[Awal Mula] #1
??? : Mereka adalah perusak dunia ini....
??? : Dunia yang harusnya kami berdua yang pegang...
??? : Sudah saatnya untuk merebut. Apa yang seharusnya menjadi milik kita....
« Malam : kerajaan terpencil Sunddestville (Parlemen tanah)»
NPC 2
Pelayan bar : "Silahkan... Dinikmati!!!"
NPC
Pelanggan : "Terima kasih"
Malam itu disebuah desa terpencil di parlemen Tanah. Para penduduk kerajaan Sunddestville sedang menikmati malam mereka seperti biasanya.
Para penduduk tampak sangat bahagia dan sejahtera. Apalagi dimalam itu...
...mereka akan melihat fenomena bintang jatuh belgius yang terjadi sekali se-abad.
« Suatu tempat di Sunddestville »
NPC
Anak-anak 1 : Bagaimana persiapan kita untuk melihat bintang jatuh?
NPC
Anak-anak 2 : Semuanya sudah beres!!!
NPC
Anak-anak 1 : Bagus lah...
NPC 2
Anak-anak 4 : A-anu... bolehkah kita berjalan kaki saja? Aku tidak bisa menggunakan sapu terbang.
NPC
Anak-anak 2 : Duh payah banget kau chiza... Sudah lulus praktik dasar juga ngak bisa menggunakan mana mu dengan baik dan benar.
NPC 2
Anak-anak 3 : *Memukul kepala anak 2 dengan kertas* Sudah itu bex... kau mengacaukan suasana.
NPC
Anak-anak 1 : sudahi perkelahian kalian... Kalo begitu, ayo kita pergi Sekarang.
NPC
Bex : *sambil mengusap kepalanya* Baiklah...
* Bex kemudian memanggil sapu terbangnya dan siap untuk berangkat *
NPC 2
Chiza : Gi-gimana dengan diriku?
NPC 2
Anak-anak 3 : Tenang saja... Erlin disini akan memberimu tumpangan. Ayo naiklah....
* Chiza kemudian menaiki sapunya Erlin *
NPC 2
Erlin : Pegangan yang erat ya...
*Mereka bertiga kemudian berpindah ke Cannopile. Hutan hujan di sebelah barat permukiman Sunddestville*
NPC
Bex : Riki... masih jauh lagi kah? Mana ku sebentar lagi habis nih...
NPC
Riki : Dikit lagi... disebelah bukit itu...
NPC
Bex : *Mulai ngos-ngosan*
NPC 2
Erlin : *Erlin mendekati sapu Bex* Lemah sekali! *Meninggalkan Bex di belakang nya setelah melontarkan pernyataan itu*
*Mereka berempat pun tiba di tempat yang mereka tuju*
NPC
Riki : *Turun dengan mulus* Akhirnya... Kita tiba
NPC 2
Erlin : *Turun dengan perlahan-lahan* Baiklah Chiza... silahkan turun
NPC 2
Chiza : Terima kasih Erlin!!!
NPC
Bex : *Bex mendarat dengan cepat kemudian ia langsung terbaring di atas rerumputan* Huft... Tidak kusangka sejauh ini.
*Tidak lama kemudian. Fenomena hujan bintang belgius pun dimulai. Langit dipenuhi dengan berbagai bintang dengan ekor panjang yang melewati langit malam*
NPC
Riki : Belgius sassati... Itulah nama bintang cantik ini. Bintang pembawa petaka yang cantik
NPC 2
*Erlin Dan Chiza terpana melihat hujan bintang itu*
*Disisi lain... Saat mereka bertiga menyaksikan langit. Bex yang sedang istirahat melihat dua bintang aneh yang terbang bersamaan dengan warna merah menyala melintas bersamaan dengan bintang belgius lainnya*
NPC
Bex : Teman-teman... Itu ada bintang aneh yang terbang... *Menunjuk ke bintang itu*
*Mereka bertiga pun langsung melihat ke arah yang ditunjuk Bex. Benar saja, ada 2 bintang berwarna merah menyala melintas bersamaan dengan bintang belgius yang berwarna putih cerah*
NPC 2
Erlin : Bintang apa itu?
NPC
Riki : Entah lah... Aku juga baru pertama kali melihat bintang ini
NPC 2
Chiza : Apakah itu bintang pengelana yang tersesat?
*Setelah dilihat-lihat kembali oleh mereka. Terlihat bintang itu semakin membesar semakin ia menuju ke timur*
NPC
Bex : Bintang ini makin mendekat... Apakah dia akan menabrak?
NPC
Rikki : Semuanya, Siapkan perisai kalian!
*Bex, Rikki, dan Erlin mengeluarkan tongkat sihir mereka*
NPC 2
Chiza : *Chiza berlindung dibelakang Erlin karena ia belum bisa menggunakan sihir*
*Semakin lama, bintang merah makin membesar. Hingga bintang ini memasuki atmosfer dan meledak dilangit*
*Erlin Dan Bex memegang erat tongkat sihirnya*
*Rikki mengerahkan mana nya ke tongkat sihir, dan mengaktifkan sihir gelembung pelindung. Begitu juga dengan Bex dan Erlin*
*Bintang tersebut terbang rendah dengan daratan didepan mereka. Kemudian jatuh menabrak daratan dan mengeluarkan ledakan cukup kuat dan menghancurkan area sekitar nya. Termasuk Area tempat anak kecil ini juga terimbas*
*Setelah merasa cukup aman. Rikki dan teman temannya menonaktifkan kekuatan mereka. Tidak disangka, efek tabrakan tadi membuat pohon pohon sekeliling mereka menjadi terbakar*
NPC 2
Erlin : Chiza!!! Kau baik baik saja dibelakang sana?
NPC
Rikki : *Melihat kearah daratan tempat tabrakan* Wahh... ini pengalaman pertama kita melihat bintang menabrak bumi.
NPC
Rikki : Ayo kita cek bekas tabrakan nya!
*Rikki terbang menggunakan sapu terbang nya menuju ke kawah bekas hantaman bintang tersebut. Disusuli teman-temannya*
*Dari atas... Mereka melihat kumpulan asap merah tipis tampak memenuhi seisi kawah itu*
*Saat awannya sudah mulai menipis. tampak 2 siluet misterius berbentuk manusia berada ditengah tengah asap tersebut*
NPC
Bex : *Fokus ke siluet itu* apa itu? Manusia?
NPC
Rikki : Tidak mungkin masih ada Manusia di dunia ini kan?
NPC
Bex : Ayo mendekat... *Bex pergi mendekati siluet itu dengan hati hati*
NPC 2
Erlin : Hey... Tunggu!!!
NPC
Rikki : *Rikki kemudian mengikuti Bex*
NPC 2
Erlin : Kalian ini... Jika dia ternyata seorang penyihir kelas atas gimana... Dasar gegabah
*Erlin mengejar mereka berdua*
*Bex yang didepan memegang tongkat sihirnya. Bersedia dengan segala kemungkinan buruk yang terjadi. Setelah itu... Bex kemudian berhenti setelah merasa sudah cukup dekat*
NPC
Bex : Siapa Kau!!! Apakah kau Manusia!!!?
*2 siluet itu tampak diam saja disana*
*Rikki dan Erlin sudah tiba disana. Mereka mengitari siluet itu dengan masing-masing tongkat sihir berada ditangannya*
??? : Sungguh ironi dunia ini...
NPC 2
Erlin : Siapa kau manusia aneh!!!
??? : Kami ini bukan manusia tau...
??? : Kalian salah menebak kami...
NPC
Bex : Terus siapa kamu? Tunjukkan dirimu!!!...
*Siluet ini tampak tertawa dengan keberadaan mereka*
NPC
Bex : Dasar!!! *Bex mengfokus kan mana nya ke tongkat sihir, dan Sambaran listrik keluar diujung tongkat sihirnya dan mengarah ke dua bayangan ini*
??? : ... Sihir yang menarik...
??? : Tapi apakah hanya ini kemampuan kalian?
NPC 2
Erlin : *Erlin menggunakan mana nya, dan sebuah bola api keluar mengarah ke bayangan ini* Cih... Mereka siapa sih?
??? : yang satu ini punya kekuatan api yang bagus
??? : Sudah saatnya kita tunjukkan eksistensi kita... Nari
*Canna dan Nari mengeluarkan sayap nya dan ia terbang keluar dari Asap itu*
Canna
Hahaha... Kalian para penyihir punya potensi yang menakjubkan
*Setelah itu, Rikki bex dan yang lainnya kaget dengan mereka berdua yang bisa terbang*
NPC
Bex : sudah kuduga... Mereka memang penyihir
NPC
Rikki : Hati-hati semua... Mereka sepertinya bukan penyihir biasa
*Mereka bertiga jadi lebih waspada*
NPC 2
Erlin : Ayo kita kabur aja...
NPC 2
Chiza : *Melihat kearah Canna dan Nari* Aku tidak bisa merasakan hawa mana mereka
NPC 2
Erlin : huh... Yang benar aja? *Erlin menajamkan penglihatan nya untuk mengecek mana mereka*
NPC 2
Erlin : (Yah... Setelah ku lihat lihat lagi emang benar. Mereka tidak ada medan mana disekitar mereka. Tapi bagaimana bisa? apakah sayap itu bukan salah satu sihir mereka? Atau mereka pengguna teknik mana tinggi?)
Canna
*Melihat angkuh ke mereka semua* Kenapa kalian diam? Tidak ada yang mau melawan kami kah?...
NPC 2
Erlin : ck... SEMUA!!! KABUR!!!
*Erlin kabur duluan bersama Chiza*
*Bex kemudian ikut pergi disusul oleh Rikki di belakangnya*
Canna
Hey tunggu!!! Kalian mau kemana!!? *Hendak mengejar mereka*
Nari
*Nari menarik bahunya Canna* Canna... Biarkan saja mereka pergi.
Canna
Tapi... URGHHHH!!! *dia kesal*
Nari
Mereka bukan musuh maupun teman. Mereka juga masih terlalu kecil untuk kita lawan...
Canna
Hoo~ *Menepuk tangan* tiba tiba pahlawan kamu ya sekarang
Nari
Sudahlah... Tugas kita disini adalah membangun parlemen kita disini. Dan mengambil alih dunia... Fokuslah ke tujuan utama kita dan jangan bermain-main.
Canna
Oke... *melipat tangan* Jadi... apa yang akan kita lakukan?
Nari
Ayo kita terbang ke arah anak kecil itu pergi. Kita harus terbang rendah dengan pohon agar tidak terlalu mencolok di mata musuh.
Canna
Baiklah... Aku duluan kalo begitu.
*Canna terbang duluan pergi mengikuti anak anak itu*
Nari
... (Canna sama sekali tidak berubah semenjak debutnya menjadi Algaeba)
Nari
*Nari terbang mengikuti*
Comments