(Meraba perutnya dengan penuh kasih sayang) "Tentu saja, sayangku. Aku akan segera memberimu makan."
(William mencari video orang sakit kepala di laptopnya. Ia menemukan video Alvian yang sedang berpura-pura sakit kepala untuk mengetes kesetiaan para putri.)
William
(Menonton video dengan kagum) "Wow, Alvian benar-benar pintar. Ia menggunakan sakit kepalanya untuk mengetahui siapa yang benar-benar mencintainya."
Perut
"Aku juga ingin melihat orang sakit kepala. Aku ingin merasakan sensasi lapar lagi."
William
(Tertawa) "Baiklah, sayangku. Aku akan mencarikan video untukmu."
(William menemukan video orang sakit kepala yang lain. Ia menontonnya dengan senang.)
(Mencium perutnya dengan penuh gairah) "Aku juga mencintaimu, sayangku."
(Tiba-tiba, Ryan mengetuk pintu.)
Bimo
"Pangeran William, para putri dari kerajaan lain sudah menunggu di ruang tamu."
William
(Menghela napas lelah) "Baiklah, Ryan. Aku akan segera ke sana."
William menitipkan anak-anaknya kepada Ryan dan kemudian berjalan ke ruang tamu dengan penuh amarah.
Di ruang tamu
Laksani, Isabella, Dinda, dan Intan: (Menunggu William dengan penuh harap)
Pramugari
"Wah, pangeran William datang!"
Perut
"Dia benar-benar tampan dan gagah."
Arkan
"Aku harap dia memilihku sebagai istrinya."
Aryasatya
"Aku juga!"
(William masuk ke ruang tamu dan duduk di sofa.)
William
(Menatap mereka dengan penuh kecurigaan) "Ada apa kalian datang ke sini?"
Pramugari
"Kami ingin bertemu denganmu, pangeran William."
Perut
"Kami mendengar rumor bahwa kau sudah menikah dan memiliki tiga anak laki-laki."
William
(Terkejut) "Dari mana kalian mendengar rumor itu?"
Arkan
"Dari para pelayan istana."
Aryasatya
"Benarkah rumor itu?"
William
(Menghela napas) "Benar. Aku sudah menikah dan memiliki tiga anak laki-laki."
Laksani, Isabella, Dinda, dan Intan: (Terkejut) "Apa?!"
Pramugari
"Tapi, pangeran William, kau adalah pangeran paling tampan dan kaya di seluruh kerajaan. Mengapa kau memilih untuk menikah dengan seorang wanita biasa?"
Perut
Ya, kami tidak percaya ini!"
Arkan
"Kami lebih pantas menjadi istrimu!"
Aryasatya
"Benar!"
William
(Marah) "Cukup! Aku tidak ingin mendengar kalian berbicara seperti itu. Istriku adalah wanita yang sangat spesial dan aku sangat bersyukur memilikinya."
Comments