini aku baik baik saja hidup dan mengurus diri ku sendiri. Aku tidak butuh seseorang untuk menjaga ku."

"Nak.." lirih Diona yang langsung di hentikan oleh Eve.

"Tidak ma, aku tidak mau di jodohkan. Aku hanya ingin hidup tenang dan tidak akan mengganggu kehidupan indah kalian. Reputasi kalian tidak akan ternoda oleh kehidupanku."

"Lihat kan, sikap mu sudah sangat kurang ajar. Bahkan cara mu berbicara juga sudah di luar kendali Eve." Ucap Alex, membuat Eve terkekeh sambil menghapus air matanya.

"Pisau jika terus di asa akan semakin tajam papa. aku bisa diam selama ini dan memaklumi kesibukan kalian. Sekarang aku juga akan melakukan hal yang sama "

Eve menarik nafas, memaksakan bibirnya untuk membuat senyuman manis.

"Aku tidak akan mengganggu hidup kalian, dan kalian tolong jangan atur hidup ku. Kita bisa hidup damai seperti sebelumnya" mohon Eve dengan kedua tangan bersatu di depan dada. Setelah itu Eve langsung berlalu dari hadapan kedua orang tuanya.

"Eve!"

"Eve!!"

Panggil Alex nyaring, tapi Eve tidak mendengarkannya.

Blam.

Suara hempasan pintu kamar Eve terdengar dari atas.

"Dasar anak itu." Dengus Alex.

"Apa kita tidak terlalu keras pa, sama Eve?" tanya Diona yang mulai tidak tega.

"Kamu lihat kan ma, sikap Eve benar udah sangat keterlaluan ma." balas Alex.

Diona diam saja, hatinya sangat sakit melihat betapa terpuruknya Eve.

"Maafin mama nak" lirihnya.

Alex memeluk sang istri, mereka tidak punya pilihan lain.

"Koper sudah di bawa ke bawah?" tanya Alex menyadarkan Diona dengan tugasnya.

"Udah pa, tapi apa tidak masalah kita meninggalkan Eve lagi?" Diona mulai ragu ragu, dia sangat tersadar oleh ucapan Eve barusan.

"Anak Liana akan datang ke sini besok, Joe akan menjaga putri kita."

"Tapi pa-" ucapan Diona terhenti, suaminya sudah lebih dulu menempelkan jari telunjuknya ke bibir Diona.

"Ayo kita pergi, ini demi putri kita juga."

Alex menarik tangan istrinya. Mereka keluar dari rumah tanpa menyadari Eve melihat mereka dari atas dengan linangan air mata.

"Bahkan setelah mengetahui segalanya, kalian tetap pergi." lirihnya terdengar memilukan.

Eve kembali ke dalam kamar, dia menghapus air matanya kasar. Kemudian memutuskan untuk mandi. Otaknya yang sudah panas akan dingin bila di siram oleh air dingin.

Keesokan harinya, Eve terlihat tidur sangat nyenyak. Suara alarm terdengar seperti suara merdu yang seakan menyuruhnya untuk kembali tidur.

Menggeliat, Eve bergolek kesana kemari. Berusaha untuk mengajak dirinya untuk bangun.

Hingga suara seseorang membuat dirinya membuka mata secara paksa.

"Apa mimpi mu terlalu indah? sehingga Lo tidak rela untuk meninggalkannya."Sindir seseorang.

Jleb.

Mata Eve secara otomatis terbuka lebar. Terpampang lah di depan matanya seseorang yang sangat ia benci duduk di sofa depan ranjang miliknya.

Eve menghela nafas berat, dia berpikir apa yang dia lihat itu hanya halusinasi.

"Saking bencinya, gue melihatnya di kamar gue sepagi ini" Kekeh Eve kembali menutup matanya.

Terpopuler

Comments

Nurhayati

Nurhayati

padahal bener ada di kamar kamu tuh

2024-07-25

1

Neneng Dwi Nurhayati

Neneng Dwi Nurhayati

doubel up kak

2024-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Episode 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128 (Happy Ending)
129 Promosi novel baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Episode 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128 (Happy Ending)
129
Promosi novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!