Ketika Nana yang tengah di seret oleh warden dengan cepat gadis itu menepis tangannya dari gengaman pria itu.
"Warden bagaimana kamu bebas dari penjara dengan cepat?" tanya Nana dengan curiga.
Ia terlihat tersenyum pada gadis yang berada di depannya ini sampai saat terlihat sudah penasaran dengan Nana selama beberapa saat sebelumnya. "Karena saya sudah bebas dan pantas untuk keluar dikarenakan tugas saya untuk membantumu membalas dendam." jawabnya dengan lugas yang membuat Nana semakin curiga.
"Benarkah? Lalu setelah ini kamu ingin kemana?"
"Untuk sekarang aku tidak memiliki tempat tinggal untuk menetap, mungkin setelah ini aku ingin pergi ke taman untuk tidur disana!!" Ucapnya berbohong.
Nana terlihat tidak enak hati untuk mengajak seorang lelaki masuk ke apartemen nya tapi bagaimana lagi. "Tapi nanti kalau di taman bisa sangat dingin saat malam hari, Baiklah aku akan membawa mu untuk pergi ke rumah ku."
"Menetap dirumahmu. Apakah hanya kita berdua gadis kecil." Tanyanya dengan wajah ketakutan namun di hati tersenyum senang.
"Ya, nanti hanya kita berdua saja di rumahku" ucap Nana dengan ragu-ragu namun terpaksa.
Ia berjalan beberapa langkah untuk kembali ke apartemennya dengan lelaki itu berjalan beberapa langkah di belakangnya saat akan memberikan tempat perlindungan pada dirinya "Karena kamu akan menginap di rumahku nanti maka aku akan menyiapkan tempat tidur untukmu" jawab Nana dengan senyum tertahan.
"Baiklah terimakasih!" ucapnya dengan terus mengekori dibelakang gadis itu.
Warden Hanya mengikuti Nana dari beberapa saat sebelum akhirnya ia masuk ke dalam sebuah kamar untuk menyiapkan peralatan tidur dalam apartemen saat terlihat itu, namun ketika gadis itu berbalik badan betapa terkejutnya bahwa lelaki ini terus mengikutinya."Mengapa kamu terus mengikutiku, pergilah keluar dan segeralah mandi." pungkas Nana dengan kaget.
"Kenapa kamu begitu terkejut Nana, aku tidak akan memakanmu loh." Tanyanya dengan senyum seringai.
"Maksudku aku tahu, aku hanya saja terkejut" jawab nana dengan sedikit ketakutan.
" Benarkah! Hanya ketakutan saja atau pemikiran yang macam-macam." Lirihnya dengan perlahan memajukan badannya untuk semakin mendekati ke arah gadis itu.
Ia terlihat sudah mulai ketakutan setiap langkah kaki dari lelaki itu terlihat akan sudah lebih dekat dengannya. Gadis itu menunjukkan ekspresi ketakutan saat warden sudah tepat berada di depannya. "Ya, bagaimana aku bisa berpikiran macam-macam pada teman dipenjaraku ini, iya kan!" jawabnya dengan senyum tertahan.
Ia hanya terkejut saat pria itu sudah menampilkan ekspresi tertawa dalam beberapa saat pertama sebelum pada akhirnya Warden kembali dengan perlahan sudah mulai mundur dari gadis tersebut."iya sayang, aku akan mandi ya" tutur warden dengan menapilkan deretan giginya saat tertawa.
Setelah kepergian pria itu akhirnya Nana bisa bernafas lega pasalnya ia selalu saja tidak enak untuk berdekatan dengan pria manapun.
Ia hanya sedang dalam beberapa posisi duduk sekarang dalam beberapa saat kemudian Nana kembali memulai aktifitasnya untuk membersihkan kamar dan sekaligus memasak untuk mereka berdua makan malam. "Kapan akan berkahirnya trauma ini, aku pun tidak sangup untuk merasakannya lagi!" gumam nya pelan.
"Saya bisa melunturkan rasa takutmu kepada laki-laki Nana, kalau kamu mau maka serahkan rasa sukamu kepadaku!!"
Dengan sedikit terkejut gadis itu berbalik badan dan melihat pemandangan setengah telanjang dari pria yang berada di depannya.
Hay guys sedikit dulu ya bab ini.
InsyaAllah upp bab selanjutnya bakal ku optimalkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments