“Minho..itu minho, tolong lepaskan dia pak aku mohn”
“Aku akan hanya bisa menurunkan nya dari gantungan itu, lalu aku akan menggantung nya lagi”
Aku sangat sedih dan teriak histeris melihat minho yang tak berdaya di lumuri dengan banyak darah sekujur tubuh nya, bagaimana bisa aku melihatnya seperti itu , aku benar benar tak mampu berkata apa, ini sangat membuat ku terkejut.
“Pak, aku mohon aku mohon”, bahkan aku bersujud pada soe kim agar ia segera melepaskannya, sungguh aku tak kuat melihat minho dengan kondisi seperti itu.
Soe kim membuka kunci penjara itu, dan menurunkan minho, “ ayolah minho, ada yang ingin menjumpaimu”
Aku langsung berlari ke arah penjara itu, mememuk minho, dan mencium keningnya yang sudah berlumuran darah, darah itu mengeras di tubuh nya, tampak nya itu sudah lama, dan tiba tiba ada darah baru yang muncul, melalui mulut minho, tampaknya ia ingin mengeluarkan sepatah kata, namun ia tak bisa, walau ia memaksa kan dan terus berlumuran darah di mulut nya.
“Minho, sudah, hentikan jika kamu tidak mampu melakukan nya, aku mohon minho, aku mohon” ucapku sambil menangisi minho yang sudah meneteskan darah di mulutnya.
“Aku akan kembali, nikmati waktu kalian berdua” ucap soe kim yang meninggal kan kami berdua di dalam penjara itu, ia lalu membawa dua peneranag dan meletakan kan nya di dekat kami berada dan ia keluar.
“Minho”
“Xu, xulan…”
“Minho, ini aku, jangan khawatir, sekarang aku disini aku akan memelukmu, sungguh aku akan memelukmu dengan kuat”
“Apa kamu tidak jijik dengan darah ini”
“Tidak minho, tidak..”
“Minho matamu penuh darah” ucapku sambil menutup mulut ku
“Ya..mata ku telah di congkel dengan besi panas, sungguh itu sangat menyakitkanku, xulan, aku sangat takut dengan kegelapan ini, aku takut xulan, aku takut”
Aku sangat sedih mendengar minho, ya aku tak bisa mengatakan jika aku tak menangis, aku menangis, ya tuhan, tolong jangan tetes kan air mata ini di hadapan minho, aku tak mau ia menyadari bahwa aku menangisi nya.
“Xulan, aku tau kamu menangis, aku tak punya mata bukan berarti aku tak menyadari itu”
“Aku akan memelukmu, sungguh akan memelukmu, aku akan tidur di pelukanmu aku sangat merindukanmu” ucapku pada minho mengerang tangisan ku yang tak bisa kubendung lagi.
“Sekarang kamu menangis lah di pelukan ku, aku tak akan melarangmu untuk itu, xulan” sambil memeluk ku dengan tetesan darah yang masih melekat kental di tangan dan tubuh nya.
“Sungguh minho, aku tak tega melihat mulut mu yang terus mengalirkan darh yang tak henti itu”
“Tak apa, aku tak merasakan kesakitan itu lagi, xulan”
Aku memeluk minho sepanjang malam, aku menangis, namun ia tidak bisa, walau aku ta ia akan menangis, sungguh ini sangat melukai ku.
“Xulan, apa kamu membaca surat ku, ya sungguh aku mencintai mu xulan, sangat mencintaimu, bahkan kita tidak memiliki status apa pun namun kamu rela datang menemui ku”
“Karena aku juga mencintaimu minho, sangat mencintai mu”
Minho tertidur di pelukan ku, namun aku harus kembali bersedih sebab esok pagi aku harus pergi lagi, sungguh aku tak rela, namun ini harus ku lakukan, berat rasanya, namun aku senang telah mengetahui ia masih hidup.
‘Pagi hari’
“Xulan apakah kamu itu”
“Ini aku, soe kim, minho”
“Soe kim, dimana xulan, dimana xulan…”
“Ia harus pergi minho, ia harus pergi”
“Tapi mengapa, mengapa ia harus pergi, soe kim…”
“Maaf kan aku minho, aku harus menggantung mu kembali, maafkan aku”
“Brengsek kau soe kim, brengsek..”
“Maafkan aku, sungguh maaf kan aku”
‘Lima bulan berlalu’
Hujan menyelimuti malam yang kacau gemuruh angin berhembus seperti pasir.
“Di balik penjara”.
Selama di penjara untuk menunggu hari penghabisan, minho banyak menuliskan surat yang ditunjukkan kepada muda-mudi seantero korea utara. Sekaligus juga mengirim surat kepada seorang perempuan yang dikenalnya (xulan).
Sebelum kematiannya, dia menulis surat bertanda "from your Valentine", sebagai bentuk kasih sayang kepada orang-orang yang diberi surat termasuk xulan.
Pada 14 Februari, minho berhenti mengirim, surat-suratnya tak pernah ada lagi. Sejak itulah namanya terlupakan dan tak banyak dibicarakan.
Surat itu menjadi heboh di publik korea utara dan bahkan sampai selatan, semenjak surat tak ada lagi orang orang beranggapan ia telah mati.
Soe kim terpaksa memberi berita palsu pada xulan atas kematian minho.
“Maaf kan aku tidak bisa menjaga nya tetap hidup”
“Aku tak rela, namun aku harus iklash, aku akan memulai hidup ku dengan kesedihan”
Setelah mendengar itu soe kim pun pergi dan tak pernah terlihat.
“Maafkan aku, sungguh maaf kan aku”
————
‘14 tahun setelah nya’
“Selamat Datang di Toko Buku hyuminho”
(Slogan selamat datang di toko buku terkenal daerah itu.)
Hampir 15 tahun telah berlalu, sekarang xulan mengembangkan toko bukunya. dan mencantumkan nama minho di dalamnya. Toko buku terkenal di daerah itu bukan hanya sekedar toko buku namun juga tempat bersantai sembari menikmati coffee.
Dan menghabiskan setiap hari di toko buku dengan perasaan seperti mendapatkan kembali hal-hal yang hilang satu per satu.
Perasaan lelah dan hampa dalam batin perlahan menghilang. Sejak saat itu, toko buku hyeminho menjadi tempat yang benar-benar baru. Ruang tempat orang berkumpul, berbagai emosi berkumpul, dan cerita tiap individu.
15 tahun berlalu belum cukup untuk memulihkan suasana hati xulan.
Sampai ketika seorang pria yang dulu sering berkunjung ke toko buku xulan (tomas).
Menghampiri xulan dan berkata “apakah kemarau itu telah reda ?” (Ucap tomas).
“Kemarau itu akan reda sebentar lagi tomas” (ucap xulan sembari tersenyum).
“Namun apakah salju dapat turun di musim kemarau itu ?.” (Ucap tomas).
(Xulan tersenyum).
——
——
Dilain sisi seorang tahanan sedang di siksa di balik ruangan kosong. Tangan di gantung kaki diikat dengan rantai Lalu di gantung, Mereka terus menyiksa sepanjang malam. Setiap hujan turun mereka makin menyiksa dengan brutal.
…..
Matilah kau baji***n.
“Akan ada hal lain yang datang” (ucap seorang pria yang disiksa itu)
“Aku akan balas semua ini”
“Balas?, haha, kami akan menyiksa mu sampai kau tau bisa membalasnya”
“Lakukan lah, aku tak merasa sakit, penghinaat ini akan ku balas, bahkan keluarga mu harus menerima nya”
“Bajingan”
“Aaaaahkkkk…..” teriak
—---
‘Korea selatan’
Aku sedang membaca buku di toko ku, sambil menikmati kopi pnas yang baru ku seduh, oranng orang melihat ku ceria, namun mereka tak tau di waktu malam aku tak bisa tidur karna tangisan ku membasahi tempat ku tidur.
Kemarau telah sedikit berkurang, aku terlihat seperti kilauan berlian yang menyilaukan mata, ada banyak pelanggan yang datang, membaca buku sambil minum semangkuk coffee yang panas dan menghangatkan suasana hati, tampaknya semua yang hadir di toko buku hyeminho ku mereka sedang tidak baik baik saja.
Ada yang terluka ada pula yang berduka
namun mereka percaya toko buku hyeminho ku adalah solusi dari kegaduhan hati mereka yang telah pudar.
Satu pelanggan pria pun tiba, ia sedang mencari buku, namun tak tau harus memilih yang mana, ia menghampiri meja ku duduk.
“Berikan aku satu buku yang menggambarkan kerisauan hatiku saat ini” (ucap pelanggan yang baru tiba).
“Baiklah,mungkin kemarau di dalam dirimu belum hilang, namun jika kamu tetap tak mau menurunkan hujan di dalamnya, kemarau itu tentu saja akan membakarmu”, ucap ku dengan wajah tersenyum.
”lantas, hujan seperti apa yang dapat meredakan kemarau ini nona ?” , jawab pria itu.
(aku pun tersenyum).
“Semua orang menginginkan kebahagiaan, Tidak ada yang ingin sakit, Tapi, kamu tidak dapat melihat pelangi tanpa hujan sebelumnya." ucap ku sambil mencari buku yang cocok untuk hati nya.
“Cinta berjalan dalam hujan bersamaan” lanjut ku pada nya sambil memegang salah satu buku yang hendak aku beri pada nya.
Pria itu terdiam sejenak lalu berkata
“Hujan turun karena awan tidak bisa lagi menangani bebannya, Air mata jatuh karena hati tak mampu lagi menangani sakitnya " ucap pria itu lalu meninggalkan tempat ku.
Aku hanya tersenyum mendengar ucapan pria itu, tampak nya ia sedang ada masalah hati, Awan datang mengambang dalam hidupku, tidak lagi membawa hujan atau mengantar badai, Tapi, untuk menambah warna langit matahari terbenam."
Lalu aku tersenyum.
Pada malam hari aku hendak tidur, mengambil selimut lalu menyelimuti tubuh ku.
Beberapa jam kemudian aku melihat seorang pria yang memanggil ku
“Xulan, tolong aku, xulan aku sangat sakit”
“Siapa kamu’ ucap ku
“Xulan, tolong”
“Katakan pada ku, kamu siapa..” teriak ku dengan panik.
“Xulan….aku sangat takut, xulan….”
Uhh.. itu hanya mimpi buruk, aku sangat kaget, tubuh ku penuh keringat, sunggu ini sanga mengejutkan ku, namun ak heran kenapa ia datang di mimpi ku, siapa dia sebenarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
(^~^)Ara~Ara_sempai
Alur ceritanya keren banget!
2024-06-13
1