Bab 03

Suasana taman yang sepi membuat laki-laki itu terlihat sangat jelas sedang melampiaskan kekesalan nya dengan berlatih pedang seorang diri, dengan perlahan Odeliah berjalan ke hadapan nya membuat gerakan laki-laki itu berhenti menyadari keberadaan Odeliah.

"Selamat pagi Johan!" sapa Odeliah dengan senyuman ramah yang sangat tulus namun tampak membuat laki-laki bernama Johan itu terkejut dengan kehadiran nya.

"Apa yang kamu inginkan?" ketus Johan bertanya.

"Tidak ada. Aku hanya ingin akrab dengan mu," balas Odeliah jujur dan wajah nya sangat polos sekali membuat dia tampak sedang berbohong.

Johan menatap tajam Odeliah. "Akrab? bukan nya kamu sangat membenci ku? katakan saja apa yang kamu inginkan dari ku," tegas Johan menjawab membuat Odeliah tidak heran Johan sangat membenci nya karena mereka berdua memang saling membenci sejak dulu.

"Johan selama ini aku memang membenci mu tapi sekarang aku ingin merubah sikap bodoh ku. Aku tidak ingin mati dengan penyesalan membenci mu seumur hidup ku," ujar Odeliah membuat anak 13 tahun itu terlihat kebingungan.

Di usia ku 25 tahun aku mati mengerikan karena sudah membuat masalah dengan mu. aku ingin memperbaiki segala nya Johan.

"Kau sedang membual sekarang? aku tidak akan pernah percaya dengan ucapan mu Odeliah," tegas Johan marah.

"Tidak masalah. Kepercayaan memenang sulit di dapat setelah apa yang aku perbuat pada mu, Aku minta maaf sudah jahat padamu Johan," ucap Odeliah tulus.

Johan terdiam tidak percaya mendengar permintaan maaf dari adik nya yang selama ini bahkan enggan melihat wajah nya. Johan menjatuhkan pedang nya ke tanah dengan tatapan tidak percayalah. "Aku tidak akan memaafkan mu!"

"Tidak apa-apa yang penting aku sudah minta maaf," balas Odeliah sambil mengambil pedang yang jatuh ke tanah itu lalu memberikan nya kepada Johan. "Jika dengan membunuh ku bisa mendapatkan maaf dari mu. Lakukan saja aku siap," ujar Odeliah tanpa pikir panjang.

Bodoh! Apa yang kau katakan anak nakal.

Odeliah tidak peduli dengan apa yang sudah dia katakan barusan selagi itu bisa membuat Johan memaafkan nya tidak masalah. Johan mengambil pedang nya lalu mengarahkan nya tepat di leher Odeliah membuat Odeliah teringat dengan kematiannya.

Odeliah jangan ketakutan kamu hanya perlu tutup mata dan abaikan rasa sakit nya.

Kau ini bodoh!

Johan menurunkan pedang nya lalu berbalik badan hendak melangkah pergi, Odeliah yang melihat itu langsung memeluk tubuh Johan dari belakang. "Tolong jangan membenci ku," mohon Odeliah.

"Lepaskan! atau aku akan membunuh mu disini," tegas Johan marah.

Odeliah melepaskan pelukan itu membiarkan Johan pergi meninggalkan nya. "Memang tidak mudah mendapatkan maaf dari Johan. Aku sudah terlalu banyak menyakiti nya dari kecil," ujar Odeliah sedih.

Hey kau ini mau meminta maaf atau menggoda nya?

Apa maksud mu? jelas bukan aku meminta maaf.

Dasar anak bodoh.

Kau ini marah-marah terus apa kau tidak darah tinggi?

Dasar tidak peka!

Ha?

Odeliah sama sekali tidak mengerti mengapa Victoria selalu marah padanya padahal Odeliah berusaha bersikap baik namun Victoria selalu saja menganggap nya seperti penjahat bodoh.

Johan berlari panik bersembunyi di salah satu pohon kemudian dia membuang pedang nya ke sembarangan arah. "Bodoh! apa yang barusan aku lakukan?"

"Odeliah barusan memelukku?" Johan menunduk malu menyembunyikan wajah nya yang merah entah bagaimana bisa terjadi.

"Johan tenanglah Odeliah hanya mempermainkan mu dia tidak tulus kan?"

...----------------...

Odeliah berjalan hendak menuju kamar nya karena sudah lelah memikirkan cara bagaimana cara dia berbaikan dengan Johan namun di tengah jalan Odeliah merasa sangat haus.

Hey kamu mau kemana?

Aku ingin ke dapur sebentar mengambil air minum.

Mengapa tidak meminta pelayan mu saja mengambilkan nya?

Itu akan merepotkan. Sekalian saja aku ke dapur sebentar mengambil minum lalu kembali ke kamar meratapi penderitaan ku.

Odeliah membuka pintu dapur kemudian dia masuk ke dapur dan langsung di sambut oleh tatapan para koki kerajaan dan para pelayan di dalam sana.

"Apa yang di lakukan Putri disini?" tanya seorang pelayan dengan nada ketus.

"Saya hanya ingin mengambil air minum," beritahu Odeliah.

"Tuan Putri bisa meminta pelayan mengambilkan nya mengapa Tuan Putri harus kemarin? Tuan Putri ingin mencari kesalahan kami agar kami bisa di pecat?" tanya pelayan itu marah.

"Hey Nora jangan bersikap kasar pada Putri Odeliah," tegur salah satu Koki.

"Aku hanya ingin mengambil air minum tidak ada niat buruk seperti itu," balas Odeliah jujur namun tampak mereka meragukan nya.

"Kami tidak percaya dengan ucapan mu," ketus Nora si pelayan.

"Ingatlah Tuan Putri disini yang berkuasa adalah Raja dan Putra Mahkota bukan anda!" tegas Nora marah lalu dia mendirong tubuh Odeliah hingga jatuh ke lantai.

bruk! Odeliah berusaha bangun namun dengan sengaja Nora mengambil Air lalu menyeramkan nya ke tubuh Odeliah.

"Ini balasan karena kamu sudah membunuh adik ku yang tidak bersalah!" bentak Nora marah.

semua pelayan dan Koki di dapur hanya diam tidak ada yang berani mendekati atau menolong Odeliah. "Maafkan aku," ucap Odeliah lirih dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf tidak akan membuat adik saya kembali hidup!" bentak Nora mengangkat tangan nya.

plak! Nora memberikan tamparan ke pipi Odeliah hingga meninggalkan bekas merah, Odeliah hanya menutup mata menahan rasa sakit.

"Apa yang kalian lakukan?" bentak seseorang yang baru saja masuk.

"Putra mahkota!" panik semua orang disana melihat kedatangan Johan.

"Saya hanya memberikan pelajaran kepada Putri sombong ini apakah saya salah?" tanya Nora dengan kemarahan nya.

"Odeliah sudah meminta maaf tapi kamu justru melakukan kekerasan pada nya. Kau tidak Terima di tinggalkan adik mu kan? ikut menyusul nya saja akan saya siapkan," tegas Johan membuat Nora terdiam mematung.

Johan menggendong tubuh Odeliah lalu membawa nya pergi dari sana sementara itu Odeliah hanya bisa menangis merasa bersalah dengan apa yang sudah dia lakukan betapa banyak masalah yang sudah tidak bisa dia perbaiki.

Kesempatan ini sama sesekali tidak bisa mengubah waktu itu.

Hey jangan bersedih perbaiki masalah ke depan nya tidak usah melihat ke masa lalu.

....

Terpopuler

Comments

Anita noer

Anita noer

bner skali...qta hanya bisa melihat ke belakang sbntar dan mnjadikanx pljran yg berharga...dan harus tetep melangkah ke depan utk melnjutkn hidup odliah...

2024-08-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!