Cowok itu membawa Koper miliknya memasuki mobil hitam, lalu mobil hitam itu berjalan dengan laju menuju sebuah rumah.
Saat mobil berhenti, Mata cowok itu menatap sekeliling sebuah rumah besar. Cowok itu berdiam diri di depan pintu rumah dengan menyunggingkan senyuman.
Barra Hanif
*mengetuk pintu
Barra Hanif
"Assalamu'alaikum."
Suara yang terdengar dari arah luar pintu, seperti kebahagiaan yang datang bagi orang yang di dalam rumah. Suara yang sangat dirindukan, sosoknya yang selalu di rindukan.
Bunda Maya
"Waalaikumsalam."
Bunda Maya
*membuka pintu
Barra Menatap seorang wanita yang menjadi cinta pertama dalam hidupnya
Barra Hanif
"Bunda, "
Seketika air mata bahagia menetes dan membasahi mata, seorang ibu yang merindukan putra semata wayangnya.
Bunda Maya
"Barra, bunda kangen."
Bara tersenyum menampilkan giginya yang berderet,
Barra Hanif
"Iya bun, Barra juga kangen dengan bunda."
Seorang pria keluar dari dalam rumah menatap ke arah pintu luar, perasaan pria itu menjadi campur aduk, perasaan rindu, sayang dan gengsinya.
Barra Hanif
"Ayah."
Ayah Farid
"Sudah ingat pulang kamu?."
Barra menundukkan kepalanya,
Barra Hanif
"Maafin Barra, semua ini karena Barra harus mengurus perusahaan di sana."
Bunda Maya
"Ayah, putra mu ini baru pulang."
Bunda Maya
"Kamu masuk dulu ya,"
*wajah ayah cemberut karena cemburu dengan putranya
Comments
Yusmarliana Piput
APA
2024-07-06
0
art_zahi
Puas hati!
2024-07-05
0