" Mom ayo bangun, ntar subuh nya lewat loh mom." Dede berteriak membangunkan Devi.
" Ya allah Dede mak juga tau ni juga mau bangun,!" sahut Devi, perlahan iya mulai menggerjap matanya, menyesuaikan dengan cahaya lampu kamar itu, Setelah kesadaran terkumpul Devi bangun dan langsung menuju kamar mandi.
" Si mom Kebiasaan Deh! kalau Dede nggak bangunin pasti mom masih molor kan?" Ucap Dede.
"Iya iya ." jawab Devi dari balik pintu kamar mandi. Tidak butuh waktu lama untuk Devi menyelesaikan ritualnya di kamar mandi.
Setelah selesai mandi dan bersuci Devi langsung mengerjakan kewajibannya, begitu juga dengan Nana dan Lee di kontrakan sebelah.
Sambil menunggu Devi dan yang lain menyelesaikan kewajiban mereka, Dede menunggu di depan kontrakan.
Rutinitas mereka setelah selesai sholat subuh mereka akan lari pagi mengitari komplek sebelum siap siap untuk berangkat kerja.
Dengan mengunakan hotpants dan kaos sedikit melekat di tubuh mereka di padukan dengan sepatu, mereka telah siap mengitari komplek.
" Ayo tunggu apa lagi." Ajak Lee, dan mereka pun mulai berlari mengitari komplek tanpa suara, hanya nafas dan langkah kaki mereka yang terdengar.
Setelah selesai mengitari komplek satu putaran devi dan yang lain memilih untuk berjalan santai ke tempat kang bubur langganan mereka untuk sarapan.
" Selamat pagi kang, selamat pagi ibu ibu." Sapa mereka berempat kepada kang bubur dan beberapa ibu ibu yang sedang mengantri bubur.
" Selamat pagi juga neng! mau di bungkus atau makan disini neng?" Tanya kang bubur.
" Makan disini aja kang,!" Jawab Nana.
" Ya udah tunggu sebentar ya neng."
"Kang cepat saya malas lama lama disini, apalagi lihat mereka." kata salah satu ibu ibu yang di sapa mereka sambil melirik sinis kepada mereka!
" Iya ini bu pesanannya,!" Kang bubur memberikan bubur pesanan ibu ibu. Setelah itu menyiapkan pesanan Devi dan 3 sahabatnya.
" Maaf ya bu, emang kita kenapa sampai ibu lihatin kita kaya gitu?" Tanya Dede.
" Emang kalian nggak sadar cara berpakaian kalian itu,!."
" Emang kenapa sama pakaian kita bu,?" Tanya Dede lagi sedangkan Lee, Nana dan Devi tidak ambil pusing omongan dan tatapan ibu ibu itu.
" Pakai nanya lagi, emang kamu nggak punya kaca, nggak lihat paha kamu dada kamu semuanya terlihat, pakaian kurang bahan ko di pakai."
" Maaf ya ibu yang terhormat, pakaian kita yang kurang bahan kenapa ibu yang pusing, ibu nggak lihat mba Santi, Riska dan Lela juga cara berpakaian sama seperti kita, tapi maaf ya kenapa cuma kita yang di tegur dan di beri tatapan sinis sama ibu ibu di sini?" Devi berdiri dan menyahuti ibu ibu itu.
" Wajar dong mereka berpakaian kaya gitu, kan mereka punya suami sedangkan kali apa, atau jangan jangan kalian ingin menggoda suami orang ya!."
" Oh jadi menurut ibu ibu kalau pakaian yang kurang bahan cuma pantas di pakai sama mereka yang sudah menikah aja, terus kalau di pakai sama kita yang belum nikah ini berarti kita mau rebut suami orang gitu?" tanya Lee.
" Maaf ya bu, kita nggak tertarik sama suami orang apalagi suami ibu, jadi ibu nggak usah khawatir mending ibu urus anak dan suami ibu, jangan ngurusin kita,! Benar nggak." tanya Devi kepada tiga sahabatnya.
" Bener banget, bener, iya mom." Jawab ketiganya.
" Ya udah yuk makan!" Ajak Devi setelah kang bubur meletakan pesanan mereka di meja depan mereka, tak menghiraukan tatapan ibu yang masih menatap sinis kepada mereka.
Ibu ibu itu pun pergi dengan terus menggerutu mereka.
Setelah selesai sarapan dan membayar mereka kembali ke kontrakan untuk siap ke perusahan tempat mereka bekerja.
🍁🍁🍁🍁🍁
Waktu menunjukan pukul 07: 00 sebuah taksi yang di pesan Nana, telah menunggu di depan kontrakan mereka.
Selang beberapa menit Ñana dan Lee keluar, mengetuk pintu kontrakan Dede dan Devi, tok... tok..tok. " Emak, Dede buruan taksinya dah tunggu ini."
" Iya iya sebentar nggak sabaran banget sih!" Jawab Devi keluar dengan stelan kerja di susul Dede di belakangnya.
Setelah mengunci pintu, mereka langsung masuk kedalam taksi, Dede, Nana dan lee duduk di belakang sedangkan Devi duduk bersebelahan dengan supir taksi.
Taksi pun melaju dengan perlahan menyusuri jalan yang cukup padat akan kendara yang melintas di jalan itu.
" Mak, adik mak udah lahiran,? " Tanya Nana, memecahkan kesunyian di dalam taksi itu!.
" Udah Na, seminggu yang lalu, kenapa emang?" Tanya Devi.
" Anaknya cewe apa cowok mom?." Tanya Dede yang ikut ikutan kepo.
" Cewe,!" Jawab Devi.
" Jujur ya aku tuh kasian loh sama emak, adik mom baru 22 tahun tapi udah ada anaknya, mom udah 25 tahun tapi pacar aja nggak punya!, emang mak nggak takut ekspayer apa?" Tanya Dede lagi.
" Emang kamu pikir emak kamu ini minuman kemasan atau mi instan ada batas waktunya? Haaa dasar peak?"
" Bukan gitu tapi sayangkan kalau cantik cantik tapi nggak laku."
"Ahhuuuu.... kak Lee sakit", Jerit Dede yang mendapat jitak kan dari Lee, "Rasain biar otak kamu tuh benar ,!"
"Ko kepala Dede di jitak si kak," tanya Dede.
"Biarin biar otak kamu tuh bener, lagian kenapa kamu ngomong nggak laku laku segala, secara tidak langsung kamu udah menyinggung aku dan nana juga."
"Tapi aku nggak sebut nama kak Lee dan kak Nana!"
Lee menarik nafas sesaat" Kan umur kita cuma beda setahun jadi secara tidak langsung kamu juga ngomongin kita Dede" 😧😧.
" Ya nggak lah, kan adik kak Lee belom nikah begitu juga kak Nana yang nggak punya adik perempuan, kata eyang aku kalau adik perempuan langkah in kakaknya duluan nikah nanti jodoh kakaknya jauh loh, lebih tepat katanya sih pamali."
" Dede sayang, anak emak yang paling bontot, tau nggak?"
" Nggak tau mom, kan belum di kasih tau!" Jawab dede memotong ucapan Devi.
"Deeeedeeee" Teriak Devi, kesel dengan ulah sih Dede,! Supir taksi yang melihat tingkah meraka, menarik nafas berat sambil mengelus dadanya.
" Iya mom, maaf" Ucap Dede tulus,! Dan Devi pung melanjutkan ucapannya " dede sayang dengar ya, pamali tuh dan meninggal Dede jadi udah nggak ada lagi yang namanya pamali, yang ada cuma bumali,!" Ucap Devi dengan wajah yang di buat seserius mungkin.
" Innalilahi, kasih ya mom, bumalinya di tinggal sediri!" Ucap Dede " iya makanya itu kamu nggak usah khawatir ya, karena jodoh ,rejeki, maut semua itu di tangan Allah, kita sebagai hamba yang baik cukup mengikuti garis takdir pemberian tuhan oke Dede."
" Iya mom maaf ya,!"
" Iya nggak papa ayo kita turun, tinggal 10 menit lagi kita telat loh!."
Mereka turun dari taksi setelah membayar tarik taksi sesuai pesanan. Supir taksi menatap punggung mereka yang telah menjauh," Cantik cantik ko pea" Ucap supir taksi itu sambil menggeleng geleng kepalanya.
Setelah sampai di loby mereka cepat masuk kedalam lift " Ntar siang ketemu di kantin ya!" Kata Devi dan di iya kan mereka bertiga sebelum akhir masuk keruangan atau devisit masing masing dan menyelesaikan pekerjaan mereka.
.
.
.
.
Bersambung
🍁Tinggalkan jejak ya kalau kalian suka👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
pada rempong biasa kalau tinggal dikontrak kan banyak mulutusil
2023-08-04
0
ani nurhaeni
lnjuut
2021-10-20
0
Sus Siti
pusing am nama panggilannya
2021-08-04
0