Pagi itu Tania bangun dan seperti biasa ia akan beribadah kepada Tuhannya lalu memulai aktivitas nya. Kini Tania merasa bingung harus apa. Tania menuju dapur namun semau telah dikerjakan bik Ijah.
"Bik apa yang bisa aku kerjakan?" tanya Tania
Bik Ijah tersenyum melihat kehadiran gadis itu. Ia merasa senang melihat Andika menikah dengan gadis baik seperti Tania.
"Neng tak perlu mengerjakan apa pun! Bibi sudah terbiasa sendiri! Sebentar lagi yang membersihkan rumah ini juga datang!" sahut bik Ijah.
Selain bik Ijah ada juga 2 orang pembantu yang bekerja di sini namun tidak menginap.
"Oh ya?" sahut Tania.
Tania membantu bik Ijah seadanya. Lantas bik Ijah menanyakan asal usul nya. sebab dari penglihatan bik Ijah Tania sosok gadis biasa saja.
"Kalau boleh bibi tahu, neng tinggal di mana?" ucap Bik Ijah.
"Tania tinggal di kampung bik" sahut Tania.
Lantas Tania menceritakan tentang seluruh keluarganya . Bik Ijah merasa terharu mendengar kisah gadis itu.
"Jadi sekarang, apa yang di lakukan ibu mu?" tanya bik Ijah.
"Entah lah!Aku sudah memberikan semua mahar ku pada ibu Semoga ibu bisa memanfaatkan itu dengan baik!'sahut Tania.
Sementara Bu Rosa kini telah membuka usaha kecil-kecilan dengan uang yang diberi oleh putrinya. Demi membiayai sekolah Rania.
" Wah, Bu Rosa kini sudah kaya! Lihat lah semenjak putrinya menikah Bu Rosa bisa buka usaha sendiri!"ucap Ibu Desi.
"Iya Bu, berkat kemurahan hati Tania, makanya saya bisa buka usaha " sahut Bu Rosa
"Semoga lancar usahanya ya Bu" ucap Bu Desi.
Namun tak banyak juga yang memandang iri pada Bu Rosa.
"Ala.. wong jual anak e ko yo sombong!" ucap Bu Inem
"Gak boleh gitu Bu! Mungkin saja mantunya yang beri uang kepada Bu Rosa" sahut Bu Dewi.
Lantas mereka menggunjingkan Bu Rosa habis -habisan hingga membuat Rania geram.
"Ibu-ibu gak usah pada nyinyir deh! urus tuh suaminya!"ucap Rania seketika.
Lantas Bu Rosa memanggil Rania yang baru saja pulang sekolah itu. Bu Rosa tak ingin anaknya menjadi bulan-bulanan mereka.
" Rania, sini! Jangan pedulikan mereka! Ayo ganti baju sana terus kamu bantuin Ibu!"ucap Bu Rosa.
Sementara Tania baru selesai menanam bunga bersama pak Dadang dan Intan. Pembantu yang biasa membersihkan rumah dan taman di rumah itu.
"Sebaiknya nona istirahat saja! Biar Intan yang meneruskannya! " ucap pak Dadang.
"Iya non, gak apa-apa kok! Intan sudah biasa melakukannya!" sahut Intan.
Lantas Tania kembali ke rumah dan segera membersihkan tubuhnya. Tak berapa lama Andika kembali ke rumah itu.
"Bik, di mana wanita itu?" ucap Andika.
"Di kamar nya tuan!" sahut bik Ijah.
Tok tok tok
Tania membuka pintu kamarnya. Ia terhenyak melihat Andika berada di depan kamarnya.
"Nanti malam atasan ku mengundang mu untuk makan malam bersama rekan-rekan ku. Atasan ku meminta ku membawa mu!" ucap Andika.
Ya! Sebagai istri seorang perwira, mereka wajib melapor dan memperkenalkan istri mereka secara resmi.
"Baiklah!" sahut Tania.
Setelah mengatakan itu Andika langsung meninggalkan Tania. Tania menjadi bingung karena dia tak memiliki pakaian resmi untuk acara formal seperti itu.
"Nona kenapa? kelihatan bingung sekali?" ucap Intan begitu melihat Tania mondar-mandir di dalam kamarnya.
"aku bingung, aku tak punya baju pesta untuk acara formal atau apapun!" sahut nya.
Lantas Intan membantu nya bersiap. "Kau tenang nona, aku ada 1 set pakaian wisuda kakakku! Kau bisa memakainya jika kau mau! Kebetulan tubuhmu hampir sama dengan kakakku" sahut Intan.
"Benarkah?".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Aisah Aulia
bu inem julid banget.
2024-07-03
1