Sesampai nya dirumah Ilea tak banyak bicara dan langsung masuk kamar. Jujur saja dirinya sangat lelah hari ini ditambah dengan masalah perjodohan yang sangat membuatnya stress.
Ilea pun bergegas menuju kamar mandi untuk bersih-bersih, setelah itu ia mengganti dress nya dengan piyama tidur nya, tak lupa ia memakai skincare sebelum tidur, itu adalah rutinitas nya setiap malam.
Ilea tidur malam itu dengan nyenyak, namun ia bermimpi kalau dirinya menikah dengan Liam disertai dengan pesta pernikahan. Pesta itu begitu mewah dan dihadiri banyak sekali tamu undangan, dilengkapi dengan interior pesta yang mahal dan fantastis. Anehnya di pernikahan itu Liam dan Ilea tampak bahagia dan menikmati acara sambil menyambut tamu undangan yang datang. Ilea seakan menjadi magnet yang tak ingin lepas dari Liam, sebab terus menggandeng tangan Liam selama pesta berlangsung, begitu pun Liam ia terlihat menyayangi ilea. Namun ketika Liam ingin mencium Ilea di depan orang banyak. Ilea terjatuh karena tak sengaja menginjak gaunnya, di waktu yang sama Ilea terjatuh dari kasurnya dan langsung tersadar dari mimpinya itu.
Ilea terdiam sejenak mencerna mimpi yang barusan terjadi, ia masih belum sepenuhnya sadar.
"Duh gimana sih aku ini, kenapa bisa memimpikan pria dingin seperti dia? Bahkan ia saja tak terlihat menyukai wanita. Apa ini pertanda bahwa aku berjodoh dengannya?" Ujar Ilea.
"Oh tidak-tidak ini tidak mungkin aku tidak bisa membayangkan kalau aku jatuh cinta dengannya." Jawab Ilea sambil memukul pelan kepalanya .
Ilea pun bangkit dan melihat jam menunjukkan pukul 8 pagi. Ia tak pergi ke kampus pagi ini, tentu saja waktu liburnya ini akan ia gunakan untuk bersantai seharian. Ia terlihat enggan keluar dari kamar dan memilih untuk berbaring di kasur sambil memainkan ponselnya.
1 jam kemudian, saat Ilea masih asik memainkan ponselnya, ia mendengar suara mobil memasuki halamannya. Namun ia tak memperdulikan hal itu, karena ia mengira itu adalah kolega bisnis papanya yang memang sering berkunjung kerumah.
Tetapi selang beberapa menit terdengar suara pintu kamar diketuk dari luar.
Tok tok tok...
"Non,,, non Ilea bangun non sudah pagi. Tuan sudah menunggu anda di bawah, ada yang ingin bertemu dengan non." Panggil bibi Rini.
"Iya bik aku sudah bangun bentar lagi keluar." Teriak Ilea dari dalam kamar.
"Duh siapa sih pagi-pagi begini sudah bertamu menggangu saja." Ucap Ilea.
Ilea bergegas mandi dan langsung memakai pakaian rumahannya. Ia tak ada rencana pagi ini jadi ia memutuskan untuk dirumah saja.
setelah itu ia keluar dari kamar untuk menemui sang papa yang menunggunya, saat menuruni tangga ia melihat sang papa sedang duduk bersama seorang pria yang tak asing baginya. Benar saja pria yang sedari tadi bersama papanya itu adalah Liam calon suami Ilea.
Ilea menatap Liam datar dan tak perduli dengannya. Ia duduk di samping sang papa dan bertanya ada apa dirinya dipanggil.
"Papa memanggilmu karena Liam datang ingin mengajak mu kencan." Ucap sang papa.
Ilea tercengang dan seakan tak percaya, Bagaimana bisa pria cuek seperti Liam mengajak Ilea kencan?
"Tapi pa Ilea ada janji dengan teman hari ini, jadi Ilea tak bisa pergi dengan Liam." Elak Ilea.
"Kau mau mencoba berbohong dengan papamu ini Ilea? Siapa yang mengajari mu berbohong?" Tanya sang papa.
Ilea sudah tak bisa mengelak lagi ia pun terpaksa mengiyakan kencan itu, namun saat melihat ekspresi Liam dirinya menjadi bertambah kesal. Sebab pria itu hanya menatap Ilea datar dengan tangan disilangkan di dada.
"Yasudah aku siap-siap dulu." Ucap Ilea sambil berjalan menghentakkan kaki menuju kamarnya.
Di dalam kamar Ilea terus mengumpat dan kesal dengan kencan yang tiba-tiba itu.
"Duh.. kenapa sih rasanya hidupku sial sekali? Sudah tadi bermimpi menikah dengan dia sekarang harus kencan dengannya." Umpat Ilea.
Ilea pun keluar dari kamar, ia memakai kemeja yang dipadukan dengan rok dan sepatu kesayangannya, serta memakai tas selempang mutiara hadiah pemberian sang papa.
Ia menuruni tangga dan menghampiri dua pria yang masih bercerita dibawah sana.
"Aku sudah siap." Jawab Ilea santai.
Liam yang melihat penampilan Ilea sempat terpukau karena kecantikan nya.
"Apa lihat-lihat??
Jangan mesum ya, bisa tidak melihatnya dengan biasa saja??
Aku tahu kalau aku cantik." Ucap Ilea ketus.
Ia pun keluar menuju mobil Liam yang terparkir di halaman nya.
"Cepat sudah panas ini." Teriak Ilea.
Liam yang tersadar dari lamunan nya segera bangkit dan meminta ijin kepada papa Ilea untuk mengajak putrinya kencan.
Sang papa hanya mengangguk dan mengiyakan perkataan Liam, ia masih syok atas sikap labil putrinya itu.
"Semoga saja Liam bisa menghadapi sikap kekanakan Ilea." Ujar sang papa menatap kepergian Liam dan Ilea.
selama di perjalanan Ilea dan Liam hanya diam saja, hening tidak ada pembicaraan sama sekali. Baik Liam maupun Ilea tak ada yang ini membuka pembicaraan satu sama lain.
Hingga pada akhirnya Liam lah yang mengalah dan membuka pembicaraan.
"Kau mau kemana?" Tanya Liam.
Ilea hanya melirik sebelum menjawab pertanyaan nya itu.
"Hei yang bener saja kau yang mengajak ku berkencan Lalu kau juga yang bertanya mau kemana." Jawab Ilea ketus.
Liam yang mendengar jawaban Ilea hanya bisa menahan sabar, mengingat umur Ilea yang masih jauh lebih muda di bawah nya.
"Yasudah kita pergi makan setelah itu aku akan membawamu ke suatu tempat." Usul Liam.
"Terserah." Jawab Ilea tak perduli.
Liam yang notabenenya sebagai pria cuek dan dingin serta tak banyak bicara, kini harus ekstra sabar menghadapi wanita yang akan menjadi istrinya itu.
"Mengapa kau mau menerima perjodohan ini?" Tanya Ilea ditengah keheningan itu.
Liam tak menjawab dan terus fokus menyetir mobilnya.
"Hei kau dengar aku berbicara kan kenapa tak kau jawab?" Tanya Ilea.
Liam masih tetap diam dan tak menggubris perkataan Ilea.
Hal itu tentu saja membuat Ilea bertambah kesal.
"Dasar tidak punya sopan santun." Ucap Ilea spontan.
Seketika Liam mengehentikan mobilnya di tepi jalan, dan menatap Ilea dengan tatapan yang sulit diartikan. Ilea yang menyadari itu mendadak diam dan tak mau menatap ke arah Liam.
"Jangan menatap ku seperti itu kau seperti ingin punya niat jahat kepadaku." Ucap Ilea.
"Kau selalu saja berpikiran buruk tentang ku, apakah aku seburuk itu bagimu?" Tanya Liam.
"Mungkin begitu. Kau saja tak menjawab pertanyaan ku mengapa kau menerima perjodohan ini." Ucap Ilea.
"Bukankah kau juga tidak menyukai ku? Bagaimana kalau kita kerja sama untuk membatalkan perjodohan ini." Ajak Ilea.
Liam yang mendengar ocehan wanita itu hanya diam dan tak habis pikir bagaimana bisa dia memiliki pikiran seperti itu.
"Aku tidak mau dan jangan pernah berpikir kalau kau bisa bebas dari perjodohan ini." Jawab liam datar sambil melajukan kembali mobilnya menuju restoran yang akan mereka kunjungi.
Ilea hanya diam saat mendengar ucapan Liam dan jujur ia sangat kesal, ia memalingkan wajahnya dari Liam dan melihat ke arah jendela mobil selama perjalanan.
Tak memerlukan waktu lama mereka sampai di sebuah restoran, Liam segera turun namun Ilea masih diam di dalam mobil. Ia menunggu Liam membuka kan pintu mobilnya, namun harapannya itu pupus, nyatanya Liam langsung masuk kedalam tanpa menunggu Ilea.
Hal itu tentu saja membuat mood Ilea bertambah buruk , ia keluar dari mobil dengan wajah cemberut dan menyusul Liam ke dalam restoran.
"Ya tuhan,,, mengapa aku dipertemukan dengan pria seperti itu." ucap Ilea sambil melangkahkan kakinya memasuki restoran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
🦚EʸͥIGͦHᷰTᷠTᷚEͤSͬS
berarti udh fix jodoh 🤣
2024-08-19
1
🦚EʸͥIGͦHᷰTᷠTᷚEͤSͬS
waduh ini mimpi indah gak ya 😂
2024-08-19
1
𝐌𝐚𝐫𝐬𝐢𝐚 𝐍𝐢𝐪𝐢
Seru nih ceweknya, cuek-cuek gemesin
2024-08-03
1