Ravi tertawa keras saat mendengar alasan bagaimana Haidar bisa tinggal di asrama sekolahnya, ketiganya memang sedang jam kosong dan mereka isi dengan mendengarkan ocehan Haidar.
Ravi
Jadi karna Lo sering telat bunda Lo langsung daftarin?menurut gue ini alasan simpel banget.
Haidar
Nahkan, yang harus di marahin harusnya kakak gue, orang dia terus yang bangunnya telat.
Haidar
Malah gue yang di masukin asrama.
Bian
Gue ga Expect kalo alasannya cuman begitu doang.
Keduanya melanjutkan acara menertawakan Nasib Haidar, sementara Haidar sendiri hanya menatap malas keduanya bisa bisa nya mereka menertawakan nasibnya itu.
Haidar
Berhenti bangke, Gedeg gue denger ketawa Lo pada.
Bian
Yaelah Pundungan cih.
Haidar hanya mendelik ke arah Bian, ia menatap Ravi yang baru saja selesai tertawa itu.
Haidar
Heh, Bian beneran ngedeketin guru Inggris itu?
Ravi
Iya anjir, Lo gaakan percaya apa yang waktu itu Bian lakuin ke guru itu.
Bian
Ah bangke sekarang giliran gue yang di julidin.
.....
Jam sudah menunjukkan waktunya pulang, namun ketiga manusia ini masih setia terduduk ria di dalam kelas yang sudah sepi itu.
Haidar
Lo di anterin pulangnya?
Ravi
Lo nanya ke gue apa ke Bian?
Haidar
ke Lo!emang Bian mau pulang kemana?orang kita berdua pulangnya ke asrama.
Ravi tertawa saat melihat ekspresi kesalnya Haidar, sungguh menjahili Haidar sepertinya akan sangat menyenangkan untuknya.
Ravi
Jelas gue di anterin, gue nunggu dia keluar kelas dulu.
Bian
Lah?kelasnya belum bubar?
Ravi
Belum anjir, tu guru seni budaya emang minta di pecat aja sial.
Tak lama terdengar suara ketukan di pintu kelasnya, ketiganya reflek menoleh, Ravi yang awalnya kesal langsung sumringah ketika melihat siapa yang datang ke kelasnya.
Ravi
Baru beres?
Nanda
Iya nih, biasa seni budaya gurunya jadi telat.
Ravi
Gue duluan ya bareng mas pacar, bye Jomblo!!
Keduanya hanya menatap jijik ke arah Ravi yang terus bergulayut di tangan kekasihnya itu.
Comments