"Tapi tidak apa apa kan dok, maksudku tidak terlalu parahkan. Kapan dia akan sadar?" tanya Nesya sedikit khawatir juga ada rasa takut
"Ya, mungkin pagi atau sore."
"Begini Dok, sayakan hanya sebatas menolongnya jadi saya tidak akan menunggu dia sampai sadar. Jadi tolong jaga dia ya saya mohon." Ujar Nesya ada rasa lega ketika mengatakan itu
"Ya tenang saja." Ujar Dokter wanita tersebut."Ya sudah saya pergi dulu."
Nesya dan Sandra menjawab serempak, tak lupa Nesya mengucap terima kasih
Sandra memandang Nesya lalu berkata "Nes kenapa kamu berkata seperti itu?"
"Kamu tau pria itu ternyata bermasalah, apa kamu ingin terlibat dengan ya. kami hanya membantunya tidak lebih."
"Ya,Benar juga." Sahut Sandra setuju apa yang di katakan Nesya
"Yuk kita lihat dulu dia, sebelum kita pulang." Ajak Nesya ke Sandra
Mereka masuk ruang pasien yang di huni 6 orang pasian. Karena ini bukan ruangan VIP melainkan ruangan bisa
Nesya masuk duduk di bibir ranjang menatap pria yang sedang berbaring dengan begitu antengnya. Garis wajah tersebut nampak pucat, Namun pria itu cukup Tampan.
"Nes, menurutku pria ini tidak seperti apa yang kamu fikirkan. Dia terlihat baik."
"Apa menurutmu memandang orang dari luarnya."
"Ah sudah lah lah biar aku nunggu kamu di luar saja ya." Ujar Sandra keluar lebih dulu
Nesya mengangguk, kemudian dia menyunggingkan bibirnya tipis lalu berjalan mendekati si pria kemudian dia membisikan kata kata
"Cepat sadar ya, kamu pasti bisa melewati rasa sakit yang sedang kamu alami. Terima kasih orang asing kamu lah pria pertama yang aku sentuh. Jaga dirimu, mungkin kita tidak akan bertemu lagi." Setelah berkata Nesya tersenyum.
Nando meneteskan air mata, Namun dia tidak bisa membuka matanya begitu sulit.
Tangan halus menyentuk pipinya rasa nyaman masuk ke dalam dirinya. Dia bersumpah jika sadar nanti akan menemukan wanita ini.
"Selamat tinggal," Pamit Nesya sambil mengusap pipi Nando dengan sayang lalu mencium pipi Nando singkat.
Tidak di pungkiri Nesya jatuh Cinta pada pandangan pertama.
Dia bahkan sempat mengambil foto bersama, untuk jadikan kenangan.
Nando seakan terbang melayang ketika bibir halus menyentuh pipinya, tapi dia merasa sakit tak bisa memeluk wanita ini.
*******
Satu tahun telah berlalu
Nesya dan Sandra masuk ke kantor yang terbilang cukup besar. Mereka tidak masuk ke lift melainkan tangga darurat, karena mereka tidak ingin berdesakan.
Tak terasa keduanya sudah Satu bulan bekerja di perusahan ini sebagi staf biasa.
Tim Nesya hanya 4 orang yang di ketuai Bu Dinar Sandra dan Tomi.
"Hari ini adalah peluncurun produk jadi semua orang akan pergi ke tempat yang sudah di rencanakan."
Dan Tim itu terbagi 10 kelompok kebetulan Tim Nesya kelompok 3 dia yang akan meluncurkan produk parfum.
Jadi banyak orang yang hadir
Bus yang akan membawa mereka semua sudah menunggu di depan lobby
"Katanya Pak Presdir juga akan hadir." Bisik bisik seorang wanita kepada teman temanya
"Ya, benar sekali. Katanya masih mudan dan sangat tampan." sahut teman teman wanita tadi.
Nesya membuka galery foto dia membuka foto itu dengan perasan rindu. Jika pertemukan kembali ia ingin mendekapnya begitu erat, tetapi jika ia juga tidak berfikir lebih katena apa pasti tidak akan mengenali dirinya.
Lamunan Nesya buyar kala ia tersandung dengan tubuh seseorang.
"Ah,, maaf." Mata Nesya membulat "Kamu,"Nesya mendekap sangat erat pria yang selama ini di Rindukanya. Bahkan Nesya menitikan air matanya begitu bahagia bisa bertemu lagi." Aku merindukanmu." Ujar Nesya bahkan dia lupa ini sedang di tempat umum.
Dan Nando hanya membeku di tempat, kenapa bisa wanita ini bisa mengatak seperti itu. Apa kah mengenali dirinya.
"Hay, Nona jangan semarangan. Apa Kamu tidak tau beliau adalah Presdir." Asisten Nando yang bernama Excel menarik Nesya menjauh dari bosnya
Nesya yang mendengar perkataan dari seseorang pun hanya menatap nanar pria yang tadi peluknya, Dia mengusap air matanya yang keluar bebas dengan sendirinya.
Sudah lah jarak ini adalah pembatas yang tak akan bisa di lewatinya, lebih baik menjauh.
"Maafkan saya, Tuan. Saya telah lancang." Ujar Nesya menunduk sambil menyeka air matanya kemudian ia mundur beberapa langkah lalu masuk ke dalam bus.
Sandra yang melihat itu turut sedih"San, aku." Nesya memeluk Sandra begitu erat air matanya kembali keluar begitu derasnya
"Ya, Nes aku tau. Kamu tau kan sekarang lebih baik kita menjauh saja."
" Ya,San. Tapi mengapa sangat menyakitkan San."
Bu Dinar mendekati Nesya dan Sandra lalu mencolek Nesya" Nes kamu kenal presdir kita?"
"Hem, tidak. Aku hanya salah mengenali seseorang ya kan San." jawab Nesya sambil meminta bantuan Sandra
"Iya Bu, saya kenal Nesya betul." jawab Sandra sambil mengangguk dan tersenyum untuk meyakinkan Bu Dinar
Setelah mendapatkan jawaban Bu Dinar pun mengangguk lalu tersenyum kembali duduk.
"San, setelah selesai nanti. Aku mau risain aja aku takut bertemu dengannya lagi." Ujar Nesya mengejutkan Sandra
Selamat membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Praised93
terima kasih..
2024-07-08
2